Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN INDIVIDU

KUKERTA XXXIII
PENGARUH KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN DAN MANFAAT
OLAHAN STIK REMUNGGAI DALAM UPAYA PENCEGAHAN
STUNTING DI KELURAHAN SIDOMULYO KOTA BENGKULU

DISUSUN OLEH :
NAMA : M.Hafis Arrasyid
NPM : 19100016
PRODI : Teknik Sipil

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PROF.DR.HAZAIRIN,SH BENGKULU
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian :Pengaruh Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan Manfaat Olahan
Stik Remunggai Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di
Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu
Prodi : Teknik Sipil
Penulis :

Nama Lengkap : M. Hafis Arrasyid


NPM : 19100016
Program Studi : Teknik Sipil
Nomor HP : 082376238130
Alamat Email : Mhafis573@gmail.com
Alamat Rumah : Betungan

Mengetahui, Bengkulu,24 Mei 2022


Dosen Pembimbing Lapangan Peserta Kukerta

(Ikhsan Hasibuan, M.Sc) (M.Hafis Arrasyid)


NIDN : 0005117501 NPM : 19100016

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Ir.Nurseha,M.Si
NIP : 196710271991032002

ii
ABSTRAK
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari
keadaan kurang gizi yang berlangsung cukup lama. Faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kejadian stunting secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi
dan kurangnya asupan gizi secara kualitas maupun kuantitas. Adapun faktor
secara tidak langsung yaitu dari faktor sosial ekonomi, pendidikan orang tua,
pekerjaan orang tua, ASI eksklusif, status imunisasi, kurangnya akses air bersih
dan sanitasi, jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan serta pola asuh yang kurang
baik.
Pelaksanaan kegiatan penelitian dapat diuraikan melalui 3 (tiga) tahapan
kegiatan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil nyata yang didapatkan
dari kegiatan sosialisasi dan manfaat olahan stik remunggai serta manfaat kualitas
sanitasi lingkungan. Ini akan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang
stunting dan pentingnya menjaga kualitas sanitasi lingkungan. Masyarakat juga
menyadari dan mulai membiasakan diri hidup bersih dan sehat. Dan
menginspirasi warga untuk menciptakan suatu kawasan dengan lingkungan yang
bersih, terawat serta tingkat kebersihan lingkungan yang tinggi akan membantu
pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman. Selain
itu, pengetahuan masyarakat tentang stunting dan lingkungan sehat juga semakin
meningkat.

Kata Kunci: Manfaat olahan Stik Remunggai,Stunting,sanitasi lingkungan

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan KUKERTA XXXIII dan
menyusun laporan individu dengan judul:“ Pengaruh Kualitas Sanitasi
Lingkungan Dan Manfaat Olahan Stik Remunggai Dalam Upaya Pencegahan
Stunting Di Kelurahan Sidomulyo ” KUKERTA Ke XXXIII Universitas Prof.
Dr. Hazairin, S.H. Bengkulu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna. mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan, Penulis mengucapkan terimah kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si, selaku Rektor Universitas Prof.
Dr.Hazairin, SH Bengkulu.
2. Ibu Ir. Nurseha, M.Si, selaku Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu.
3. Bapak H. Sazuatmo, ST, MT, Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas,
Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu
4. Ibu Tri Sefrus ST, MT selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas Prof. Dr.
Hazairin, SH Bengkulu
5. Bapak Ikhsan Hasibuan, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
Proposal dan Laporan Karya Tulis Ilmiah.
6. Bapak M. Halil, S.T, M.T. Selaku Ketua dan Panitia Kukerta XXXIII Tahun
2022
7. Bapak......Selaku Kepala Kelurahan Sidomulyo serta masyarakat Kelurahan
Betungan yang telah memberikan bantuan dalam penyelengaraan Kukerta.

iv
Akhir kata, penyusun berharap Laporan ini dapat memberikan sumbangan
nyata bagi Warga Masyarakat Kelurahan Sidomulyo, dan bagi pihak yang
memerlukannya.

Bengkulu, Juni 2022

Penyusun

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Dan Manfaat Kegiatan ............................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 3
2.1landasan Teori ......................................................................................... 3
2.2 Rencana Kegiatan ................................................................................... 10
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................................... 11
3.1 Lokasi Kegiatan ...................................................................................... 11
3.2 Kondisi dan Lokasi Potensi Kegiatan .................................................... 11
3.3 Instrumen Kegiatan ................................................................................ 12
3.4 Teknik Pelaksanaan Kegiatan ................................................................ 12
3.5 Teknik Analisis Hasil Kegiatan .............................................................. 13
3.6 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 14
BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ............................. 15
4.1Hasil Kegiatan ......................................................................................... 15
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 17
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 17
5.2 Saran........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 18
LAMPIRAN ................................................................................................ 19

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Kegiatan.................................................................................. 14


Tabel 2 Penerima Produk Remunggai............................................................. 15
Tabel 3 Logbook.............................................................................................. 20

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Warga Sasaran............................................................................ 19


Lampiran 2 Logbook..................................................................................... 20
viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
mencakup perumahan, pengelolaan kotoran, dan penyediaan air bersih
(Notoadmodjo, 2007). Begitu banyak bermunculan masalah lingkungan yang
dapat mengganggu ketercapaian kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan
dapat berdampak positif bagi ekosistem. Jika lingkungan tidak sehat, ekosistem
juga akan menjadi tidak seimbang dan tidak sehat. Hal tersebut berlaku
sebaliknya. Jika lingkungan sehat, ekosistem tersebut akan tetap seimbang dan
sehat.

Sanitasi yang buruk akan berdampak negatif di berbagai aspek kehidupan,


seperti turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air
minum bagi masyarakat, munculnya berbagai penyakit, dan sebagainya. Dampak
negatif langsung diantaranya lingkungan menjadi kumuh, kotor ,terhambatnya
saluran Pembuangan Air Limbah menimbulkan bau tak sedap dan berpotensi
menjadi sumber penyakit yang akan berdampak bagi kesehatan warga terutama
masalah stunting. Volume sampah yang dihasilkan akan terus meningkat seiring
dengan berkembangnya jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat.
luapan air hujan akibat tingginya curah hujan yang turun yang membuat jalan
sekitar tidak bisa di lewati oleh kendaraan maupun orang dikarenakan kapasitas
dan bangunan saluran drainase sudah tidak berfungsi dengan baik untuk
menampung dan mengalirkan air. Hal itu disebabkan oleh beberapa factor: yaitu
kurang maksimalnya sistem drainase yang ada karena rusaknya bangunan saluran
yang sudah lama dibuat, dan juga kurangnya perhatian terhadap perawatan
drainase serta padatnya bangunan-bangunan rumah, perkantoran maupun sekolah
dan lain-lain mengakibatkan banyaknya air limpasan akibat kurangnya daya
resapan.
1
Pada masa pandemi seperti saat ini masayarakat diwajibkan tetap berada
dirumah (stay at home) untuk memutuskan mata rantai penularan covid-19 ini,
Sehingga pihak universitas berinisiatif menyuruh mahasiswa kukerta untuk
mengadakan sosialisasi terkait remunggai yang bertujuan untuk membantu warga
kelurahan betungan dengan cara mengedukasi masyarakat tentang peduli stunting
serta manfaat dan khasiat dari tanaman remunggai sebagai solusi pencegahan
stunting. Dengan demikian secara tidak langsung warga dapat lebih mengetahui
tentang tanaman remunggai terutama untuk kesehatan tubuh.

1.2 Rumusan masalah


1) Bagaimanakah Pengaruh Kualitas Sanitasi lingkungan Dalam Upaya
Pencegahan Stunting di Kelurahan Sidomulyo?
2) Bagaimana cara mensosialisaskin manfaat dan khasiat Stik Remunggai
Kepada warga?

1.3 Tujuan dan manfaat Kegiatan


Berdasarkan penjelasan yang terdapat dilatar belakang dan rumusan
masalah, maka tujuan dan mafaat kegiatan dari Kukerta ini yaitu:
1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kualitas sanitasi
lingkungan bagi masyarakat kelurahan Sidomulyo.
2. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peduli stunting di
kelurahan Sidomulyo.
3. Untuk mengurangi limbah rumah tangga di kelurahan Sidomulyo.
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
A. Stunting
Balita Pendek (stunting) adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U
atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil
pengukuran tersebut berada pada ambang batas (ZScore) <-2 SD sampai dengan -
3 SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek /severely stunted). Stunting
adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan
baru tampak saat anak berusia dua tahun. Stunting yang telah tejadi bila tidak
diimbangi dengan catch-up growth (tumbuh kejar) mengakibatkan menurunnya
pertumbuhan, masalah stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan, kematian dan hambatan pada
pertumbuhan baik motorik maupun mental. Stunting dibentuk oleh growth
faltering dan catcth upgrowth yang tidak memadai yang mencerminkan
ketidakmampuan untuk mencapai pertumbuhan optimal, hal tersebut
mengungkapkan bahwa kelompok balita yang lahir dengan berat badan normal
dapat mengalami stunting bila pemenuhan kebutuhan selanjutnya tidak terpenuhi
dengan baik
B. Klasifikasi Stunting
Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat badannya
dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan
hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya. Penghitungan ini menggunakan standar Z-score
dari WHO. 20 Berikut klasifikasi status gizi stunting berdasarkan indikator tinggi
badan per umur (TB/U).
1) Sangat pendek : Z-score < -3,0
2) Pendek : Z-score < -2,0 s.d. Z-score ≥ -3,0
3) Normal : Z-score ≥ -2,0
3
C. Penyebab Terjadinya Stunting
1) Stunting Familial
Perawakan pendek dapat disebabkan karena faktor genetik dari orang tua dan
keluarga. Perawakan pendek yang disebabkan karena genetik dikenal sebagai
familial short stature (perawakan pendek familial). Perawakan pendek familial
ditandai oleh pertumbuhan yang selalu berada di bawah persentil 3, kecepatan
pertumbuhan normal, usia tulang normal, tinggi badan orang tua atau salah satu
orang tua pendek dan tinggi di bawah persentil 3
2) Infeksi
Beberapa contoh infeksi yang sering dialami yaitu infeksi enterik seperti diare,
enteropati, dan cacing, dapat juga disebabkan oleh infeksi pernafasan (ISPA),
malaria, berkurangnya nafsu makan akibat serangan 11 infeksi, dan inflamasi.
Infeksi akan menyebabkan asupan makanan menurun, gangguan absorpsi nutrien,
kehilangan mikronutrien secara langsung, metabolisme meningkat, kehilangan
nutrien akibat katabolisme yang meningkat, gangguan transportasi nutrien ke
jaringan.
3) Anak Tidak Mendapat Gizi Seimbang
Kualitas makanan yang buruk meliputi kualitas micronutrient yang buruk,
kurangnya keragaman dan asupan pangan yang bersumber dari pangan hewani,
kandungan tidak bergizi, dan rendahnya kandungan energi pada complementary
foods. Praktik pemberian makanan yang tidak memadai, meliputi pemberian
makan yang jarang, pemberian makan yang tidak adekuat selama dan setelah
sakit, konsistensi pangan yang terlalu ringan, kuantitas pangan yang tidak
mencukupi, pemberian makan yang tidak berespon.
Bukti menunjukkan keragaman diet yang lebih bervariasi dan konsumsi
makanan dari sumber hewani terkait dengan perbaikan pertumbuhan linear.
Analisis terbaru menunjukkan bahwa rumah tangga yang menerapkan diet yang
beragam, termasuk diet yang diperkaya nutrisi pelengkap, akan meningkatkan
asupan gizi dan mengurangi risiko stunting.

4
4). Kurangnya Kualitas sanitasi serta kebersihan diri dan lingkungan yang
buruk
Dampak lain dari penyakit infeksi adalah penggunaan energi yang berlebih
dari tubuh untuk mengatasi penyakit bukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
tubuh anak. Adanya rantai keterkaitan ini juga dapat di lihat dari akibat lanjut
permasalahan ini, dimana prevalensi rata-rata anak-anak dengan keterlambatan
dalam pertumbuhan di Indonesia adalah 36, 4% prevalensi ini cenderung statis.

D. .Pengaruh Kualitas Sanitasi Lingkungan Dalam Upaya Pencegahan


Stunting
Kualitas Sanitasi yang buruk akan menyebabkan masalah yang ditemukan
mulai sanitasi dalam rumah, penggunaan air bersih (sumur dangkal), pembuangan
limbah rumah tangga (jamban) dan septic tank. Hal tersebut berakibat dengan
menurunnya derajat kesehatan masyarakat. Menurut Profil Kesehatan Indonesia
pada tahun 2014 menerangkan bahwa buruknya kondisi sanitasi akan berdampak
negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup
masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya
jumlah kejadian diare, stunting dan munculnya beberapa penyakit. Sarana sanitasi
dasar yang memenuhi syarat merupakan sarana pendukung untuk meningkatkan
kesehatan dan pada Profil kesehatan Indonesia yang memiliki akses terhadap
sanitasi layak

Kualitas sanitasi yang sehat merupakan sanitasi rumah yang memenuhi


kriteria minimal : akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan
pencahayaan. Sedangkan Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi
syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit
khususnya penyakit berbasis lingkungan dan stunting. Sanitasi dasar adalah sarana
minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan pemukiman sehat yang
memenuhi syarat kesehatan meliputi penyediaan air bersih, sarana jamban,
pembuangan sampah dan pembuangan air limbah.

5
Pentingnya lingkungan yang sehat telah dibuktikan oleh WHO dengan
penyelidikan-penyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan bahwa angka
kematian (mortalitas), angka perbandingan orang sakit (morbiditas) yang tinggi
sama seringnya terjadi endemic di tempat-tempat dimana hygiene dan sanitasi
lingkungannya buruk. Sanitasi lingkungan juga sangat terkait dengan
ketersediaaan air bersih, ketersediaan jamban. Makin tersedia air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari, makin kecil risiko anak terkena penyakit.
E. Remunggai
Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku
Moringaceae. Tumbuhan ini dikenal dengan nama lain seperti: limaran, moringa,
ben-oil (dari minyak yang bisa diekstrak dari bijinya), drumstick (dari bentuk
rumah benihnya yang panjang dan ramping), horseradish tree (dari bentuk
akarnya yang mirip tanaman horseradish), dan malunggay di Filipina. Kelor
adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, berbunga
sepanjang tahun, dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari
daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. Tanaman ini umum digunakan untuk
menjadi pangan dan obat di Indonesia. Biji kelor juga digunakan sebagai
penjernih air skala kecil.
Hampir semua bagian dari kelor (Moringa oleifera L.) dapat dimanfaatkan
sebagai antimikroba diantaranya daun, biji, minyak, bunga, akar dan kulit kayu
tanaman (Fahey., 2005). Kandungan senyawa tanaman kelor terbilang sangat
lengkap. Variasi dan kadar kandungannya sangat tinggi, jauh melampaui
kandungan tanaman lain. Tanaman kelor mengandung lebih dari 90 nutrisi dan 46
jenis antioksidan. Selain itu, ada lebih dari 46 antioksidan dan 36 senyawa
antiinflamasi yang terbentuk secara alami. Itulah sebabnya kelor disebut sebagai
sumber antioksidan alami terbaik. Daun kelor mengandung beberapa senyawa
aktif diantaranya arginin, leusin dan metionin. Kandungan arginin pada daun kelor
segar mencapai 406,6 mg, sedangkan pada daun kering 1.325 mg. Arginin
berfungsi untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Selain itu, arginin
dapat mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan kemampuan untuk
melawan kanker, dan memperlambat pertumbuhan tumor.
6
Pada daun kelor segar mengandung leusin sekitar 492 mg. Leusin berperan
dalam pembentukan protein otot dan fungsi normal. Kandungan metionin pada
daun kelor segar sebesar 117 mg dan 350 mg 10 pada daun kelor segar. Metionin
berperan dalam penyerapan lemak dan kolesterol (Mardiana, 2013).
Tabel 1. Kandungan nilai gizi tanaman Remunggai ( Kelor ) segar dan kering.
Kandungan Daun Segar Daun Kering
Kadar Air (%) 75,0 7,50
Protein (gram) 6,7 27,1
Lemak (gram) 1,7 2,3
Karbohidrat (gram) 13,4 38,2
Serat (gram) 0,9 19,2
Kalsium (mg) 440,0 2003,0
Magnesium (mg) 24,0 368,0
Fosfor (mg) 70,0 204,0
Vitamin A (mg) 6,80 16,3
Vitamin B (mg) 0,21 2,6
Vitamin C(mg) 220,00 17,3
Daun remunggai mengandung fenol dalam jumlah yang banyak yang dikenal
sebagai penangkal senyawa radikal bebas. Kandungan fenol dalam daun kelor
segar sebesar 3,4% sedangkan pada daun kelor yang telah diekstrak sebesar 1,6%
(Syarifah et al, 2015).
Penelitian lain menyatakan bahwa daun kelor mengandung Vitamin A 10x
lebih banyak dibanding wortel, Vitamin B 50 kali lebih banyak disbanding
sartdines dan kacang, Vitamin E 4 kali lebih banyak disbanding minyak jagung,
beta karoten 4 kali lebih banyak dibanding wortel, zat besi 25 kali lebih banyak
dibanding bayam, zinc 6 kali lebih banyak dibanding almond, kalium 15 kali lebih
banyak dibanding pisang, kalium 17 kali lebih banyak disbanding susu, dan
protein 9 kali lebih banyak disbanding yoghurt (Krisnadi, 2015).

7
F. Manfaat Tanaman Remunggai

Merupakan tanaman multiguna. Hampir seluruh bagian tanaman kelor dapat


dijadikan sebagai sumber makanan sekaligus pakan ternak dan unggas
(Kurniawan, 2013). Menurut Mardiana (2013), berdasarkan kandungan kimia,
kelor mempunyai manfaat yang luar biasa diantaranya yaitu:
1. Pada daunnnya berfungsi untuk antimikroba, antibakteri, antiinflamasi,
infeksi, virus Ebstein Barr (EBV), virus herpes simplek (HSV-1),
HIV/AIDS, cacingan, bronkhitis, gangguan hati, anti tumor, demam,
kanker prostat, kanker kulit, anemia, diabetes, tiroid, gangguan syaraf,
kolik disaluran pencarnaan, rematik, sakit kepala, anti oksidan, sumber
nutrisi (protein dan mineral) dan tonik.
2. Kulit batang kelor berfungsi untuk mengatasi gangguan pencernaan, flu,
sariawan, antitumor dan rematik. Bersifat detoksifikasi, yaitu menetralisir
racun ular serta kalajengking. Getah kelor dimanfaatkan sebagai
antimikroba, anti tifoid, dan meredakan deman, asma, disentri, anti
inflamasi, rematik dan gangguan saraf.
3. Akar kelor dapat dimanfaatkan juga sebagai bumbu campuran perangsang
nafsu makan. Bersifat antimikroba, menghilangkan karang gigi, flu,
demam, asma, penguat jantung, antiinflamasi, edema, rematik, sakt kepala
dan pembesaran hati. Bunga kelor berfungsi untuk mengatasi flu dan pilek
berat, dipakai sebagai stimulan, afrodisiak, dan menyembuhkan radang
tenggorokan, penyakit otot, tumor, pembesaran limfe, serta menurunkan
kolesterol dan lemak fosfolipid (Mardiana, 2013).
4. Buah kelor atau polong mengandung protein dan serat yang tinggi
sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gizi buruk dan diare.
Bagian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing, hati, dan limpa,
serta mengobati masalah nyeri sendi. Polong juga dimanfaatkan sebagai
antimikroba, antihipersensitif, antiinflamasi, menjaga organ reproduksi
dan tonik. Biji kelor yang sudah tua dimanfaatkan sebagai anti mikroba,
antibakteri, kutil, penyakit kulit ringan, antitumor, lika lambung, demam,
rematik, antiinflamasi, meningkatkan kekebalan tubuh dan sumber nutrisi.
8
5. Tepung biji dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah penyakit yang di
sebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan
Pseudomonas aeruginosa karena mengandung antibiotik yang kuat
(Mardiana, 2013).

G. Manfaat Stik Remunggai

Produk “Stick Remunggai, bahan baku utama Daun Remunggai, dan


keunggulan Produk Stick Daun Remunggai merupakan makanan ringan yang
bahan utamanya terbuat dari daun Remunggai. Dengan mengkonsumsi daun
remunggai ini kita dapat mendapatkan manfaat atau khasiat yang banyak seperti
kesehatan mata, lambung, diabetes, kanker dan untuk melancarkan air susu ibu
yang baru melahirkan serta bisa menghilnagkan Flek hitam pada wajah. Maka dari
itu produk ini diproduksi agar penikmat dapat merasakan cemilan yang.lezat dan
berkhasiat bagi tubuh.

H. Proses Produksi
1) Sortir dan penimbanganSebelum daun kelor diproses, disortir terlebih dahulu
untuk memisahkan ranting kelor dan daun, kemudian setelah itu dilakukan
penimbangan agar dapat iketahui berat kotor dan berat bersih sehingga dapat
dianalisis total produk jadi dan dapat dihitung tingkat kegagalan.
2) Pencucian Setelah disortir, kemudian daun kelor dicuci menggunakan air
bersih sebanyak 3 kali.
3). Penghalusan Daun kelor yang sudah dicuci bersih kemudian dihaluskan,
Penghlusan daun kelor dapat dilakukan dengan cara di blender atau digiling
menggunakan jasa mesin penggiling dipasar.
4) Proses pengadonan Setelah di giling kemudian mencampurkan semua bahan-
bahan pembuatan stick kelor (Tepung tapioka, tepung terigu, bawang merah,
bawang putih, telur, kaldu ayam, kapur sirih, minyak goreng, dan garam).
Mengadon semua bahan-bahan yang telah dicampurkan hingga kalis
5) Pembentukan Bahan-bahan yang sudah di adon kemudiann di bentuk
menggunakan mesin mie, kemudian dibentuk panjang. Penggorengan proses
penggorengan stick kelor yang telah di giling menggunakan mesin mie.
9

2.2 Rencana Kegiatan


Kegiatan kukerta priode XXXII di Kelurahan Sidomulyo dimulai dari
pencarian warga sasaran bersama ketua RT 35 Warga sasaran yang di data
sebabnyak 8 orang untuk dibagikan produk olahan remungai, untuk satu orang
warga diberikan produk sebanyak 2 bungkus olahan remunggai. Selanjutnya
kegiatan yang dilakukan adalah Mensosialisasikan Pengaruh Kualitas Sanitasi
Lingkungan Dan Manfaat Olahan Stik Remunggai dalam Upaya Pencegahan
Stunting yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
bahwa kualitas sanitasi dapat juga dimanfaatkan dalam berbagai hal. dimulai dari
persiapan bahan materi yang akan disampaikan, kemudian melakukan sosialisai
langsung kepada masyarakat.
Mensosialisasikan Pengaruh Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan Manfaat
Olahan Stik Remunggai Dalam Upaya Pencegahan Stunting dimulai dari beberapa
kegiatan sebagai berikut:
1. Koordinasi dengan pihak lokasi tempat dilakukan atau dilaksanakannya
penelitian. Koordinasi dengan pihak desa dilakukan dengan Rw,Lurah Dan
ketua Rt Kelurahan Sidomulyo, Mereka mendukung kegiatan yang dilakukan
di Kelurahan Betungan terkait dengan Pengaruh Kualitas Sanitasi
Lingkungan Dan Manfaat Olahan Stik Remungai Dalam Upaya Pencegahan
Stunting.
2. Penetapan waktu kegiatan

Berdasarkan kesepakatan dengan Pak Rw 02 ,Ibu Lurah Dan Ketua Rt 35


kegiatan ini dilakukan dimulai dari bulan Juni hingga selesai.
3. Penentuan sasaran dan target lokasi sosialisasi

Dari koordinasi dengan Pak Rw 02 ,Ibu Lurah Dan Ketua Rt 35 kegiatan


sosialisasi dilakukan hanya dengan beberapa perwakilan warga saja dan juga
bisa dilakukan dengan datang kerumah-rumah warga yang dilakukan pada
juni 2022 hingga selesai, dengan aturan tetap mematuhi aturan prokes
mengingat pada masa pandemi saat ini.

10

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Kegiatan


Kegiatan Kukerta Priode XXXII berlokasi di RT 35 RW 02 Kelurahan
Sidomulyo, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Sosialisasi Pengaruh
Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan Manfaat Olahan Stik Remunggai Dalam Upaya
Pencegahan Stunting dilaksanakan mulai tanggal 25 Juni 2022 dan Penyerahan
produk olahan remunggai dilaksanan pada tanggal 28 Juni 2022. Penyerahan
produk ini dilakukan dengan kejasama antara kelompok Kukerta dengan ketua
RT.
3.2 Kondisi dan Lokasi Potensi Kegiatan
Lokasi Kukerta Prode XXXIII berada di Kelurahan Sidomulyo,
Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Kondsi warga disana untuk
mensosialisasikan pengaruh kualitas sanitasi lingkungan sudah baik dan optimal.
kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
Seperti yang kita tahu bahwa tahun ini masyarakat kota Bengkulu masih
berada dimassa pandemi. Pada saat pandemi warga mencari kegiatan baru seperti
berjualan dan menanam sayuran di pekarangan rumah , karena itu masyarakat
harus mampu menormalisasikan sanitasi dengan baik untuk menjadikan
lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan nyaman. mengenai kualitas sanitasi
yang sehat secara tidak langsung hal ini akan menjasi solusi yang tepat untuk
memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara perawatan,
penggunaan drainase sanitasi yang baik pada lingkungan masyarakat dan akan
terwujudnya “peduli stunting”.

11
3.3 Instrumen Kegiatan
Kegiatan Kukerta Priode XXXIII di Kelurahan Sidomulyo untuk
pendataan warga sasaran di data dengan formulir untuk mendata warga sasaran,
informasi data warga di dapat dari ketua RT 35 warga yang di data sebanyak 8
orang diberikan produk olahan remunggai. Untuk pembagian produk remunggai,
pengangkutan produk remunggai yang dimasukan kedalam kardus lalu diangkut
menggunakan motor berulang kali. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan mensosialisasikan Pengaruh Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan Manfaat
Daun Remunggai Untuk dokumentasi seluruh kegiatan menggunakan kamera
handphone untuk hasil dokumentasi di setiap kegiatan
3.4 Teknik Pelaksanaan Kegiatan
3.4.1. Pendataan Warga dan Pembagian Produk Remunggai
Pendataan warga sasaran di RT 35 Kelurahan Sidomulyo di data dengan
formulir yang diberikan oleh LPPM kemudian warga sasaran di data sebanyak 8
warga, data tersebut diupload ke website LPPM. Produk Olahan Remunggai yang
diberikan kepada warga sebanyak 2 bungkus/orang beserta brosur manfaat
remunggai.
3.4.2 Mensosialisasikan Pengaruh Kualitas Sanitasi Dan Manfaat Olahan
Stik Remunggai Dalam Upaya Pencegahan Stunting
Adapun langkah yang ditempuh dalam kegiatan Mensosialisasikan Pengaruh
Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan Manfaat Olahan Stik Remunggai Dalam Upaya
Pencegahan Stunting mencakup beberapa tahap berikut ini:
1. Persiapan
Pada tahap ini dilakukan persiapan pelaksanaan terkait tempat pelaksanaan
praktek dan penyampaian materi. Selain itu persiapan operasional dilakukan
dengan mendatangi ketua RT 35 untuk meminta izin bapak – bapak dan ibu- ibu
melakukan sosialisasi Pengaruh Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan Manfaat
Olahan Stik Remunggai Dalam Upaya Pencegahan Stunting di Kelurahan
Sidomulyo. Keseluruhan peserta adalah bapak – bapak dan ibu-ibu rumah tangga.
Materi dan brosur disiapkan oleh mahasiswa Kukerta.

12
2. Pelaksanaan
Sosialisasi ini merupakan tahap pemahanaman atau pemberian ilmu kepada
bapak – bapak dan ibu-ibu Kelurahan Betungan bagaimana cara perawatan, dan
kebersihan sanitasi. Penyampaian Materi yang disajikan terkait normalisasi seperti
proses pelaksanaan nya, bahan-bahan yang butuhkan dan mekanisme saat proses
pelaksanaan berlangsung. Materi disajikan dalam bentuk brosur. Selain itu juga
disajikan materi tentang bagaimana cara menormalisasikan saluran drainase
sanitasi tersebut
3. Penutupan
Di akhir kegiatan peserta dan Tim melakukan refleksi hasil normalisasi dan
para peserta juga memberikan evaluasi akan sosialisasi ini. Setelah semua
kegiatan yang telah direncanakan terlaksana, Mahasiswa Kukerta menutup
program dan memberikan pesan kepada segenap peserta untuk menerapkan dan
mempraktekan ilmu yang telah didapatkan untuk memperkaya pembelajaran
kreativitas dengan menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran drainase dan
sanitasi.
Kegiatan Mensosialisasikan Pengaruh Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan
Manfaat Olahan Stik Remunggai Dalam Upaya Pencegahan Stunting mendapat
tanggapan yang cukup memuaskan terutama keingintahuan tentang cara-cara
menjaga kebersihan sanitasi.Peningkatan pengetahuan warga tentang pemanfaatan
kebersihan sanitasi meningkat dan warga senang dengan adanya sosialisasi ini,
karena mereka belum pernah mendapatkan materi ini sebelumnya.
3.5 Teknik Analisis Hasil Kegiatan
Analisis kegiatan yang digunakan secara observasi atau secara langsung di
lapangan. Kegiatan tersebut diberikan izin oleh ketua RT 35 dan bersama – sama
turun kelapangan. Kegiatan di lakukan dengan pencatatan data secara langsung
dengan mendatangi warga sasaran untuk di mintai informasi sehingga data yang
di dapat akurat. Setelah data di dapat kemudian kelolah sebagai hasil laporan
untuk nama – nama warga yang akan di bagikan produk olahan remunggai dan
sosialisasi kualitas sanitasi lingkungan warga di bidang teknik.

13
3.6 Jadwal Kegiatan
Untuk jadwal dalam kegiatan ini saya menampilakan beberapa isi tentang apa
saja yang saya lakukan terhadap waktu pelaksanaan kegiatan KUKERTA.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Mingguan Tentang Peduli Stunting


APRIL MEI JUNI
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
SURVEY
LOKASI
PENDATAAN
WARGA
SASARAN
PERSIAPAN
PRODUK
REMUNGGAI
PERSIAPAN
MATERI
SOSIALISASI
SOSIALIASI
PEDULI
STUNTING
PEMBAGIAN
PRODUK
REMUNGGAI
LAPORAN
14
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiatan


4.1.1 Hasil Pembagian Produk Olahan Remunggai
Pada minggu keempat dilakukan pembagian produk remunggai ke 8 warga
di RT 35 Kelurahan Sidomulyo. Dalam kegiatan ini masyarakat Sidomulyo
senang dengan adanya pembagian produk remunggai dapat diolah menjadi
produk olahan selama ini remunggai hanya menjadi tanaman pagar.
Tabel.2 Warga Sasaran Pembagian Produk Remunggai

JUMLAH (Produk Olahan


NAMA RESPON
Remunggai )
2
2
2
2
2
2
2
2
*KETERANGAN:
a.Baik = Menerima Dengan Baik
b.Cukup = Cukup Menerima
c.Kurang = Kurang Menerima

15
4.1.2 Hasil kegiatan Sosialisasi Pengaruh kualitas Sanitasi lingkungan Dan
Manfaat Olahan Stik Remunggai
Pelaksanaan hasil kegiatan yang dilakukan selama Kukerta yaitu
sosialisasi pengaruh kualitas sanitasi lingkungan dan pembagian produk olahan
remunggai.dilakukan pada tanggal 25 Juni 2022, dilakukan langsung di salah satu
rumah warga yang berada RT 35 & RT 37. dihadiri oleh beberapa warga.dan juga
membagikan brosur yang berisikan tentang manfaat olahan remunggai.
4.2 Pembahasan
Pelaksanaan Kukerta sangat berdampak baik dan membantu bagi
mahasiswa dalam mengembangkan diri dan menambah wawasan dalam
berinteraksi dengan masyarakat, pengaruh kualitas sanitasi lingkungan dan
manfaat Olahan Stik remunggai dalam upaya pencegahan stunting ditanggapi
sangat baik oleh warga sekitar karena manfaat nya yang begitu bagus bagi
masyarakat, dari awalnya belum tau tentang pengaruh kualitas sanitasi menjadi
tau bagaimana menjaga kualitas sanitasi.
Pembagian produk olahan remunggai repson warga terhadap olahan
remunggai terbilang baik Pembagian remunggai hanya dibagikan ke warga yang
mau menerima produk olahan remunggai.
Pelaksanaan Kukerta ini sendiri ialah salah satu bentuk upaya untuk
mengatasi stunting yang ada di Kota Bengkulu dan membumikan kembali
Remunggai dan berfungsi untuk menimbulkan kesadaran masyarakat tentang
manfaat remunggai itu sendiri.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Secara keseluruhan kegiatan mensosialiasikan pengaruh kualitas sanitasi


lingkungan dan manfaat olahan stik remunggai dalam upaya pencegahan stunting
di Kelurahan Sidomulyo berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan
“mensosialiasikan pengaruh kualitas sanitasi lingkungan dan manfaat olahan stik
remunggai” di Kelurahan Sidomulyo dapat memberikan dan menambah
pengetahuan tentang sanitasi serta untuk menciptakan suatu kawasan dengan
tingkat kebersihan lingkungan yang tinggi yang akan membantu pemerintah untuk
menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman. Selain itu, kegiatan
“mensosialiasikan pengaruh kualitas sanitasi lingkungan dan manfaat olahan Stik
remunggai dalam upaya pencegahan stunting” di Kelurahan Sidomulyo dapat
memberikan dan menambah pengetahuan masyarakat.

5.2 Saran
1. Masyarakat merubah kebiasaan membuang sampahnya pada satu wadah
menjadi beberapa wadah sesuai dengan jenis sampah serta menjaga
kualitas sanitasi lingkungan sekitar.
2. Untuk Mahasiswa, lebih bersabar jika dalam melaksanakan sosialisasi jika
ada warga yang kurang merespon disaat penyampaian materi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis faktor-faktor risiko terhadap


kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) di negara berkembang dan asia
tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247-256

Oktri Permata Lani, 2019, Opini mahasiswa terhadap pelaksanaan kuliah kerja
nyata (KUKERTA) di universitas Riau, Jurnal Ilmu Komunikasi, Riau.

Tri Peni, Tri Ratnaningsih dan Siti Indatul Laili, 2019, Penanaman Moriga olifeira
untuk peningkatan kesehatan masyarakat dan penghijauan didusun Tambak Rejo
Mojokerto, Jurnal Stikes Bina Sehat PPNI, Mojokerto.

http://digilib.ulm.ac.id/archive/bank/pdf/9790778dfde744de2753db926f86e37b20
1901235c3033cb18beb3e7a06a37e04d80a298.pdf

http://stamina.ppj.unp.ac.id/index.php/JST/article/view/699/329
Gelbert M., Prihanto D., dan Suprihatin A. 1996. Konsep Pendidikan Lingkungan
Hidup dan “Wall Chart”. Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup. Malang:
PPPGT/VEDC.

18

L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
Warga Sasaran
19
Lampiran 2

LOGBOOK KEGIATAN INDIVIDU KUKERTA XXXIII 2022

KELURAHAN : SIDOMULYO
KECAMATAN : GADING CEMPAKA
KOTA : BENGKULU
DPL : IKHSAN HASIBUAN, M.SC

HASIL/
NO. HARI/TGL KEGIATAN KETERANGAN
DOKUMENTASI
Perkenalan
Perkenalan
Dengan
Mahasiswa
Jumat, 22 Perangkat
1. KUKERTA Di
April 2022 kelurahan dan
Kelurahan
juga RT/RW
Sidomulyo
Setempat
Mencari warga
sasaran untuk
Minggu, 24 Mencari data
2. pembagian
April 2022 Warga Sasaran
produk olahan
remunggai
Pelepasan
Mahasiswa
Kukerta Melalui
Pelepasan Zoom Di Kantor
Selasa, 24 Lurah yang
3. Mahasiswa
Mei 2022 diwakilkan oleh
KUKERTA
ketua dan wakil
kelompok serta
ibu lurah

Persiapan Produk
Remunggai Dan
Persiapan
Rabu, 01 Uji Coba
4. Produk
Juni 2022 Pembuatan
Remunggai
Produk
Remunggai

Mencari Data
Mencari Data
Jumat,03 Warga
5. Warga
Juni 2022 Terdampak
Stunting
Stunting

Membuat Demo
Masak Kue Bolu
Membuat Remunggai Acara
Demo masak Dapur Sehat
Sabtu, 11
Acara Dapur Posyandu
6. Juni 2022
Sehat Bersama Ibu Ibu
Posyandu PKK Di
Kelurahan
Sidomulyo
Penyebaran
Penyebaran Brosur/leaflet
Brosur/leaflet stunting dan
Jumat, 17
7. stunting dan undangan
Juni 2022
undangan sosialisasi
sosialisasi stunting dan cara
mengatasinya
8. Minggu,19 Sosialisasi Sosialisasi
Stunting Dan
Cara
Juni 2022 Stunting Mengatasinya
Bersama Warga
RT/RW Setempat

Monev LPPM
Monev LPPM KUKERTA
Kamis, 23
9. KUKERTA XXXIII di
Juni 2021
XXXIII Kelurahan
Sidomulyo

Mengedukasikan
Pengaruh Kualitas
Sanitasi
Lingkungan Dan
Mengedukasi
Manfaat olahan
Pengaruh
Sabtu, 25 Stik daun
10. Kualitas
Juni 2022 Remunggai
Sanitasi
Dalam Upaya
Lingkungan
Pencegahan
Stunting Di Salah
Satu Rumah
Warga

Acara Posyandu
& pembagian
Produk Olahan
Selasa, 28 Acara
12. Remunggai Di
Juni 2022 Posyandu
Bersama Ibu Ibu
PKK, dan warga
sidomulyo
Penarikan
Mahasiswa
Penarikan
Jumat, 01 KUKERTA
13 Mahasiswa
Juli 2022 XXXIII Di
KUKERTA
Kelurahan
Sidomulyo

Telah diperiksa oleh , 07 Juli 2022


Dosen Pembimbing Lapangan
Peserta

(Ikhsan Hasibuan, M.Sc) (M. Hafis Arrasyid)


NIDN : 0005117501 NPM : 19100016

Anda mungkin juga menyukai