Oleh :
1. ANDRIANI BUDI ASTUTI (202214010)
2. AVIFAH AMALIA SHOLEKHAH (202214015)
3. FELA APRIYANTI (202214039)
4. JONI PRASTIO (202214065)
5. RIRIN NURUL HIDAYAH (202214115)
6. SANDY ILHAM PRASETYO (202214123)
7. SITI KHAKIMAH (202214133)
8. SITI MUNAWAROH (202214134)
JUDUL
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 05 KELURAHAN
JOYOTAKAN KOTA SURAKARTA
Disusun Oleh :
1. ANDRIANI BUDI ASTUTI (202214010)
2. AVIFAH AMALIA SHOLEKHAH (202214015)
3. FELA APRIYANTI (202214039)
4. JONI PRASTIO (202214065)
5. RIRIN NURUL HIDAYAH (202214115)
6. SANDY ILHAM PRASETYO (202214123)
7. SITI KHAKIMAH (202214133)
8. SITI MUNAWAROH (202214134)
Menyetujui Menyetujui
Pembimbing CI Pembimbing PA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kegiatan praktik komunitas dengan judul “Asuhan Keperawatan Komunitas”.
Adapun tujuan penulisan laporan asuhan keperawatan ini untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh pendidikan profesi ners Universitas ‘Aisyiyah
Surakarta.
Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan
laporan kegiatan praktek belajar lapangan ini dengan sebaik-baiknya, namun
penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga laporan kegiatan praktik komunitas ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dalam penyusunan laporan
ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Riyani Wulandari, S.kep Ns M.Kep selaku Rektor Universitas Aisyiyah
Surakarta
2. Eska Dwi Prajayanti S.Kep Ns M.kep selaku Ketua Prodi Profesi ners
Universitas Aisyiyah Surakarta
3. Primiandrianza Prorenata, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku pembimbing kelompok 3
4. Endah, A.Md. Kep selaku pembimbing klinik Puskesmas Kratonan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan
5. Semua warga RT 05 & RT 06 RW 5 kelurahan Joyotakan
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah diberikan
pada penulis mendapat balasan dengan limpahan berkat dan anugrah dari Allah
SWT. Amin. Surakarta, 04 Februari 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Usia........................................................................................14
Tabel 3.2 Jenis Kelamin .........................................................................................14
Tabel 3.3 Pekerjaan ...............................................................................................15
Tabel 3.4 Pendidikan ..............................................................................................16
Tabel 3.5 Agama ....................................................................................................17
Tabel 3.6 Perilaku Merokok...................................................................................18
Tabel 3.7 Penyakit tidak Menular ..........................................................................18
Tabel 3.8 Distribusi Penyakit ................................................................................19
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pelayanan Pengaduan Masalah Ibu dan Anak....................................22
Gambar 3.2 Peta Kampung Joyotakan ...................................................................23
Gambar 3.3 Pencemaran Lingkungan ....................................................................25
Gambar 3.4 Kondisi Selokan dan Parit ..................................................................25
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu.
Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan
setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan
berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor
sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu,
kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan
fisik (Robert, 2017).
Menurut Notoatmodjo dalam Priyanto, Agus (2019) menyatakan
upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Hal ini berarti, bahwa peningkatan kesehatan individu, kelompok atau
masyarakat harus diupayakan. Terdapat dua aspek dalam mewujudkan
upaya tersebut yaitu, aspek kurativ (pengobatan penyakit) dan aspek
rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Peningkatan kesehatan sendiri terdiri
dari dua aspek, yaitu aspek preventif (pencegahan penyakit) dan aspek
promotif (aspek peningkatan kesehatan itu sendiri).
Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati
wilayah nyata dan berinteraksi menurut sistem adat istiadat serta terikat
dibatasi wilayah geografis (Rahayu, dkk 2022). Perawat komunitas
memiliki beberapa peran yang dapat menunjang tercapainya peningkatan
kesehatan di lingkungan masyarakat yaitu, peran sebagai pendidik, sebagai
koordinator pelayanan kesehaan, pelaksana pelayanan keperawatan, sebagai
pembaharu (innovator), sebagai yang mengorganinasi pelayanan kesehatan
1
2
C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang terjadi di
lingkungannya serta menambah pengetahuan masyarakat tentang cara
meningkatkan Kesehatan.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang pemberian asuhan
keperawatan komunitas di masyarakat serta dapat membantu mengatasi
permasalahan di lingkungan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
4. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan, seperti:
3. Secara Langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
klien dan lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2020).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuikan dengan kemampuan atau kapasitas
dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau
tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak,
2018).
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada (Mubarak, 2018).
F. Metode Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Deswanti (2018) ada bebrapa tahapan dalam asuhankeperawatan
1. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
a. Tujuan pengorganisasian komunitas yaitu: Diharapkan mampu
berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya,
mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan
menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas
dan di luar komunitas. Pendekatan yang digunakan menggunakan
prinsip, landasan dan langkah dasar yaitu :
1) 3 Prinsip :
Kesetaraan
Keterbukaan
Saling menguntungkan
2) Landasan 7 Saling :
Memahami kedudukan, Tugas, dan Fungsi masing-masing
Memahami kemampuan masing-masing
Menghubungi
Mendekati
9
Terbuka/membantu
Mendorong/ mendukung
Menghargai
3) 6 Langkah :
Penjajagan
Penyamaan persepsi
Pengaturan peran
Komunikasi intensif
Melaksanakan Kegiata
Pemantauan dan penilaian
b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :
1) Persiapan :
Pengenalan komunitas
Pendekatan Jalur Formal : Dilakukan terhadap instansi
birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas
dengan cara :
Pengajuan proposal dan perijinan
Penjelasan tujuan dan program
Hasil : surat ijin/persetujuan
Pendekatan Jalur Informal : Dilakukan setelah adanya
ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan
melakukan pendekatan kepada :
Tokoh-tokoh masyarakat
Ketua RW dan RT
Kader kesehatan : Dengan menjelaskan tujuan,
program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi
serta kontrak kerjasama.
Pengenalan Masalah Tujuannya untuk mengetahui masalah
kesehatan secara menyeluruh yang benar-benar menjadi
10
Penyadaran komunitas
Tujuan :
Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi
oleh komunitas
Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan
masalah
Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat
aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan
pemecahan masalah.
Kegiatan : Mengadakan musyawarah komunitas dengan
metode lokakarya mini, dengan langkah :
Penyajian data hasil survey
Diskusi kelompok :
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya)
Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes)
dari anggota komunitas yang merupakan calon kader
kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
yang direncanakan.
Penyajian hasil diskusi kelompok
Tanggapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
2. Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanankan
dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja
sama dengan aparat desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi
kegiatan:
a. Pelatihan Kader
b. Penyuluhan Kesehatan
c. Pelayanan kesehatan langsung
12
d. Homecare
e. Rujukan
3. Evaluasi hal-hal yang harus dievaluasi :
a. Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
b. Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
c. Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan
d. Rencana tindak lanju
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan diawali dengan pembagian kelompok dan pembagian
dosen pembimbing oleh dosen koordinasi mahasiswa ners. Pembagian
kelompok keperawatan komunitas dibagi menjadi 4 kelompok dengan
kelompok kami kelompok 3 yang beranggotakan 8 mahasiswa. Selain itu,
dosen memberikan briefing terkait tugas komunitas secara ofline atau tatap
muka.
Setelah itu mahasiswa dan warga mengadakan acara MMD 1 terhadap
warga RW 05 khususnya RT 05, RT 06 untuk temu kenal dan menyampaikan
tujuan kedepannya. Setelah itu mahasiswa melakukan wawancara kunjungan
rumah sehat dengan pendekatan PIS-PK yang akan digunakan sebagai alat
pengkajian ke warga untuk mendapatkan hasil analisa data.
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Pengkajian
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kunjungan rumah sehat dengan
pendekatan PIS-PK kepada warga binaan Kelurahan Joyotakan,
Kecamatan Serengan yang dikaji oleh mahasiswa. Jumlah total 103 KK
populasi keseluruhan yang terkaji ± 73 KK di RT 05 Terkaji 30 KK dan
RT 06 Terkaji 43 KK. Daerah lingkungan warga binaan memiliki iklim
tropis jadi memiliki 2 musim (musim penghujan dan musim kemarau).
Tipe komunitas didaerah warga binaan ada yang masyarakat wiraswasta
dan ada yang masyarakat urban. Struktur politik terdapat poster, baliho,
pemilihan perangkat desa dipilih secara langsung oleh masyarat dan
masyarakat berperan aktif dalam pemilihan perangkat desa.
13
14
b. Data Demografi
1) Distribusi Usia
Tabel 3.1 Distribusi Usia
Usia Frekuensi Persentase
Prasekolah/Anak-anak 28 Orang 11 %
(2-10 Tahun)
Remaja (11-19 Tahun) 48 Orang 19%
USIA
4%
9% 11% BALITA USIA 0-1
ANAK USIA 2-10
19%
REMAJA USIA 11-19
57%
DEWASA USIA 20-60
LANSIA >60
2) Jenis Kelamin
Tabel 3.2 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki- Laki 133 Orang 52 %
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
48% 52%
PEREMPUAN
3) Pekerjaan
Tabel 3.3 Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Wiraswasta 16 Orang 52 %
IRT 32 Orang 48 %
Buruh 26 Orang 9%
Pedagang 5 Orang 6%
Pensiunan 2 Orang 1%
Guru 3 Orang 1%
PNS 4 Orang 2%
Dosen 2 Orang 1%
Penjahit 3 Orang 1%
Wirausaha 5 Orang 2%
PEKERJAAN
1% WIRASWASTA
1%
2%
2% 0% 6% IRT
9% 12% KARYAWAN SWASTA
BURUH
13%
33% PEDAGANG
13% PENSIUNAN
1% 1% GURU
6% PELAJAR
4) Pendidikan
Tabel 3.4 Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
9 Orang 4%
Belum sekolah
SD 51 Orang 20%
D3 7 Orang 3%
S1 16 Orang 6%
S2 1 Orang 0%
S3 2 Orang 1%
PENDIDIKAN TERAKHIR
0% BELUM SEKOLAH
6%
3% 1% 4% SD
20% PELAJAR
29% SLTP/SMP
19% SLTA/SMA/SMK
18% D3
S1
5) Agama
Tabel 3.5 Agama
Agama Frekuensi Persentase
Katholik 8 Orang 3%
Kristen 4 Orang 2%
Dari 257 warga yang beragama Islam 245 Orang (95%), Katholik 8
Orang (3%), Kristen 4 Orang (2%).
AGAMA
3%
2% ISLAM
KRISTEN
95% KATHOLIK
18
6) Perilaku merokok
Tabel 3.6 Perilaku Merokok
Perilaku merokok Frekuensi Persentase
Merokok 24 Orang 18 %
Dari 133 warga yang merokok didalam rumah 24 orang (18%) dan
tidak merokok 109 orang (82 %).
PERILAKU MEROKOK
18%
MEROKOK DIDALAM
RUMAH
TIDAK
82%
Dyspepsia 96 Orang 6%
Ispa 58 Orang 3%
10 penyakit terbesar
berdasarkan ku njungan
puskesmas kratonan
batuk pilek
3%
3% hipertensi
4%
6% 29%
6% myalgia
6%
7% karies gigi
11% 25%
sakit kepala
nekrosis pulpa
8) Distribusi penyakit
3.8 Distribusi Penyakit
Penyakit Frekuensi Persentase
Hipertensi 30 Orang 11 %
Asma 3 Orang 1%
20
Vertigo 1 Orang 0%
Bronkopneumonia 1 Orang 0%
PENYAKIT
1%
0% 0% PASANG RING JANTUNG
11% 1%
0% MAAG KRONIS
1% 1% HIPERTENSI
ASMA
ASAM LAMBUNG
TIDAK ADA
85% VERTIGO
DIABETES MILITUS
BRONKOPNEUMONIA
2) Pendidikan komunitas
Terdapat posyandu balita, pkk, dan posyandu lansia. Sekolah
formal terdapat PAUD dan SD. Terdapat kader balita sejumlah 2
orang yang terlatih 2 orang. Untuk kader lansia sebanyak 2 orang
yang terlatih 2 orang.
3) Keamanan dan keselamatan
Terdapat kegiatan poskamling yang dijaga oleh laki-laki
dewasa setiap malam. Tidak ada alat pemadam kebakaran.
4) Kebijakan pemerintah terkait Kesehatan
Kebijakan kesehatan oleh puskesmas kratonan difasilitasi
oleh kader per RT. Jenis pelayanan kesehatan posyandu lansia dan
balita dilakukansebulan sekali yang diikuti oleh lansia dan balita RT
05 dan RT 06. Melakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan PIS-
PK dari puskesmasKratonan. Serta untuk pemakaian BPJS atau KIS
yang diberikan pemerintah dimanfaatkan oleh warga untuk berobat.
5) Pelayanan kesehatan yang tesedia
Pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu Puskesmas
Kratonan, puskesmas pembantu di Kelurahan Joyotakan, terdapat
POSBINDU, skrining lansia, skrining kesehatan sekolahan. Jarak
warga ke pusat pelayanan kesehatan Puskesmas Pembantu 2 ±180
meter.
6) Sistem komunikasi
Warga mendapatkan informasi kesehatan dari kader
posyandu yangdisebarkan melalui grup whatsapp dan perkumpulan
warga sepertipengajian dan PKK. Pengaduan masalah ibu dan anak
dapat dilaporkan ke kontak SUKET TEKI 08112759081
22
C. WINSHIELD SURVEY
1. PERUMAHAN
Untuk kepadatan bangunan perumahan rumah warga padat dan
berdempetan. Jenis bangunan rata rata semua sudah bertembok dan
berlantai keramik.
2. LINGKUNGAN TERBUKA
Disekitar perumahan terdapat lahan terbuka yang tidak dimanfaat dan
dirawat karena milik perorangan.
3. BATAS WILAYAH
Utara : RT 05 berbatasan dengan RT 03, RT 06 berbatsan dengan RT 03
dan RT 07
Barat : RT 05 berbatasan dengan RT 03, RT 06 berbatsan dengan RT 03
Timur : RT 05 berbatasan dengan RT 07, RT 06 berbatasan dengan balai
desa RW 05
Selatan : RT 05 berbatasan dengan sungai, RT 06 berbatsan dengan RT 05
4. TRANSPORTASI
Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat rata-rata
menggunakan sepeda motor atau mobil dan ada sebagian lansia masih
menggunakan sepeda ontel dan jalan kaki. Dengan kondisi jalan utama
sudah beraspal.
5. PUSAT PELAYANAN
Kesehatan : puskesmas Kratonan, Puskesmas pembantu 1 di RT 6, ada
klinik terdekat yang berada di selatan kelurahan joyotakan.
Agama : terdapat satu masjid di RT 05.
Ekonomi : terdapat 3 toko kelontong, 2 bengkel, 5 industri makanan.
Pendidikan : terdapat 1 SD dan 1 Paud.
6. KEBIASAAN MASYARAKAT
Dewasa-Lansia : pada pagi hingga sore bekerja dan malam hari
melakukan penjagaan pos ronda sesuai jadwal, melakukan perkumpulan
musyawarah masyarakat yang terdiri dari arisan bapak-bapak 1 bulan
sekali, PKK 1 bulan sekali, posyandu balita dan lansia 1 bulan sekali.
Anak-anak : pada pagi hingga siang hari anak-anak mayoritas pergi
ke sekolah dan malam hari digunakan untuk belajar. Pada sore hari ada
kegiatan TPA namun saat ini TPA di sudah tidak berjalan.
7. MASYARAKAT YANG BANYAK DIJUMPAI
Masyarakat yang sering dijumpai adalah ibu-ibu yang sedang
berkumpul dirumah dan diwarung. Serta bapak-bapak yang sedang
berkumpul dipos ronda. Pedagang makanan keliling, pedagang kaki lima,
dan anak anak yang sedang bermain dirumah.
8. MEDIA INFORMASI
Media informasi yang digunakan masyarakat yaitu WA grup,
dikelurahan terdapat papan informasi berupa poster.
9. ISSUE
Issue yang sedang hangat dibicarakan saat ini adalah obat sirup yang
dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan sesak nafas. Intervensi yang
25
masalah kesehatan yaitu jika ada warga yang stroke tidak menggunakan
fasilitas kesehatan yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah.
Motivasi masyarakat untuk hidup sehat yaitu dengan cara melalui informasi
RW 02 gerakan mekokok yaitu gerakan tanpa asap rokok. Kegiatan lain yaitu
motivasi keluarga dengan anak stunting yaitu dengan cara rajin mendatangi
posyandu.
Masyarakat dalam memutuskan masalah/mengambil keputusan yaitu untuk
masalah kesehatan masyarakat mengambil keputusan masalah dengan cara
konsultasi ke puskesmas. Jika ada masalah tingkat RT/RW memutuskan
masalah dengan cara mengikuti rapat koordinasi. Metode yang digunakan
metode penyuluhan dengan cara tanya jawab langsung ke SKM (Sumber
Kesehatan Masyarakat). Tokoh masyarakat yang berpengaruh yaitu ketua
LPMK yaitu bapak Ate Suwardi, tokoh agama bapak Suharno dan masyarakat
yang dituakan.
29
G. ANALISA DATA
No. Data Dx
1. Ds : Manajemen
- 30 warga yang menderita hipertensi mengatakan Ketidakefekti
bahwa mempunyai kebiasaan masak dengan garam fan
2 sendok setiap memasak pemeliharaan
- 30 warga mengatakan mereka jarang memeriksakan kesehatan
tekanan darah (D.0116)
- 30 warga minum obat belum teratur minum hanya
merasa pusing saja dan ketika merasa tidak enak
badan
Do :
- 30 warga menderita hipertensi dari 35 KK yang
terkaji
- Data dari puskesmas yang menderita hipertensi 413
orang
- Sebagian besar warga tidak berobat secara teratur
70% dari 30 warga yang menderita hipertensi
2. Ds : Ketidakefekti
- Warga mengatakan jarang melakukan kerja bakti, fan
jika kerja bakti hanya membersihkan lingkungan pemeliharaan
sekitar tanpa membersihkan selokan kesehatan
- Warga mengatakan pembuangan sampah ke TPS (D.0117)
Do :
- Terlihat saluran air menggenang dan berwarna
kehitaman
- Saluran air berbau
- Sampah terlihat berserakan
3. Ds : Perilaku
- Saat wawancara dari 133 warga laki- laki yang kesehatan
merokok sebanyak 24 orang didalam rumah dari 20 cenderung
KK beresiko
- 24 warga mengatakan tidak mengetahui behaya (D.0099)
merokok
- Warga mengatakan sehari menghabiskan 1 bungkus
rokok
Do :
- Sebagian warga ada yang merokok didalam rumah
dengan ventilasi tertutup
- Sebagian warga ada yang merokok didalam rumah
dengan ventilasi terbuka
31
0
Jumlah total Hasil : 18
Ketidakefektifan
Sifat Masalah :
pemeliharaan
kesehatan a. Aktual 3
(D.0117) b. resiko/ancaman 2 1 3x 1 = 3
kesehatan
c. keadaan
1
sejahtera/diagnosis
sehat
32
0
Jumlah total Hasil : 18
Perilaku
Sifat Masalah :
kesehatan
cenderung a. Aktual 3
beresiko b. resiko/ancaman 2 2 3x 2 = 6
(D.0099) kesehatan
c. keadaan
1
sejahtera/diagnosis
sehat
33
H. KRITERIA PENAPISAN
N Kriteria penapisan Jumla
o h skor
D
x
Sesuai Juml Bes Kemungk Minat Kemung Sesuai Sumber Sumber Sumber Sumber Sumbe
denga ah arn inan masyara kinan dengan daya daya daya daya r daya
n yang ya untuk kat untuk program tempat waktu dana peralatan orang
peran beres resi pendidika diatasi pemerinta
peraw iko ko n h
at kesehatan
komun
itas
1 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 40
2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 37
3. 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 36
Kriteria Pembobotan :
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
35
I. PRIORITAS MASALAH
1. Manajemen Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (D.0117)
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (D.0117)
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0188)
J. POA
N Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Pj
o Keperawatan
3. Perilaku Agar warga binaan mengetahui - Pendkes merokok Warga Sabtu, 11 Rumah Mandi Joni
kesehatan tentang : dan pembagian binaan ( februari Warga ri
cenderung leaflet RT 05 & 2023 & RT 05 &
beresiko - Warga mengetahui tentang 06 RW 05 Senin, 13 06 RW 05
(D.0099) bahaya merokok Februari
- Warga mengetahui tentang 2023
kesehatan
36
K. Perencanaan
N Dx kep Tujuan Sasara Strategi Rencana Hari/ Tempat Evaluasi Ttd
o n kegiatan tangga
l
Umum Khusus kriteria standar
1 Manajemen Setelah Setelah Warga Penkes - Kaji Rabu, Rumah Kognitif - Warga
. Ketidakefe dilakukan 1x dilakukan 1x RT 05 tekanan 15 Warga dapat
ktifan pertemuan pertemuan dan darah Februa RT 05 mengetah
pemelihara masyarakat masyarakat RT 06 - Beri ri 2023 & 06 ui
an diharapkan : diharapkan : penyuluh tekanan
kesehatan - warga - Warga an darahnya
(D.0116) dapat mengetah tentang - Warga
memana ui tentang hipertens paham
gement hipertensi i tentang
kesehata - Warga hipertensi
n diri mengetah
pada ui tentang
lansia kesehatan
2 Ketidakefe Setelah Setelah Warga Penkes - Lakukan Mingg Lingkun Kognitif - Warga
. ktifan dilakuka dilakukan 1x binaan kerja u, 19 gan dapat
pemelihara n 1x pertemuan RT 05 bakti di Februa sekitar mengetah
an pertemua masyarakat dan lingkung ri 2023 RT 05 ui tentang
kesehatan n diharapkan : RT 06 an & RT kebersiha
(D.0117) masyarak - Warga masyara 06 n
at mengetah kat dan lingkunga
diharapk ui tentang members n
an warga kebersiha ihkan
dapat n selokan
37
menjaga lingkunga
kebersiha n
n
lingkung
an
3 Perilaku Setelah Setelah Warga Penkes - Kaji Sabtu, Rumah Kognitif - Warga
. kesehatan dilakuka dilakukan 1x binaan peng 11 Warga dapat
cenderung n 1x pertemuan RT 05 etahu februa RT 05 menget
beresiko pertemua masyarakat dan an ri 2023 & 06 ahui
(D.0099) n diharapkan : RT 06 tenta & tentang
masyarak - Warga ng Senin, meroko
at mengetah mero 13 k
diharapk ui tentang kok Februa - Warga
an warga bahaya - Beri ri 2023 paham
dapat merokok peny tentang
memaha - Warga uluh bahaya
mi mengetah an meroko
tentang ui tentang tenta k
bahaya kesehatan ng
merokok baha
ya
mero
kok
38