Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis/Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design melalui

pendekatan postest only control group design. Metode penelitian eksperimen

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan

(Sugiono, 2013). Dalam hal ini melakukan perbandingan terhadap kelompok

eksperimen (yang diberi media lembar balik) dengan kelompok kontrol (yang

tidak diberi media lembar balik). Penulis melakukan penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh peran PMO menggunakan lembar ceklis terhadap

kepatuhan pasien Tb di Kecamatan Andir Kota Bandung. Adapun rancangan

penelitian yang digunakan adalah :

Perlakuan Posttest

(R) Kelompok eksperimen X O2

(R) Kelompok kontrol O2


Bagan 3.1 : Skema Rancangan Penelitian Quasi Eksperimental Design dengan Skala Gutttman.

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional

Definisi Konseptual dan Operasional diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Definisi Konseptual dan Operasional antara Variabel Independen dan Variabel

Dependen
Definisi Skala
No Variabel Definisi Konseptual Alat Ukur Hasil Ukur Cara Ukur
Operasional Ukur
.
1. Variabel Media pendidikan Media promosi Kuisioner Lembar ceklis Dengan membagikan Nominal

Independen kesehatan adalah semua kesehatan Dengan kuisioner mengenai lembar

: Media sarana atau upaya untuk merupakan alat bantu interval ceklis kepada responden,

Promosi menampilkan pesan atau untuk memberikan penilaian : kemudian responden

Kesehatan informasi yang ingin manfaat kepada Ya : 1 point mengisi kuisioner, setelah

disampaikan oleh responden agar dapat Tidak : 0 point itu, kuisioner dikumpulkan

komunikator, baik itu meningkatkan untuk di analisis, dan

melalui media cetak, kesehatannya. Media peneliti bisa menyelaraskan

elektronik dan media luar lembar ceklis dengan hasil ukur

ruang, sehingga sasaran merupakan salah satu

dapat meningkat media promosi

pengetahuannya yang kesehatan jenis cetak

akhirnya diharapkan dapat yang dapat

merubah perilakunya digunakan untuk


kearah positif terhadap membantu responden

kesehatan (Notoatmodjo, patuh minum obat

2005). Tuberkulosis.
2. Variabel Sarafino (1990), Kepatuhan pasien Tb Kuisioner Dengan Dengan membagikan Nominal

Dependen : mendefinisikan kepatuhan dalam mengonsumsi MMAS-8 interval kuisioner kepada

Kepatuhan atau ketaatan (compliance obat Tb yaitu sejauh penilaian : responden, kemudian

Pasien Tb atau adherence) sebagai mana perilaku pasien Ya : 1 point responden mengisi

tingkat pasien sesuai dengan aturan Tidak : 0 point kuisioner, setelah itu,

melaksanakan cara (konsumsi obat kuisioner dikumpulkan

pengobatan dan perilaku setiap hari) yang untuk di analisis, dan

yang disarankan oleh telah ditentukan oleh peneliti bisa menyelaraskan

dokter atau tim medis tenaga kesehatan dengan hasil ukur

lainnya (Smet, B, 1994). profesional.


3.3 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh

peneliti (Sugiyono, 2005). Populasi pada penelitian ini adalah pasien

dengan Tb Paru di Kecamatan Andir Kota Bandung tahun 2018 yang

berjumlah 88 penderita.

3.5.2 Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah penderita Tb paru di

Kecamatan Andir Kota Bandung. Cara penarikan sampel menggunakan

teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling,

dimana cara dari penarikan sampel tersebut dilakukan dengan memilih

subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti.2 Untuk

kriteria dari sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

3.3.2.1 Kriteria Inklusi 

3.3.2.1.1 Merupakan penderita Tb Paru di Kecamatan Andir Kota Bandung.

3.3.2.1.2 Penderita yang sedang menjalani pengobatan Tb Paru.

3.3.2.1.3 Bersedia dijadikan responden.

3.3.2.1.4 Dapat berkomunikasi dengan baik.

3.3.2.1.5 Alamat jelas dan dapat ditemukan.

3.3.2.2 Kriteria Eksklusi

3.3.2.2.1 Tidak bersedia untuk diteliti


3.3.2.2.2 Pasien yang memiliki hambatan dalam berkomunikasi baik verbal

maupun non verbal.

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus

slovin (Sevilla et.al, 2007 dalam Supriyanto. W dan Iswandiri. R, 2017)

sebagai berikut :

N
n=
1+ Ne ²

Dimana :

n  = jumlah elemen/ anggota sampel

N  = jumlah elemen/ anggota populasi 

e  = error level (tingkat kesalahan) 

(catatan: umunya digunakan 1% atau 0,01, 5% atau 0,05, dan 10% atau

0,1).

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 88 orang dan

presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,1, maka besarnya

sampel pada penelitian ini adalah :

N
n=
1+ Ne ²

88 88 88
¿ = = =72,13
1+ 88.0 ,05² 1+0,22 1,22

n=¿ 72,13 dibulatkan menjadi 72


Jadi, besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 72 orang penderita

Tb Paru Di Kecamatan Andir Kota Bandung.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu daftar

pertanyaan diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden untuk

mendapatkan informasi dan jawaban (Notoadmojo, 2005). Kuesioner

kepatuhan adalah kuesioner baku Morisky Medication Adherence Scale

(MMAS) yang terdiri dari 8 pertanyaan yang sudah dialihbahasakan ke

dalam bahasa indonesia. Penentuan jawaban kuesioner menggunakan skala

Guttman, yaitu jawaban responden hanya terbatas pada dua jawaban, ya

atau tidak. Variabel kepatuhan mengadopsi dari interpretasi kuesioner asli

oleh Morisky, dimana kategori penilaian dibagi menjadi 3 cut of point,

yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat kepatuhan responden

dikelompokkan menjadi 3, yaitu kepatuhan rendah dengan skor kurang

dari 6, kepatuhan sedang dengan skor 6 hingga 7, dan kepatuhan tinggi

dengan skor 8.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

3.4.2.1 Jenis Pengumpulan Data

3.4.2.1.1 Data Primer

Data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung oleh

peneliti dari sumber datanya. Data primer disebut juga dengan data

asli atau up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti


mengumpulkannya dengan menggunakan teknik penyebaran

kuisioner.

3.4.2.1.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang

telah ada. Data sekunder ini diperoleh dari Profil Kesehatan Dinas

Kesehatan Kota Bandung Tahun 2018.

3.4.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan di Kecamatan Andir Kota

Bandung dengan jumlah responden 72 responden. Sebelum memulai

penelitian, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu dan

memberitahu kepada responden mengenai maksud atau tujuan

penelitian dan manfaat serta kerugian yang akan didapatkan oleh

responden. Selanjutnya peneliti memberikan surat pernyataan

kesediaan menjadi responden (informed consent). Setelah responden

bersedia, peneliti memberikan kuesioner dan petunjuk tentang tata

cara untuk mengisi kuesioner, kemudian responden mengisi data diri

dan mengisi kuesioner yang telah dibagikan, pada saat pengisian

kuesioner peneliti berada disamping responden atau di hadapan

responden untuk memastikan bahwa responden mengisi kuesioner

dengan baik dan meminimalisir terjadinya bias. Setelah seluruh

pertanyaan dijawab dan diisi oleh responden maka selanjutnya

kuisioner dikumpulkan saat itu juga oleh peneliti, responden tidak


diperkenankan membawa pulang kuesioner dan setelah proses

pengumpulan data selesai, selanjutnya dilakukan pengolahan data dan

analisa data.

3.5 Analisa Data

3.6.1 Cara Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting.

Hal ini di sebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian

masih mentah, belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap

untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang

berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data

(Notoatmodjo, 2010). Dalam hal ini pengolahan data menggunakan

komputer akan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

3.5.1.1 Editing

Peneliti memeriksa isian kuesioner apakah jawaban yang ada di

kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.

3.5.1.2 Coding

Pemberian kode yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

3.5.1.2.1 Media Promosi Kesehatan

Pada media promosi kesehatan menggunakan skor dengan

kriteria ;

Ya : skor 1
Tidak : skor 0

3.5.1.2.2 Tingkat kepatuhan

Pada tingkat kepatuhan pasien Tb menggunakan skor dengan

kriteria ;

Ya : skor 1

Tidak : skor 0

3.5.1.3 Processing

Peneliti memasukan data dari kuesioner ke komputer agar dapat

dianalisis. Processing dilakukan pada analisa univariat dan bivariat

mengunakan komputer.

3.5.1.4 Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data dari setiap sumber

data selesai di masukkan, untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidaklengkapan. Kemungkinan dilakukan

pembetulan atau koreksi.

3.5.1.5 Tabulating

Peneliti mengkelompokan data kemudian disajikan dalam

bentuk tabel.

3.6.2 Analisis Data

Data di analisis data dilakukan dengan dua tahapan yaitu analisis

univariat dan analisis bivariat.

3.5.2.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap

masing-masing variabel dan hasil penelitian dan dianalisis untuk


mengetahui distribusi dan persentase dari tiap variabel. Kemudian

hasil yang didapatkan dimasukan dalam tabel frekuensi. Analisis

univariat dilakukan menggunakan rumus berikut sebagai

(Notoatmodjo, 2010) :

X
P= x 100 %
N

Keterangan :

P = Persentase

X = Jumlah kejadian pada responden

N = Jumlah seluruh responden

3.5.2.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah teknik analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.

(Notoadmodjo, 2010). Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis

pengaruh peran PMO menggunakan media lembar ceklis terhadap

kepatuhan pasien Tb Di Kecamatan Andir Kota Bandung. Uji yang

akan digunakan adalah Independent Sample T-test, yaitu uji untuk

melihat bagaimana pengaruh kelompok yang diberi media lembar

ceklis dan kelompok yang tidak diberi media lembar ceklis.

Perhitungan rumus Independent Sample T-test dangan tingkat

kesalahan yaitu 5% adalah sebagai berikut :

x́ 1−x́ 2
t=
s 21 s22 s s2
√ + −2r 1
n1 n2 √ n1( )( ) √ n2
Keterangan :

t = nilai t hitung

x́ 1 = rata-rata nilai kelompok pertama

x́ 2= rata-rata nilai kelompok kedua

s21 = varians kelompok pertama

s22 = varians kelompok kedua

n1 = banyak subjek kelompok pertama

n2 = banyak subjek kelompok kedua

r = korelasi antara dua sampel

Namun dalam penelitian ini perhitungan yang akan menggunakan

aplikasi SPSS. Untuk uji rank spearman digunakan derajat

kepercayaan (confident interval 95%) dan batas kemaknaan alpa 5%

(0,05), bila diperoleh p-value < 0,05 berarti secara statistik ada

perbedaan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen, bila p-value > 0,05 berarti secara statistik tidak ada

perbedaan yang signifikan antara variabel indipenden dengan variabel

dependen. (V. Wiratna Sujarweni, 2014).

3.6 Etika Penelitian

Etika penelitian artinya subyek penelitian dan yang lainya harus

dilindungi. Beberapa prinsip dalam pertimbangan etik meliputi : bebas

eksploitasi, bebas kerahasiaan, bebas penderitaan, bebas menolak menjadi

responden, dan perlu surat persetujuan (Nursalam, 2013).


Peneliti dalam menjalankan tugasnya hendaknya memegang teguh pada

etika penelitian. Meskipun penelitian yang dilakukan tidak merugikan atau

membahayakan bagi subjek penelitian. Secara garis besar, dalam penelitian ada

beberapa prinsip yang harus dipegang teguh yakni, sebagai berikut :

3.6.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed Consent merupakan lembar persetujuan yang diedarkan

sebelum penelitian dilaksanakan agar responden mengetahui maksud dan

tujuan penelitian, serta dampak atau risiko yang akan terjadi selama dalam

proses penelitian. Responden akan mengisi lembar persetujuan untuk

pelaksanaan penelitian, jika responden menolak maka peneliti tidak akan

memaksa karena hak asasi responden. Tetapi jika responden menerima

untuk dilakukannya penelitian, maka responden tersebut akan

menandatangani lembar persetujuan.

3.6.2 Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, penelitian tidak akan

mencantumkan nama responden dan hanya memberi kode sehingga

privacy responden tetap terjaga dan responden merasa nyaman walaupun

sebagai responden penelitian.

3.6.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Dalam penelitian, peneliti harus menjaga kerahasiaan jawaban dan

hasil dari responden, hanya data tertentu yang akan di publikasikan pada

hasil riset.
https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-populasi-dan-sampel.html

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15297/k.

%20lampiran.pdf?sequence=11&isAllowed=y

https://eprints.uny.ac.id/18574/5/BAB%203%2010401244040.pdf

Anda mungkin juga menyukai