TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Definisi
“Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam 40 minggu”.
Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi sampai partus adalah kira–
kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari/ 43 minggu.Dari
usia kehamilan ini dapat dibedakan menjadi tiga trimester atau triwulan
yaitu :
1. Trimester pertama dimulai dari konsepsi dalam 12 minggu .
2. Trimester kedua dari 13 minggu- 27 minggu.
3. Trimester ketiga dari 28 minggu- 40 minggu.4
2. Sesuai kebijakan program pelayanan Asuhan Antenatal harus sesuai
dengan standar yaitu ” 14 T ”, meliputi :
1. Timbang berat badan
Ukur berat badan dalam kilogram tiap kali kunjungan. Kenaikan
berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai
trimester kedua.
2. Ukur tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi
dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5. Pemberian imunisasi TT
6. Pemeriksaan Hb
6
7
7. Pemeriksaan VDRL
8. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudar
9. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil
10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
11. Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.6
3. Tanda dan Gejala Kehamilan
Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda dan gejala, antara lain :
4) Demam, menggigil
5) Nyeri perut yang hebat, tiba-tiba dan terus menerus
6) Keluar cairan mendadak dari vagina
7) Sakit kepala akut yang berkelanjutan
8) Gangguan pandangan mata (mata kabur, pening, bintik mata)
9) Urinase yang tidak normal4
B. PERSALINAN
1. Definisi
“Persalinan adalah proses yang alamiah yang akan berlangsung
dengan sendirinya, tetapi persalian pada manusia setiap saat terancam
penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga
memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas
yang memadai”.7
“Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi
serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu”.1
“Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
( janin dan uri) yang dapat hidup dari dalam rahim ke dunia luar
melalui jalan lahir dengan jalan lain”.4
3. Tahapan Persalinan
Pada persalinan terdapat beberapa tahapan antara lain:
a. Kala I (kala pembukaan). Kala satu persalinan dimulai
sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat (frekusensi dan kekuatannya) hingga serviks
membuka lengkap ( 10 cm ). Kala satu dibagi atas 2 fase
yaitu:
1) Fase laten
a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara
bertahap.
b) Berlangsungnya hingga serviks membuka 3 cm
c) Fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam
2) Fase aktif dibagi dalam 3 fase, yakni :
a) Periode akselarasi berlangsung 2 jam,
pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
b) Periode dilatasi maksimal (Steady) dalam waktu
2 jam pembukaan serviks berlangsung sangat
cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
10
4. Tanda-tanda Persalinan
1. Kekuatan his makin sering dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek.
2. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu:
3. Pengeluaran lendir
4. Lendir bercampur darah
5. Dapat disertai ketuban pecah
6. Pada pemeriksaan dalam dapat dijumpai perubahan serviks seperti
perlunakan serviks, perdarahan dan pembukaan serviks.7
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Power (tenaga)
Power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong janin
keluar. Kekuatan tersebut meliputi his, kontraksi otot-otot perut,
kontraksi diafragma, dan aksi dari ligament, dan kerja sama yang
baik dan sempurna. Kontraksi
b. Passager (Lintasan / jalan lahir )
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah
faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak, presentasi, bagian
terbawah, dan posisi janin.
c. Passage ( jalan Lahir )
Passage atau faktor jalan lahir dibagi menjadi :
a) Bagian keras panggul
b) Jalan lahir lunak
d. Faktor Psikologi
Keadaan psikologi ibu memengaruhi proses persalinan.
Ibu yang bersalin didampingi oleh suami dan orang-orang yang
dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih
12
6. Komplikasi Persalinan
7. Partograf
a. Definisi
Partograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan
pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta merupakan
alat utama dalam mengambil keputasan klinik khususnya pada
persalinan kala I.8
b. Tujuan
Tujuan dari partograf yaitu mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan, mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara normal, dan hal ini merupakan bagian terpenting
dari proses pengambilan keputusan klinik persalinan kala I.8
c. Bagian-Bagian Partograf
1) Kemajuan Persalinan
2) Kondisi janin
3) Kondisi ibu.8
d. Cara Penggunaan Partograf
1) Denyut jantung janin. Catat setiap 1 jam.
13
11) Tekanan darah. Catatlah setiap 4 jam dan tandai dengan anak
panah.
12) Suhu badan. Catatlah setiap 2 jam.
13) Protein, aseton dan volume urine. Catatlah setiap kali ibu
berkemih.
4. Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang
memadai selama persalinan dalam upaya pertongan persalinan
yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu
dan bayi.
C. Retensio Plasenta
1. Definisi
Retensio Plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta
hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.4
4. Penyebab
His kurang kuat (penyebab terpenting). Plasenta sukar
terlepas karena tempatnya (insersi disudut tuba), bentuknya
(plasenta membranasea, plasenta anularis) dan ukurannya (plasenta
yg sangat kecil). Plasenta tersebut disebut plasenta adhesiva.
Faktor Penyebab :
Atonia uteri dapat terjadi pada ibu hamil dan melahirkan dengan
faktor predisposisi (penunjang ) seperti :
Sumber 11
Manuver Sekrup
Pasang spekulum sims sehingga ostium dan sebagian
plasenta tampak dengan jelas.
Jepit porsio dengan klem ovum pada jam 12, 4 dan 8 dan
lepaskan speculum
Tarik ketiga klem ovum agar ostium, tali pusat dan
plasenta tampak jelas
Tarik tali pusat kelateral sehingga menampakan plasenta
disisi berlawanan agar dapat dijepit sebanyak mungkin.
Minta asisten untuk memegang klem tersebut.
Lakukan hal yang sama untuk plasenta pada sisi yang
berlawanan.
Satukan kedua klem tersebut kemudian sambil diputar
searah jarum jam, tarik plasenta keluar perlahan-lahan
melalui pembukaan ostium.
e) Pengamatan dan perawatan lanjutan meliputi pemantauan
tanda vital, kontraksi uterus, tinnggi fundus uteri dan
perdarahna paska tindakan. Tambahan pemantauan yang
diperlukan adalah pemantauan efeksamping atau komplikasi
dari bahan-bahan sedative, analgetika atau anastesia umum
(mual dan muntah, cegah aspirasi bahan muntahan,
hipo/atonia uteri, vertigo, halusinasi, pusing/vertigo,
ngantuk).
3) Plasenta Akreta
20
D. Manual plasenta
1) Pengertian Manual Plasenta
Manual plasenta merupakan tindakan operasi
kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta.7
2) Penatalaksanaan Manual Plasenta
a) Lakukan anastesi verbal atau analgesi perrektal
b) Melakukan kateterisasi kandung kemih (Kalau perlu)
c) Menjepit tali pusat dengan kocher kemudian
menegangkan tali pusat sejajar lantai
d) Secara obstetric memasukkan satu tangan (Punggung
tangan kebawah) kedalam vagina dengan menelusuri tali
pusat bagian bawah
e) Setelah tangan mencapai pembukaan serviks, minta
asisten untuk memegang kocher, kemudian tangan lain
penolong menahan fundus uteri
f) Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan dalam
kekavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi
plasenta
g) Membuka tangan obstetric menjadi seperti member
salam (ibu jari merapat kepangkal jari telunjuk)
h) Menentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta
paling bawah
21
RETENSIO PLASENTA
SIKAP BIDAN
Evaluasi sebabnya
Konsultasi dengan , dokter,
keluarga
Sumber12
25
D. Masa Nifas
1. Definisi
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.13
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
psikologis.
b. Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB, cara, dan manfaat menyusui, imunisasi, serta
perawatan bayi sehari-hari.
d. Memberikan pelayanan KB.13
3. Tahap Masa Nifas
a. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah
bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat sempurna terutama bila selama waktu persalinan
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat bisa berminggu-
minggu, bulanan atau tahunan.
4. Tanda Bahaya Pada Masa Nifas
a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba.
b. Pengeluaran cairan vaginal denganbau busuk yang keras.
c. Rasa nyeri diperut bagian bawah atau punggung.
d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik atau masalah
penglihatan.
e. Pembengkakan pada wajah dan tangan.
26
f. Demam, muntah, rasa sakit sewaktu BAK atau merasa tidak enak
badan.
g. Payudara yang memerah, panas atau sakit.
h. Kehilangan selera makan.
i. Rasa sakit, warna merah, kelembutan dan atau pembengkakan
pada kaki.
j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau
bayi.
k. Merasa sangat letih atau bernafas terengah-engah.
5. Komplikasi
a. Infeksi Masa Nifas
Infeksi Masa Nifas adalah infeksi pada traktus genitalia
setelah persalinan biasanya dari endometrium bekas insersi
plasenta.13
b. Perdarahan dalam Masa Nifas
Penyebab perdarahan dalam masa nifas yaitu karena
sisa plasenta dan polip plasenta, endometritis puerperalis,
sebab-sebab fungsional, dan perdarahan luka.13
c. Infeksi Saluran Kemih
d. Patologi Menyusui
1. 6-8 jam setelah Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
persalinan Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan:
rujuk bila perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu atau salah satu
anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan
masa nifas.
Pemberian ASI awal.
Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermia.
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran, atau ibu dan bayi sampai
dalam keadaan stabil.
2. 6 hari setelah Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus
persalinan berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal.
Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan
dan istirahat.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari.
3. 2 minggu Sama seperti diatas (6 hari setelah persalinan)
setelah
persalinan
4. 6 minggu Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang
setelah ia atau bayi alami.
persalinan memberikan konseling untuk KB secara dini.
a. Warna Abnormal
1) Sianosis adalah kebiruan disekittar mulut dan batang tubuh
serta mungkin menunjukkan masalah pernafasan atau
jantung.
2) Bayi yang sangat pucat mungkin mengalami masalah
jantung, anemia atau syok saat kelahiran dan perlu resusitasi.
3) Kongesti wajah adalah perubahan warna biru kulit yang
dikenal sebagai ruam petekie tampak disekitar wajah bayi.
4) Bayi yang sangat merah.
5) Ikterik dalam 24 jam setelah kelahiran.
b. Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau hisapan lemah.
c. Kesulitan bernafas
1) Bayi lambat memulai respirasi.
2) Bayi Takipnea (respirasi > 60 permenit pada bayi aterm).
3) Bayi yang sangat berlendir.
4) Bayi bernafas menggunakan otot nafas tambahan.
5) Letargi atau bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk
makan.
6) Suhu bayi dibawah 36°C (hipotermi) atau diatas 37°C
(Febris).
7) Tangis atau prilaku abnormal atau tidak biasa.
8) Gangguan gastrointestinal misalnya tidak bertinja selama 3
hari pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan
perut bengkak, tinja hijau tua atau berdarah/lendir.
9) Bagian yang berwarna putih pada mata, berubah menjadi
kuning dan warna kulit juga tampak kuning, kecoklatan atau
seperti buah persik.14