Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode

penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan

Cross Sectional. Cross Sectional adalah rancangan penelitian yang

menganalisis hubungan antara faktor-faktor sebab dan akibat dengan berbagai

pendekatan seperti observasi atau pengumpulan data dalam satu waktu. Pada

penelitian cross sectional, variable independen (factor risiko) dan variable

dependen (akibat atau efek) diobservasi pada waktu yang sama.

(Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini akan menganalis hubungan

pengetahuan,sikap dan masa kerja petugas (yang meliputi umur, jenis

kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, dan pelatihan) dengan penerapan

standar operasional prosedur (SOP) keselamatan pasien di BLUD RSUD

Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek atau sampel yang akan dijadikan

objek penelitian (Notoatmodjo, 2012). Sampel adalah perwakilan dari total

populasi atau objek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012).

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh perawat

yang bekerja di instalasi gawat darurat dan ruang rawat inap berjumlah 50

77
78

orang di BLUD RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Sampel

penelitian menggunakan teknik total sampling (jenuh) atau seluruh perawat

bisa dijadikan responden/sampel yang berjumlah 50 orang.

C. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

di adopsi dari penelitian Ari Setiyajati (Pengaruh Pengetahuan dan Sikap

Perawat Terhada Penerapan Standar Keselamatan Pasien di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr.Moewardi), penelitian dari Khoirul Azis Abrori

(Pengetahuan Perawat IGD Dalam Mengidentifikasi Keselamatan Pasien),

penelitian dari Dian Mardiani(Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perawat

dalam Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) di Instalasi Rawat

Inap RS Anna Medika Tahun 2017), dan penelitian dari Asri Prasasti

(Hubungan Pengetahuan Petugas Kesehatan Terhadap Penerapan

Keselamatan Pasien di Puskesmas Balerejo Kabupaten Madiunt ahun 2017).

Cara yang dilakukan yaitu dengan membagikan beberapa kuesioner kepada

seluruh perawat untuk dilakukan pengisian oleh 50 perawat yang bertugas di

instalasi gawat darurat dan ruang rawat inap BLUD RSUD Dr.H.Soemarno

Sosroatmodjo Kuala Kapuas.


79

D. Variable Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai atau sifat dari objek,

individu atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu

dan lainnya yang telah ditentukan peneliti untuk dipelajari dan dicari

informasinya kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012).

1. Variable Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang meliputi sebab,

mempengaruhi (Notoatmodjo, 2010), yang menjadi variabel bebas dalam

penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, dan masa kerja.

2. Variable Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah yang meliputi akibat, tergantung dan

terpengaruh (Notoatmodjo, 2010). Variabel terikat dari penelitian ini

adalah penerapan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan pasien

di BLUD RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No Definisi Alat Ukur/


Variabel Hasil Ukur Skala
. Operasional Cara Ukur

1. Penerapan Standarisasi Kuesioner 1. Baik, 76% - 100% Ordinal


SOP yang dilakukan dan 2. Cukup, 56% - 75%
Keselamatan petugas dalam Wawancara 3. Kurang, < 56%
Pasien menyelesaikan (Notoadmodjo, 2003)
80

pekerjaan untuk
mengurangi
kesalahan atau
kelalaian.
2. Pengetahuan Hasil tahu Kuesioner 1. Baik, 76% - 100% Ordinal
Keselamatan seorang perawat 2. Cukup, 56% - 75%
Pasien mengenai 3. Kurang, < 56%
Standar (Notoadmodjo, 2003)
Keselamatan
Pasien
3. Sikap Penilaian dan Kuesioner 1. Positif (31-40) Ordinal
pendapat 2. Negatif (10-30)
petugas tentang (Notoadmodjo, 2003)
Standar
Keselamatan
Pasien
4. Masa Kerja Masa kerja Kuesioner 1. Lama > 5 tahun Ordinal
Petugas dapat karakteristik 2. Baru < 5 tahun
Kesehatan memberikan responden (Mangkunegoro, 2013)
pengaruh positif
pada kinerja
apabila semakin
lamanya masa
kerja personal
semakin
berpengalaman
dalam
melaksanakan
tugasnya

F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer pada penelitian ini berasal dari hasil survei di BLUD

RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui

wawancara menggunakan kuesioner yaitu hubungan pengetahuan,


81

sikap dan masa kerja petugas dengan penerepan standar operasional

prosedur (SOP) keselamatan pasien.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh secara tidak langsung melalui laporan

bulan dan tahunan Peraturan BLUD RSUD Dr.H.Soemarno

Sosroatmodjo Kuala Kapuas mengenai laporan insiden keselamatan

pasien.

2. Teknik Pengolahan Data

Proses pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program spss melalui beberapa tahapan yaitu sebagai

berikut :

a. Editing

Editing yaitu merupakan upaya yang dilakukan untuk

memeriksa kembali jawaban kuesioner yang telah kita berikan ke

responden untuk dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu

apabila ada data yang kurang lengkap untuk selanjutnya di lengkapi

dengan baik pada kuesioner.

b. Coding

Coding suatu proses pemberian kode pada data dengan

mengklasifikasi jawaban dari responden menurut macamnya dengan

memberi kode pada masing-masing jawaban menurut jenis pada

lembar kuesioner yang disebarkan.


82

1) Pengetahuan Keselamatan Pasien

Kode 1 : Baik

Kode 2 : Cukup

Kode 3: Kurang

2) Sikap Petugas

Kode 1 : positif

Kode 2 : negatif

3) Masa Kerja

Kode 1 : Baru ≤ 5 th

Kode 2 : Lama > 5 th

c. Sorting

Sorting yaitu proses pensortiran yang dilakukan dengan

cara memilih atau mengkelompokan data menurut jenis data yang

dikehendaki.

d. Entry Data

Entry data yaitu kegiatan memasukan data sebagai

masukan untuk pengolaha ndata.Pelaksanaan entry data dilakukan

pada program komputer (SPSS) sesuai dengan variable yang di teliti

untuk dan mempermudah dalam analisis hasil penelitian.

e. Cleaning

Setelah data masuk, maka selanjutnya dilakukan

pengecekan data yang masuk sudah benar atau salah dengan cara

melibatkanvariasi data dalam bentuk distribusi frekuensi melihat


83

konsistensi data antara variabel dengan cross table (tabel silang).

Analisis data merupakan bagian dari data suatu penelitian, dimana

tujuan dari analisis data ini adalah agar diperoleh suatu kesimpulan

masalah yang diteliti.

1) Variabel Bebas

Pada kuesioner pengetahuan,sikap,dan masa kerja yang

dibagikan pada bagian pernyataan positif diberikan skor 1 bila

menjawab tidak pernah, Skor 2 bila jarang, skor 3 bila menjawab

sering, dan skor 4 bila selalu.

Sebaliknya apabila kuesioner pengetahuan, sikap, dan

masa kerja pada pernyataan negatif maka diberikan skor 4 bila

menjawab tidak pernah, Skor 3 bila jarang, skor 2 bila menjawab

sering, dan skor 1 bila selalu.

2) Variabel Terikat

Penerapan standar operasional prosedur keselamatan

pasien di BLUD RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala

Kapuas yang diberikan melalui pernyataan positif dan negative

untuk mengetahui apakah petugas di BLUD RSUD

Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas menerapkannya

pada lingkungan pekerjaan.


84

G. Cara Analisis Data

Analisis data merupakan bagian suatu penelitian, dimana tujuan dari

analisa data ini adalah agar diperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti

dalam tahap data diolah dan dianalisis dengan menggunakan, komputerisasi

melalui langkah sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan dalam mendeskrisikan masing–masing

variable yang akan diukur dipenelitian ini menggunakan distribusi

frekuensi dan rata–rata (Notoatmodjo,2005). Dalam penelitian ini analisis

univariat mendeskripsikan karakteristik masing – masing variable bebas

dan terikat dengan menggunakan table distribusi frekuensi.Analisis

univariat menurut suyanto (2013) dapat dihitung dengan rumus:

P= f/Nx100%

Keterangan: P=Persentase

F=Jumlahjawaban yangbenar

N=Jumlahseluruh item soal

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variable yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam menganalisis

penelitian ini dengan menggunakan bantuan komputer. Analisis data

dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan,sikap dan masa kerja

petugas dengan penerapan standar operasional prosedur (SOP)


85

keselamatan pasien di BLUD RSUD Dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Kuala

Kapuas tahun 2022 dengan menggunakan Analisis Uji Chi Square

Test.Uji Chi Square Test merupakan jenis uji yang menggunakan skala

data ordinal yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua

variabel adalah nominal(Negara & Prabowo, 2018). Apabila terdapat dua

variabel, dengan satu variabel skalanominal maka yang harus dilakukan

adalah uji Chi-square dengan melihat pada derajat yang paling rendah.

Uji Chi-square merupakan pengujian yang sering digunakan. Namun

frekuensi responden atau sampel yang digunakan harus dengan skala

besar karena merupakan salah satu syarat dalam pengujian ini.

Berikut merupakan syarat-syarat yang terdapat dalam uji chi

square: (Negara & Prabowo, 2018) :

a. Tidak terdapat sel yang memiliki nilai Actual Count (F0) sebesar 0

(Nol)

b. Apabila tabel yang diteliti memiliki bentuk kontingensi 2 X 2,

maka tidak boleh ada 1 sel saja yang memiliki nilai expectedcount

(“Fh”) kurang dari 5;

c. Tabel yang di teliti memiliki bentuk kontingensi lebi dari 2 X 2,

misalnya 2 x 3,maka jumlah sel yang memiliki nilai frekuensi

harapan kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

Penerapan rumus pada chi square terdapat beberapa macam.

Apabila pada tabel kontingensi menyatakan 2 X 2 maka rumus yang

digunakan adalah Continuty Correction. Apabila tabel kontingensi 2 X


86

2, tetapi tidak memenuhi syarat dalam uji Chi-square maka rumus yang

digunakan adalah Fisher Exact Test.Sedangkan apabila pada kontingen

lebih dari 2 X 2, misal 2 X 3 maka rumus yang digunakan adalah

Pearson Chi-square.

Berikut merupakan rumus uji Chi-square (Putra,Sholeh,&

Widyastuti,2014):

Keterangan:

= Nilai Chi Square

= Frekuensi yang diperoleh dari populasi atau sample yang diamati

= Frekuensi yang diharapkan dalam sampel dari frekuensi

yang diharapkan dalam populasi.

Frekuensi yang diharapkan ( ) dapat diperoleh dengan:

Adapun langkah-langkah dalam pengujian Chi-square yaitu

(Negara & Prabowo, 2018):

a. Merumuskan hipotesis H0 dan H1

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

dua variabel
87

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara dua

variabel

b. Mencari nilai frekuensi harapan (Ei)

Ei untuk setiap sel=

c. Menghitung distribusi Chi-square

d. Menentukan taraf signifikansi α

e. Menentukan nilai χ2 tabel

1. Taraf signifikansi (α) = 0,05

2. d.f = (Jumlah baris – 1) (Jumlah kolom –1)

f. Menentukan kriteria pengujian

Jika χ2 hitung χ2 tabel, maka H0 diterima

Jika χ2 hitung > χ2 tabel, maka H0 ditolak

Jika Sig. ≥0,05 maka H0 diterima

Jika Sig. <0,05 maka H0 ditolak

g. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel atau Sig. dengan α

keputusan H0 ditolak atau diterima

h. Membuat kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar variable


88

H. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Table 3.2

Waktu Penelitian

No Kegiatan Penelitian Oktober November Desember Januari

1. Penentuan Judul Penelitian

2. Pengajuan Proposal

3. Seminar Proposal

4. Penelitian Skripsi

5. Sidang Skripsi

2. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di BLUD RSUD Dr.H.Soemarno

Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah

Tahun 2022.
89

I. Biaya Penelitian

Table 3.3

Biaya Penelitian

No. Keterangan Biaya

1. Biaya Operasional :
Rp. 1.000.000
Transportasi

2. Biaya Print dan Fotocopy :

Print selama penelitian Rp. 1.000.000

Fotocopy selama penelitian

3. Biaya Tak Terduga :


Rp. 3.500.000
Simpanan atau persiapan keperluan

Total Rp. 5.500.000

Terbilang : (Lima Juta Lima RatusRibu Rupiah)

Anda mungkin juga menyukai