Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif non eksperimen dengan

menggunakan metode deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan

prospective studi yaitu penelitian yang dimulai dari variabel independen

kemudian diikuti akibat dari variabel independen tersebut terhadap

variabel dependen (Arikunto,2006).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Condong Catur, Yogyakarta.

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2009;61)

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pengguna jasa terapi

bekam dengan pengambilan populasi di empat klinik terapi bekam yang di

Wilayah Condong Catur dalam 3 bulan terakhir yaitu bulan Mei, Juni dan

Juli sebagai berikut :

( dalam sehari berapa, biar nanti ngak perpanjang waktu buat

penelitian, dilihat berapa banyak pasien)

21
22

a) Bekam Medis Ibu Hj. Win sebanyak 82 orang.

b) Klinik Bekam Anugrah sebanyak 53 orang.

c) Bekam Pak Arya sebanyak 48 orang.

d) Klinik Ruqyah & Bekam Rumah Sehat Al-Iman sebanyak 76 orang.

Populasi dalam penelitian ini diambil berdasarkan kunjungan bulan

Oktober, November dan Desember dari empat klinik terapi bekam adalah

259 orang.

2. Sampel

Didalam penelitian, banyak masalah yang tidak dapat dipecahkan

tanpa memanfaatkan teknik sampling. Penelitian kesehatan/kedokteran

meliputi bidang yang sangat luas, yang terdiri dari berbagai subbidang.

Oleh sebab itu, agar dapat dilakukan penelitian terhadap semua

subbidang dan dengan biaya murah, peneliti dapat melakukan sampling

atau pengambilan sampel terhadap objek yang ditelitinya (Notoatmojo

2010).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

simple random sampling dimana pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu. Sampel dalam peneltian ini adalah masyarakat

pengguna jasa terapi bekam di Klinik Terapi Bekam Anugrah Condong

Catur, Yogyakarta. Pengambilan sampel apabila populasi telah diketahui

maka, besar sampel diukur menggunakan rumus (Notoatmojo, 2005;92)

sebagai berikut:
N
n=
1+ N (d 2)
23

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Presisi yang ditetapkan : 0.1

Jadi besarnya sampel, yaitu:


N
n= 2
1+ N (d )

259
n= 2
1+259 (0.1 )

259
n=
1+259 (0.01)

259
n=
3.59

n=72.14

n=72

Dari perhitungan sampel diatas, diperoleh hasil 72 pengguna yang

dijadikan sampel.

a. Kriteria inklusi pada sampel ini adalah :


24

1. Pengguna jasa terapi bekam yang menjadi pasien di klinik yang

ingin diteliti.

2. Pengguna jasa terapi bekam yang bersedia menjadi

responden.

b. Adapun kriteria eksklusi pada sampel ini adalah :

1. Pengguna jasa terapi bekam yang memiliki keterbatasan dalam

komunikasi.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).

Variabel penelitian ini terdiri dari variable independen ( variable

bebas), dan variable dependen (variable terikat).

1. Variabel bebasnya adalah persepsi pengguna jasa terapi bekam.

2. Variabel terikatnya adalah sikap pengguna jasa terapi bekam.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel-variabel penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Persepsi pengguna jasa terapi bekam adalah cara pengguna menilai

atau cara pandang pengguna terhadap terapi bekam, faktor internal,

faktor stimulus dan faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi


25

pengguna jasa terapi bekam yang diukur menggunakan kuesioner

dengan jumlah pernyataan sebanyak 25 buah pernyataan dan skala

pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dengan penilaian

dikelompokkan dengan kategori sebagai berikut:

a) Baik dengan skor 76-100

b) Cukup baik dengan skor 51-75

c) Kurang baik dengan skor 25-50

2. Sikap pengguna jasa terapi bekam adalah reaksi atau respon

pengguna terhadap jasa terapi bekam. Sikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi yang bersifat

emosional terhadap terapi bekam yang diukur dengan menggunakan

kuesioner dengan jumlah pernyataan sebanyak 25 buah pernyataan

dan skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dengan

penilaian dikelompokkan dengan kategori sebagai berikut:

a) Baik dengan skor 76-100

b) Cukup baik dengan skor 51-75

c) Kurang baik dengan skor 25-50

F. Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009). Kuesioner kemudian diisi dan

dikumpulkan, dimana setiap responden diminta mengisi berkas kuesioner


26

yang terdiri dari angket berisi identias, pernyataan-pernyataan tentang

persepsi dan sikap pengguna jasa terapi bekam di Wilayah Condong

Catur, Yogyakarta.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini alat yang digunakan berupa kuesioner yaitu

serangkaian data yang memuat pernyataan yang diajukan pada

responden. Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu sebagai berikut :

1. Bagian A digunakan untuk melengkapi tentang data karakteristik

responden penelitian yang meliputi nama, jenis kelamin, umur dan

alamat.

2. Bagian B digunakan untuk mengetahui persepsi pengguna jasa terapi

bekam yang terdiri dari 25 pernyataan dengan pilihan pernyataan

positif (favourable) sangat setuju nilainya 4, setuju nilainya 3, tidak

setuju nilainya 2, sangat tidak setuju nilainya 1 dan pernyataan negatif

(unfavourable) sangat tidak setuju nilainya 4, tidak setuju nilainya 3,

setuju nilainya 2, sangat tidak setuju nilainya 1.

3. Bagian C digunakan untuk mengertahui sikap pengguna jasa terapi

bekam yang terdiri dari 25 pernyataan dengan pilihan jawaban jika

positif (favourable) sangat setuju nilainya 4, setuju nilainya 3, tidak

setuju nilainya 2, sangat tidak setuju nilainya 1 dan pertanyan negatif

(unfavourable) sangat tidak setuju nilainya 4, tidak setuju nilainya 3,

setuju nilainya 2, sangat tidak setuju nilainya 1.


27

Tabel 1.
Kisi-kisi kuesioner persepsi pengguna jasa terapi bekam di Wilayah
Condong Catur, Yogyakarta.
Nomor item

No Variable Pertanyaan favourable unfavourable Jumlah

1 Persepsi Stimulus 18 1

pengguna jasa Lingkungan 17,20 2

terapi bekam Sikap 10,19,21 25 4

Pengalaman 4,5,7,8,13 2 6

Penilaian 1,3,11,14 6,12,22,23 8

Respon 15,16,24, 9 4

Jumlah 25

Tabel 2.
Kisi-kisi kuesioner sikap pengguna jasa terapi bekam di Wilayah Condong
Catur, Yogyakarta.
Nomor item

No Variable Pertanyaan favourable unfavourable Jumlah


28

1 Sikap Menerima 1,6,8,22, 16,21

pengguna jasa 23,24,25 9

terapi bekam. Merespon 2,5,7,10, 4 5

Menghargai 9,11,13,17 12 5

Bertanggung 3,15,18,19 14 6

Jawab ,20

Jumlah 25

H. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum kuesioner digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas

dan reliabilitas. Prinsip validitas yaitu instrument harus relevan isi

instrument (isi instrument disesuaikan dengan tujuan penelitian/tujuan

khusus) dan relevan sasaran subyek dan cara pengukuran (instrument

yang disusun harus dapat memberikan gambaran terhadap subyek

penelitian). Sedangkan prinsip reliabilitas yaitu stabilitas: mempunyai

kesamaan bila dilakukan berulang ulang dalam waktu yang berbeda,

ekuivalen: pengukuran memberikan hasil yang sama pada kejadian yang

sama, homogenitas: instrument yang dipergunakan harus mempunyai isi

yang sama. (Nursalam, 2003;108).

Berdasarkan prinsip diatas, maka peneliti melakukan uji validitas dan

reliabilitas akan dilaksanakan di Bangunharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta

sebanyak 32 orang untuk mendapatkan instrument yang valid dan reliabel.


29

Instrument yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono,

2009;348).

1. Validitas

Uji validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu intrumen (Arikunto, 2006; 168).

Untuk menghitung validitas suatu instrument digunakan rumus product

moment:

r xy =n ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

Y = nilai dari semua item 1

X = nilai dari semua item 2

N = jumlah item

Item pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai r hitung ≥ r tabel

(Arikunto, 2006; 276).

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan sesuatu instrument cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik (Arikunto, 2006; 178). Uji reliabilitas menggunakan pengujian

reliabilitas dengan system komputerisasi menggunakan rumus Alpha


30

Cronbach. Dikatakan reliable jika nilai koefisien ≥ taraf kesalahan 0,05

(Sugiyono, 2009; 365):

{ ∑s
}
2
k
ri = 1− 2 i
( k-1 ) st

Keterangan :

ri = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

∑ s2i = mean kuadrat kesalahan

2
st = varian total

k = mean kuadrat antara obyek

I. Pengolahan dan Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian

ini ( Arikunto, 2006;236) adalah sebagai berikut :

a. Editing Data

Pada tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang

diperoleh adalah lengkap terisi semua dan dapat dibaca dengan

baik.

b. Coding Data

Tiap kuesioner diberi kode pada lembar kuesioner untuk

memudahkan waktu memasukkan data.

c. Skoring
31

Pada tahap ini dilakukan untuk menghitung skor dari masing-

masing variable.

d. Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data sesuai dengan

tujuan penelitian kemudian dimasukkan data ke komputer.

2. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik pelaksanaan

pengolahan dan analisis data yang hasilnya akan digunakan sebagai

dasar dalam menarik kesimpulan penelitian. Analisis data dalam

penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan menggunakan

program SPSS. Analisis data dalam penelitian ini melalui prosedur

bertahap antara lain :

a. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis data dengan cara

menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan

menghitung distribusi frekuensi untuk mengetahui karakteristik

subjek penelitian. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui persentase

dari setiap variabel yang diteliti.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi. Analisis data yang digunakan dengan computer

menggunakan aplikasi SPSS Statistics version 17.0 menggunakan


32

uji korelasi spearman rank dengan taraf kesalahan 5%. Apabila p

value < 0.05 maka variabel independen dan dependen memiliki

hubungan (Sugiyono,2011).

J. Jalannya Penelitian

Penelitian dilakukan di Wilayah Condong Catur, Yogyakarta dengan

beberapa tahap :

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini peneliti mengajukan pengajuan dan

persetujuan judul, pembuatan surat ijin untuk melakukan studi

pendahuluan di Klinik Terapi Bekam yang ada di Wilayah Condong

Catur, Yogyakarta, studi pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan

data pendahuluan dari tempat penelitian dalam menyusun proposal

penelitian, konsultasi dengan pembimbing kemudian diseminarkan,

serta melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner tentang

persepsi dengan sikap pengguna jasa terapi bekam di Klinik Terapi

Bekam yang ada di Wilayah Condong Catur, Yogyakarta.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mulai melakukan penentuan subyek

penelitian yang dijadikan responden. Sampel yang diambil

menggunakan simple random sampling. Kegiatan penelitian dilakukan

pada bulan mei 2016. Peneliti bertemu langsung dengan pengguna

jasa terapi bekam di Klinik Terapi Bekam yang ada di Wilayah


33

Condong Catur, Yogyakarta. Sebelum kuesioner diisi oleh responden,

terlebih dahulu peneliti memberikan penjelasan tentang cara

pengisian kuesioner kemudian meminta ketersediaan responden

untuk mengisi kuesioner.

3. Tahap pelaporan

Setelah hasil analisis didapat kemudian peneliti akan membuat

laporan untuk melaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil

penelitian dilaporkan dalam bentuk skripsi.

K. Etika Penelitian

Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus

memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan

prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam

penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan

subyek penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek

sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan

(Jacob, 2004).

Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat tiga

prinsip utama yang perlu dipahami oleh peneliti, yaitu:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity)
34

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk

mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya

penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas

dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Beberapa

tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati hakat dan martabat

manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek

(informed consent).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for

privacy and confidentiality).

Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan

akibat terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat

pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya

diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-

hak dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh

menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat

asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga

anonimitas dan kerahasuaan identitas subyek. Peneliti dapat

menggunakan koding(inisial atau identification number) sebagai

pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice dan inclusiveness)

Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk

memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-


35

hati, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan

religious subyek penelitian. Lingkungan penelitian dikondisikan agar

memenuhi konsep keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian.

Keadilan memiliki bermacam-macam teori, namun yang terpenting

adalah bagaimanakah keuntungan dan beban harus didistribusikan di

antara anggota kelompok masyarakat. Prinsip keadilan menekankan

sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan

beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan,

kontribusi dan pilihan bebas masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai