Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 05 KELURAHAN

JOYOTAKAN KOTA SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Keperawatan Komunitas

Program Profesi Ners Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Oleh :
1. ANDRIANI BUDI ASTUTI (202214010)
2. AVIFAH AMALIA SHOLEKHAH (202214015)
3. FELA APRIYANTI (202214039)
4. JONI PRASTIO (202214065)
5. RIRIN NURUL HIDAYAH (202214115)
6. SANDY ILHAM PRASETYO (202214123)
7. SITI KHAKIMAH (202214133)
8. SITI MUNAWAROH (202214134)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 05 KELURAHAN
JOYOTAKAN KOTA SURAKARTA

Disusun Oleh :
1. ANDRIANI BUDI ASTUTI (202214010)
2. AVIFAH AMALIA SHOLEKHAH (202214015)
3. FELA APRIYANTI (202214039)
4. JONI PRASTIO (202214065)
5. RIRIN NURUL HIDAYAH (202214115)
6. SANDY ILHAM PRASETYO (202214123)
7. SITI KHAKIMAH (202214133)
8. SITI MUNAWAROH (202214134)

Menyetujui Menyetujui
Pembimbing CI Pembimbing PA

Endah, A.Md. Kep Primiandrianza Prorenata, S.Kep, Ns,


M.Kep

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kegiatan praktik komunitas dengan judul “Asuhan Keperawatan Komunitas”.
Adapun tujuan penulisan laporan asuhan keperawatan ini untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh pendidikan profesi ners Universitas ‘Aisyiyah
Surakarta.
Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan
laporan kegiatan praktek belajar lapangan ini dengan sebaik-baiknya, namun
penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga laporan kegiatan praktik komunitas ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dalam penyusunan laporan
ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Riyani Wulandari, S.kep Ns M.Kep selaku Rektor Universitas Aisyiyah
Surakarta
2. Eska Dwi Prajayanti S.Kep Ns M.kep selaku Ketua Prodi Profesi ners
Universitas Aisyiyah Surakarta
3. Primiandrianza Prorenata, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku pembimbing kelompok 3
4. Endah, A.Md. Kep selaku pembimbing klinik Puskesmas Kratonan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan
5. Semua warga RT 05 & RT 06 RW 5 kelurahan Joyotakan
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah diberikan
pada penulis mendapat balasan dengan limpahan berkat dan anugrah dari Allah
SWT. Amin. Surakarta, 04 Februari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv
Daftar Tabel............................................................................................................v
Daftar Gambar ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................2
C. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Keperawatan Komunitas ...............................................................4
B. Tujuan Keperawatan Komunitas .................................................................4
C. Sasaran Keperawatan Komunitas ................................................................5
D. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas ...................................................6
E. Prinsip Keperawatan Komunitas ..................................................................7
F. Metode Asuhan Keperawatan Komunitas ...................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Tahapan Persiapan .....................................................................................13
B. Tahapan Pelaksanaan ................................................................................13
C. Winshield Survey .......................................................................................23
D. Wawancara Untuk Kader Kesehatan .........................................................26
E. Hasil Wawancara Dengan Kepala Desa .....................................................27
F. Hasil Wawancara dengan Ketua PKK/LMD .............................................29
G. Analisa Data ..............................................................................................30
H. Kriteria Penapisan ......................................................................................34
I. Priorits Masalah..........................................................................................35
J. POA ...........................................................................................................35
K. Perencanaan ...............................................................................................36

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Usia........................................................................................14
Tabel 3.2 Jenis Kelamin .........................................................................................14
Tabel 3.3 Pekerjaan ...............................................................................................15
Tabel 3.4 Pendidikan ..............................................................................................16
Tabel 3.5 Agama ....................................................................................................17
Tabel 3.6 Perilaku Merokok...................................................................................18
Tabel 3.7 Penyakit tidak Menular ..........................................................................18
Tabel 3.8 Distribusi Penyakit ................................................................................19

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pelayanan Pengaduan Masalah Ibu dan Anak....................................22
Gambar 3.2 Peta Kampung Joyotakan ...................................................................23
Gambar 3.3 Pencemaran Lingkungan ....................................................................25
Gambar 3.4 Kondisi Selokan dan Parit ..................................................................25

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu.
Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan
setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan
berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor
sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu,
kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan
fisik (Robert, 2017).
Menurut Notoatmodjo dalam Priyanto, Agus (2019) menyatakan
upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Hal ini berarti, bahwa peningkatan kesehatan individu, kelompok atau
masyarakat harus diupayakan. Terdapat dua aspek dalam mewujudkan
upaya tersebut yaitu, aspek kurativ (pengobatan penyakit) dan aspek
rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Peningkatan kesehatan sendiri terdiri
dari dua aspek, yaitu aspek preventif (pencegahan penyakit) dan aspek
promotif (aspek peningkatan kesehatan itu sendiri).
Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati
wilayah nyata dan berinteraksi menurut sistem adat istiadat serta terikat
dibatasi wilayah geografis (Rahayu, dkk 2022). Perawat komunitas
memiliki beberapa peran yang dapat menunjang tercapainya peningkatan
kesehatan di lingkungan masyarakat yaitu, peran sebagai pendidik, sebagai
koordinator pelayanan kesehaan, pelaksana pelayanan keperawatan, sebagai
pembaharu (innovator), sebagai yang mengorganinasi pelayanan kesehatan

1
2

(organizer), sebagai panutan (role model), fasilitator (tempat orang


bertanya), dan pengelola (manager) (Sujana, dkk 2020).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa pada
tanggal 27 Januari 2023 wawancara dengan warga di RW V Kelurahan
Joyotakan Surakarta, didapatkan permasalahan yang muncul yaitu penderita
hipertensi berjumlah 30 Orang (11%),warga tidak pernah melakukan
pengecekan teknan darah secara rutin dan tidak melakukan senam
hipertensi.
Kemudian muncul masalah perilaku hidup bersih dan sehat pada
warga yang menggunakan tempat sampah terbuka sebesar 68% ( 50 KK) dan
untuk pencahayaan rumah remang- remang sebanyak 30 rumah dan terang
sebanyak 24 rumah .Dari 133 warga yang merokok didalam rumah 18%(24
orang) dan tidak merokok 82 %( 109orang).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengenal masalah-masalah kesehatan yang terjadi lingkungan
masyarkat serta membantu mengatasi permasalahan-permasalahn
tersebut yang disesuaikan dengan peran perawat komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data komunitas yang berhubungan dengan
kesehatan bersama masyarakat dengan metode wawancara dan
format Survei Kesehatan Masyarakat.
b. Melakukan tabulasi data yang didapatkan dari hasil wawancara yang
telah dilakukan kepada warga.
c. Menentukan prioritas-prioritas masalah kesehatan dari hasil tabulasi
data.
d. Menentukan rencana tindakan keperawatan yang akan diberikan
untuk mengatasi prioritas-prioritas masalah kesehatan.
e. Melakukan implementasi dari rencana tindakan keperawatan yang
sudah dibuat untuk mengatasi prioritas-prioritas.
f. Melakukan evaluasi dari hasil implementasi yang telah dilakukan.
3

C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang terjadi di
lingkungannya serta menambah pengetahuan masyarakat tentang cara
meningkatkan Kesehatan.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang pemberian asuhan
keperawatan komunitas di masyarakat serta dapat membantu mengatasi
permasalahan di lingkungan masyarakat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Keperawatan Komunitas


Komunitas adalah suatu kelompok sosial yang di tentukan oleh
batas-batas wilayah, nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa
saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan
yang lain. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat
termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica,
Nuraeni, & Supriyono, 2018).
Keperawatan komunitas merupakan suatu penerapan asuhan
keperawatan yang memadukan ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat
dalam melibatkan dukungan dan peran aktif masyarakat dalam
melaksanakan pelayanan preventif dan kuratif secara komprehensif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal (Kartiningrum, Diah Eka.2017).
B. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas menurut Kholifah (2019) adalah sebagai
berikut:
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas ini berarti
adalah suatu upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup
mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual.
Promosi kesehatan tidak sekadar mengubah gaya hidup, tetapi
mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat adalah tujuan yang
akan dicapai pula.
2. Pencegahan penyakit

4
5

Pencegahan penyakit merupakan upaya dalam mencegah terjadinya


penyakit pada kelompok yang berisiko yang ada didalam suatu
kelompok masyarakat.
C. Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran keperwatan komunitas menurut Aswati (2022), yaitu:
1. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko
tinggi, lansia, penderita penyakit menular (tuberkulosis paru, kusta,
malaria, demam berdarah, diare dan ISPA atau pnemonia)serta penderita
penyakit degeneratif seperti diabetes militus dan stroke.
2. Keluarga
Keluarga yang menjadi sasaran prioritas adalah keluarga yang
termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (Vulnerablegroup) atau
resiko tinggi (High risk grop) dengan prioritas sebagai berikut:
a) Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan saranapelayanan
kesehatan (puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu
sehat dalam menggunakan kartu sehat.
b) Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan serta mempunyai pelayanan kesehatan.
3. Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan, baik yang terikat dalam suatu
institusi maupun tidak. Contoh kelompok masyarakat khusus yang terikat
dalam suatu institusi misalnya warga sekolah, pesantren, panti asuhan,
panti wreda, rutan dan lapas. Sedangkan kelompok masyarakat khusus
yang tidak terikat dalam institusi khusus misalnya posyandu, kelompok
balita, ibu hamil, lansia, penderita penyakit tertentu dan pekerja informal.
6

4. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan, seperti:

a) Masyarakat di suatu wilayah yang jumlah bayi meninggal lebih


tinggi dari wilayah lain

b) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dari wilayah lain.


D. Ruang lingkup keperawatan komunitas
Menurut Amin, (2019) ruang lingkup keperawatan komunitas yaitu :
1. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan jalan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Rekreasi (senam sehat)
f) PHBS
2. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :
a) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah.
c) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun dirumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
3. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
yang menderita penyakit atau masalah kesehatan melalui :
a) Perawatan orang sakit dirumah (home nursing)
7

b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari


puskesmas dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah ibu bersalin
dan nifas
d) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat dirumah
maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama.
a) Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang, kelainan bawaan.
b) Latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu
seperti TBC, pelatihan nafas dan batuk, penderita stroke melalui
fisioterapi.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus
ke dalam pergaulan masyarakat.
E. Prinsip keperawatan komunitas
Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa
prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat
yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan
harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada
keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2018).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2020).
8

3. Secara Langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
klien dan lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2020).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuikan dengan kemampuan atau kapasitas
dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau
tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak,
2018).
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada (Mubarak, 2018).
F. Metode Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Deswanti (2018) ada bebrapa tahapan dalam asuhankeperawatan
1. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
a. Tujuan pengorganisasian komunitas yaitu: Diharapkan mampu
berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya,
mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan
menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas
dan di luar komunitas. Pendekatan yang digunakan menggunakan
prinsip, landasan dan langkah dasar yaitu :
1) 3 Prinsip :
 Kesetaraan
 Keterbukaan
 Saling menguntungkan
2) Landasan 7 Saling :
 Memahami kedudukan, Tugas, dan Fungsi masing-masing
 Memahami kemampuan masing-masing
 Menghubungi
 Mendekati
9

 Terbuka/membantu
 Mendorong/ mendukung
 Menghargai
3) 6 Langkah :
 Penjajagan
 Penyamaan persepsi
 Pengaturan peran
 Komunikasi intensif
 Melaksanakan Kegiata
 Pemantauan dan penilaian
b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :
1) Persiapan :
 Pengenalan komunitas
 Pendekatan Jalur Formal : Dilakukan terhadap instansi
birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah komunitas
dengan cara :
 Pengajuan proposal dan perijinan
 Penjelasan tujuan dan program
Hasil : surat ijin/persetujuan
 Pendekatan Jalur Informal : Dilakukan setelah adanya
ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan
melakukan pendekatan kepada :
 Tokoh-tokoh masyarakat
 Ketua RW dan RT
 Kader kesehatan : Dengan menjelaskan tujuan,
program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi
serta kontrak kerjasama.
 Pengenalan Masalah Tujuannya untuk mengetahui masalah
kesehatan secara menyeluruh yang benar-benar menjadi
10

kebutuhan komunitas saai ini. Dengan tahap pengenalan


masalah sebagai berikut :
 Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data Diawali
dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran,
meliputi :
 Survey wilayah
 Survey populasi
 Survey masalah utama dan faktor penyebab
 Survey kebijakan program dan frasilitas layanan
kesehatan.
 Survey potensi-potensi, sumber pendukung di
komunitas.
 Membuat instrument pengumpulan data, tabulasi data :
 Membuat table tabulasi data
 Menghitung frekuensi distribusi
 Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi
 Analisa Data
 Analisa Deskripti : Membuat gambaran suatu keadaan
dari obyek yang diteliti
 Analisa Korelasi : Menganalisa tingkat hubungan
pngaruh dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti
dengan menggunkan perhitungan statistik.
 Perumusan Masalah
 Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada
komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil
analisa data
 Formulasi :
- Problem
- Etiologi
- Data yang menyokong
11

 Penyadaran komunitas
 Tujuan :
 Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi
oleh komunitas
 Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan
masalah
 Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat
aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan
pemecahan masalah.
 Kegiatan : Mengadakan musyawarah komunitas dengan
metode lokakarya mini, dengan langkah :
 Penyajian data hasil survey
 Diskusi kelompok :
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk
masalah, waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya)
Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes)
dari anggota komunitas yang merupakan calon kader
kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
yang direncanakan.
 Penyajian hasil diskusi kelompok
 Tanggapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
2. Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanankan
dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja
sama dengan aparat desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi
kegiatan:
a. Pelatihan Kader
b. Penyuluhan Kesehatan
c. Pelayanan kesehatan langsung
12

d. Homecare
e. Rujukan
3. Evaluasi hal-hal yang harus dievaluasi :
a. Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
b. Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
c. Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan
d. Rencana tindak lanju
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan diawali dengan pembagian kelompok dan pembagian
dosen pembimbing oleh dosen koordinasi mahasiswa ners. Pembagian
kelompok keperawatan komunitas dibagi menjadi 4 kelompok dengan
kelompok kami kelompok 3 yang beranggotakan 8 mahasiswa. Selain itu,
dosen memberikan briefing terkait tugas komunitas secara ofline atau tatap
muka.
Setelah itu mahasiswa dan warga mengadakan acara MMD 1 terhadap
warga RW 05 khususnya RT 05, RT 06 untuk temu kenal dan menyampaikan
tujuan kedepannya. Setelah itu mahasiswa melakukan wawancara kunjungan
rumah sehat dengan pendekatan PIS-PK yang akan digunakan sebagai alat
pengkajian ke warga untuk mendapatkan hasil analisa data.
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Pengkajian
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kunjungan rumah sehat dengan
pendekatan PIS-PK kepada warga binaan Kelurahan Joyotakan,
Kecamatan Serengan yang dikaji oleh mahasiswa. Jumlah total 103 KK
populasi keseluruhan yang terkaji ± 73 KK di RT 05 Terkaji 30 KK dan
RT 06 Terkaji 43 KK. Daerah lingkungan warga binaan memiliki iklim
tropis jadi memiliki 2 musim (musim penghujan dan musim kemarau).
Tipe komunitas didaerah warga binaan ada yang masyarakat wiraswasta
dan ada yang masyarakat urban. Struktur politik terdapat poster, baliho,
pemilihan perangkat desa dipilih secara langsung oleh masyarat dan
masyarakat berperan aktif dalam pemilihan perangkat desa.

13
14

b. Data Demografi
1) Distribusi Usia
Tabel 3.1 Distribusi Usia
Usia Frekuensi Persentase

Balita Usia (0-1 Tahun) 10 Orang 4%

Prasekolah/Anak-anak 28 Orang 11 %
(2-10 Tahun)
Remaja (11-19 Tahun) 48 Orang 19%

Dewasa (20-60 Tahun) 147 Orang 57%

Lansia (>60 Tahun) 24 Orang 9%

Dari warga yang berjumlah 257 orang yang berumur 0-1


tahun : 10 orang (4%), 2-10 tahun : 28 orang (11%), 11-19 tahun :
48 orang (19%), 20-60 tahun : 147 orang (57%), >60 tahun : 24 orang
(9%).

Diagram 3.1 distribusi frekuensi berdasarkan usia warga binaan

USIA
4%
9% 11% BALITA USIA 0-1
ANAK USIA 2-10
19%
REMAJA USIA 11-19
57%
DEWASA USIA 20-60
LANSIA >60

2) Jenis Kelamin
Tabel 3.2 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki- Laki 133 Orang 52 %

Perempuan 124 Orang 48 %

Dari 257 warga RT 05 & RT 06 yang berjenis kelamin Laki-laki 133


warga (52%), jenis kelamin perempuan 124 warga (48%).
15

Diagram 3.2 distribusi frekuensi jenis kelamin warga binaan

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI
48% 52%
PEREMPUAN

3) Pekerjaan
Tabel 3.3 Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase

Wiraswasta 16 Orang 52 %

IRT 32 Orang 48 %

Karyawan Swasta 36 Orang 13%

Buruh 26 Orang 9%

Pedagang 5 Orang 6%

Pensiunan 2 Orang 1%

Guru 3 Orang 1%

Pelajar 89 Orang 33%

Tidak/ Belum bekerja 23 Orang 9%

PNS 4 Orang 2%

Dosen 2 Orang 1%

Penjahit 3 Orang 1%

Wirausaha 5 Orang 2%

Dari 257 warga dengan pekerjaan wiraswasta 16 orang (6%), IRT


32 orang (12%), karyawan swasta 36 orang (13%), buruh 26 orang
(9%), pedagang 5 orang (6%), pensiunan 2 orang (1%), guru 3 orang
(1%), pelajar 89 orang (33%), tidak/belum bekerja 23 orang (9%),
PNS 4 orang (2%), dosen 2 orang (1%), penjahit 3 orang (1%),
wirausaha 5 orang (2%).
16

Diagram 3.3 distribusi frekuensi berdasarkan jenis


pekerjaan warga binaan

PEKERJAAN
1% WIRASWASTA
1%
2%
2% 0% 6% IRT
9% 12% KARYAWAN SWASTA
BURUH
13%
33% PEDAGANG
13% PENSIUNAN
1% 1% GURU
6% PELAJAR

4) Pendidikan
Tabel 3.4 Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase

9 Orang 4%
Belum sekolah
SD 51 Orang 20%

SLTP/SMP 46 Orang 18%

SLTA/SMA/SMK 75 Orang 29%

D3 7 Orang 3%

S1 16 Orang 6%

S2 1 Orang 0%

S3 2 Orang 1%

Dari 257 warga yang belum sekolah 9 orang (4%), SD 51 orang


(20%), SLTP/SMP 46 orang (18%), SLTA/SMA/SMK 75 orang
(29%), D3 7 orang (3%), S1 16 orang (6%), S2 1 orang (0%), S3 2
orang (1%).
17

Diagram 3.4 distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan


warga binaan

PENDIDIKAN TERAKHIR
0% BELUM SEKOLAH
6%
3% 1% 4% SD
20% PELAJAR
29% SLTP/SMP
19% SLTA/SMA/SMK
18% D3
S1

5) Agama
Tabel 3.5 Agama
Agama Frekuensi Persentase

Islam 245 Orang 95%

Katholik 8 Orang 3%

Kristen 4 Orang 2%

Dari 257 warga yang beragama Islam 245 Orang (95%), Katholik 8
Orang (3%), Kristen 4 Orang (2%).

Diagram 3.5 distribusi frekuensi berdasarkan Agama warga


binaan

AGAMA
3%
2% ISLAM
KRISTEN

95% KATHOLIK
18

6) Perilaku merokok
Tabel 3.6 Perilaku Merokok
Perilaku merokok Frekuensi Persentase

Merokok 24 Orang 18 %

Tidak Merokok 109 Orang 82 %

Dari 133 warga yang merokok didalam rumah 24 orang (18%) dan
tidak merokok 109 orang (82 %).

Diagram 3.6 distribusi frekuensi berdasarkan Perilaku


merokok warga binaan

PERILAKU MEROKOK

18%
MEROKOK DIDALAM
RUMAH
TIDAK

82%

7) Distribusi penyakit yang tidak menular


10 besar kasus penyakit berdasarkan kunjungan di Puskesmas
Keratonan
Tabel 3.7 Penyakit yang tidak menular
Penyakit Frekuensi Persentase

Batuk pilek 492 Orang 29 %

Hipertensi 413 Orang 25 %

Myalgia 188 Orang 11 %

Karies gigi 110 Orang 7%

Sakit kepala 103 Orang 6%


19

Penyakit Frekuensi Persentase

Nekrosis pulpa 98 Orang 6%

Dyspepsia 96 Orang 6%

Asam lambung 60 Orang 4%

Ispa 58 Orang 3%

DM dengan komplikasi 55 Orang 3%

Berdasarkan data dari puskesmas kratonan terdapat 10 penyakit


terbesar yaitu batuk pilek 492 orang (29%), hipertensi 413 orang
(20%), myalgia 188 orang (11%), karien gigi 110 orang (7%), sakit
kepala 103 orang (6%), nekrosis pulpa 98 orang (6%), dyspepsia 96
orang (6%), asam lambung 60 orang (4%), ispa 58 orang (3%), DM
dengan komplikasi 55 orang (3%).
Diagram 3.7 distribusi frekuensi berdasarkan kunjungan di
Puskesmas Keratonan

10 penyakit terbesar
berdasarkan ku njungan
puskesmas kratonan
batuk pilek

3%
3% hipertensi
4%
6% 29%
6% myalgia
6%
7% karies gigi
11% 25%
sakit kepala
nekrosis pulpa

8) Distribusi penyakit
3.8 Distribusi Penyakit
Penyakit Frekuensi Persentase

Pasang ring jantung 1 Orang 1%

Maag kronis 1 Orang 0%

Hipertensi 30 Orang 11 %

Asma 3 Orang 1%
20

Penyakit Frekuensi Persentase

Asam lambung 3 Orang 1%

Tidak ada 241 Orang 85%

Vertigo 1 Orang 0%

Diabetes militus 3 Orang 1%

Bronkopneumonia 1 Orang 0%

Dari 257 warga dengan penyakit pasang ring jantung (1 orang),


maag kronis (1 orang), hipertensi 10% (28 orang), asma 1% (3
orang), asam lambung 1% (3 orang), tidak ada 86% (241), vertigo (1
orang), diabetes mellitus 1% (3 orang), bronkopneumonia (1 orang)

Diagram 3.8 distribusi frekuensi berdasarkan Penyakit warga


binaan

PENYAKIT
1%
0% 0% PASANG RING JANTUNG
11% 1%
0% MAAG KRONIS
1% 1% HIPERTENSI
ASMA
ASAM LAMBUNG
TIDAK ADA
85% VERTIGO
DIABETES MILITUS
BRONKOPNEUMONIA

c. Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:


1) Perumahan
Jenis bangunan permanen, atap rumah menggunakan
genteng, ventilasi di rumah warga rata-rata kurang, penerangan
cukup, lantai rumah sebagian keramik sebagian plester. Jarak rumah
terlalu dekat sehingga akses jalan sulit, saluran air tertutup dan dapat
menyebabkan banjir dan sampah yang masih berserakan di jalan
menyebabkan bau tidak sedap. Sumber mata air dari PDAM / sumur
21

yang digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian, terdapat saran


MCK umum yang di gunakan warga yang tidak memiliki kamar
mandi.

2) Pendidikan komunitas
Terdapat posyandu balita, pkk, dan posyandu lansia. Sekolah
formal terdapat PAUD dan SD. Terdapat kader balita sejumlah 2
orang yang terlatih 2 orang. Untuk kader lansia sebanyak 2 orang
yang terlatih 2 orang.
3) Keamanan dan keselamatan
Terdapat kegiatan poskamling yang dijaga oleh laki-laki
dewasa setiap malam. Tidak ada alat pemadam kebakaran.
4) Kebijakan pemerintah terkait Kesehatan
Kebijakan kesehatan oleh puskesmas kratonan difasilitasi
oleh kader per RT. Jenis pelayanan kesehatan posyandu lansia dan
balita dilakukansebulan sekali yang diikuti oleh lansia dan balita RT
05 dan RT 06. Melakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan PIS-
PK dari puskesmasKratonan. Serta untuk pemakaian BPJS atau KIS
yang diberikan pemerintah dimanfaatkan oleh warga untuk berobat.
5) Pelayanan kesehatan yang tesedia
Pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu Puskesmas
Kratonan, puskesmas pembantu di Kelurahan Joyotakan, terdapat
POSBINDU, skrining lansia, skrining kesehatan sekolahan. Jarak
warga ke pusat pelayanan kesehatan Puskesmas Pembantu 2 ±180
meter.
6) Sistem komunikasi
Warga mendapatkan informasi kesehatan dari kader
posyandu yangdisebarkan melalui grup whatsapp dan perkumpulan
warga sepertipengajian dan PKK. Pengaduan masalah ibu dan anak
dapat dilaporkan ke kontak SUKET TEKI 08112759081
22

Gambar 3.1 Puskesmas Pengaduan masalah ibu dan anak


7) Sistem ekonomi
Tingkat ekonomi rendah-menengah dengan penghasilan
rata-rata belum sesuai UMR yang ada
8) Rekreasi
Masyarakat sering menghabiskan waktu luang dengan menonton TV
dengan keluarga dan Anak-anak bermain di sekitar rumah.
23

C. WINSHIELD SURVEY
1. PERUMAHAN
Untuk kepadatan bangunan perumahan rumah warga padat dan
berdempetan. Jenis bangunan rata rata semua sudah bertembok dan
berlantai keramik.
2. LINGKUNGAN TERBUKA
Disekitar perumahan terdapat lahan terbuka yang tidak dimanfaat dan
dirawat karena milik perorangan.
3. BATAS WILAYAH
Utara : RT 05 berbatasan dengan RT 03, RT 06 berbatsan dengan RT 03
dan RT 07
Barat : RT 05 berbatasan dengan RT 03, RT 06 berbatsan dengan RT 03
Timur : RT 05 berbatasan dengan RT 07, RT 06 berbatasan dengan balai
desa RW 05
Selatan : RT 05 berbatasan dengan sungai, RT 06 berbatsan dengan RT 05

Gambar 3.2 Peta kampung joyotakan


24

4. TRANSPORTASI
Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat rata-rata
menggunakan sepeda motor atau mobil dan ada sebagian lansia masih
menggunakan sepeda ontel dan jalan kaki. Dengan kondisi jalan utama
sudah beraspal.
5. PUSAT PELAYANAN
Kesehatan : puskesmas Kratonan, Puskesmas pembantu 1 di RT 6, ada
klinik terdekat yang berada di selatan kelurahan joyotakan.
Agama : terdapat satu masjid di RT 05.
Ekonomi : terdapat 3 toko kelontong, 2 bengkel, 5 industri makanan.
Pendidikan : terdapat 1 SD dan 1 Paud.
6. KEBIASAAN MASYARAKAT
Dewasa-Lansia : pada pagi hingga sore bekerja dan malam hari
melakukan penjagaan pos ronda sesuai jadwal, melakukan perkumpulan
musyawarah masyarakat yang terdiri dari arisan bapak-bapak 1 bulan
sekali, PKK 1 bulan sekali, posyandu balita dan lansia 1 bulan sekali.
Anak-anak : pada pagi hingga siang hari anak-anak mayoritas pergi
ke sekolah dan malam hari digunakan untuk belajar. Pada sore hari ada
kegiatan TPA namun saat ini TPA di sudah tidak berjalan.
7. MASYARAKAT YANG BANYAK DIJUMPAI
Masyarakat yang sering dijumpai adalah ibu-ibu yang sedang
berkumpul dirumah dan diwarung. Serta bapak-bapak yang sedang
berkumpul dipos ronda. Pedagang makanan keliling, pedagang kaki lima,
dan anak anak yang sedang bermain dirumah.
8. MEDIA INFORMASI
Media informasi yang digunakan masyarakat yaitu WA grup,
dikelurahan terdapat papan informasi berupa poster.
9. ISSUE
Issue yang sedang hangat dibicarakan saat ini adalah obat sirup yang
dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan sesak nafas. Intervensi yang
25

harus dilakukan yaitu diberikan pendidikan kesehatan tentang obat cair


yang dilarang yang akan dilaksanakan saat pertemuan PKK.
10. PENCEMARAN LINGKUNGAN ADA
Ada pencemaran disekitar lingkungan masyarakat terlihat selokan
yang menggenang, sampah yang menumpuk karena sebagian sampah tidak
dibuang pada tempatnya dan ventilasi yang kurang.

Gambar 3.3 Pencemaran Lingkungan


11. KONDISI SELOKAN DAN PARIT
Kondisi selokan tampak kotor, air hitam dan selokan tidak bisa mengalir
dengan lancar

Gambar 3.4 Kondisi Selokan dan Parit


26

D. WAWACARA UNTUK KADER KESEHATAN


Jumlah kader di RT 05 dan 06 adalah 8 orang, yang aktif hanya 5 orang.
Posyandu balita anggrek RT 03, RT 04, RT 05, RT 06 di kumpulkan menjadi
satu bertempat di depan gedung LDII. Motivasi menjadi kader adalah untuk
menambah kegiatan dan menambah wawasan terdapat selama menjadi kader
biasanya dilakukan selama 1 tahun sekali dan dilaksanakan di puskesmas
kratonan, materi pelatihan antara lain cara pencatatan laporan hasil posyandu
balita, cara mengukur berat badan bayi, dan pemberian gizi balita. Suka duka
dalam menjadi kader yaitu antara lain dapat lebih dekat dengan masyarakat
sekitar, saat kader lain sibuk tidak bisa hadir kader kewalahan saat melakukan
posyandu balita.
Manfaat yang di peroleh dalam mengikuti kader yaitu selama menjadi kader
dapat mengetahui bagaimana cara mengasuh anak yang benar, memberikan
gizi yang tepat untuk anak-anak. Kesulitan yang dihadapi selama menjadi
kader adalah anak sering rewel dan menolak saat di ukur berat badannya. Yang
di harapkan dari kader untuk meningkatkan aktifitas pada kader yaitu semua
kader bisa hadir untuk mengikuti kegiatan.
27

E. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA


Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala desa, kepala Desa Joyotakan
mengatakan bahwa jumlah penduduk di Desa Joyotakan secara keseluruhan
adalah 9.149 jiwa yang terdiri dari 4.612 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
4.537 berjenis kelamin perempuan. Kepala Desa Kelurahan Joyotakan adalah
Bapak Indrijanto Agoes N, S.H. M.M, ketua RW 5 adalah Bapak Purwadi,
Ketua RT 05 Bapak Suroto, Ketua RT 06 Bapak Joko Indarto.
Angka kematian kasar pada Desa Joyotakan selama setahun, jika dihitung
menggunakan rumus angka kematian kasar yaitu (D/P x K) D: jumlah kematian
pada tahun tertentu, P: jumlah penduduk pada pertengahan tahun, K: konstanta
(1.000), didapatkan hasil bahwa terdapat kematian sebesar 6/1000 orang dalam
1 tahun. Angka kelahiran pada Desa Joyotakan selama setahun, jika dihitung
menggunakan rumus angka kelahiran kasar yaitu (B/P x K) B: banyaknya
kelahiran dalam 1 tahun, P: jumlah penduduk pada pertengahan tahun, K:
konstanta (1.000), didapatkan hasil bahwa terdapat kematian sebesar 4/1000
orang dalam 1 tahun.
Jumlah keluarga di Desa Joyotakan secara keseluruhan adalah 2.055.
Sebagian besar jenis keluarga di kelurahan Joyotakan adalah keluarga inti
(Nuclear Family) sisanya keluarga besar (Extended Family).
Status perkawinan keluarga di Desa Joyotakan tepatnya di RW 05 adalah
kawin sebanyak 4 orang. Tingkat perceraian di Desa Joyotakan rendah yaitu 2
orang.
Mayoritas kepercayaan yang di anut masyarakat di Desa Joyotakan adalah
agama Islam dengan 7.964 pemeluk, masyarakat yang memeluk agama kristen
protestan sebanyak 865 orang, Kristen katolik dengan 317 orang dan
masyarakat yang memeluk agama Budha sebanyak 3 orang.
Masalah kesehatan yang dominan yaitu hipertensi, diabetes melitus dan
stroke. Sumber daya yang dimiliki desa untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat yaitu sosialisasi dari kader dan jika ada informasi dilakukan
penyampaian kepada masyarakat. Faktor penghambat dalam menanggulangi
28

masalah kesehatan yaitu jika ada warga yang stroke tidak menggunakan
fasilitas kesehatan yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah.
Motivasi masyarakat untuk hidup sehat yaitu dengan cara melalui informasi
RW 02 gerakan mekokok yaitu gerakan tanpa asap rokok. Kegiatan lain yaitu
motivasi keluarga dengan anak stunting yaitu dengan cara rajin mendatangi
posyandu.
Masyarakat dalam memutuskan masalah/mengambil keputusan yaitu untuk
masalah kesehatan masyarakat mengambil keputusan masalah dengan cara
konsultasi ke puskesmas. Jika ada masalah tingkat RT/RW memutuskan
masalah dengan cara mengikuti rapat koordinasi. Metode yang digunakan
metode penyuluhan dengan cara tanya jawab langsung ke SKM (Sumber
Kesehatan Masyarakat). Tokoh masyarakat yang berpengaruh yaitu ketua
LPMK yaitu bapak Ate Suwardi, tokoh agama bapak Suharno dan masyarakat
yang dituakan.
29

F. HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA PKK / LMD


Wilayah RW 5 terdapat 2 posyandu yaitu posyandu Anggrek dan posyandu
Nusa Indah, posyandu berjalan secara rutin dan dilakukan pelaporan oleh kader
satu bulan sekali ke Puskesmas Kratonan. Dengan jumlah kader 16 orang kader
dan berperan aktif semuanya serta telah mendapatkan pelatihan untuk para
kader kesehatan. Penyegaran oleh petugas puskesmas dilakukan setiap satu
bulan sekali dengan diberikan sosialiasi maupun penyuluhan-penyuluhan
Petugas puskesmas tidak setiap saat ke posyandu yang dilaksanakan, hanya
pada saat-saat tertentu, selebihnya kegiatan posyandu dipandu oleh kader-
kader kesehetan setempat.
Terdapat progam PMT (Pemberian Makanan Tambahan) saat posyandu
berlangsung, pengelolaan waktu masih menjadi masalah bagi beberapa kader
yang memiliki kesibukan yang lain apabila acara bebarengan dengan kegiatan
lain, selain itu alat pemeriksaan yang dirasa kader masih kurang lengkap.
Pengelolaan dana sehat diberikan satu kali dalam satu tahun, kemudian dikelola
oleh kader untuk dibagi setiap bulannya Kemudian, program imunisasi
dilakukan di puskesmas pembantu/induk apabila ada jadwal imunisasi.
Kegiatan di posyandu balita sendiri ada pengukuran BB/TB, pemberian PMT,
kemudian di posyandu lansia dilakukan pengukuran tekanan darah dan
pengukuran BB serta pengecekan deteksi dini yang lainnya.
30

G. ANALISA DATA
No. Data Dx
1. Ds : Manajemen
- 30 warga yang menderita hipertensi mengatakan Ketidakefekti
bahwa mempunyai kebiasaan masak dengan garam fan
2 sendok setiap memasak pemeliharaan
- 30 warga mengatakan mereka jarang memeriksakan kesehatan
tekanan darah (D.0116)
- 30 warga minum obat belum teratur minum hanya
merasa pusing saja dan ketika merasa tidak enak
badan

Do :
- 30 warga menderita hipertensi dari 35 KK yang
terkaji
- Data dari puskesmas yang menderita hipertensi 413
orang
- Sebagian besar warga tidak berobat secara teratur
70% dari 30 warga yang menderita hipertensi

2. Ds : Ketidakefekti
- Warga mengatakan jarang melakukan kerja bakti, fan
jika kerja bakti hanya membersihkan lingkungan pemeliharaan
sekitar tanpa membersihkan selokan kesehatan
- Warga mengatakan pembuangan sampah ke TPS (D.0117)

Do :
- Terlihat saluran air menggenang dan berwarna
kehitaman
- Saluran air berbau
- Sampah terlihat berserakan

3. Ds : Perilaku
- Saat wawancara dari 133 warga laki- laki yang kesehatan
merokok sebanyak 24 orang didalam rumah dari 20 cenderung
KK beresiko
- 24 warga mengatakan tidak mengetahui behaya (D.0099)
merokok
- Warga mengatakan sehari menghabiskan 1 bungkus
rokok

Do :
- Sebagian warga ada yang merokok didalam rumah
dengan ventilasi tertutup
- Sebagian warga ada yang merokok didalam rumah
dengan ventilasi terbuka
31

Skoring Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa Kriteria Skor Bobot Rumus


menghitung
Keperawatan
Manajemen
1. Sifat Masalah : 3x 1 = 3
Ketidakefektifan
pemeliharaan a. Aktual 3
kesehatan 2 1
(D.0116) b. Resiko/ancaman
kesehatan
c. Keadaan 1
sejahtera/diagnosis
sehat
2. Kemungkinan masalah 3 3x 1 = 3
dapat diubah:
a. mudah
2 1
b. sebagian
1
c. tidak dapat
0
3. kemungkinan dapat 3x2=6
dicegah:
a. tinggi
3 2
b. cukup
2
c. rendah
1
4. menonjolnya masalah : 3x2=6
a. masalah dirasakan dan
harus segera ditangani
2 2
b. ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
1
c. masalah tidak di rasakan

0
Jumlah total Hasil : 18
Ketidakefektifan
Sifat Masalah :
pemeliharaan
kesehatan a. Aktual 3
(D.0117) b. resiko/ancaman 2 1 3x 1 = 3
kesehatan
c. keadaan
1
sejahtera/diagnosis
sehat
32

Diagnosa Kriteria Skor Bobot Rumus


menghitung
Keperawatan
kemungkinan masalah 3x1=3
dapat diubah:
a. mudah
2 1
b. sebagian
1
c. tidak dapat
0
kemungkinan dapat 3x2=6
dicegah:
a. tinggi
3 2
b. cukup
2
c. rendah
1
menonjolnya masalah : 3x2=6
a. masalah dirasakan
dan harus segera
2 2
ditangani
b. ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani
c. masalah tidak di
rasakan 1

0
Jumlah total Hasil : 18
Perilaku
Sifat Masalah :
kesehatan
cenderung a. Aktual 3
beresiko b. resiko/ancaman 2 2 3x 2 = 6
(D.0099) kesehatan
c. keadaan
1
sejahtera/diagnosis
sehat
33

Diagnosa Kriteria Skor Bobot Rumus


menghitung
Keperawatan
kemungkinan masalah 3x0=0
dapat diubah:
a. mudah
2 0
b. sebagian
1
c. tidak dapat
0

kemungkinan dapat 3x1=3


dicegah:
3
a. tinggi
2 1
b. cukup
1
b. rendah
menonjolnya masalah : 3x2=6
a. masalah
dirasakan dan
2 2
harus segera
ditangani
b. ada masalah 1
tetapi tidak perlu
ditangani
0
b. masalah tidak di
rasakan
Jumlah total Hasil : 15
34

H. KRITERIA PENAPISAN
N Kriteria penapisan Jumla
o h skor
D
x

Sesuai Juml Bes Kemungk Minat Kemung Sesuai Sumber Sumber Sumber Sumber Sumbe
denga ah arn inan masyara kinan dengan daya daya daya daya r daya
n yang ya untuk kat untuk program tempat waktu dana peralatan orang
peran beres resi pendidika diatasi pemerinta
peraw iko ko n h
at kesehatan
komun
itas
1 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 40

2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 37

3. 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 36

Kriteria Pembobotan :
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
35

I. PRIORITAS MASALAH
1. Manajemen Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (D.0117)
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (D.0117)
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0188)

J. POA
N Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Pj
o Keperawatan

1. Manajemen Agar warga binaan mengetahui


- Penkes hipertensi dan Warga Rabu, 15 Rumah Mandi Joni
Ketidakefekti tentang : pembagian leaflet binaan Februari Warga ri
fan RW 05 ( 2023 RT 05 &
Pemeliharaan - Warga mengetahui tentang Hipertensi 06 RW 05
kesehatan hipertensi ) RT 05 &
(D.0116) - Warga mengetahui tentang 06
kesehatan
2. Ketidakefekti Agar warga binaan mengetahui - Lakukan kerja Warga Minggu, Rumah Mandi Joni
fan tentang : bakti di binaan ( 19 Warga ri
pemeliharaan lingkungan RT 05 & Februari RT 05 &
kesehatan - Diharapkan tingkat masyarakat dan 06 RW 05 2023 06 RW 05
(D.0117) kebersihan lingkungan membersihkan
meningkat selokan

3. Perilaku Agar warga binaan mengetahui - Pendkes merokok Warga Sabtu, 11 Rumah Mandi Joni
kesehatan tentang : dan pembagian binaan ( februari Warga ri
cenderung leaflet RT 05 & 2023 & RT 05 &
beresiko - Warga mengetahui tentang 06 RW 05 Senin, 13 06 RW 05
(D.0099) bahaya merokok Februari
- Warga mengetahui tentang 2023
kesehatan
36

K. Perencanaan
N Dx kep Tujuan Sasara Strategi Rencana Hari/ Tempat Evaluasi Ttd
o n kegiatan tangga
l
Umum Khusus kriteria standar

1 Manajemen Setelah Setelah Warga Penkes - Kaji Rabu, Rumah Kognitif - Warga
. Ketidakefe dilakukan 1x dilakukan 1x RT 05 tekanan 15 Warga dapat
ktifan pertemuan pertemuan dan darah Februa RT 05 mengetah
pemelihara masyarakat masyarakat RT 06 - Beri ri 2023 & 06 ui
an diharapkan : diharapkan : penyuluh tekanan
kesehatan - warga - Warga an darahnya
(D.0116) dapat mengetah tentang - Warga
memana ui tentang hipertens paham
gement hipertensi i tentang
kesehata - Warga hipertensi
n diri mengetah
pada ui tentang
lansia kesehatan

2 Ketidakefe Setelah Setelah Warga Penkes - Lakukan Mingg Lingkun Kognitif - Warga
. ktifan dilakuka dilakukan 1x binaan kerja u, 19 gan dapat
pemelihara n 1x pertemuan RT 05 bakti di Februa sekitar mengetah
an pertemua masyarakat dan lingkung ri 2023 RT 05 ui tentang
kesehatan n diharapkan : RT 06 an & RT kebersiha
(D.0117) masyarak - Warga masyara 06 n
at mengetah kat dan lingkunga
diharapk ui tentang members n
an warga kebersiha ihkan
dapat n selokan
37

N Dx kep Tujuan Sasara Strategi Rencana Hari/ Tempat Evaluasi Ttd


o n kegiatan tangga
l
Umum Khusus kriteria standar

menjaga lingkunga
kebersiha n
n
lingkung
an
3 Perilaku Setelah Setelah Warga Penkes - Kaji Sabtu, Rumah Kognitif - Warga
. kesehatan dilakuka dilakukan 1x binaan peng 11 Warga dapat
cenderung n 1x pertemuan RT 05 etahu februa RT 05 menget
beresiko pertemua masyarakat dan an ri 2023 & 06 ahui
(D.0099) n diharapkan : RT 06 tenta & tentang
masyarak - Warga ng Senin, meroko
at mengetah mero 13 k
diharapk ui tentang kok Februa - Warga
an warga bahaya - Beri ri 2023 paham
dapat merokok peny tentang
memaha - Warga uluh bahaya
mi mengetah an meroko
tentang ui tentang tenta k
bahaya kesehatan ng
merokok baha
ya
mero
kok
38

Anda mungkin juga menyukai