Anda di halaman 1dari 12

Gambaran Lama Rawat Pre Operasi Pada Pasien Tindakan Operasi

di RSI Kustati Surakarta

Ari Ardyan Mustafa1, Setiyawan2, Isnaini Rahmawati3

1)
Mahasiswa Prodi SarjanaKeperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
2) , 3)
Dosen Prodi SarjanaKeperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Lama hari rawat merupakan salah satu unsur atau aspek asuhan pelayanan di rumah sakit
yang dapat dinilai dan diukur. Lama hari rawat yang memanjang dapat disebabkan oleh
kondisi medis pasien.Lama hari rawat selain menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan
rumah sakit, juga menunjukkan efektivitas rumah sakit dari aspek mutu asuhan (quality of
care) yang dilakukan oleh tenaga professional yang bekerja di rumah sakit. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran lama rawat pasien pre operasi pada
pasien tindakan operasi di RSI Kustati Surakarta
Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh
pasien operasi di RSI Kustati Surakarta sebanyak 115 pasien. sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 90 responden dengan teknik accidentalsampling. Penelitian
ini hanya menggunakan analisis univariat hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berumur 46 – 55 tahun yaitu
sebanyak 20 responden (22,3%), jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 51 responden
(56,7%), tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 42 responden (46,7%), bekerja di
bidang swasta yaitu sebanyak 35 responden (38,9%).Rata-rata lama rawat pasien pre
operasi adalah 1,5 hari dengan dengan minimal hari rawat 1 dan maksimal 3 hari
perawatan.

Kata Kunci : lama rawat, pre operasi, tindakan operasi


Dafta Pustaka : 26 literatur (2010-2017)

1
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2018

Ari Ardyan Mustafa

The Description of Length of Stay for Pre-Surgery Treatment for Patients with
Surgery at Kustati Surakarta Hospital

Abstract

The length of care stay is one of the elements or aspects of care in the
hospital that can be assessed and measured. Lengthy days of treatment can be
caused by the patient's medical condition. The length of care stay in addition to
showing the level of efficiency of hospital management also shows the
effectiveness of the hospital from the aspect of quality of care carried out by
professionals who work in hospitals. The purpose of this study was to determine
the patient's length of stay in preoperative patients at surgery patients at Kustati
Surakarta Hospital.
This research uses descriptive design. The populations of this study were
all surgery patients at Kustati Surakarta Hospital 115 patients. The samples used
in this study were 90 respondents with accidental sampling technique. This study
only used univariate analysis to identify frequency distributions and percentages
of each variable only.
The results showed the majority of respondents aged 46 - 55 years were 20
respondents (22.3%), male patients were 51 respondents (56.7%), high school
education level patients were 42 respondents (46.7%), working in the private
sector were 35 respondents (38.9%). The average length of stay for pre-surgery
patients is 1.5 days with a minimum of 1 treatment day and a maximum of 3
treatment days.

Keywords: length of stay, preoperative, surgery


References: 26references (2010-2017)

2
PENDAHULUAN atau operasi adalah semua tindakan
Lama hari rawat meupakan salah pengobatan yang menggunakan cara
satu unsur atau aspek asuhan pelayanan invasif dengan membuka atau
di rumah sakit yang dapat dinilai dan menampilkan bagian tubuh, dan pada
diukur. Lama hari rawat dapat umumnya dilakukan dengan membuat
bertambah karena adanya infeksi sayatan, pada bagian tubuh yang akan
nosokomial menjadi 13,3 hari, lebih ditangani, lalu dilakukan tindakan
lama 2 kali lipat dibandingkan daripada perbaikan dan diakhiri dengan
normalnya. Selain karena kondisi medis, penutupan dan penjahitan luka.
lama hari rawat juga dapat disebabkan Tindakan pembedahan merupakan
oleh kondisi non-medis, seperti ancaman potensial maupun aktual pada
kelambatan administrasi (administration integritas seseorang yang dapat
delay) di rumah sakit, kurang baiknya membangkitkan reaksi stres fisiologis
perencanaan dalam memberikan maupun psikologis, pasien preoperasi
pelayanan kepada pasien (patient akan mengalami reaksi emosional.
scheduling) atau kebijakan di bidang Kondisi ini sangat membahayakan
medis (medical policy) (Wigati, kondisi pasien, sehingga dapat
2015).Salah satu parameter yang dibatalkan atau ditundanya suatu
digunakan untuk menilai efisiensi rumah operasi.
sakit adalah lama hari rawat. Lama hari Keterbatasan sarana dan prasarana
rawat selain menunjukkan tingkat rumah sakit diantaranya seperti beds
efisiensi pengelolaan rumah sakit, juga rawat inap, sumber daya manusia, dan
menunjukkan efektivitas rumah sakit alat kesehatan merupakan faktor yang
dari aspek mutu asuhan (quality of care) dapat menyebabkan
yang dilakukan oleh tenaga professional terjadinyaovercrowding dikarenakan
yang bekerja di rumah sakit. Saat memanjangnya lenght of stay (LOS)
menghadapi pembedahan, pasien akan akibat tertahannya akses ruang rawat
mengalami berbagai stressor. Operasi inap (Nurmansyah, 2014).
adalah semua tindakan yang Studi pendahuluan yang dilakukan
menggunakan cara invasif dengan pada tanggal 12Juli 2018 didapatkan
membuka atau menampilkan bagian data Rumah Sakit Kustati pada bulan
tubuh yang akan ditangani. Pembukaan Juni 2018 didapatkan pasien operasi
bagian tubuh ini umumnya dilakukan sebanyak 115 pasien pre operasi.
dengan membuat sayatan. Pembedahan Berdasarkan uraian tersebut peneliti

3
akan melakukan penelitian dengan judul digunakan dalam penelitian ini sebanyak
“Gambaran Lama Rawat Pre Operasi 90 responden.Teknik pengambinaln
Pada Pasien Tindakan Operasi di RSI sampel accidentalsampling. Penelitian
Kustati Surakarta”. ini dilaksanakan pada bulan Juni 2018di
RSI Kustati Surakarta. Penelitian ini
Tujuan Penelitian hanya menggunakan analisis univariat
Tujuan dalam penelitian ini meliputi hanya menghasilkan distribusi frekuensi
tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu: dan prosentase dari tiap variabel.
1. Tujuan umum HASIL PENELITIAN DAN
2. Tujuan umum dalam penelitian ini PEMBAHSAN
adalah untuk meneliti gambaran 1. Karakteristik Responden
lama rawat pasien pre operasi pada Umur responden
pasien tindakan operasi di RSI Tabel 1.1 Karakteristik responden
berdasarkan umur (n = 90)
Kustati Surakarta.
3. Tujuan Khusus Frekuensi
Umur (%)
Tujuan khusus dalam penelitian ini (f)
Remaja Awal 10 11,1
meliputi: Remaja Akhir 8 8,9
Dewasa Awal 12 13,3
a. Mendeskripsikan karakteristik Dewasa Akhir 18 20,0
Lansia Awal 20 22,2
responden di RSI Kustati Lansia Akhir 17 18,9
Masa Manula 5 5,6
Surakarta. Total 90 100
b. Mengetahuilama rawatpasien Sumber: Data Primer (2018)
pre operasi di RSI Kustati Hasil penelitian menunjukkan
Surakarta. mayoritas responden berumur 46 – 55

METODE PENELITIAN tahun yaitu sebanyak 20 responden


(22,3%). Menurut peneliti usia adalah
Jenis penelitian ini menggunakan
umur individu yang terhitung mulai saat
desain deskriptif. Menurut Nursalam
dilahirkan sampai berulang tahun
(2013), penelitian deskriptif bertujuan
Menurut Girsang dan Hasrul
untuk mendeskripsikan (memaparkan)
(2015), usia adalah lama waktu hidup
peristiwa-peristiwa yang penting yang
seseorang atau sejak dilahirkan sampai
terjadi pada masa kini. Deskripsi
sekarang. Umur merupakan faktor faktor
peristiwa dilakukan secara sistematis
predisposisi terjadi perubahan prilaku
dan lebih menekankan pada data faktual
dan mental dari seseorang penderita.
daripada penyimpulan. Sampel yang
Umur merupakan variabel yang

4
digunakan sebagai ukuran mutlak atau mulai menurun. Sedangkan pada usia
indikator fisiologis dengan kata lain lanjut, karena fungsi dan organ tubuh
penggunaan fasilitas dan pelayanan mengalami penurunan, sistem imun juga
kesehatan berhubungan dengan umur mengalami perubahan. Umur responden
dimana umur semakin lama akan dan beberapa teori terkait maka peneliti
bertambah pengetahuan seseorang berpendapat bahwa usia pasien tidak
menjadi bertanggung jawab dan dapat menentukan kesiapan dalam
berdiri sendiri dengan kata lain tidak menghadapi operasi pasien yang usianya
cukup hanya diberikan saja tetapi perlu muda tidak selalu cenderung kurang
pengalaman. Umur merupakan salah matang dalam berfikir seperti halnya
satu sifat karakteristik tentang orang kesiapan dalam menghadapi operasi .
yang sangat utama. Jenis Kelamin
Menurut Yulfanita (2013), usia Karakteristik responden
mempunyai hubungan dengan tingkat berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
keterpaparan, besarnya resiko, serta sifat pada tabel di bawah ini:
resistensi tertentu. Di samping itu, usia
juga mempunyai hubungan yang erat Tabel 1.2 Karakteristik responden
berdasarkan Jenis Kelamin (n= 90)
dengan beragam sifat yang dimiliki oleh
Frekuensi Persentase
Umur
seseorang. Perbedaan penyakit menurut (f) (%)
Laki-laki 51 56,7
umur mempunyai pengaruh yang akan Perempuan 39 43,3
berhubungan dengan perbedaan tingkat Total 90 100

keterpaparan dan kerentanan menurut


Mayoritas jenis kelamin laki-laki
umur, perbedaan dalam proses
yaitu sebanyak 51 responden (56,7%).
pathogenesis dan perbedaan dalam hal
Menurut peneliti laki-laki cenderung
pengalaman terhadap penyakit tertentu.
sering mengalami perubahan peran dan
Makin besar umur penderita maka akan
penurunan interaksi social serta
memerlukan lama hari rawat lebih lama.
kehilangan pekerjaan hal ini yang sering
Penelitian ini sesuai dengan
menyebabkan laki-laki lebih rentan
penelitian yang dilakukan Sandy, dkk
terhadap masalah kesehatan
(2015), pada usia dewasa awal sistem
Kesimpulkan bahwa tidak terdapat
imun telah memberikan pertahanan pada
bukti hubungan antara faktor jenis
bakteri yang menginvasi. Pada usia
kelamin dengan lama dirawat, ini juga
pertengahan menjelang tua imunitas
diperkuat oleh Tedja (2012) dengan
meningkat dan pada keadaan tertentu

5
hasil penelitiannya menyimpulkan agar dapat memahami hal. Tidak dapat
bahwa tidak terdapat hubungan dipungkiri bahwa semakin tinggi
bermakna antara jenis kelamin dan lama pendidikan seseorang, semakin mudah
rawat. pula mereka menerima informasi dan
Sejalan dengan penelitian yang pada akhirnya pengetahuan yang
dilakukan oleh Sasmita (2017), dimilikinya akan semakin banyak.
responden ysng mengalami lama rawat Pendidikan adalah suatu usaha untuk
1-9 hari terdapat responden jenis mengembangkan kepribadian dan
kelamin laki-laki lebih mendominasi kemampuan di dalam dan di luar
dibanding jenis kelamin perempuan, sekolah dan berlangsung seumur hidup.
sedangkan pada lama rawat > 9 hari Pendidikan mempengaruhi proses
terdapat jumlah kejadian lebih banyak belajar, makin tinggi pendidikan
terjadi pad responden dengan jenis seeorang makin mudah orang tersebut
kelamin perempuan. untuk menerima informasi. Pengetahuan
Pendidikan Responden sangat erat kaitannya dengan pendidikan
Tabel 1.3 Karakteristik responden dimana diharapkan seseorang dengan
berdasarkan pendidikan (n= 90)
pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya.
Frekuensi Persentase
Pendidikan
(f) (%) Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
SD 18 20,0
SMP 9 10,0 diperoleh di pendidikan formal, akan
SMA 42 46,7 tetapi juga dapat diperoleh pada
Sarjana 21 23,3
Total 90 100 pendidikan non formal.
Sumber: Data Primer (2018)
Sejalan dengan penelitian yang
Mayoritas responden dengan
dilakukan Noorrahman (2016),
tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak
berdasarkan kepustakaan tidak ada
42 responden (46,7%). Menurut analisis
ditemukan hubungan infeksi luka
peneliti dan beberapa teori yang ada
operasi dengan tingkat pendidikan
maka penelliti berpendapat bahwa
seseorang. Hasil dari penelitian ini
tingkat pendidikan responden akan
kemungkinan karena pasien kurang
berpengaruh terhadap proses perawatan
mengetahui dan memahami kebersihan
kesiapan fisik dan mental yang
terutama kebersihan dirinya.
dilakukan oleh perawat
Menurt Murshal (2010), penelitian
Pendidikan berarti bimbingan yang
ini sejalan dengan teori yang
diberikan seseorang kepada orang lain
dikemukakan bahwa kemampuan

6
intelaktual atau fisik khusus diperlukan bahwa apabila seseorang berinteraksi
untuk kinerja yang memadai pada suatu dengan orang lain, maka jenis pekerjaan
pekerjaan, bergantung pada persyaratan seseorang juga mempengaruhi tingkat
kemampuan yang diminta dari pekerjaan pengetahuan seseorang, sehingga
itu. Persyaratan kemampuan ini biasanya dengan kesibukannya dalam memenuhi
diakui apabila seorang individu telah kebutuhan tersebut seseorang melupakan
melewati jenjang pendidikan tertentu. pekerjaan, sehingga mempengaruhi
Secara umum kemampuan individu akan pengetahuan responden. Jenis pekerjaan
meningkat sesuai dengan jenjang menentukan faktor
pendidikan yang telah dilaluinya. Jenis pekerjaan seseorang juga
Hasil penelitian ini didukung oleh mempengaruhi terhadap pendapatan
pendapat Sarwono yang menyatakan keluarga yang akan mempunyai dampak
bahwa seorang dengan pendidikan tinggi terhadap pola hidup sehari-hari diantara
cenderung memiliki pengetahuan serta konsumsi makanan, pemeliharaan
kualitas perilaku yang lebih baik kesehatan selain itu juga akan
dibandingkan mereka yang memilki mempengaruhi terhadap kepemilikan
pendidikan lebih rendah. rumah (konstruksi rumah). Kepala
Pekerjaan keluarga yang mempunyai pendapatan
Tabel 1.4 Karakteristik responden dibawah UMR akan mengkonsumsi
berdasarkan Pekerjaan (n= 90)
makanan dengan kadar gizi yang tidak
Frekuensi sesuai dengan kebutuhan bagi setiap
Pekerjaan (%)
(f)
anggota keluarga sehingga mempunyai
Pelajar 18 20,0
Swasta 35 38,9 status gizi yang
Wiraswasta 19 21,1 2. Lama Rawat Pre Operasi
PNS 12 13,3
Ibu Rumah Tangga 6 6,7 Tabel 2.1 Lama Rawat Pasien Pre
Total 90 100 Operasi (n= 90)
Sumber: Data Primer (2018) Std.
Variab
Mean Min Max Median Devi
el
Mayoritas responden bekerja di asi
Lama 1.5 1 3 1 0,69
bidang swasta yaitu sebanyak 35 Rawat

responden (38,9%). Menurut Siregar Sumber: Data Primer (2018)


(2015), Pekerjaan adalah kegiatan
formal yang dilakukan oleh seseorang Berdasarkan lama rawat pasien pre
guna dalam memenuhi kebutuhan operasirata 1,5 hari dengan rata-rata
sehari-hari, sesuai dengan teori ini minimal 1 hari dan rata-rata maksimal 3

7
hari perawatan, median lama rawat 1 berhubungan dengan single atau
serta standar deviasi 0,69. multiple nya kasus bedah yang
Berdasarkan lama rawat pasien pre ditangani, namun dipengaruhi juga dari
operasi rata 1,5 hari dengan rata-rata proses yang terjadi selama
minimal 1 hari dan rata-rata maksimal 3 berlangsungnya tindakan pre operasi
hari perawatan. Menurut Nurlina (2010), tersebut. Hal ini berkaitan pula dengan
lama rawat inap menunjukkan beberapa diagnose preoperatif seorang pasien.
hari lamanya seseorang pasien dirawat Tentu para pasien yang menjalani lebih
inap pada satu episode perawatan. dari satu prosedur operasi ini telah bisa
Dalam hal ini, untuk pasien yang masuk diprediksi sebelumnya akan memerlukan
dan keluar pada hari yang sama lama perawatan pasca operasi yang lebih lama
dirawatnya dihitung sebagai satu hari. dibandingkan dengan mereka yang
Lama rawat pasien pre operasi rata hanya menjalani satu prosedur operasi
1,5 hari, sehingga dapat dikatakan saja.
efisien. Salah satu parameter yang Preoperatif adalah fase dimulai
digunakan untuk menilai efisiensi rumah ketika keputusan untuk menjalani
sakit adalah lama hari rawat. Lama hari operasi atau pembedahan dibuat dan
rawat selain menunjukkan tingkat berakhir ketika pasien dipindahkan ke
efisiensi pengelolaan rumah sakit, juga meja operasi (Smeltzer and Bare, 2012).
menunjukkan efektivitas rumah sakit LOS juga terkait dengan biaya
dari aspek mutu asuhan (quality of care) perawatan yang dikeluarkan pasien.
yang dilakukan oleh tenaga professional Semakin sedikit waktu pasien berada di
yang bekerja di rumah sakit. Diagnosa rumah sakit, semakin dapat dikatakan
saat pasien pertama kali masuk rumah efektif dan efisien pelayanan di rumah
sakit, pada penelitian ini dibedakan sakit.. Bila seseorang dirawat di rumah
antara yang murni terdiagnosa sebagai sakit, maka yang diharapkan tentunya
suatu penyakit bedah dan para pasein ada perubahan akan derajat
yang memiliki diagnosa lebih dari satu kesehatannya sehingga pasien tidak
penyakit, baik merupakan kombinasi perlu berlama-lama di rumah sakit.
diagnosa antar penyakit bedah maupun Lama hari rawat secara signifikan
gabungan diagnosa antara penyakit berkurang sejak adanya pengetahuan
bedah dan non bedah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
Menurut I Wayan (2012), lamanya diagnosa yang tepat. Bila lama hari
perawatan pre operasi ternyata tidak saja rawat panjang maka pelayanan rumah

8
sakit menjadi kurang efektif dan efisien. Saran
Faktor prediktor yang mempengaruhi Pasien diharapkan mempersiapkan
LOS dapat berupa karakteristik pasien, kesiapan fisik dengan istirahat dan tidur
keadaan klinis, tindakan medis, yang cukup pasien tidak akan
manajemen pasien maupun masalah mengalami stres fisik serta kesiapan
adminstrasi rumah sakit. Permasalahan mental dengan mendekatkan diri kepada
yang tidak jarang terjadi pada pasien Tuhan dengan berdzikir dan mematuhi
yang dirawat di kelas III atau dirawat segala sesuatu yang diinformasikan oleh
oleh dokter residen adalah penjadwalan perawat, karena operasi bisa berjalan
operasi. Ini terutama dialami oleh dengan baik bila didukung oleh
pasien-pasien yang akan menghadapi persiapan yang baik termasuk persiapan
operasi berencana atau elektif. Ada fisik dan mental.
kalanya bisa terjadi pasien yang telah Perawat diharapkan perawat dalam
mendapatkan jadwal operasi tiba-tiba persiapan mental pasien dapat dilakukan
harus mengalah untuk diundur dengan memberikan informasi,
penjadwalannya karena di hari yang penjelasan tentang tindakan persiapan
sama terisi oleh jadwal pasien kelas atau operasi dan memberikan kesempatan
pasien VIP yang memang langsung bertanya tentang prosedur operasi,
dirawat oleh dokter senior. menganjurkan klien untuk berdoa serta
KESIMPULAN kolaborasi dengan dokter terkait
1. Mayoritas responden berumur 46 – pemberian obat pre medikasi.
55 tahun yaitu sebanyak 20
responden (22,3%), jenis kelamin
laki-laki yaitu sebanyak 51 DAFTAR PUSTAKA
responden (56,7%), tingkat Brooks, Carroll, Butel, Morse, &
pendidikan SMA yaitu sebanyak 42 Mietzner, (2010). Medical
Microbiology, McGraw-Hill,
responden (46,7%), bekerja di New York, pp
bidang swasta yaitu sebanyak 35
responden (38,9%).
Barbara J, Billie F., Brahm Pendit
(2008). Buku Ajar Perawatan
2. Rata-rata lama rawat pasien pre Perioperatif. Volume 2.
operasi adalah 1,5 hari dengan Praktik. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
dengan minimal hari rawat 1 dan
Faridah, Imaniar Noor, (2016).
maksimal 3 hari perawatan. Pengaruh Umur Dan Penyakit
Penyerta Terhadap Resiko

9
Infeksi Luka Operasi Pada
Pasien Bedah Gastrointestinal. Nirbita, Alam (2017). Faktor Risiko
ournal.uad.ac.id/index.php/PH Kejadian Infeksi Daerah
ARMACIANA/article/view/668/ Operasi pada Bedah Digestif di
. Diakses 28 Agustus 2017 Rumah Sakit Swasta. Kes Mas:
Jurnal Fakultas Kesehatan
Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis MasyarakatVolume 11, Issue 2,
multivariate dengan program September 2017, pp. 95 ~ 100.
SPSS. Semarang: Badan ISSN: 1978 – 0575.
Penerbit Universitas journal.uad.ac.id/index.php/Ke
Diponegoro sMas/article/download/.../pdf_
107. Diakses 27 September
Girsang, Bina Melvia dan Hasrul 2017
(2015). Gambaran Persiapan
Perawatan Fisik Dan Mental Noorrahman, M. Irvan (2016).
Pada Pasien Pre Operasi Gambaran Kejadian Infeksi
Kanker Payudara. Luka Operasi (Surgical Site
https://media.neliti.com/.../181 Infection) pasca operasi
742-ID. Jurnal Keperawatan terbuka batu saluran kemih di
Sriwijaya, Volume 2 - Nomor RSUD Arifin Achmad periode
1, Januari 2015, ISSN No 2355 1 Januari - 31 Desember 2014.
5459. Diakses 3 Juli 2018 Jom FK Volume 3 No.1.
Februari 2016
Kumar, Cotran, & Robbins, (2007). https://media.neliti.com/media/
Buku Ajar Patologi. Edisi 7; publications/186436-ID-
ali. Bahasa, Brahm U, Pendt none.pdf. Diakses 3 Juli 2018
;editor Bahasa Indonesia,
Huriawati. Hartanto, Nurwany Nurlina, 2010. Faktor-faktor yang
Darmaniah berhubungan dengan lama
perawatan diabetes mellitus di
Murshal, M. (2010). Faktor-Faktor rumah sakit.
Yang Mempengaruhi Kinerja.
Jakarta: Salemba Medika Nursalam. (2013). Konsep dan
penerapan metodologi
Muttaqien, M. Imam (2016). The penelitian ilmu keperawatan.
Overview Of Surgical Site Jakarta: Salemba Medika
Infection Of Pasca Caesarean
Section At Arifin Achmad Potter and Perry, (2011).
General Hospital Of Riau Fundamental Keperawatan.
Province 1 January – 31 Terjemahan oleh Diah
December 2014 Period. Jom Nur,dkk. Jakarta: EGC.
FK Volume 3 No.1. Februari
2016 Puspita dkk 2012). Faktor - Faktor
https://www.neliti.com/journals Yang Mempengaruhi
/jom-fk-unri?per_page=10...7. Penyembuhan Luka Post
Diakses 28 Oktober 2017. Operasi Sectio Caesarea (SC).

10
Jurnal Ilmiah Kesehatan Lingkungan FKM USU.
Keperawatan, Volume 7, No. 1, Diakses 4 Juli 2018
Februari 2011.
https://ejournal.stikesmuhgomb Sjamsuhidajat dkk (2010). Buku Ajar
ong.ac.id/index.php/JIKK/.../24 Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta:
. Diakses 26 Oktober 2017 EGC.

Rahmawati, Ilma Rosida Smeltzer and Bare, (2012). Buku


(2014).Kenyamanan Pasien Pre Ajar Keperawatan Medikal
Operasi Di Ruang Rawat Inap Bedah. Jakarta : Penerbit Buku
Bedah Marwah RSU Haji Kedokteran EGC.
Surabaya.
journal.unair.ac.id/download- Sugiyono.(2010). Statistik untuk
fullpapers- penelitian. Bandung: Alfabeta
cmsnja72e1abc272full.pdf.
Diakses 25 September 2017 Wardoyo EH, Tjoa E, Ocvyanty D,
Moehario LH. (2014). Infeksi
Sandy, Fery Putra Tias, (2015). Luka operasi (ILO) di Bangsal
Infeksi Luka Operasi (ILO) kebidanan dan Kandungan
Pada PasienPost Operasi RSUPN Cipto Mangankusumo
Laparotomi. jurnal.poltekkes- (RSCM) : Laporan Serial
malang.ac.id/berkas/6e37-14- Kasus Bulan Agustus-Oktober
24.pdf. Diakses 28 September 2011. Jakarta : fakultas
2017. kedokteran universitas
indonesia. CDK-216/vol. 41
Sasmita, Elvira Dewi (2017). no. 5. digilib.unila.ac.id/.
Hubungan Karakteristik Diakses 27 Oktober 2017
Personal Pasien Dengan Lama
Rawat Pasien Moderate Care Wartawan I Wayan (2012). Analisis
Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Lama Hari Rawat Pasien Yang
DR. R. Soeharso Surakarta. Menjalani Pembedahan Di
eprints.ums.ac.id/37682/14/PU Ruang Rawat Inap Bedah
BLIKASI%20ILMIAH%20R.pd Kelas III RSUP Sanglah
f. diakses 4 Juli 2018 Denpasar Tahun 2011. FKM
Universitas Indonesia Depok.
Silalahi, Ulber. (2012). Metode Diakses 27 Oktober 2017
penelitian sosial. Bandung: PT.
Refika Aditama Wigati, Septiani Esti (2015).
Hubungan Lama Perawatan
Siregar, Annisa Febriana (2015), Dengan Risiko Infeksi
Hubungan Kondisi Fisik Nosokomial Pada Pasien Di
Rumah Dan Pekerjaan Dengan Ruang Rawat Inap RSUD
Kejadian Tuberkulosis Paru di Wonosari Gunungkidul.
Desa Bandar Khalipah digilib.unisayogya.ac.id/.../NA
Kecamatan Percut Sei Tuan. SKAH%20PUBLIKASI%.
Jurnal Departemen Kesehatan Diakses 26 Oktober 2017

11
Yulfanita, Andi Enni (2013). Faktor-
Faktor Yang Berhubungan
Dengan Lama Hari Rawat
Pasien Post Appendectomy Di
Rumah Sakit Umum Daerah
H.A Sulthan dg. Radja
Bulukumba. repositori.uin-
alauddin.ac.id/.../ANDI%20EN
NI%20YULFANITA. Diakses
25 September 2017

12

Anda mungkin juga menyukai