HIPOTESIS
HIPOTESIS
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis
• Deskriptif analitik observasional dengan metode Cross Sectional
Penelitian
Pemodelan Multivariat
95% C.I.for
No. Variabel B Wald P value OR EXP(B)
Lower Upper
1 Sikap 1,773 4,624 0,032 5,886 1,170 29,616
2 Ketersediaan Alat 1,253 2,528 0,112 3,500 0,747 16,394
3 Pengawasan 1,981 6,279 0,012 7,252 1,540 34,157
Hasil Multivariat
95% C.I.for
No. Variabel B Wald P value OR EXP(B)
Lower Upper
1 Sikap 1,792 5.006 0,025 6,000 1,249 28,832
2 Pengawasan 2,048 7.278 0,007 7,754 1,751 34,333
• Uji Regresi Logistik : faktor yang paling dominan adalah pengawasan (p = 0,007;
OR = 7,754)
• Kron T, Gray A (1987) : Supervisi klinik memberikan pengajaran, pengarahan,
observasi, hingga evaluasi perawat dapat mengembangkan kemampuan serta
mengatasi keterbatasannya dalam melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan
standar.
• Suarly, Bahtiar Y (2009) : Supervisi yang dilakukan pihak manajemen atau atasan
bertujuan untuk meningkatkan dan mengarahkan pelaksana untuk berkeja sesuai
standar prosedur operasional yang ditetapkan oleh rumah sakit untuk menghindari
kesalahan dan kelalaian saat bekerja yang dapat merugikan pasien, perawat serta
pihak rumah sakit.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan Penelitian
• Penggunaan kuesioner
Bagi Manajemen RS
• Ketua tim, kepala ruang, kepala unit, Kabid keperawatan dan tim PPI
sebagai role model fungsi pengawasan secara langsung perawat
pelaksana merujuk pada SPO yang telah ditetapkan
• perlu adanya pemberian reward and punishment yg terstruktur
meningkatkan motivasi perawat
• penambahan item alat Menjamin ketersediaan alat
• meningkatkan kemampuan, ilmu dan perilaku profesional perawat
mengadakan pelatihan
Bagi Profesi Keperawatan
• sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi profesi keperawatan
untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan
keperawatan serta menghindari resiko terjadinya infeksi luka
operasi