Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian deskriptif korelasional

yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan

antara dua variabel yang diteliti (Rahmat, 2013). Adapun desain penelitian

menggunakan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel

independen dan dependen serta diukur atau dikumpulkan dalam satu waktu secara

bersamaan (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian akan mengidentifikasi hubungan

kepemilikan BPJS dengan kepatuhan berobat pasien Hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Guntur Tahun 2019.

3.2 Variabel penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Variabel yang dikaji dalam

penelitian ini terdiri atas variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen

(variabel terikat). Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

3.1.1 Variabel Independen

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah Kepemilikan BPJS pada pasien Hipertensi.


3.1.2 Variabel Dependen

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepatuhan berobat

pada pasien Hipertensi.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2012). Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur
1 2 3 4 5 6

Kepatuhan Merupakan perilaku invidu Kuesioner Mengisi 1. Patuh jika Ordinal


berobat untuk mentaati pengobatan kuesioner dengan skor ≥ mean
pasien atau pengontrolan terhadap menggunakan 2. Kurang
Hipertensi penyakit pertanyaan patuh jika
menggunakan skor < mean
skala guttman
Kepemilikan Setiap warga negara Kuesioner Mengisi 1. Memiliki Ordinal
BPJS indonesia dan warga negara kuesioner dengan BPJS jika
asing yang sudah bekerja di menggunakan skor≥
Indonesia selama minimal 6 skala guttman mean/median
bulan wajib menjadi 2. Tidak
anggota BPJS memiliki
BPJS jika
skor <
mean/median
3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang memiliki

riwayat hipertensi di Puskesmas Guntur sebanyak 3.442 jiwa pada tahun 2018.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah

sebagian dari populasi pasien penderita Hipertensi di Puskesmas Guntur Kabtupaten

Garut Tahun 2019. Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

rumus Dahlan (2008), sebagai berikut:


2
𝑍1−𝛼/2 𝑥 𝑃(1 − 𝑃)
n=
𝑑2

Keterangan:

n = Besar sampel

Z1-α/2 = Standar deviasi normal, biasanya (95%= 1,96)

P = Proporsi prevalensi

d = Derajat kesalahan yang masih dapat diterima (0,1)

Peneliti mendapat bahwa prevalensi pada penderita Hipertensi di Puskesmas

Guntur Kabupaten Garut tahun 2018 adalah 72% maka nilai P=0,72 maka

perhitungan sampel adalah:


1,962 𝑥 0,72(1 − 0,72)
n=
0,12

0,77
n=
0,01

n = 77

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh besar sampel penelitian

adalah sebanyak 77 orang yang mempunyai riwayat penyakit Hipertensi

Sampel di gunakan secara accidental sampling ini dilakukan dengan

mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat

sesuai dengan konteks penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian

3.5.1 Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan

sekunder, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

a) Data Primer

Data primer pada penelitian ini diperolah dengan melakukan wawancara

kepada responden menggunakan kuesioner yang telah disediakan oleh

peneliti. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini digunakan kuesioner tertutup,

yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawaban sehingga responden tinggal

memilih jawabannya.

b) Data sekunder

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data yang ada di Dinas

Kesehatan Kabupaten Garut dan data dari Puskesmas Guntur Kabupaten

Garut tahun 2018 serta literature buku dan jurnal.

3.5.2 Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Sebelum di gunakan untuk mengumpulkan data dilapangan, kuesioner yang

akan di gunakan terlebih dahulu harus di uji tingkat validitas, homogenitas dan

reliabilitas sehingga di ketahui tingkat kesahihan (validitas) untuk mengetahui

kesamaan dari dua variabel yang sama variasinya (Homogenitas) dan kehandalan atau

kecepatan hasil pengukuran (reliabilitas). Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui

apakah instrument yang di siapkan layak atau tidak untuk di gunakan dalam

penelitian (Arikunto, 2010). Uji validitas akan dilakukan di Puskesmas Siliwangi.

a) Uji Vailiditas

Uji validias Adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Pengujian validitas kuesioner dengan uji korelasi antara skor

(nilai) tiap item pertanyaan dengan skor total tiap kelompok soal dengan
menggunakan “Uji Person Product Momen” (Arikunto, 2010) dengan rumus sebagai

berikut :

N ∑× 𝛾 − ∑×∙ ∑ 𝛾
𝑟×𝛾 =
√[N ∑×2 − (∑×)2 ] [N (∑ 𝛾)2 ]
Keterangan:

𝑟×𝛾 = Koefisien butir validitas yang dianalisis

N = Banyaknya responden

X = Skor responden untuk item pernyataan

Y = Skor total responden keseluruhan item

Hasil-hasil perhitungan tiap-tiap item akan dibandingkan dengan tabel nilai

Korelasi product moment. Jika r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signinifikasi

5 % atau 1 % maka instrumen yang diujicobakan dinyatakan valid. Cara pengujian

validitas dengan menggunakan uji korelasi antar nilai tiap item pertanyaan terhadap

skor total nilai kelompok. Peneliti melakukan uji coba pada 30 responden, kemudian

hasilnya dianalisa dengan menggunakan rumus tehnik Korelasi Pearson Product

Moment dengan bantuan SPSS for windows. Uji validitas akan dilakukan wilayah

kerja Puskesmas Siliwangi Kabupaten Garut kepada 15 orang responden.

b) Uji Reabilitas

Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas

instrumen (Rahmat, 2013). Uji reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh

mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,
2010). Suatu instrumen pengukuran dikatakan realibel jika pengukurannya konsisten

dan akurat. Jadi, uji reabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan mengetahui

konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur sehingga hasil pengukuran dapat

dipercaya (Rahmat, 2013). Suatu instrumen dikatakan valid apabila koefisien

reabilitasnya minimal lebih dari atau sama dengan 0,632 Notoatmodjo (2010). Uji

reabilitas Puskesmas Silwangi Kabupaten Garut.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reabilitas instrumen adalah

koefisien Alfa (α) (Arikunto dalam Rahmat, 2013).

Hitung nilai koefisien alpha dengan rumus sebagai berikut:

k ∑ 𝑠𝑖2
𝑟∝ = [ ] ∙ [1 − 2 ]
k−1 𝑠𝑖

Keterangan:

𝑟∝ = Reabilitas instrument atau koefisien korelasi atau korelasi alpha

K = Banyaknya bulir soal

∑ 𝑠𝑖2 = Jumlah varians bulir

𝑠𝑖2 = Varians total

N = Jumlah responden

Selanjutnya nilai r hitung untuk menguji reabilitas alat ukur atau instrumen

penelitian yang digunakan. Apabila nilai hitung telah diketahui, langkah selanjutnya
adalah membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan sebesar α=

0,05 dan derajat kebebasan (db) = n-2. Kaidah keputusannya adalah:

(1) Jika nilai t hitung > t tabel, maka alat ukur atau instrument penelitian yang

digunakan reliabel.

(2) Jika nilai t hitung < t tabel, maka alat ukur atau instrument penelitian yang

digunakan tidak reliabel.

3.5.3 Tahapan Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data dimulai dari peneliti mencari calon responden

yang telah ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, jika telah sesuai maka

peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden dan memberikan penjelasan

mengenai maksud penelitian ini. Bila calon responden setuju menjadi responden

maka peneliti meminta kesediaan calon responden untuk menandatangani lembar

kesediaan menjadi responden (informed concent).

Selanjutnya peneliti memberikan kuesioner kepada responden dan meminta

responden untuk mengisi mulai dari data demografi, kepemilikan BPJS dan

kepatuhan berobat. Selama pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden

untuk memberikan tambahan informasi bila ada hal yang belum jelas. Setelah

kuesioner selesai diisi, kemudian kuesioner tersebut dikumpulkan dan diperiksa

kembali oleh peneliti untuk melihat kemungkinan bila ada kekurangan dalam

pengisian atau ada jawaban yang tidak jelas.

3.6 Rancangan Pengolahan dan Analisis Hasil Data Penelitian


3.6.1 Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), data yang dikumpulkan dapat diolah

menggunakan program komputer setelah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1) Editing

Peneliti melakukan editing untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah

bersih, yaitu data tersebut telah direvisi, relevan, dan dapat dibaca dengan baik.

Hal ini dilakukan dengan meneliti tiap lembar kuesioner pada waktu penerimaan

dan pengumpulan data. Apabila terdapat kejanggalan dalam formulir kuesioner,

maka dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi dan diperbaiki kembali.

2) Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan. Hal ini untuk mempermudah peneliti dalam

menentukan analisis dan pemasukan data.

3) Data Entry

Peneliti akan memasukkan data (data entry), yakni jawaban-jawaban dari

masing-masing responden dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) yang

kemudian dimasukkan ke dalam program Statistical Product and Service

Solution (SPSS) versi 20.0 for windows.

4) Analyzing
Peneliti melakukan analyzing data yaitu kegiatan membuat dan merancang

struktur data dengan memproses data kedalam perangkat lunak agar data bisa

dianalisa lebih lanjut sesuai dengan tujuan yang telah dibuat oleh peneliti.

5) Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,

kemudian peneliti melakukan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi untuk memastikan bahwa data

benar-benar sesuai.

3.7 Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini berupa pengumpulan data dengan

menggunakan kuisoner yang berisi identitas responden dan lembar pernyataan

mengenai konsep diri dan mekanisme koping pada pasien karies gigi yang akan

dilaksanakan di Poli gigi Puskesmas Bojongloa.

3.7.1 Tahap persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dengan cara:

a. Melakukan bimbingan proposal.

b. Melakukan kajian teoritis, dan memilih lahan penelitian.

c. Melakukan pendekatan ketempat penelitian dan melakukan studi

pendahuluan untuk menentukan masalah penelitian.

d. Studi kepustakaan.
e. Mengajukan judul penelitian.

f. Mengajukan surat izin penelitian pada institusi terkait terkait untuk

melakukan studi pendahuluan.

g. Mendapatkan izin studi pendahuluan.

h. Melakukan studi pendahuluan.

i. Menyusun proposal penelitian.

j. Menyusun instrumen dan perbaikan instrument.

k. Seminar proposal penelitian.

3.7.2 Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan dengan cara :

a. Melaksanakan uji coba instrumen.

b. Mendapatkan izin penelitian.

c. Melaksanakan penelitian dimulai dengan inform consent.

d. Persetujuan responden.

e. Penyebaran kuisoner atau angket.

f. Pengumpulan kuisoner atau angket.

g. Pengecekan kelengkapan kuisoner atau angket.

h. Melakukan pengolahan dan analisa data.

i. Merumuskan hasil penelitian dan pembahasan.

3.7.3 Tahap akhir

Pada tahap ini peneliti melaksanakan :

a. Penyusunan laporan penelitian.


b. Penyajian hasil penelitian.

3.8 Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan 20 maret – 20 april 2019

di wilayah kerja Puskesmas Guntur.

Anda mungkin juga menyukai