Anda di halaman 1dari 11

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A.

Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional study. Penelitian ini peneliti lakukan untuk mengetahui karakteristik mekanisme koping perawat pelaksana dalam menghadapi pengaruh stres kerja di Ruang Perawatan Kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012.

B. 1.

Populasi Dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di Ruang Perawatan kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012 yang meliputi Ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU), High Care Unit (HCU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU), dan Neonate Intensive Care Unit (NICU) sehingga populasi yang diteliti berjumlah 126 orang, berdasarkan daftar distribusi jumlah tenaga perawat yang didapatkan dari bidang kepegawaian RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012. 2. a. Besar Sampel Penentuan besar sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu rumus dalam Notoatmodjo (2002) yaitu rumus Sampel

30

31

Slovin (1960) untuk populasi yang berjumlah di bawah 10.000 orang. Rumus tersebut dijabarkan sebagai berikut: N n = 1+N(d) Keterangan: n : N : d : n = n = n = n = n = Besarnya sampel Besarnya populasi Derajat presisi (10%) 126 1 + 126 (0,1) 2 126 1 + 126 (0,01) 126 1 + 1,26 126 2,26 55,75 dibulatkan menjadi 56 orang perawat pelaksana yang diambil sebagai sampel.

b. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara stratified random sampling atau secara berstrata yang tujuannya agar setiap populasi dengan karakteristik tertentu dapat terwakili (Arikunto, 2005). Perawat pelaksana yang bekerja di tiap Ruang Perawatan Kritis yang telah ditentukan diambil sebagai sampel dengan cara : n = Jumlah perawat pelaksana di Ruang Perawatan Kritis Jumlah total perawat pelaksana x Jumlah sampel

32

Berdasarkan rumus proporsional tersebut maka besar sampel yang diambil di tiap Ruang Perawatan kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Ruang Perawatan Kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ruang Perawatan Kritis Ruang UGD Ruang ICU Ruang ICCU Ruang PICU Ruang HCU Ruang NICU Jumlah Jumlah Perawat Pelaksana 36 orang 18 orang 13 orang 14 orang 23 orang 22 orang 126 Sampel 16 8 6 6 10 10 56

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Ruang Perawatan Kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang meliputi 6 ruang, terdiri atas UGD, ICU, ICCU, HCU, PICU serta NICU. 2. Waktu Penelitian

33

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 2 sampai dengan 7 Januari tahun 2012.

D.

Alat Pengumpul Data Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner berbentuk angket yang terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Bagian A dari lembar kuesioner berisi pertanyaan tentang data demografi responden yang meliputi nama, umur, dan lama masa kerja. Terdiri atas tiga item pertanyaan dalam bentuk isian. 2. Bagian B berisikan pernyataan untuk mengukur karakteristik mekanisme koping perawat pelaksana dalam menghadapi stres kerja di Ruang Kritikal RSUD dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh, menggunakan angket dengan skala Likert terdiri atas 20 pernyataan. Setiap item terdiri dari 5 pertanyaan positif dan 5 pertanyaan negatif. Ada 4 alternatif jawaban untuk pernyataan positif yaitu sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif juga terdapat 4 alternatif pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4. Skor perolehan maksimal untuk masing-masing sub variabel adalah 40 dan minimal adalah 10. Penjabaran item-item pertanyaan yang diberikan kepada responden yaitu : a. Item pertanyaan nomor 1 s/d 10, tentang karakteristik mekanisme koping adaptif yang terdiri atas nomor 1 s/d 5 pernyataan positif dan 6 s/d 10 pernyataan negatif.

34

b. Item pertanyaan nomor 11 s/d 20 tentang karakteristik mekanisme koping maladaptif yang terdiri atas nomor 11 s/d 15 pernyataan positif dan 16 s/d 20 pernyataan negatif. E. 1. Teknik Pengumpulan Data Tahap uji coba instrumen Uji coba instrumen berupa kuesioner direncanakan akan dilakukan terhadap 10 perawat pelaksana di Ruang Perawatan Kritis Rumah Sakit Umum (RSU) Meuraxa Banda Aceh. Tempat uji instrumen tersebut dipilih karena mempunyai karakteristik yang sama dengan responden di tempat penelitian. Adapun tujuan uji coba instrumen ini adalah untuk menguji validitas dan reabilitas dari instrumen yang peneliti gunakan. a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur alat pengukur dapat mengukur yang ingin diukur. Instrumen penelitian yang telah disusun diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item dengan skor total kuesioner. Teknik korelasi yang dipakai adalah product moment (r). Nilai r tabel yang sesuai untuk jumlah responden 10 orang dengan menggunakan taraf signifikansi 5% adalah 0,632. Bila korelasi r hitung sama dengan atau lebih besar dari 0,632 maka pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid. Sebaliknya, bila nilai korelasi r hitung kurang dari 0,632 maka pernyataan dalam kuesioner tidak valid. Pernyataan yang tidak valid akan direvisi atau dikeluarkan dari kuesioner. Setelah dilakukan perhitungan terhadap jawaban responden pada uji validitas, didapatkan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan

35

valid atau memiliki nilai korelasi lebih besar dari nilai standar yang telah ditetapkan yaitu 0,632 sehingga tidak ada butir pertanyaan yang direvisi atau dikeluarkan dari kuesioner (Lampiran 13). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan, hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten bila dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2005). Uji coba ini dianalisis dengan menggunakan program paket komputer, dimana nilai korelasi yang terdapat dalam kuesioner lebih besar dari 0, 632 sehingga kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji realibilitas, maka diketahui bahwa seluruh item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel atau memiliki nilai realibilitas lebih besar dari 0,632 sehingga tidak ada butir pertanyaan yang direvisi atau dikeluarkan dari kuesioner (Lampiran 14). 2. Tahap persiapan pengumpulan data Persiapan pengumpulan data dilakukan melalui proses dan

administrasi yang telah ditetapkan, yaitu mendapat izin dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Syiah Kuala dan Direktur RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, melalui bidang diklat yang kemudian diberikan kepada masing - masing Kepala Ruang Perawatan Kritis untuk mendapat izin melakukan penelitian pada perawat pelaksana yang bekerja di ruang tersebut.

36

3.

Tahap pengumpulan data Setelah mendapatkan izin dari Kepala Ruang Perawatan Kritis, peneliti langsung menemui calon responden dan melakukan pengumpulan data dengan tahapan sebagai berikut : a. Peneliti memberikan penjelasan kepada enumerator terlebih dahulu sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan agar mengetahui tata cara melakukan penelitian. b. Penjelasan yang diberikan kepada enumerator bertujuan agar mampu memberikan informasi kepada responden mengenai penelitian yang akan dilakukan meliputi permintaan kesediaan responden terlebih dahulu untuk ikut terlibat dalam penelitian, mempersilahkan responden menandatangani informed consent, bila setuju berpartisipasi dalam penelitian, melakukan wawancara terpimpin dengan responden serta melakukan proses terminasi. c. Selanjutnya peneliti dibantu enumerator mendatangi responden di setiap Ruang Perawatan Kritis. d. Peneliti kemudian menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesediaan perawat pelaksana untuk menjadi responden. Bila calon responden setuju, maka peneliti meminta kesediaannya untuk menandatangani surat

persetujuan menjadi responden yang telah disediakan. e. Setelah responden menandatangani surat persetujuan, peneliti membagi kuesioner penelitian dan menjelaskan tata cara pengisian kuesioner sampai responden mengerti, kemudian responden dipersilahkan untuk mengisi kuesioner tersebut.

37

f. Selama pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden agar bila ada pernyataan yang tidak jelas dapat langsung dijelaskan kepada responden tanpa bermaksud mengarahkan jawaban responden. g. Setelah kuesioner penelitian selesai diisi, maka sebelum dikumpulkan, kelengkapan jawaban responden diteliti kembali. Kuesioner yang belum lengkap diisi, langsung peneliti minta responden untuk melengkapinya saat itu juga. h. Peneliti kemudian melakukan terminasi dengan responden dan setelah data terkumpul, peneliti melapor kembali ke bidang diklat RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk mendapatkan surat keterangan telah selesai melakukan penelitian.

F. Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut diolah dengan cara sebagai berikut (Arikunto, 2005): 1. Editing Langkah yang peneliti lakukan pada tahap ini meliputi pemeriksaan kembali instrumen pengumpulan data (kuesioner) setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Hal yang dicermati adalah kelengkapan jawaban isian yang diberikan responden untuk memastikan semua pernyataan telah dijawab atau diisi, dapat terbaca dan melihat kekeliruan yang mempunyai kemungkinan mengganggu pengolahan data selanjutnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap seluruh lembaran kuesioner, penulis tidak menemukan

ketidaklengkapan pengisian sebab peneliti telah memeriksa kembali hasil

38

pengukuran dan jawaban responden pada lembaran kuesioner segera setelah pengisian selesai dilakukan. 2. Coding Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah memberikan kode pada jawaban dan hasil pemeriksaan yang terdapat di kuesioner untuk memudahkan pengolahan data. Kode yang digunakan dalam penelitian adalah kode responden yang diawali dengan 01 untuk responden pertama sampai dengan 56 untuk responden terakhir dan kode untuk masing-masing variabel proses serta output. Variabel proses dan output terdiri dari 2 kategori yaitu kode 1 untuk kategori adaptif sedangkan kode 2 untuk kategori maladaptif. 3. Transfering Data yang telah diberi kode penulis susun secara berurutan mulai dari responden pertama sampai dengan responden terakhir untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel sesuai dengan sub variabel yang diteliti kemudian dihitung frekuensinya. 4. Tabulating Peneliti mengelompokkan jawaban-jawaban responden berdasarkan kategori yang telah dibuat untuk setiap sub variabel proses yang diteliti yang kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. G. Analisa Data Analisa data hanya dilakukan sampai pada analisa univariat, sesuai dengan desain penelitian yaitu deskriptif. Data yang telah dikumpulkan terlebih dahulu

39

dicari total nilai dari sub-sub variabel penelitian tersebut kemudian ditentukan nilai mean rumus sebagai berikut : x=

x
n

Keterangan : x : Mean : Jumlah nilai responden : Jumlah sampel atau responden Setelah didapatkan nilai mean untuk setiap variabel dari variabel mekanisme koping, maka setiap responden untuk masing-masing sub variabel dikategorikan adaptif apabila nilai x x dan maladaptif apabila nilai x < x . Selanjutnya setiap klasifikasi dicari jumlah responden yang tergolong di dalamnya berikut persentasenya untuk dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekwensi. Persentase tiap klasifikasi ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1992): Keterangan : P fi n : Persentase : Frekuensi teramati : Populasi P=

x
n

fi n

x 100

40

Anda mungkin juga menyukai