Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu

sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan,

tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan

(Prawirohardjo, 2008:54).

Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia menurut World Health

Organization (WHO) tahun 2005 adalah 536.000 jiwa pertahun. Sebanyak

99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di

negara – negara berkembang.

(http://midwifecare.wordpress.com/2012/02/21/sekitar-20-30/)

Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat

tinggi, terutama pada saat melahirkan. Berdasarkan Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI di Indonesia masih berada pada

angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Departemen Kesehtan

menargetkan pada tahun 2010 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran

hidup. (http://nasional.sindonews.com/read/2013/09/25/15/787480/data-

sdki-2012-angka-kematian-ibu-melonjak.)

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa

Barat pada tahun 2007, AKI di Jawa Barat masih berada pada peringkat

1
2

yang cukup tinggi. Hingga saat ini, AKI di Jawa Barat adalah 250 per

100.000 kelahiran hidup. Adapun faktor penyebab kematian ibu di Jawa

Barat yaitu perdarahan (31%), hipertensi (22%), infeksi (9,9%), abortus

(1,1%), partus lama (0,5%), lain-lain (35%). (DinKes, 2007)

Perdarahan merupakan komplikasi yang paling sering terjadi

sebagai penyebab kematian ibu. Adapun berdasarkan penyebab frekwensi

kejadian perdarahan post partum di karenakan atonia uteri sekitar 50-60%,

retensio plasenta sekitar 16-17%, sisa plasenta sekitar 23-24%, laserasi

jalan lahir sekitar 4-5%, dan kelainan darah sekitar 0,5-0,8%

(DinKes, 2007)

Penyebab kematian ibu paling tinggi adalah perdarahan post

partum, salah satu penyebabnya retensio plasenta yaitu suatu keadaan

tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga 30 menit setelah bayi

lahir (Prawirohardjo,2008:526).

Upaya preventif retensio plasenta adalah pada waktu melakukan

pertolongan persalinan kala III tidak diperkenankan untuk melakukan

masase dengan tujuan mempercepat proses persalinan plasenta

(Manuaba, 2010). Kehamilan dan persalinan bisa dapat berlangsung

normal, tetapi setiap kehamilan dan persalinan dapat menjadi resiko untuk

terjadi komplikasi yang dapat mengancam keselamatan hidup ibu dan bayi.

Jumlah AKI di kota Cimahi pada tahun 2010 menurun jika di

bandingkan dengan AKI tahun 2009 lalu sebanyak 16 orang dari jumlah

ibu melahirkan sebanyak 10.374 orang. Diketahui, jumlah AKI pada tahun
3

2010 sebanyak 9 orang dari total ibu melahirkan sebanyak 6.699 orang

(http://www.pikiran-rakyat.com/node/133964).

Berdasarkan laporan dari register BPS “E.N” angka kejadian

retensio plasenta bulan Oktober 2012 – Maret 2013 tercatat 3 kasus

Retensio Plasenta dari 35 persalinan normal karena plasenta adhesiva.

Pentingnya tenaga kesehatan yang kompeten diharapkan dapat

mengatasi dan menangani secara dini komplikasi yang mungkin terjadi

pada saat persalinan berlangsung termasuk kejadian retensio plasenta yang

menjadi salah satu penyebab kematian ibu pada saat persalinan.

Melihat latar belakang diatas, bahwa angka kematian ibu masih

sangat tinggi dan merupakan penyebab utama dari perdarahan post partum

yang salah satunya disebabkan oleh Retensio Plasenta, maka penulis

merasa tertarik untuk mengangkat masalah dengan judul “Asuhan

Kebidanan Komprehensif Pada Ny. T.S Dengan Retensio Plasenta Di

BPS “E.N” periode Maret – Mei 2013”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka penulis dapat

merumuskan “Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan secara

komprehensif pada Ny. T.S dengan Retensio Plasenta Di BPS E.N?”


4

C. Maksud dan Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Komprehensif

pada Ny. T.S Dengan Retensio Plasenta secara langsung Di BPS E.N

Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil.

b. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin

dengan Retensio Plasenta.

c. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas.

d. Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sehingga dapat meningkatkan

keterampilan dan wawasan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan

secara komprehensif.

2. Bagi Institusi Pendidikan

a. Studi kasus ini dapat menjadi tolak ukur hasil pembelajaran setiap

mahasiswa dalam ilmu kebidanan.

b. Studi kasus ini dapat memberikan manfaat sebagai tambahan

kepustakaan dan bahan acuan serta masukan untuk pengembangan

studi kasus selanjutnya.


5

3. Bagi pihak BPS

Studi kasus ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan pelayanan

yang lebih baik.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup studi kasus ini yaitu meliputi asuhan kebidanan

komprehensif pada Ny. T.S dengan Retensio Plasenta di BPS E.N Periode

Maret – Mei 2013 mulai dari kehamilan, persalinan dengan retensio

plasenta, nifas dan bayi baru lahir dan promosi kesehatan.

F. Lokasi dan Waktu

a. Lokasi

Tempat pelaksanaan asuhan kebidanan ini dilaksanaan di BPS “E.N”

kota Cimahi.

b. Waktu

Waktu pelaksanaan asuhan kebidanan ini dilaksanakan selama 6

minggu dimulai pada tanggal 26 Maret – 07 Mei 2013.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan studi kasus ini terdiri dari 5 Bab yaitu :

Bab I pendahuluan berisikan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan,


manfaat, ruang lingkup, lokasi dan waktu serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Teori Berisi mengenai pengertian retensio plasenta, jenis-


jenis retensio plasenta, predisposisi retensio plasenta, penyebab retensio
6

plasenta, fisiologi pelepasan plasenta, pimpinan kala 3, penatalaksanaan


retensio plasenta.

Bab III Tinjauan Kasus berisi mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil,
asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan retensio plasenta, asuhan
kebidanan pada ibu nifas dan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

Bab IV Pembahasan berisi tentang pembahasan masalah asuhan kebidanan


pada ibu hamil, asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan retensio
plasenta, asuhan kebidanan pada ibu nifas dan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir serta ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan kenyataan
pada kasus ini.

Bab V Kesimpulan Dan Saran Berisikan tentang kesimpulan asuhan


komprehensif dari uraian yang telah di bahas dari bab-bab sebelumnya
serta saran dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai