Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi observasional dengan

desain cross sectional analitik, dimana penelitian terhadap variable

dependen dan variable independen dilakukan pada waktu yang sama untuk

mengevaluasi hubungan hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan

luka perenium pada ibu postpartum di puskesmas batee kabupaten pidie

tahun 2020.

B. Waktu Dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli 2020

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Batee

Kabupaten Pidie

C. Populasi Dan Sampel

1. Jumlah Populasi

Populasi adalah keseluruhan satuan analisis (unit of analysis) yang

hendak diteliti, dalam hal ini adalah individu-individu responden (Hamidi,

2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas (0-40 hari)

41
2

yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Batee Kabupaten

Pidie berjumlah 38 0rang.

2. Jumlah Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti (Hamidi, 2017).

Teknik sampling adalah cara tertentu (yang secara metodologis

dibenarkan) yang digunakan untuk menarik (mengambil, memilih)

anggota sampel dari anggota populasi sehingga peneliti memperoleh

kerangka sampel dalam ukuran yang telah ditentukan (Hamidi, 2017).

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan

cara teknik accidental sampling. Accidental sampling yaitu pengambilan

sampel secara aksidental (accidental) dengan mengambil kasus atau

responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan

konteks penelitian (Notoatmodjo, 2013). Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 35 orang.

Kriteria sampel yaitu :

a. Ibu nifas (0-40 hari)

b. Partus pervaginam
3

D. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner langsung

kepada responden dengan melakukan pengumpulan data dengan

tahapan sebagai berikut :

1) Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian

serta meminta kesediaan responden untuk berpartispasi dalam

penelitian dengan menandatangani lembaran persetujuan menjadi

responden yang telah disediakan.

2) Peneliti memberikan kuisioner penelitian kepada responden dan

menjelaskan tata cara dalam pengisian kuesioner sampai responden

mengerti, kemudian responden dipersilahkan untuk mengisi

kuesioner tersebut.

3) Selama pengisian kuesioner, penulis mendampingi responden agar

bila ada pertanyaan yang tidak jelas dapat langsung dijelaskan

kepada responden tanpa ada maksud mengarahkan jawaban

responden.

4) Setelah kuesioner penelitian diisi, maka sebelum dikumpulkan

kelengkapan jawaban responden diteliti kembali, kuesioner yang

belum lengkap diisi, langsung peneliti meminta responden untuk

melengkapi saat itu juga.


4

5) Setelah data terkumpul peneliti kemudian melakukan terminasi

dengan responden. Data yang diperoleh akan dilakukan proses

seleksi data, pemberian kode dan pengelompokkan data lalu di

transferkan ke dalam master tabel.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Batee yang berhubungan

dengan penelitian.

2. Uji Instrumen

Setelah alat ukur selesai disusun, belum berarti kuesioner tersebut

dapat digunakan untuk mengumpulkan data, untuk itu kuesioner tersebut

harus diuji coba (trial) di lapangan (Notoatmodjo, 2016). Uji yang

dilakukan adalah uji coba instrument. Uji isntrumen berupa kuesioner

dilakukan pada responden langsung. Uji isntrumen ini berupa uji validitas

dan realibilitas, yang dianalisis dengan menggunakan program komputer.

a. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur

mengukur apa yang ingin diukur. Data untuk mengetahui kuesioner

mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka dapat diuji korelasi

scor (nilai) tiap-tiap item dengen scor total kuesioner tersebut. Uji

validasi yang dilakukan menggunakan taraf signifikasi 5% dengan 12

orang responden (df=n-2.df=12-2) angka kritis adalah 0,277 (rtabel).

Bila nilai korelasi dari pernyataan dalam kuesioner adalah 0,277 atau

di atas 0,277 maka kuesioner tersebut adalah signigatif. Hal ini berarti
5

bahwa pernyataan itu valid. Sebaliknya bila nilai korelasi dibawah

0,277 maka pernyataan dalam kuesioner tersebut tidak valid

(Notoatmodjo, 2010).

1) Hasil Validitas Variabel Mobilisasi Dini (X)

Uji coba kuesioner dilakukan pada ibu nifas di wilayah

kerja Puskesmas Laweung Kabupaten Pidie. Kuesioner

penelitian Variabel mobilisasi dini (X) terdiri atas 10 item. Hasil

perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan berikut :

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel Mobilisasi Dini

No Soal Korelasi r tabel Keterangan


1 0,379 0.277 Valid
2 0.447 0.277 Valid
3 0,369 0.277 Valid
4 0.399 0.277 Valid
5 0,410 0.277 Valid
6 0,369 0.277 Valid
7 0,401 0.277 Valid
8 0,390 0.277 Valid
9 0,440 0.277 Valid
10 0,396 0.277 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data Kuesioner

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan

bahwa seluruh item pernyataan dalam setiap Variabel (X)

memiliki nilai korelasi di atas 0.277 sebagai nilai batas suatu

item kuesioner penelitian dikatakan dapat digunakan (dapat

diterima). Sehingga dapat dikatakan bahwa item angket Variabel

mobilisasi dini (X) valid dan dapat digunakan untuk mengukur

variabel yang diteliti.


6

E. Metode Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2015) setelah dilakukan pengumpulan data, dan

dianalisa secara manual maka selanjutnya data tersebut diolah dengan

cara:

a. Editing, yaitu melakukan pengecekan terhadap hasil pengisian

kuesioner yang meliputi kelengkapan identitas dan jawaban yang

diberikan responden.

b. Coding, setelah dilakukan pengecekan diberikan skor atas jawaban

yang disajikan dalam kuesioner.

c. Transfering, yaitu data yang telah diberi kode secara berurutan mulai

dari responden pertama hingga responden yang terakhir untuk

dimasukkan kedalam tabel

d. Tabulating, yaitu menyusun total nilai dari variabel penelitian dan

ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekwensi

F. Analisa dan Penyajian Data

1. Analisa Univariat

Setelah diolah, selanjutnya data yang telah dimasukkan ke dalam

tabel distribusi frekwensi ditentukan persentase perolehan (P) untuk tiap-

tiap katagori dengan menggunakan rumus (Budiarto, 2017) :

f
x100%
P= n
7

Keterangan :

P : Persentase

n : Jumlah responden yang menjadi sampel

f : Frekuensi yang teramati

2. Analisa Bivariat

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kepatuhan

mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia akan dilakukan analisa

silang dengan menggunakan tabel silang yang dikenal dengan baris x

kolom (B x K) dengan derajat kebebasan (df) yang sesuai dengan tingkat

kemaknaan (α) 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Skor diperoleh dengan

menggunakan metode statistic Chi-square test (X2) dengan bantuan

komputer dalam program SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

Pengujian hipotesa dilakukan dengan kriteria bahwa jika χ2

hitung > χ2 tabel maka Ha diterima dan apabila χ2 hitung < χ2

tabel maka Ha ditolak. Aturan yang berlaku pada uji Chi-Square (X2)

untuk program komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai

berikut

1. Bila pada tabel contigency 2x2 dijumpai e (harapan) kurang dari 5,

maka hasil uji yang digunakan adalah fisher axact test.

2. Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e (harapan).

Maka uji yang digunakan adalah continuity correction.


8

3. Bila ada tabel contigency lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3 dan lain-

lain, maka hasil uji yang digunakan adalah pearson chi square apabila

hasil mencapai 50%.

Anda mungkin juga menyukai