Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau hilangnya transparansi lensa
sehingga terjadi penurunan tajam penglihatan. Yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau kedua-
duanya, seseorang yang mengalami katarak penglihatannya menjadi
berkabut atau buram. Salah satu penatalaksanaan katarak adalah operasi
atau pembedahan yang seringkali menimbulkan kecemasan. Salah satu
tindakan untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah dengan cara
mempersiapkan mental dari pasien (Rondonuwu, Lucia Moningka and
Ramandha Patani, 2014).

Intensitas ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan prosedur


pengangkatan katarak berfluktuasi terus menerus selama periode
perioperatif. Pada tahap pra operasi, pasien mengalami emosi negatif yang
kuat, secara bertahap meningkat sampai hari operasi, ketika mereka
mencapai maksimum mereka. Ketakutan menumpuk pada hari penerimaan
dan di tahap pra operasi langsung. Kecemasan jelas menurun segera setelah
operasi karena bantuan yang Prosedurnya sudah berakhir (Obuchowska
and Konopinska, 2021).

Menurut Global data on Visual Impairment 2010 oleh World Health


Organitation (WHO) 2012, katarak merupakan urutan pertama penyebab
kebutaan dan urutan kedua penyebab gangguan penglihatan di dunia. Pada
tahun 2020, katarak di urutan pertama menyebabkan kebutaan pada usia 50
tahun ke atas sebesar 15,2 juta kasus. Angka ini jauh lebih besar daripada
akibat glaukoma (3,6 juta kasus), kelainan refraksi yang tidak terkoreksi
(2,3 juta kasus), AMD (1,8 juta kasus), dan retinopati diabetik (0,86 juta
kasus). Berdasarkan riset yang dilakukan oleh The International Agency
for the Prevention of Blindness (IAPB) pada tahun 2020 didapatkan hasil
bahwa ada 100 juta kasus katarak yang terjadi di dunia, 17 juta diantaranya
mengalami kebutaan dan 83 juta lainnya mengalami gangguan penglihatan.
Katarak juga menjadi penyebab terbanyak dari terjadinya kasus kebutaan
di seluruh dunia (IAPB, 2020).

Prevalensi kebutaan pada penduduk Indonesia umur 50 tahun ke atas hasil


RAAB di 15 provinsi berkisar antara 1,4% (Sumatera Barat) sampai 4,4%
(Jawa Timur). Penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan
terbesar pada penduduk umur di atas 50 tahun di Indonesia adalah katarak
yang tidak dioperasi dengan proporsi sebesar 77,7%. Katarak merupakan
penyebab utama kebutaan baik pada laki – laki (71,7%) maupun
perempuan (81,0%) (Kemenkes RI, 2018).

Di Provinsi Kalimantan Selatan prevalensi kebutaan yang terjadi pada


tahun 2018 adalah 1,9%. Dari jumlah prevalensi tersebut katarak
mengambil 87% dari penyebab terjadinya kebutaan. Alasan terbanyak
penderita katarak di Provinsi Kalimantan Selatan belum melakukan operasi
katarak adalah kurangnya pengetahuan dengan persentase 45,3%
(Kemenkes RI, 2018).

Katarak terjadi karena proses multifaktor, yaitu faktor intrinsik dan


ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dari jenis kelamin dan usia, sedangkan
faktor ekstrinsik yaitu riwayat diabetes mellitus, penggunaan obat,
rendahnya asupan nutrisi, alkohol, merokok, paparan sinar matahari dan
ruda paksa pada bola mata (Karunika et al., 2022).

Penatalaksanaan katarak dapat dilakukan pembedahan atau operasi


menggunakan beberapa teknik operasi katarak yaitu dengan teknik Intra
Capsular Cataract Extraction (ICCE), Extra Capsular Cataract Extraction
(ECCE), Small Incision Cataract Surgery (SICS), dan fakoemulsifikasi.
Tujuan dari operasi katarak adalah untuk menghilangkan lensa berkabut
dan menggantinya dengan lensa buatan untuk mengembalikan daya
penglihatan yang jelas (Nina Setyowati, 2020)

Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang


berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya dan keadaan emosi
ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan klien timbul dari rasa
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan
perasaan yang tidak pasti, tidak berdaya, serta obyek yang tidak spesifik.
Kecemasan tersebut dimanifestasikan secara langsung melalui perubahan
fisiologis seperti (gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, nyeri
abdomen, sesak nafas) dan secara perubahan perilaku seperti (gelisah,
bicara cepat, reaksi terkejut) dan secara tidak langsung melalui
timbulnya gejala sebagai upaya untuk melawan kecemasan (Stuart and Gail
W, 2006).

Kecemasan pra operasi adalah perasaan sebelum melakukan tindakan


operasi yang sudah diketahui, dan muncul dari gangguan intrusi yang
dirasakan. Kecemasan pra operasi katarak dapat mempengaruhi sebagian
besar pasien meskipun sudah ada kemajuan dalam teknik operasi maupun
dalam Tindakan anestesi, sehingga diperlukan konseling yang tepat untuk
mengurangi rasa cemas ataupun rasa takut pada pasien yang akan
melakukan tindakan operasi katarak (Ramirez et al., 2017).

Salah satu tindakan untuk mengurangi tingkat kecemasan adalah dengan


cara mempersiapkan mental dari klien. Persiapan mental tersebut salah
satunya dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan (Health education).
Kemampuan perawatan untuk mendengarkan secara aktif untuk pesan
baik verbal dan nonverbal sangat penting untuk membangun hubungan
saling percaya dengan pasien dan keluarga. Pendidikan kesehatan pre
operasi dapat menbantu klien dan keluarga mengidentifikasi kekhawatiran
yang dirasakan. Perawat kemudian dapat merencanakan intervensi
keperawatan dan perawatan suportif untuk mengurangi tingkat kecemasan
klien (Rondonuwu, Lucia Moningka and Ramandha Patani, 2014).

Pemberian pengetahuan dan pemahaman pra operasi perlu


dipertimbangkan sebagai cara untuk mengurangi tingkat kecemasan pada
penderita katarak yang akan melakukan Tindakan pembedahan atau operasi
(Chaudhry et al., 2014). Menurut penelitian Bagas Adji Prasetyo (2017)
menyatakan bahwa masih banyak penderita katarak yang memiliki
pengetahuan yang kurang, salah satu penyebab dari kurangnya
pengetahuan klien adalah faktor Tingkat Pendidikan yang rendah.

STUDI PENDAHULUAN ?

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut :
Apakah ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Perioperatif dengan Tingkat
Kecemasan Klien Pre Operasi Katarak di RSUD dr. H. M. Ansari Saleh
Banjarmasin ?

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perioperatif Katarak dengan
Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi Katarak di RSUD dr. H. M.
Ansari Saleh Banjarmasin
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1. Mengidentifikasi karakteristik klien katarak yang meliputi
usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan klien di RSUD dr.
H. M. Ansari Saleh Banjarmasin
1.3.2.2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan klien katarak tentang
perioperative katarak di RSUD dr. H. M. Ansari Saleh
Banjarmasin
1.3.2.3. Mengidentifikasi tingkat kecemasan klien pre operasi katarak
di RSUD dr. H. M. Ansari Saleh Banjarmasin
1.3.2.4. Menganalisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Perioperatif
Katarak dengan Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi
Katarak di RSUD dr. H. M. Ansari Saleh Banjarmasin

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
klien terhadap proses pembedahan dan mengetahui tingkat
kecemasan yang terjadi sehingga dalam penatalaksanaan katarak
berupa tindakan pembedahan dapat terlaksana dengan baik.
1.4.2. Bagi Rumah Sakit
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dalam asuhan
keperawatan dalam pemberian Pendidikan Kesehatan perioperatif
katarak dalam upaya mengurangi tingkat kecemasan yang dialami
klien.
1.4.3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
kamampuan peneliti baik mengenai konsep dan teori Keperawatan
Medikal Bedah maupun pengembangan penelitian keperawatan.
1.5. Penelitian Terkait
1.5.1. Penelitian Barabady et al., (2020), yang berjudul “Effect of Benson’s
Relaxation Technique on Propofol Consumption and Preoperative
Anxiety of Patients Undergoing Cataract Surgery”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Relaksasi Benson pada
Kecemasan Perioperatif dan dosis induksi dan pemeliharaan
propofol selama operasi katarak. Penelitian ini menggunakan design
kuasi eksperimental dengan grup intervensi dan grup control.
Pengambilan sample dari penelitian ini menggunakan metode simple
random sampling, dengan total sample 72 responden. Penelitian ini
memberikan intervensi berupa Teknik Relaksasi Benson dan
instrumen pengukuran kecemasan The Amsterdam and Spiel-berger
State-Trait Anxiety inventory (STAI). Hasil dari penelitian dapat
disimpulkan Metode Relaksasi Benson efektif mengurangi tingkat
Kecemasan Perioperatif pada pasien yang menjalani operasi katarak.
Selain itu, mengurangi kebutuhan obat anestesi, propofol, selama
operasi.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan terletak pada tempat


penelitian, tujuan penelitian, design penelitian, dan variable
Independent yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan
bertempat di RSUD dr. H. M. Ansari Saleh Banjarmasin. Tujuan dari
penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui Hubungan
Tingkat Pengetahuan Perioperatif Katarak dengan Tingkat
Kecemasan Klien Pre Operasi Katarak di RSUD dr. H. M. Ansari
Saleh Banjarmasin. Design penelitian adalah deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional. Variabel independent yang akan
diteliti adalah tingkat pengetahuan perioperatif katarak, dan variable
dependent yang akan diteliti adalah tingkat kecemasan klien pre
operasi katarak.
1.5.2. Penelitian Guerrier et al., (2021), yang berjudul “Efficacy of
Preoperative Music Intervention on Pain and Anxiety in Patients
Undergoing Cataract Surgery”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk
menyelidiki dampak dari paparan musik pra operasi pada nyeri intra
dan pasca operasi selama operasi katarak. Penelitian ini
menggunakan design prospective single-masked randomized
controlled trial (RCT). Pasien diacak menggunakan sistem respons
web interaktif yang dihasilkan komputer (Cleanweb,
Telemedecinetechnologies S.A.S, Boulogne-Billancourt, Prancis).
Penelitian ini memberikan intervensi berupa paparan musik pasien
yang berada pada grup intervensi dipasangkan earphones sambil
memutar musik dengan sesi sekitar 20 menit sebelum tindakan
operasi, dan pasien grup control hanya dipasangkan earphones tanpa
memutar musik. Pengukuran tingkat kecemasan pada penelitian ini
menggunakan visual analogue scale for anxiety (VAS-A) di ukur
sebelum dan sesudah didengarkan music. Hasil dari penelitian
disimpulkan bahwa intervensi musik efektif dalam mengurangi
tingkat kecemasan dan nyeri yang dilaporkan baik selama operasi
dan pada periode awal post operasi.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan terletak pada tempat


penelitian, tujuan penelitian, design penelitian, dan variable
Independent yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan
bertempat di RSUD dr. H. M. Ansari Saleh Banjarmasin. Tujuan dari
penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui Hubungan
Tingkat Pengetahuan Perioperatif Katarak dengan Tingkat
Kecemasan Klien Pre Operasi Katarak di RSUD dr. H. M. Ansari
Saleh Banjarmasin. Design penelitian adalah deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional. Variabel independent yang akan
diteliti adalah tingkat pengetahuan perioperatif katarak, dan variable
dependent yang akan diteliti adalah tingkat kecemasan klien pre
operasi katarak.

1.5.3. Penelitian Wisely et al., (2020), yang berjudul “Impact of


Preoperative Video Education for Cataract Surgery on Patient
Learning Outcomes”. Penelitian ini bertujuan untuk menilai
pengaruh video Pendidikan kesehatan pada pengetahuan pasien
tentang operasi katarak, persepsi pasien tentang kualitas kunjungan
penilaian pra operasi, waktu tatap muka dengan ahli bedah, dan
pilihan mengenai lensa intraokular premium (IOL) atau operasi
katarak berbantuan laser (LACS). Penelitian ini menggunakan
design Prospective Survey pasien yang secara acak melihat atau
tidak melihat video Pendidikan kesehatan. Penelitian ini
memberikan intervensi berupa Pasien dari tiga ahli bedah katarak
menyelesaikan survei selama kunjungan praoperasi operasi katarak.
Satu kelompok melihat video pendidikan tentang operasi katarak,
sementara yang lain tidak. Semua pasien menerima video konseling
praoperasi khas ahli bedah mereka. Hasil dari penelitian dapat
disimpulkan bahwa edukasi video selama penilaian operasi katarak
pra operasi meningkatkan pemahaman pasien tentang operasi
katarak dan persepsi kunjungan pra operasi. Video edukasi mudah
diintegrasikan ke dalam kunjungan praoperasi dan dapat
meningkatkan pengalaman praoperasi.

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan terletak pada tempat


penelitian, tujuan penelitian, design penelitian, dan variable
Independent yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan
bertempat di RSUD dr. H. M. Ansari Saleh Banjarmasin. Tujuan dari
penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui Hubungan
Tingkat Pengetahuan Perioperatif Katarak dengan Tingkat
Kecemasan Klien Pre Operasi Katarak di RSUD dr. H. M. Ansari
Saleh Banjarmasin. Design penelitian adalah deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional. Variabel independent yang akan
diteliti adalah tingkat pengetahuan perioperatif katarak, dan variable
dependent yang akan diteliti adalah tingkat kecemasan klien pre
operasi katarak.
Bagas Adji Prasetyo, 2017. Hubungan Pengetahuan Pasien Tentang Informasi Pre
Operasi Dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi. 48_Jurnal Ilmiah Kesehatan, .

Barabady, A., Baghdassarians, A., Memary, E., Yazdani, A., Barabady, A. and Sayadi, S.,
2020. Effect of Benson’s Relaxation Technique on Propofol Consumption and
Preoperative Anxiety of Patients Undergoing Cataract Surgery. Anesthesiology and Pain
Medicine, [online] 10(3), pp.1–6. https://doi.org/10.5812/AAPM.100703.

Chaudhry, T.A., Aqil, A., Aziz, K., Javed, A.A., Tauqir, M.Z. and Ahmad, K., 2014. Patients’
visual experience during phacoemulsification cataract surgery and associated fear. BMC
Research Notes, [online] 7(1). https://doi.org/10.1186/1756-0500-7-663.

Guerrier, G., Bernabei, F., Lehmann, M., Pellegrini, M., Giannaccare, G. and Rothschild,
P.R., 2021. Efficacy of Preoperative Music Intervention on Pain and Anxiety in Patients
Undergoing Cataract Surgery. Frontiers in Pharmacology, [online] 12.
https://doi.org/10.3389/FPHAR.2021.748296.

IAPB, 2020. Causes of vision loss. [online] Available at:


<https://www.iapb.org/learn/vision-atlas/causes-of-vision-loss/> [Accessed 28 February
2022].

Karunika, A.R., Resanindya, V., Ardianti, N. and ..., 2022. GAMBARAN FAKTOR RISIKO
PENDERITA KATARAK DI PUSKESMAS KECAMATAN KEBAYORAN BARU. … Ilmu
Pengetahuan …. [online] Available at: <http://jurnal.um-
tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/5813>.

Kemenkes RI, 2018. Situasi Gangguan Penglihatan. [online] Available at:


<https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
Gangguan-penglihatan-
2018.pdf#:~:text=Mata%20adalah%20salah%20satu%20indera%20yang%20penting%20
bagi,hingga%20gangguan%20yang%20berat%20yang%20dapat%20mengakibatkan%20k
ebutaan.> [Accessed 29 January 2022].

Nina Setyowati, 2020. Gambaran Tajam Penglihatan Post Operasi Katarak di Rumah Sakit
Mata Solo. eprints.ukh.ac.id.

Obuchowska, I. and Konopinska, J., 2021. <p>Fear and Anxiety Associated with Cataract
Surgery Under Local Anesthesia in Adults: A Systematic Review</p>. Psychology
Research and Behavior Management, [online] 14, pp.781–793.
https://doi.org/10.2147/PRBM.S314214.

Ramirez, D.A., Brodie, F.L., Rose-Nussbaumer, J. and Ramanathan, S., 2017. Anxiety in
patients undergoing cataract surgery: a pre- and postoperative comparison. Clinical
Ophthalmology, [online] 11, pp.1979–1986. https://doi.org/10.2147/OPTH.S146135.

Rondonuwu, R., Lucia Moningka and Ramandha Patani, 2014. HUBUNGAN


PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRE OPERASI KATARAK DI
BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) MANADO. Hubungan Pengetahuan
dengan Rolly Rondonuwu, .

Stuart and Gail W, 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

WHO, 2012. Global Data on Visual Impairments 2010.

Wisely, C.E., Robbins, C.B., Stinnett, S., Kim, T., Vann, R.R. and Gupta, P.K., 2020. Impact
of Preoperative Video Education for Cataract Surgery on Patient Learning Outcomes.
Clinical Ophthalmology (Auckland, N.Z.), [online] 14, p.1365.
https://doi.org/10.2147/OPTH.S248080.

Anda mungkin juga menyukai