Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari

hal-hal yang bersifat khusus. Konsep hanya bisa diamati melalui kontruksi atau

yang lebih dikenal dengan nama variabel. Variabel adalah simbol atau lambang

yang menunjukan nilai atau bilangan dari suatu konsep (Notoatmodjo, 2010).

Kejadian Infeksi Luka


Operasi

Faktor internal Faktor eksternal

Luas luka Perilaku perawat Ketersediaan


operasi fasilitas

Pengetahuan

Sikap

Praktik/tindakan

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Perilaku Perawat Dalam


Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SPO) Perawatan
Luka Dengan Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi
(sumber Depkes RI, 2009, Notoatmodjo 2010)
Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

34
35

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis di dalam penelitian berati jawaban sementara penelitian yang

kebenarannya akan di buktikan dalam penelitian tersebut. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori dan belum

menggunakan fakta dan data (Riyanto, A. 2011). Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

Hipotesis Nol (No) maka tidak ada hubungan antara perilaku perawat dengan

kejadian infeksi daerah operasi (IDO)

Hipotesis alternatif (Ha) maka ada hubungan antara perilaku perawat dengan

kejadian infeksi daerah operasi (IDO)

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah berfungsi untuk membatasi ruang lingkup atas

pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti. Definisi operasional juga

berfungsi untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap

variabel-variabel yang bersangkutan serta pengambilan instrumen atau alat ukur

(Notoatmodjo, 2010).

Variabel adalah variabel yang mengandung pengertian ukuran atau ciri yang

dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah

sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu

(Notoatmodjo, 2010).
36

Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel ini disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel

independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013).

Variabel independen penelitian ini yaitu perilaku perawat, pengetahuan

perawat dan tindakan perawat.

2. Variabel Dependen

Variabel ini disebut sebagai variabel output, kiteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat. Variabel dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel dependen penelitian ini

yaitu kejadian infeksi daerah operasi (IDO).

Dalam penelitian ini, peneliti tidak meneliti variabel sikap dikarenakan

keterbatasan waktu dan lebih fokus pada variabel pengetahuan dan tindakan

perawat. Maka peneliti menetapkan definisi operasional dari variabel berikut

yaitu:
37

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Perilaku Perawat Dalam


Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SPO) Perawatan Luka
Dengan Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi
No Variabel Definisi Alat ukur Skala ukur kategori
operasional
Independen
1. Tindakan perawat Segala sesuatu Lembar Ordinal Baik 76 - 100%
dalam bentuk respon atau cek list Cukup 56 - 75%
menerapkan reaksi stimulus Kurang <56%
perawatan luka atau rangsangan
sesuai SPO dari luar dalam
perawatan luka menerapkan
perawatan luka
sesuai dengan SPO
yang ada.

2. Pengetahuan Segala sesuatu Kuesioner Ordinal Baik 76 - 100%


perawat dalam yang diketahui Cukup 56 - 75%
menerapkan perawat dalam Kurang <56%
perawatan luka melaksanakan
sesuai SOP SOP perawatan
perawatan luka luka

Dependen
3. Kejadian Infeksi Infeksi pada Lembar Nominal Infeksi ringan 33%-
Daerah Operasi tempat yang Chek list 55%
terjadi di daerah Infeksi sedang 61%-
luka setelah 77%
tindakan bedah Infeksi berat 83%-
100%

D. Rancangan Peneletian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kolerasi

yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang


38

hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian (variabel independen

dengan dependen) yang di duga saling berkaitan atau berhubungan

(Suyanto, 2011).

Peneleitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku perawat

dalam menerapkan standar operasional prosedur (SPO) perawatan luka

dengan angka kejadian infeksi daerah operasi (IDO) di RSUD Soreang.

2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional , yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi dengan cara pendekatan,

observasi atau pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini

melibatkan subjek yang akan diteliti dalam pengambilan data tentang

perilaku perawat, pengetahuan perawat dan kejadian infeksi daerah operasi

yang dilakukan secara observasi dan memberikan kuesioner. Penelitian ini

akan dilakukan selama 2 minggu dan dilakukan di RSUD Soreang.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiono, 2013). Adapun populasi yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah 47 perawat di ruang rawat inap RSUD Soreang,

yaitu dari masing-masing ruangan ruang Flamboyan berjumlah 17,

ruang Kenanga berjumlah 13 dan ruang Mawar berjumlah 17.


39

b. Sampel

Sampel penelitian merupakan bagian populasi yang akan di teliti atau

sebagaian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiono, 2013). Pada penelitian ini akan menggunakan teknik total

sampling, teknik total sampling merupakan teknik pengambilan sampel,

dimana jumlah populasi kurang dari 100 sehingga seluruh populasi

dijadikan sampel (sampel jenuh). Sehingga dalam penilitian ini jumlah

sampel 20 orang.

Pada penelitian ini akan ditetapkan kriteria inklusi dan eklusi

terhadap sampel yang diteliti, untuk kriteria ditetapkan sebagai berikut:

1) Inklusi

a) Perawat yang melakukan perawatan luka

b) Perawat dengan pendidikan terakhir D3

c) Perawat dengan rentan kerja/ pengalaman kerja minimal 3 tahun.

2) Eklusi

a) Perawat yang tidak melaksanakan perawatan luka selama

periode penelitian

b) Perawat yang menolak atau tidak mau bekerja sama dengan

peneliti selama penelitian

c) Perawat sedang sakit atau cuti selama periode penelitian.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data, instrument ini dapat berupa kuesioner, formulir


40

observasi dan formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

a. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Validitas

merupakan derajat ketapatan antara dua yang terjadi pada objek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

2010).

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala gutman yang

menggunakan soal objektif dengan skor 0 dan 1. Rumus kolerasi yang

digunakan Koefisien kolerasi biserial (Sugiyono, 2013). Sebagai

berikut:

𝑟 (𝑋𝑖−𝑋𝑡) 𝑃𝑖
𝑏𝑖𝑠(𝑖)= (√ )
𝑆𝑡 𝑞𝑖

Keterangan:

𝑟𝑏𝑖𝑠(𝑖) : koefisien kolerasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan

skor total

Xi : rata-rata skor total responden yang menjawab benar soal nomor i

Xt : rata-rata skor total semua responden

∑(𝑋𝑖−𝑋𝑡)
St : standar deviasi √ 𝑛

Pi : proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i

qi : proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i


41

Kuesioner telah dilakukan uji validitas pada penelitian sebelumnya

dengan hasil; dari 15 soal didapatkan yang valid sebanyak 13 soal dengan

point biser 0,865-0,458, hal ini dikatakan valid karena pertanyaan

tersebut melebihi batas point biser yaitu 0,444. Sedangkan pertanyaan

tidak valid sebanyak 2 soal dengan nilai point biser 0,163-0,171, hal ini

dikatakan tidak valid karena kurang dari batas point bisee yaitu 0,444.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010).

Setelah dilakukan uji validitas, maka dilakukan uji reliabilitas data,

apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur

reliabilitas dapat menggunakan rumus koefisien reliabilitas. Sebagai

berikut:

𝑟 𝑘 ∑ 𝑃𝑖𝑞𝑖
𝑖𝑖= [ ][1− ]
𝑘−1 𝑆𝑡 2

Keterangan :

rii : koefisien reliabilitas tes

k : cacah butir

Piqi : varians skor butir

Pi : Proporsi jawaban yang benar untuk nomor i

qi : proporsi jawaban yang salah untuk nomor i

𝑆𝑡 2 : varians skor total


42

Dari hasil relabilitas diketahui cronbach’s Alpha sebesar 0,946 diatas

cronbach’s Alpha 0,6 sehingga semua pertanyaan relabilitas.

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan metode pengamatan (observasi),

observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi

melihat, mendengar dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau

situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Pengumpulan data diawali dengan memproses surat,

dimulai dari STIKes Dharma Husada Bandung, Badan Kesatuan Bangsa

Kabupaten Bandung dan RSUD Soreang. Peneliti mengkaji perilaku

perawat dengan cara informed consent sebagai tanda persetujuan menjadi

responden kemudian mengikuti proses perawatan luka apakah sesuai

dengan SOP yang ada dirumah sakit peneliti sambil mengamati mengisi

lembar ceklis yang sudah ada, kemudian perawat yang sudah melakukan

perawatan luka diberikan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan perawat

hingga sejauh mana paham tentan perawatan luka. Karena keterbatasan

waktu dan peneliti, pada penelitian ini akan dibantu oleh teman peneliti saat

melakukan observasi.

6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan data

Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah

dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Langkah-langkah


43

pengolahan data yang dilakukan peneliti secara manual sesuai dengan

teori Notoatmodjo (2010) adalah:

1) Editing (penyuntingan data)

Hasil observasi yang diperoleh atau dikumpulkan melalui daftar

chek list perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih

ada data atau informasi yang tidak lengkap atau tidak mungkin

dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan

(drop out).

2) Membuat lembaran kode (Coding Sheet)

Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-

kolom untuk merekam data secara manual, lembaran berisi nomor

responden dan nomor-nomor pertanyaan.

3) Memasukan data

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan

4) Tabulasi

Membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

b. Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain (Sugiono, 2013).


44

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini melalui prosedur

bertahap antara laim:

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau

variabel, apakah sebaran data terserbut normal atau tidak.

Untuk uji normalitas pada penelitian ini akan digunakan rumus

Shapiro Wilk, dengan rumus:

𝑇 1
3= [∑𝑘 𝑎 (𝑋 𝑋𝑖 )]²
𝐷 𝑖=𝑙 𝑖 𝑛−𝑖+1

Keterangan:

D : berdasarkan rumus dibawah

𝑎𝑖 : koefisien test Shapiro Wilk

𝑥𝑛−𝑖+1 : angka ke n-i+1 pada data

𝑥𝑖 : angka i pada data

2) Analisis Univarian

Analisa univarian adalah suatu prosedur pengolahan data dengan

menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk

table atau grafik. Data hasil pengamatan ditata dan diringkas dalam

bentuk table yang dikenal dengan distribusi frekuensi kemudian

dihitung proporsi atau persentasenya dan disajikan dalam bentuk

table. Analisis univariant digunakan untuk memperoleh gambaran


45

masing-masing variabel dengana menggunakan rumus (Arikunto,

2010).

𝐹
𝑝= 𝑥 100 %
𝑁

Keterangan :

P : nilai presentasi responden

F : jumlah jawaban atau frekuensi

N : jumlah responden

3) Analisis Bivarian

Analisis bivarian dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan dengan berkolerasi. Peneliti melakukan analisis

bivarian dengan menggunakan deskriptif kategorik: interval

(Hubungan Perilaku) dan nominal (angka kejadi infeksi daerah

operasi) .

Uji bivariant dalam penelitian ini dengan menggunakan uji

statistic Sperman Rank. Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat

atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal,

dengan rumus:

𝑟 6 ∑ 𝑑²
𝑠=
𝑛(𝑛2 −1)

𝑟𝑠 : nilai kolerasi Sperman Rank

d² : selisih setiap pasangan Rank

n : jumlah pasangan Rank untuk spearman ( 5< n < 30)


46

7. Etika Penelitian

Penelitian memandang perlu adanya rekomendasi dari pihak institusi

atau pihak lain dalam melakukan penelitian dengan mengajukan

permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dilakukan. Setelah

persetujuan diberikan peneliti melakukan penelitian dengan menekankan

pada etika penelitian yaitu:

a. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Jika

responden bersedia maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, jika responden tidak bersedia maka peneliti harus

menghormati responden (Arikunto, 2011).

b. Anonymity

Anonymity adalah kerahasiaan identitas subjek/responden

(Notoatmodjo, 2010)

c. Confidentiality

Confidentiality adalah hak – hak dasar individu termasuk privacy dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi (Arikunto, 2011).

Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, dan hanya data yang

dilaporkan dalam penelitian.

d. Justice
47

Justice adalah prinsip keterbukaan dan keadilan dalam sebuah

penelitian (Riyanto, 2011). Keadilan dalam penelitian ini yaitu dimana

responden mendapatkan tindakan yang samaseperti reponden lainnya.

e. Beneficience

Beneficience yaitu penelitian memperoleh manfaat sebanyak –

banyaknya dan berusasha untuk meminimalisir dampak yang merugikan

bagi subjek (Arikunto, 2011). Prinsif peneliti untuk melakukan yang

baik tanpa merugikan orang lain dalam penelitian ini yaitu dengan

menghargai hak – hak responden yang ada.

f. Non Plagiatisme

Plagiatisme yaitu tindakan pencurian ide hasil pemikiran, dan tulisan

orang lain yang digunakan oleh penuis seolah – olah ide, pemikiran dan

tulisan orang lain tersebut, hasil pemikiran atau tulisannya sendiri

(Notoatmodjo, 2012). Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti

menyertakan sumber – sumber pustaka dalam penelitian serta lampiran

bukti penelitian dari peneiti sendiri sehingga dapat terhindar dari

plagiatisme.
48

8. Jadwal Penelitian

Dalam jadwal penelitian diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian

beserta waktu berjalan dan berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010).

Table 3.2 jadwal penelitian


No Kegiatan September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi
Pendahuluan
2. Bimbingan
Proposal
3. Sidang
Proposal
4. Pelaksanaan
penelitian
dan
bimbingan
skripsi
5. Sidang
Skripsi

Anda mungkin juga menyukai