Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT


PENGETAHUAN PADA PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RSU
SANTA MARIA CILACAP
TAHUN 2023

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Al-Irsyad Cilacap

Oleh :

DWI ENDRA PRAKOSO


NIM. 108222011

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengetahuan masyarakat di Indonesia terhadap kesehatan mata

masih memprihatinkan, kurangnya pemahaman masyarakat disebabkan oleh

berbagai hal diantaranya kurangnya akses informasi mengenai penyebab dan

pengobatan katarak. Kejadian tersebut dapat menyebabkan terlambatnya

penderita katarak dalam pengobatannya, yang pada akhirnya dapat membuat

gangguan penglihatan yang seharusnya dapat segera ditangani menjadi

kadaluwarsa. Hingga saat ini banyak ditemukannya kasus kebutaan pada

penderita katarak karena masih banyak yang tidak dioperasi (Vaughan, 2020).

Berbagai studi melaporkan jumlah prevalensi katarak penyebab umumnya

adalah akibat penuaan yaitu usia 65-74 tahun sebanyak 50%. Jumlah

prevalensi ini meningkat pada usia di atas 75 tahun (Mo’otapu et al., 2015).

Katarak merupakan kekeruhan lensa yang timbul karena adanya

gangguan metabolisme pada lensa. Hal ini mengakibatkan refraksi cahaya ke

dalam retina. Masyarakat di daerah tropis sangat berisiko mengalami katarak

karena paparan sinar ultra violet yang lebih banyak dari pada daerah sub

tropis (Budiono S, Saleh TT, Moestidjab 2019).

Kebutaan akibat katarak merupakan kebutaan yang dapat

disembuhkan yaitu melalui tindakan operasi. Operasi adalah semua tindakan

pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau

menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan Operasi

Pembedahan seperti bedah ekstraksi katarak tetap menjadi tindakan

1
2

pengobatan yang paling efektif terhadap lensa mata yang keruh (Smart Patien,

2018).

Operasi atau pembedahan merupakan suatu penanganan medis

secara invasife yang dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati

penyakit injuri, atau deformitas tubuh, tindakan pembedahan akan

mencederai jaringan yang dapat menimbulkan perubahan fisiologis tubuh

dan mempengaruhi organ tubuh lainnya. Berdasarkan data yang

diperoleh dari World Health Organization (WHO 2019)

Prosedur operasi merupakan salah satu bentuk terapi medis yang

dapat menimbulkan rasa takut, cemas hingga stress, karena dapat

mengancam integritas tubuh, jiwa dan dapat menimbulkan rasa nyeri.

Perawat mempunyai peran yang sangat penting dalam setiap tindakan

operasi, yaitu salah satunya untuk membantu pasien mendapatkan

informasi tentang tindakan-tindakan yang akan dilakukan agar dapat

mengurangi rasa cemas yang dialami pasien (Rismawan 2019).

Respon tubuh akibat kecemasan pada pasien pre operasi salah satunya

adalah peningkatan tekanan darah pasien. Apabila tekanan darah pasien naik

dan tetap dilakukan operasi dapat mengganggu efek dari obat anastesi dan

dapat menyebabkan pasien terbangun kembali ditengah-tengah operasi

(Syarifah, 2019).

Ketakutan dan kecemasan yang dialami pasien dapat memmengaruhi

respon fisiologis tubuh yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan

fisik seperti meningkatkan frekuensi nadi tekanan darah naik dan peningkatan

frekuensi pernafasan, sertagerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol,


3

telapak tangan yang lembab, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama

berulang kali, sulit tidur sering berkemih, sakit kepala, dan penglihatan kabur.

Persiapan yang baik selama periode operasi membantu menurunkan risiko

operasi dan meningkatkan pemulihan pasca bedah (Long dalam Sari, 2016).

Pemberian pengetahuan dan pemahaman pra operasi perlu dipertimbangkan

sebagai cara untuk mengurangi tingkat kecemasan pada penderita katarak

yang akan melakukan tindakan pembedahan atau operasi (Tauqir,2012).

Kecemasan pra operasi katarak seringkali memengaruhi sebagian

besar pasien. Penelitian yang dilakukan untuk menilai tingkat kecemasan

pada pasien katarak mendapatkan hasil sebanyak 55,6% responden merasa

cemas sebelum melakukan operasi dengan alasan yang berbeda-beda yaitu,

cemas karena khawatir penglihatan tidak pulih sepenuhnya (19,6%), terjadi

komplikasi selama operasi (9%), tindakan operasi (7%), operasi gagal (7%),

menjadi buta (7%), tindakan anesthesia (6%) (Ramirez, 2017)

Berdasarkan data tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan

pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pra operasi katarak di Rumah

Sakit Santa Maria Cilacap 2023.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian ini

adalah hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pra operasi katarak

di Rumah Sakit Santa Maria Cilacap


4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan

dengan kecemasan sebelum melakukan tindakan operasi katarak di Rsu

Santa Maria Cilacap.

2. Tujuan Khusus

a. Peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan pasien katarak yang

akan menjalani tindakan operasi di RSU Santa Maria Cilacap

b. Peneliti ingin mengetahui tingkat kecemasan pasien katarak yang

akan melakukan tindakan operasi di RSU Santa Maria Cilacap

D. Manfaat Penelitian

3. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan dan penerapan

ilmu keperawatan sebagai upaya untuk meningkatkan keperawatan

khususnya tentang Hubungan tingkat Kecemasan dan Pengetahuan pada

pasien pre Operasi Katarak di RSU Santa Maria Cilacap

4. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengetahuan ilmu tentang

Hubungan tingkat Kecemasan dan Pengetahuan pada pasien pre

Operasi Katarak di RSU Santa Maria Cilacap , dan memberikan


5

pengalaman bagi peneliti sehingga dapat melakukan komparasi

antara teori dengan kenyataan yang ada di lapangan.

b. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan kajian kepada pihak

manajemen rumah sakit, pengetahuan ilmu tentang Hubungan

tingkat Kecemasan dan Pengetahuan pada pasien pre Operasi

Katarak di RSU Santa Maria Cilacap

c. Bagi Institusi pendidikan

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan yang dapat digunakan

sebagai referensi oleh mahasiswa kususnya untuk mahasiswa

keperawatan dan dapat menambah khasanah kepustakaan khususnya

tentang Hubungan tingkat Kecemasan dan Pengetahuan pada pasien

pre Operasi Katarak.

d. Bagi Profesi

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dan

pertimbangan bagi para teman perawat dalam meningkatkan

pelayanan kepada pasien dalam rangka peningkatan mutu pelayanan

pada pasien pre operasi katarak di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai