Anda di halaman 1dari 15

lOMoARcPSD|25434871

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA


Dibuat Sebagai Syarat Dalam Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Oleh :
Friskila Febrianti
2022-02-14201-024

YAYASAN EKA HARAP


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP
PRODIS-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2023
lOMoARcPSD|25434871

IBU HAMIL DENGAN MASALAH ANEMIA

A. DEFINISI
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan melalui
proses ovulasi, migrasi spermatozoa menuju ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai waktunya dilahirkan. Kehamilan dibagi menjadi
tiga triwulan, yaitu triwulan pertama yaitu usia 0 sampai 12 minggu pertama,
triwulan kedua 13 minggu sampai 28 minggu, dan triwulan ketiga 29 minggu
sampai 42 minggu (Manuaba, 2012) .
Kehamilan diiringi dengan perubahan tubuh, baik secara anatomis, fisiologis,
maupun biokimiawi. Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan zat besi pada
masa kehamilan. Peningkatan kebutuhan ini untuk memenuhi kebutuhan janin
guna bertumbuh karena pada pertumbuhan janin memerlukan zat besi,
pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu. Kebutuhan zat besi
selama trimester I atau pada 3 bulan awal kehamilan relatif sedikit yaitu 0,8
mg/hari, kemudian mengalami meningkatan selama trimester II dan III, yaitu 6,3
mg/hari (Arisman, 2010). Selama kehamilan, wanita hamil mengalami
peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah
19%. Sehingga frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi (Irianto, 2014).
2. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan saat jumlah sel darah merah atau
konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi
untuk seluruh kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI, 2013). Menurut Adriyani
(2012) anemia diartikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah lebih rendah atau lebih kecil daripada nilai normal untuk kelompok orang
menurut umur dan jenis kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar
hemoglobin darah yang lebih rendah daripada normal karena ketidakmampuan
jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya untuk mempertahankan
kadar atau jumlah hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah
anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel
darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu.
lOMoARcPSD|25434871

Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan jumlah kadar hemoglobin


dalam darah <11g% pada trimester 1 yaitu 3 bulan awal kehamilan atau kadar Hb
<10,5 g% pada trimester 2 yaitu 4-6 bulan usia kehamilan (Aritonang, 2015).
Menurut Irianto (2014) selama kehamilan, ibu hamil mengalami peningkatan
plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%.
Sehingga berakibat, frekuensi anemia pada ibu hamil cukup tinggi

B. ETIOLOGI
Menurut Irianto (2014) etiologi anemia pada kehamilan merupakan gangguan
pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, yang dapat menyebabkan terjadinya
pengenceran darah, kebutuhan zat besi meningkat, dan kurangnya zat besi dalam
makanan, serta pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma

C. PATOFISIOLOGI
Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah merah 18%-30% dan
hemoglobin 19%, secara fisiologi hemodilusi membantu meringankan kerja jantung.
Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai maksimum pada usia
kehamilan 24 minggu atau trimester II dan terus meningkat hingga usia kehamilan di
trimester ke III (Reeder, dkk, 2014).
Anemia pada ibu hamil dapat berdampak terganggunya kesehatan pada ibu
hamil maupun janin yang sedang dikandungnya. Permasalahan kesehatan pada janin
dan ibu hamil dari dampak anemia dapat berupa abortus, persalinan prematur, infeksi,
dan perdarahan saat persalinan. Bahaya lainnya dapat menimbulkan resiko terjadinya
kematian intrauteri, abortus,berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat bawaan,
peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian perinatal atau tingkat
intilegensi bayi rendah (Pratami, 2016).
Ibu hamil dengan anemia biasannya muncul keluhan ibu hamil dengan anemia
merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang, pandangan mata berkunang-
kunang terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu, melalui pemeriksaan fisik akan di
temukan tanda-tanda pada ibu hamil seperti: pada wajah di selaput lendir kelopak
mata, bibir, dan kuku penderita tampak pucat. Bahkan pada penderita anemia yang
berat dapat berakibat penderita sesak napas atau pun bisa menyebabkan lemah jantung
(Syaftrudin, 2011).
lOMoARcPSD|25434871

D. PATHWAY

- Agen neoplastik
- Radiasi
- Obat-obatan
- Infeksi
- Bahan kimia

Gangguan hempoetik

Leukopenia Eritropetik

Depresi sistem imun Anemia Hb menurun

Oksihemoglobin turun
Aliran darah perifer
Pertahanan sekunder terganggu terganggu

Perfusi jaringan
Tidak efektif
Penurunan transport O2 ke
Resiko infeksi
jaringan

Kompensasi jantung

Metabolisme aeerob turun.


Anaerob naik

Respirasi meningkat , nadi


meningkat

Kelemahan/keletihan
Intoleransi aktifitas

Pola nafas tidak efektif


lOMoARcPSD|25434871

E. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan Gejala Anemia Pada Ibu Hamil diantaranya :
1) Kepala pusing, Palpitasi, berkunang-kunang,
2) perubahan jaringan epitel kuku: tipis,rata, dan mudah patah
3) Gangguan neurumuskular,
4) Lesu, lemah, lelah,
5) Pencernaan: disphagia dan pembesaran kelenjar limpa.
6) Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging, stomatitis
angularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut
7) Rambut yang rapuh dan halus

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan hemoglobin
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat di lakukan dengan
menggunakan alat sahli . hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat di
golongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr/dl : normal
Hb 9-10 gr/dl : anemia ringan Hb 7-8 gr/dl : anemia sedang
Hb <7 gr/dl : anemia berat
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan,
yaitu pda trimester I dan trimester III dengan pertimbangan bahwa
Sebagian ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan preparat Fe
sebanyak 90 tablet selama kehamilan

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
• Pemberian tambahan zat besi, 1 – 2 tb/hr
• Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan.
• Pemberian zat besi dosis yang besar adalah sia-sia Karena Kemampuan usus untuk
menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu dan kemungkinan akan menyebabkan
gangguan pencernaan dan sembelit.
• Efek samping: Menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek
samping yang normal dan tidak berbahaya
lOMoARcPSD|25434871

Konsep Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan masalah Anemia

1. Pengkajian
Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan selama kehamilan. Ibu
yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan, maka harus dilakukan
pengkajian pada ibu hamil tersebut.
Pengkajian pada kehamilan terdiri atas pengkajian riwayat kehamilan secara
menyeluruh, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium (Reeder, Martin, Griffin,
2011).
a. Riwayat kehamilan secara menyeluruh pengkajian riwayat klien meliputi :
a) Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di rumah,
Berat badan, tinggi badan).
b) Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti penyakit yang
dapat diturunkan secara genetik).
c) Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir (HPHT)
d) Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan, persalinan,
neonatal, dan post partum/nifas.
e) Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan).
f) Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dan kafein (minum
kopi dan teh).
g) Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).
h) Rencana persalinan
b. Pemeriksaan fisik
a) Mengukur tanda - tanda vital (TTV) meliputi tekanan darah, nadi, respirasi, dan
suhu.
b) Kepala dan leher lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut.
Lalu palpasi apakah terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
c) Dada dan jantung lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop daerah
jantung dan paru–paru.
d) Payudara inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi area
payudara dan axilla di seluruh kuadran.
e) Kulit Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum.
f) Ekstremitas lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex
hammer.
lOMoARcPSD|25434871

g) Abdomen lakukan pengukuran Tinggi Fundus Uterus (TFU), lakukan palpasi


abdomen, auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang
diauskultasi dengan USG Doppler dalam trimester pertama, biasanya antara
kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu. Denyut jantung janin normal berada antara
120 x/menit sampai 160 x/menit.
h) Vagina vulva lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan
pada mukosa vagina, terjadi peningkatan leukorhea/ keputihan.
i) Panggul komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan pemeriksa
untuk meraba dimensi pembesaran rahim internal. Informasi ini membantu
memperkirakan usia kehamilan, baik mengkonfirmasikan Taksiran Persalinan
(TP) berdasar HPHT atau menyediakan informasi dalam HPHT tertentu. Hal ini
penting untuk menentukan TP akurat sedini mungkin dalam kehamilan karena
banyak keputusan intervensi yang berkaitan dengan waktu dan pengelolaan
kehamilan didasarkan pada usia kehamilan yang ditentukan oleh TP tersebut.
Pelvimetri klinis (pengukuran dimensi dari tulang panggul melalui palpasi
selama pemeriksaan panggul internal) dapat dilakukan selama pemeriksaan awal
panggul. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi setiap variasi dalam struktur
panggul yang mungkin menghambat atau menghalangi janin melewati panggul
tulang selama kelahiran vagina
c. Pemeriksaan labratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan data
tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk mengidentifikasi risiko
yang dapat terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011). Pemeriksaan laboratorium yang
sering dilakukan antara lain pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG),
pemeriksaan urin (apakah terdapat proteinuri atau glukosuria), pemeriksaan
hemoglobin, pemeriksaan hematocrit, pemeriksaan eritrosit, dan pemeriksaan
trombosit.
d. Analisa Data
Analisa data dalam mengenali pola atau pemgelompokan data, data yang telah
dikumpulkan dapat dikelompokan berdasarkan gejala yang memiliki hubungan.
Namun data juga dapat dikelompokan berdasarkan kebutuhan biopsiko- social dan
spiritual. Sehingga Perawat dapat menentukan informasi yang relavan dengan
bantuan pengelompokan data yang telah dilakukan, sehingga perawat dapat dengan
mudah menganisis data yang telah dikelompokkan. Dalam analisis data perawat
harus membuat keputusan dengan hasi dari pengkajian.
lOMoARcPSD|25434871

2. Diagnosa
1) Defisit pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil
2) Intoleransi aktivitas
3) Keletihan
lOMoARcPSD|25434871

3. Rencana Tindakan Keperawatan


NO SDKI SLKI SIKI
1. (D.0111) Defisit pengetahuan (L.12111) Tingkat Pengetahuan (I.12383) Edukasi Kesehatan
Definisi : kecukupan informasi kognitif yang berkaitan
tentang anemia pada ibu hamil Definisi : mengajarkan pengelolaan factor
dengan topik tertentu.
Definisi : Ketiadaan atau kurangnya risiko penyakit dan perilaku hidup bersih
Kriteria Hasil :
informasi kognitif yang berkaitan serta sehat.
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat
dengan topik tertentu. 2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat
3. Kemampuan menjelaskan pengetahuan
Tindakan
teentang suatu topic meningkat
Penyebab : 4. Kemampuan menggambarkan pengalaman Observasi :
sebelumnya yang sesuai dengan topic
a. Keterbatasan kognitif 1. Identifikasi kesiapan dan
meningkat
b. Gangguan fungsi kognitif
5. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat kemampuan menerima informasi
c. Kekeliruan mengikuti anjuran
6. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
d. Kurang terpapar informasi 2. ldentifikasi faktor-faktor yang
menurun
e. Kurang minat dalam belajar
7. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun dapat meningkatkan dan
f. Kurang mampu mengingat
8. Menjalani pemeriksaan yang tidak teepat
g. Ketidaktahuan menemukan menurunkan motivasi perilaku
menurun
sumber informasi
9. Perilaku membaik hidup bersih dan sehat
Gejala dan Tanda Mayor : Terapeutik :
Subjektif : Menanyakan masalah yang 1. Sediakan materi dan media
dihadapi
pendidikan kesehatan
Objektif :
a. Menunjukkan perilaku tidak sesuai 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
anjuran
sesuai kesepakatan
b. Menunjukkan persepsi yang keliru
terhadap masalah 3. Berikan kesempatan untuk

Gejala dan Tanda Minor : bertanya


lOMoARcPSD|25434871

Subjektif : - Edukasi :
Objektif :
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat
a. Menjalani pemeriksan yang tidak
tepat mempengaruhi kesehatan
b. Menunjukkan perilaku berlebihan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
Kondisi Klinis Terkait : sehat Ajarkan strategi yang dapat
a. Kondisi klinis yang baru dihadapi
digunakan untuk meningkatkan
oleh klien
b. Penyakit akut perilaku hidup bersih dan sehat
c. Penyakit kronis

2. (D.0056) Intoleransi Aktivitas (L.05047) Toleransi Aktivitas (I. 05178) Manajemen Energi
Definisi : Ketidakcukupan energi untuk Definisi : respon fisiologis terhadap aktivitas yang
Observasi
melakukan aktivitas sehari-hari.
membutuhkan tenaga
1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh
Penyebab :
yang mengakibatkan kelelahan
a. Ketidakseimbangan antara suplai
Kriteria Hasil : 2. Monitor kelelahan fisik dan
dan kebutuhan oksigen
emosional
b. Tirah baring 1. Frekuensi nadi meningkat
3. Monitor pola dan jam tidur
c. Imobilitas
2. Saturasi oksigen meningkat 4. Monitor lokasi dan
d. Gaya hidup monoton
ketidaknyamanan selama
e. Gejala dan Tanda Mayor 3. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-
melakukan aktivitas
hari meningkat
Gejala dan Tanda Mayor :
4. Kecepatan berjalan meningkat Terapeutik
Subjektif : mengeluh lelah
Objektif : frekuensi jantung meningkat 5. Keluhan lelah menurun
1. Sediakan lingkungan nyaman dan
>20% dari kondisi istirahat.
6. Dyspnea saat aktivitas menurun rendah stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
Gejala dan Tanda Minor : 7. Dyspnea setelah aktivitas menurun
2. Lakukan rentang gerak pasif
Subjektif :
a. Dispnea saat/setelah aktivitas dan/atau aktif
lOMoARcPSD|25434871

b. Merasa tidak nyaman setelah 3. Berikan aktivitas distraksi yang


beraktivitas menyenangkan
c. Merasa lemah 4. Fasilitas duduk di sisi tempat
Objektif : tidur, jika tidak dapat berpindah
a. Tekanan darah berubah >20% atau berjalan
dari kondisi istirahat
b. Gambaran EKG menunjukkan Edukasi
aritmia saat/setelah aktivitas
c. Gambaran EKG menunjukkan 1. Anjurkan tirah baring
iskemia 2. Anjurkan melakukan aktivitas
d. Sianosis. secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat
Kondisi Klinis Terkait jika tanda dan gejala kelelahan
a. Anemia tidak berkurang
b. Gagal jantung kongestif 4. Ajarkan strategi koping untuk
c. Penyakit jantung coroner mengurangi kelelahan
d. Penyakit katup jantung
e. Aritmia Kolaborasi
f. Penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
g. Gangguan metabolik tentang cara meningkatkan asupan
h. Gangguan musculoskeletal makanan
3. (D.0057) Keletihan (L.05046) Tingkat Keletihan (1.12362) Edukasi Aktivitas
Definisi : Penurunan kapasitas kerja Definisi : kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak
Observasi
fisik dan mentalyang tidak pulih dengan pulih dengan istirahat
1. Identifikasi kesiapan dan
istirahat.
kemampuan menerima informasi
Penyebab Kriteria Hasil :
a. Gangguan tidur 1. Verbalisasi kepulihan energi meningkat
lOMoARcPSD|25434871

b. Gaya hidup monoton 2. Tenaga meningkat


c. Kondisi fisiologis (mis.penyakit Terapeutik
3. Kemampuan melakukan aktivitas lain meningkat
kronis, penyakit terminal, anemia,
malnutrisi, kehamilan) 4. Verbalisasi lelah menuun 1. Sediakan materi dan media
d. Program perawatan/pengobatan pengaturan aktivitas dan istirahat
5. Lelah menurun
jangka panjang 2. Jadwalkan pemberian pendidikan
e. Peristiwa hidup negatif 6. Selera makan membaik kesehatan sesuai kesepakatan
f. Stress berlebihan 3. Berikan kesempatan kepada pasien
g. Depresi dan keluarga untuk bertanya

Gejala dan Tanda Mayor : Edukasi


Subjektif :
a. Merasa energi tidak pulih walaupun 1. Jelaskan pentingnya melakukan
sudah tidur aktivitas fisik/olahraga secara rutin
b. Merasa kurang tenaga 2. Anjurkan terlibat dalam aktivitas
c. Mengeluh lelah kelompok, aktivitas bermain atau
Objektif : aktivitas lainnya
a. Tidak mampu mempertahankan 3. Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas rutin aktivitas dan istirahat
b. Tampak lesu 4. Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis.
Gejala dan Tanda Minor : kelelahan, sesak nafas saat
Subjektif : aktivitas)
a. Merasa bersalah akibat tidak mampu 5. Ajarkan cara mengidentifikasi
menjalankan tanggung jawab. target dan jenis aktivitas
b. Libido menurun sesuai kemampuan
Objektif : Kebutuhan istirahat
meningkat.

Kondisi Klinis Terkait


a. Anemia
b. Kanker
lOMoARcPSD|25434871

c. Hipotiroidisme/Hipertiroidisme
d. AIDS
e. Depresi
f. Menopause
lOMoARcPSD|25434871

4. Implementasi

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana


keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi
keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan,
tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau
tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
5. Evaluasi

Evaluasi adalah hasil akhir yang didapatkan yang tertera dalam kriteria hasil
setelah dilakukan tindakan keperawatan.
a. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
anemia pada ibu hamil
Dengan hasil:
1) Verbalisasai minat dalam belajar meningkat.
2) Kemampuan menjelaskan tentang anemia meningkat.
3) Perilaku membaik.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Dengan hasil:
1) Keluhan lelah menurun
2) Perasaan lemah menurun
c. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam kehamilan)
Dengan hasil:
1) Ferbalisasi kepulihan energi meningkat
2) Tenaga meningkat
3) Lesu menurun
4) Pola istirahat membaik
lOMoARcPSD|25434871

DAFTAR PUSTAKA

PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Jaime L. Stockslager. 2007. Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta :
EGC. Zulkoni Akhsin. 2011. Parasitologi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Aru W, Sudoyo, dkk ; editor ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Jilid III, edisi
IV;Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta : 2007

Anda mungkin juga menyukai