2 September 2022
ABSTRAK
Katarak merupakan keadaan dimana lensa mata bersifat opasitas (tidak tembus cahaya)
dan merupakan penyebab dominan masalah sosio-medis yaitu kebutaan diseluruh dunia.
Salah satu pengobatan katarak adalah pembedahan atau operasi. Pembedahan dilakukan
dengan membuat sayatan pada suatu bagian tubuh kemudian akan akan dilakukan
pemulihan dan diakhiri dengan jahitan atau tanpa dengan jahitan. Tindakan pembedahan
merupakan sebuah pengalaman yang dapat menyebabkan kecemasan. Adanya kecemasan
pada setiap pasien merupakan hal yang wajar, namun kecemasan yang berlebihan dapat
menyebabkan respon patofisiologis seperti hipertensi, takikardi, penurunan kemampuan
untuk mentoleransi rasa sakit baik intra operasi dan post operasi. Meningkatnya tekanan
darah pada pasien akan mengakibatkan Tekanan Intra Okuler (TIO) juga meningkat. TIO
yang meningkat akan menyulitkan ketika intra operasi yang menyebabkan lensa menjadi
lengket sehingga sulit dikeluarkan serta menyulitkan dokter bedah mata untuk implant
Intra Okuler Lens (IOL). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriftif
kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu Acidental Sampling, selanjutnya
penelitian ini menggunakan kuesioner APAIS dan dianalisa menggunakan analisa
univariat dan responden ditabulasi silang dengan tingkat kecemasan mereka. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hampir separuhnya 47,5% responden mengalami
kecemasan ringan sejumlah 19 responden, sebagian kecil 52,5% responden mengalami
kecemasan sedang sejumlah 21 responden.
Kata Kunci: Katarak, Kecemasan, Pre-Operasi
ABSTRACT
Cataract is a condition in which the lens of the eye is opaque (not transparent) and is the
dominant cause of socio-medical problems, namely blindness worldwide. One of the
cataract treatment is surgery or surgery. The surgery is performed by making an incision
in a part of the body and then recovery will be carried out and ends with stitches or
without stitches. Surgery is an experience that can cause anxiety. The presence of anxiety
in every patient is normal, but excessive anxiety can cause pathophysiological responses
such as hypertension, tachycardia, decreased ability to tolerate pain both
intraoperatively and postoperatively. Increased blood pressure in patients will result in
increased intraocular pressure (IOP). An increased IOP will make it difficult during
intraoperative surgery which causes the lens to become sticky making it difficult to
remove and makes it difficult for eye surgeons to implant Intra Ocular Lens (IOL). This
type of research uses descriptive quantitative research methods. The sampling technique
used is Acidental Sampling, then this study uses the APAIS questionnaire and analyzed
using univariate analysis and the respondents were cross tabulated with their level of
anxiety. The results showed that almost half of 47.5% of respondents experienced mild
setelah operasi, ketakutan akan rasa terhadap cahaya, pada keadaan normal
sakit dan ketakutan untuk tidak cahaya atau gambar yang masuk akan
melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien diterima oleh lensa mata, kemudian
muda dengan katarak mungkin tidak diteruskan ke retina, selanjutnya
dapat memenuhi peran dan tanggung rangsangan cahaya atau gambar akan
jawab keluarga. Untuk pasien usia diubah menjadi sinyal/impuls yang akan
lanjut, penurunan kualitas visual dapat diteruskan ke otak oleh saraf
mempengaruhi kualitas hidup dan penglihatan dan akhirnya akan
aktivitas sehari-hari (Fraser et al., 2013). diterjemahkan sehingga dapat dipahami
Gursoy dalam penelitiannya (Ilyas & Yulianti, 2014). Berbagai
membuktikan bahwa menunggu di ruang faktor yang dideteksi sebagai sumber
bedah meningkatkan tingkat kecemasan penyakit katarak diantaranya faktor
pasien sebelum operasi (Gürsoy et al., keturunan, cacat bawaan lahir, masalah
2016). Fakta bahwa mengalami kesehatan seperti diabetes, penggunaan
kecemasan pre-operasi mempengaruhi obat-obat tertentu seperti steroid,
masa pemulihan pasca operasi dapat terpapar sinar matahari terhadap mata
ditemukan dalam literatur. Yang dalam waktu yang relatif lama, operasi
menunjukkan bahwa pasien dengan mata sebelumnya dan trauma pada mata
peningkatan tingkat kecemasan pre- contohnya karena kecelakaan (Ilyas &
operasi memiliki peningkatan tekanan Yulianti, 2014). Katarak bukan
darah sebelum operasi (Bahrami et al., merupakan penyakit menular hingga
2013). Peningkatan tingkat kecemasan saat ini belum ada obat-obatan, makanan
dapat meningkatkan penggunaan zat atau kegiatan olah raga yang dapat
anesthesi (Gürsoy et al., 2016). Tujuan menghindari /menyembuhkan gangguan
dari penelitian ini adalah untuk katarak, salah satu upaya yang efektif
mengidentifikasi gambaran tingkat untuk memperlambat terjadinya
kecemasan pasien pre-operasi katarak di gangguan katarak adalah melindungi
Rumah Sakit di Kota Bandung. mata dari sinar matahari yang berlebihan
(Ilyas & Yulianti, 2014).
KAJIAN LITERATUR Perawatan pre-operasi merupakan
Kecemasan adalah perasaan tahap pertama dimulai sejak pasien
khawatir akan terjadinya sesuatu yang diterima masuk di ruang terima pasien
disebabkan oleh antisipasi bahaya dan dan berakhir ketika pasien dipindahkan
merupakan sinyal yang membantu ke meja operasi untuk dilakukan
individu utnuk bersiap mengambil tindakan pembedahan (Brunner et al.,
tindakan menghadapi ancaman. 2010). Keberhasilan tindakan
Pengaruh tuntutan, persaingan, serta pembedahan secara keseluruhan sangat
bencana yang terjadi dalam kehidupan tergantung pada fase ini. Hal ini
dapat membawa dampak terhadap disebabkan fase ini merupakan awalan
kesehatan fisik dan psikologis. Salah yang menjadi landasan untuk tahapan-
satu dampak psikologis yaitu ansietas tahapan berikutnya. Kesalahan yang
kecemasan (Azizah et al., 2016). dilakukan pada tahap ini akan berakibat
Katarak adalah setiap keadaaan fatal pada tahap berikutnya. Pengakajian
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi secara integral dari fungsi pasien
akibat hidrasi (penambahan cairan) meliputi fungsi fisik, biologis dan
lensa, denaturasi protein lensa atau psikologis sangat diperlukan untuk
akibat keduanya (Ayuni, 2020). keberhasilan dan kesuksesan suatu
Seseorang yang mengalami katarak operasi (Brunner et al., 2010).
penglihatannya menjadi
berkabut/buram. Lensa mata merupakan METODE PENELITIAN
bagian jernih dari mata yang berfungsi Penelitian non eksperimen
untuk menangkap cahaya atau gambar. memakai desain deskriptif dengan
Retina merupakan bagian yang terdapat menggunakan pendekatan kuantitatif.
dibagian belakang mata bersifat sensitif Deskriptif merupakan penelitian untuk
D min 1 1 0 2
e L 2 0 0 2
w a 7 1 1
a k 1 8
s i-
a l
a a
k k
h i
ir P
) e
4 r
6 e
- m
5 p
5 u
T a
a n
h Total 1 2 0 4
u 9 1 0
n Pendi
( dikan 6 1 0 1
L R 1 0 0 6
a e 3 1 2
n n 1 4
s d
i a
a h
a T
w i
a n
l) g
5 g
6 i
- Total 1 2 0 4
6 9 1 0
5 Peker
T jaan
a 7 7 0 1
Beke 1 1 0 4
h rja
u 2 4 2
Tida 6
n k
( Beke
L rja
a Total 1 2 0 4
n 9 1 0
s Statu
i s
a 3 4 0 7
Perni
a kaha
k n 1 1 0 3
h B 6 7 3
ir e
) l
> u
6 m
5
T M
a e
h m
u il
n i
( k
M i
a P
n a
u s
l a
a n
) g
Total 1 2 0 4 a
9 1 0 n
Jenis M
Kela e