Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) BAGI PEKERJA DI


TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PUNGGUR
KOTA BATAM TAHUN 2022

DISUSUN OLEH

PELAKSANA KEGIATAN NIDN


1. Ahmadi, SKM, M.Kes 1003018705

2. Novela Sari, SKM, M.Kes 1027119001


3. Hengky Oktarizal, SKM, MKM 1014109001
4. Roni Saputra, M.Si 1020088201

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKes)
UNIVERSITAS IBNU SINA
2022

i
PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Kegiatan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Bagi Pekerja di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Punggur Kota Batam
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama : Ahmadi, SKM, M.Kes
NIDN : 1003018705
Fakultas : Ilmu Kesehatan Lingkungan
Prodi : Kesehatan Lingkungan

Anggota Pelaksana Kegiatan


Nama : Novela Sari, SKM, M.Kes
NIDN : 1027119001
Fakultas : Ilmu Kesehatan Lingkungan
Prodi : Kesehatan Lingkungan

Anggota Pelaksana Kegiatan


Nama : Hengky Oktarizal, SKM, MKM
NIDN : 1014109001
Fakultas : Ilmu Kesehatan Lingkungan
Prodi : Kesehatan Lingkungan
Anggota Pelaksana Kegiatan
Nama : Roni Saputra, M.Si
NIDN : 1020088201
Fakultas : Ilmu Kesehatan Lingkungan
Prodi : Kesehatan Lingkungan

Jangka Waktu : 1 bulan


Pelaksanaan
Batam, 30 Juli 2022
Menyetujui
Ketua UPPM Ketua Pelaksana Kegiatan,

Anita Pramawati, SKM, M.Si Ahmadi, SKM, M.Kes


NIDN. 1020038503 NIDN. 1003018705

Dekan FIKes

Fitri Sari Dewi, SKM, MKKK


NUP.777.0608.455

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pengabdian Masyarakat ini. Kami menyadari
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi Kami untuk dapat
menyelesaikan Laporan Pengabdian Masyarakat. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Fitri Sari Dewi SKM, M.KKK selaku Dekan FIKes Universitas Ibnu Sina Batam.
2. Fajar, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi Kesehatan Lingkungan FIKes Ibnu Sina
Batam.
3. Dinas Lingkungan Hidup yang memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan
observasi dan penyuluhan di TPA punggur Kota Batam.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan penelitian selanjutnya yang
ingin mengkaji lebih dalam mengenai topik tersebut. Semoga Allah SWT memberikan
kemuliaan dan kelancaran serta kemampuan berpikir untuk mengejar masa depan yang
lebih cerah bagi kita semua. Aamiin ya Rabb.

Batam, 30 Juli 2022


Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................5
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 5
1.2. Tujuan Kegiatan ................................................................................................. 6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................7
2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ...............................................7
2.1.1 Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ............................................. 7
2.1.2 Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) .............................................. 8
2.1.3 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) .............................................8
2.2 Indikator PHBS ....................................................................................................... 9
2.3 Manfaat PHBS di Tempat Kerja ............................................................................. 9
2.3.1 Manfaat PHBS Bagi Pekerja .............................................................................. 10
2.3.2 Manfaat PHBS Bagi Masyarakat ....................................................................... 10
2.3.3 Manfaat PHBS Bagi Tempat Kerja .................................................................... 10
BAB III METODE PELAKSANAAN ........................................................................ 16
3.1. Jadwal ...................................................................................................................... 11
3.2 Peserta ...................................................................................................................... 11
3.3 Metode Pelaksanaan ..................................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 12
BAB V PEMBIAYAAN ...............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat (Dinkes, 2006). Menurut Negara, dkk (2011)

menjelaskan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sekumpulan perilaku

yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang

menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatannya. Program PHBS

agar lebih mengenai sasaran perlu dikenali secara lebih khusus, rinci dan jelas,

maka sasaran PHBS dapat dibagi berdasarkan tatanannya yaitu di tatanan rumah

tangga, institusi pendidikan, institusi kesehatan, tempat-tempat umum dan tempat

kerja (Dinkes RI, 2001)

Lingkungan kerja petugas sampah adalah ketika menjamah sampah di tempat

sampah yang banyak benda-benda runcing dan berbahaya, membawa berbagai

jenis penyakit, menimbulkan polusi, menyumbat saluran air dan berbagai akibat

negatif lainnya. Biasanya sampah dikelompokkan menjadi dua yaitu sampah

organik dan sampah anorganik. Adapun kotoran manusia (human waste) dan air

limbah atau air bekas (sewage) tidak tergolong sampah. Petugas pengumpul

sampah padat dari rumah tangga seringkali membawa gerobak sampah sebagai

alat penunjang kerjanya. Gerobak sampah adalah alat pemindahan sampah dari

penghasil sampah menuju ke TPS di lingkungan pemukiman. Kapasitas gerobak

5
ini adalah 1m3 dengan frekuensi pengangkutan 1-3 hari sekali tergantung jumlah

gerobak yang tersedia dan luas daerah layanan. TPS berfungsi menampung

sampah dari beberapa sumber penghasil limbah dan menunggu diangkut ke TPA.

Fasilitas yang ada dalam TPS antara lain gerobak sampah,tempat penampungan

sampah atau dipo (bak truk sampah) (Adnani, 2009).

Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah

ampuh untuk menangkal penyakit. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus

diterapkan oleh semua orang termasuk pekerja pengumpul sampah karena pekerja

pengangkut sampah selalu kontak dengan sampah. Kontak langsung dengan

sampah dapat mengakibatkan kerentanan terhadap beberapa penyakit bawaan dari

sampah seperti penyakit kulit, diare dan cacingan. Penerapan PHBS perorangan

pada pekerja sampah dapat memperkecil kemungkinan untuk terkena berbagai

penyakit (Mulasari dan Maani,2013). Berdasarkan pendapat diatas maka perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk menjaga kesehatan yang

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyakit.

1.2. Tujuan Kegiatan

1. Memberikan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi

Pekerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur Kota Batam.

2. Pekerja dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan

berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat di Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) Punggur Kota Batam.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2.1.1 Definisi

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi

dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui

pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (sosial support) dan pemberdayaan

masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan caracara hidup sehat, dalam

rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Dinkes, 2006). PHBS

adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota

keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan

berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyaraka. PHBS ini merupakan

program dari pemerintah dalam pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk

agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Permenkes, 2011).

PHBS di tempat-tempat kerja merupakan upaya membudayakan perilaku hidup bersih

dan sehat masyarakat di tempat-tempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat

kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara, 10 meningkatkan dan melindungi

kesehatannya sendiri baik di tempat formal maupun di tempat informal seperti tempat

pembuangan sampah, pabrik, industri rumah tangga dan lain-lain (Dinkes, 2001).

7
2.1.2 Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tujuan umum PHBS yaitu meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan

perilaku serta kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi

masalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat. Tujuan khusus PHBS yaitu

meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku karyawan/pekerja dan

pemimpinnya di tatanan tempat-tempat kerja khususnya terhadap program kesehatan

lingkungan dan gaya hidup (Dinkes, 2001).

2.1.3 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Adapun manfaat PHBS menurut KemenKes (2011) yaitu:

1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga: Setiap rumah tangga meningkatkan

kesehatannya dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, produktivitas

kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah

tangga maka biayayang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya

investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk

peningkatan pendapatan keluarga.

2. Manfaat PHBS bagi masyarakat: Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan

yang sehat, masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan, masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, masyarakat

mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti

posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan

jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.

8
2.2 Indikator PHBS di Tempat Kerja

Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat

kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat

kerja :

1. Tidak merokok di tempat kerja

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang

air besar dan buang air kecil

5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

6. Menggunakan air bersih.

7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

8. Membuang sampah pada tempatnya.

9. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

2.3 Manfaat PHBS di Tempat Kerja

2.3.1. Bagi Pekerja

Manfaat PHBS di tempat kerja bagi pekerja :

1. Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

2. Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan

pekerja dan ekonomi keluarga.

3. Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup

bukan untuk biaya pengobatan.

9
2.3.2. Bagi Masyarakat

1. Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja.

2. Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat

kerja tersebut.

2.3.3. Bagi Tempat Kerja

1. Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap

pencapaian target dan tujuan.

2. Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.

3. Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

10
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Jadwal Kegiatan

Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada;

Waktu : 13 Juli 2022

Tempat : Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur Kota Batam.

3.2. Peserta Penyuluhan

Para Pekerja yang terlibat dalam pengolahan sampah di Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) Punggur Kota Batam.

3.3. Metode Pelaksanaan

Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, pelaksanan

pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa langkah yang melibatkan metode

penelitian lapangan berupa :

1. Identifikasi masalah yang dilakukan sebagai langkah awal untuk merumuskan apa

saja yang akan dijadikan materi penyuluhan dalam kegiatan pengabdian ini.

2. Melakukan survei lapangan ke TPA sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan.

3. Kemudian melakukan proses wawancara dan diskusi dengan Koordinator

Lapangan dan Pekerja untuk identifikasi permasalahan yang ada di TPA.

4. Penelitian pustaka untuk acuan materi yang digunakan selama kegiatan

pengabdian ini.

5. Memberikan kuesioner PHBS kepada Pekerja untuk mengetahui bagaimana

penerapan PHBS pekerja selama ini.

6. Melaksanakan penyuluhan dengan tema “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Bagi Pekerja” sesuai hasil identifikasi permasalahan di awal.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Pengabdian ini untuk memberikan edukasi bagi para pekerja bagaimana cara

menerapkan PHBS di tempat kerja. Dari hasil pengabdian kepada masyarakat

diperoleh informasi mengenai hasil Penilaian PHBS di Tempat Kerja sebagai berikut:

1. Tidak merokok di tempat kerja.

Dari hasil pengisian kuesioner diperoleh informasi bahwa 30% pekerja

merokok di tempat kerja dan 70% pekerja tidak merokok di tempat kerja. Hal ini

juga di dukung dengan tidak adanya kebijakan larangan merokok di tempat kerja

khususnya di area luar tempat kerja.

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

40% pekerja membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja dan 60%

pekerja membeli dan mengkonsumsi makan dari luar tempat kerja.

3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik.

80% pekerja melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik, 20% pekerja tidak

melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik.

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang

air besar dan buang air kecil.

80% pekerja mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan

sesudah buang air besar dan buang air kecil dan 20% pekerja tidak mencuci

tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar

dan buang air kecil.

12
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

Tempat kerja telah melakukan upaya untuk memberantas jentik di lingkungan

tempat kerja sebesar 40%.

6. Menggunakan air bersih.

90% tempat kerja menggunakan air bersih.

7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

80% tersedia toilet/jamban yang bersih dan sehat.

8. Membuang sampah pada tempatnya.

90% pekerja membuang sampah pada tempatnya

9. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

90% pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaannya.

Kurangnya pemahaman mengenai manfaat PHBS dan bahaya dari inilah yang

membuat banyak pekerja yang mengabaikan kebiasaan cuci tangan yang baik dan

benar. Kegiatan ini menekankan pentingnya para pekerja untuk menerapkan PHBS dan

cuci tangan sesering mungkin. Sebelum memasuki area TPA wajib mencuci tangan

dengan menggunakan sabun atau handsanitizer, serta pengunaan masker.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan (knowledge).

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap

objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga). Dengan sendirinya,

pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Komponen kognitif

merupakan representasi yang dipercaya oleh individu. Komponen kognitif berisi

persepsi dan kepercayaan yang dimiliki individu mengenai sesuatu kepercayaan datang

13
dari yang telah dilihat, kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau

karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan telah terbentuk, akan menjadi

dasar pengetahuan seseorang mengenai yang dapat diharapkan dari objek tertentu.

Menurut Green, 1980, pendidikan kesehatan mempunyai peranan penting dalam

mengubah dan menguatkan faktor perilaku (predisposisi, pendukung dan pendorong)

sehingga menimbulkan perilaku positif dari masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa

perilaku, pendidikan kesehatan dan status kesehatan masyarakat berada dalam suatu

pola hubungan yang saling mempengaruhi. Dengan diberikannya pendidikan kesehatan

pada pekerja perubahan yang mereka lakukan cukup besar yakni dari yang sebelumnya

tidak ada satupun yang berperilaku hidup bersih dan sehat, namun setelah diberikan

pendidikan kesehatan didapatkan beberapa orang yang mengalami perubahan pola

pikir menjadi lebih baik. yang baik secara tidak langsung kita secara perlahan ingin

mengubah perilaku mereka dari yang negatif kearah yang lebih positif khususnya yang

berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat mereka, sehingga kemampuan dan

kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk tercipta agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal. Dengan perkataan lain mereka (pekerja) diharapkan mampu

berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri,

dengan demikian masyarakat mampu menjadi subjek dalam pembangunan kesehatan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja. PHBS di tempat kerja

adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu

mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan

Tempat Kerja Sehat.

14
Apabila 9 indikator PHBS di tempat kerja dilakukan, maka akan diperoleh

beberapa manfaat, diantaranya : Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di

tempat kerja, meningkatkan produktivitas kerja, menciptakan lingkungan kerja yang

sehat, menurunkan angka absensi tanaga kerja, menurunkan angka penyakit akibat

kerja dan lingkungan kerja, memberikan dampak yang postif terhadap lingkungan

kerja dan masyarakat, dan memberikan tempat kerja yang nyaman serta bersih. Agar

program PHBS dapat berjalan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya

dukungan positif dari semua pihak, serta memberi informasi bahwa adanya larangan

KTR di tempat kerja dan kebersihan lingkungan yg harus tetap terjaga. (Dinkes

Serangkab, 2019)

15
BAB V

PEMBIAYAAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Satuan
No Item Satuan Vol. Total
Biaya

1 Print Kuesioner Lembar 30 Rp250 Rp7.500

2 Print Materi Penyuluhan Lembar 40 Rp250 Rp10.000

3 Masker Kotak 6 Rp45.500 Rp273.000

4 Pena Kotak 1 Rp20.000 Rp20.000

5 Konsumsi Kotak 60 Rp6.000 Rp360.000

6 Spanduk pcs 1 Rp75.000 Rp75.000

Total Rp745.500

16
DAFTAR PUSTAKA

Aini, A., & Sriasih, M. (2020). Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Tempat Kerja Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid 19. Jurnal
Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(2).
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.466

Dewi, E. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Hidup Bersih


Dan Sehat Pada Pemulung Di TPA Wonokromo-Surabaya. Jurnal
Keperawatan, 4(1), 13-20. https://doi.org/10.47560/kep.v4i1.183

Green. 1980. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku dikutip dalam buku Notoatmodjo.
Jakarta : Rineka Cipta.

17
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PELAKSANAAN

PENYULUHAN KEPADA PEKERJA DI TPA

18
PENGISIAN KUESIONER PENILAIAN PHBS DI TEMPAT KERJA

PEMBERIAN MASKER SECARA SIMBOLIS KEPADA PARA PEKERJA

19
DAFTAR HADIR PESERTA

20
21

Anda mungkin juga menyukai