Anda di halaman 1dari 14

DEFINISI OPERASIONAL

Angka Kelahiran Kasar atau CBR (Crude Birth Rate) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk dalam tahun tertentu.

Angka Kematian Bayi adalah jumlah kematian bayi usia di bawah 1 tahun (0-11 bulan) per
1.000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu.

Anak Balita adalah seluruh anak usia 12- 59 bulan 29 hari, dihitung dari rumus:
Jumlah Anak Balita = Jumlah Balita- Jumlah Bayi
 (10% x jumlah penduduk) - ( CBR (15.3 ‰) x jumlah penduduk)

ABER (Annual Blood Examination Rate) adalah jumlah seluruh sediaan darah yang
diperiksa dibagi dengan jumlah seluruh penduduk (%).
 ABER dinyatakan baik (warna hijau) bila lebih dari 40%
 ABER dinyatakan sedang (warna kuning) bila 10- 40%
 ABER dinyatakan kurang (warna merah) bila kurang dari 10%

ACT adalah obat anti malaria kombinasi dari bahan artemisinin, meliputi: Artesunate
Amodiaquine, Dehidroartemisinine piperaquine, Artemeter, dll. Sesuai Buku Pedoman
Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia, Kemenkes RI tahun 2011, jenis ACT yang
digunakan di Papua saat ini adalah Dehidroartemisinine Piperaquine (DHP), dengan nama
dagang Darplex dan Arterakine. Saat ini Pemerintah telah membuat kemasan baru untuk
DHP dengan nama Obat Anti Malaria.Obat ini disediakan gratis oleh pemerintah di seluruh
layanan kesehatan.

Annual Parasite Incidence (API) adalah jumlah kasus positif malaria per 1000 penduduk
beresiko di suatu daerah dalam kurun waktu satu tahun. Kriteria objektif yang digunakan
sebagai berikut:

 Dinyatakan Baik, bila kurang dari atau sama dengan 5‰


 Dinyatakan Buruk, bila antara 6-60‰

ART (Antiretroviral Therapy) adalah pengobatan HIV yang terdiri dari kombinasi 3 regimen.

Bayi Kelahiran Hidup adalah bayi yang dilahirkan dengan tanda-tanda kehidupan seperti
bernafas.

Bayi adalah seluruh anak usia 0-11 bulan 29 hari, dihitung dari rumus:
 CBR (15,3‰ untuk Papua dan 20,4‰ untuk Papua Barat) x jumlah penduduk

Batita adalah sekelompok penduduk yang berusia < 3 tahun (0 – 2 tahun) atau penduduk
yang belum merayakan ulang tahunnya yang ketiga (0 – 35 bulan).

Balita adalah seluruh anak usia 0-59 bulan 29 hari dihitung dari rumus:
 Perkiraan balita = 10% x jumlah penduduk

Balita 6-59 Bln Mendapat Kapsul Vit. A Dosis Tinggi adalah seluruh bayi balita yang
mendapat vitamin A (Vitamin A Biru untuk bayi usia 6-11 bulan dan Vitamin A Merah untuk
anak balita usia 12-59 bulan) yang diberikan setahun 2 kali pada bulan Pebruari dan
Agustus dibagi dengan jumlah seluruh bayi balita.Sebagai pencatatan bahwa bayi balita
yang mendapat vitamin A pada bulan Januari sampai dengan Juni di catat sebagai cakupan
bulan Pebruari dan bayi balita mendapat vitamin A pada bulan Juli sampai dengan
Desember dicatat sebagai cakupan vitamin A bulan Agustus.
Gizi buruk adalah status gizi menurut badan badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-
score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-
kwasiorkor).
Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) adalah jumlah seluruh balita yang datang ditimbang
dibagi seluruh balita yang ada di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.

Balita Gizi buruk Mendapat Perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana
pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.

Buffer Stock adalah jumlah obat/vaksin cadangan yang diperlukan untuk menghindari
terjadinya kekosongan obat/vaksin.

Cure Rate (CR) atau angka kesembuhan adalah jumlah pasien yang telah menyelesaikan
pengobatan secara lengkap dan hasil pemeriksaan apusan dahak ulang (follow up) dengan
hasil negatif pada akhir pengobatan (akhir bulan ke-6 pengobatan) dan pada satu
pemeriksaan sebelumnya (akhir bulan ke-5 pengobatan) di suatu wilayah selama periode
tertentu dibagi dengan jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati di wilayah dan
periode waktu yang sama, dikalikan 100% (Kemenkes, 2015).

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi
perdarahan, jumlah trombosit < 100.000/mm3, adanya tanda-tanda kebocoran plasma
(peningkatan hematokrit > 20% dari nilai normal, dan atau efusi pleura, dan atau ascites,
dan atau hypoproteinemia/hipoalbuminemia).

Depot air sehat adalah depot air minum isi ulang yang memenuhi syarat kesehatan air
minum baik secara fisik, kimia maupun biologis.

Desa Gondok Endemik adalah suatu daerah yang terdapat 5-10 persen penduduknya
mengidap penyakit gondok.

Desa Siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga adalah suatu konsep
peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa, disertai dengan pengembangan
kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri.

Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut (Depkes, 2006):
1) Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurang-kurangnya 2
orang kader desa, 2) Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta
peralatan dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut dikembangkan oleh masyarakat yang
dikenal dengan istilah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal: Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan
yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa serta faktor-faktor risikonya; Penanggulangan
penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi;
kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan; pelayanan
kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya; Kegiatan pengembangan seperti promosi
kesehatan, kadarzi, PHBS, penyehatan lingkungan dan lain-lain.

Desa Tertinggal merupakan Kawasan Pedesaan yang ketersediaan Sarana dan Prasarana
Dasar Wilayahnya kurang/tidak ada (tertinggal) sehingga menghambat pertumbuhan/
perkembangan kehidupan masyarakatnya dalam bidang ekonomi (kemiskinan) dan bidang
pendidikan (keterbelakangan).

Desa / Kelurahan Universal Child Imunisation ( UCI ) adalah Desa /kelurahan Universal
Child Immunization (UCI) adalah Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana
80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap
pada satu kurun waktu tertentu.
Desa / Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam
adalah Desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh
Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu.

Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM (Permenkes NO.3 Tahun 2014 Tentang STBM)
adalah:
a) Minimal telah ada intervensi melalui Pemicuan di salah satu dusun dalam desa/kelurahan
tersebut.
b) Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi intervensi STBM seperti
disebutkan pada poin pertama, baik individu (natural leader) ataupun bentuk kelompok
masyarakat.
c) Sebagai respon dari aksi intervensi STBM, kelompok masyarakat menyusun suatu
rencana aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen perubahan perilaku pilar STBM,
yang telah disepakati bersama.

Desa/Kelurahan STBM adalah Desa/Kelurahan yang telah mencapai 5 (lima) Pilar STBM,
yaitu:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam
suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang
berpotensi menyebarkan penyakit.

2. Cuci Tangan Pakai Sabun adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan air
bersih yang mengalir dan sabun.

3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga adalah melakukan kegiatan
mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan
menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum, serta
untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan
makanan di rumah tangga.

4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga adalah melakukan kegiatan pengolahan


sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai
ulang, dan mendaur ulang.

5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga adalah melakukan kegiatan pengolahan


limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi
dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit.

Desa/Kelurahan SBS (Stop Buang air besar Sembarangan) adalah:


a) Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang sehat dan membuang tinja/kotoran
bayi hanya ke jamban yang sehat (termasuk di sekolah).
b) Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
c) Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah
kejadian BAB di sembarang tempat.
d) Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100% KK
mempunyai jamban sehat.
e) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi total.

Diare adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi lembek atau cair dengan frekuensi
lebih sering daripada biasanya dalam satu hari (3 kali atau lebih dalam satu hari)
(Kemenkes, 2015).
DPTHB Hib Vaksin merupakan gabungan 5 vaksin, yaitu Difteri, Pertussis, Tetanus,
Hepatitis B dan Haemofilus Influenza B. Difteri merupakan penyakit dari basil Difteri yang
bisa menyebabkan kerusakan jantung dan sataf. Pertussis yaitu penyakit batuk rajan yang
sangat menular penyakit inj sering juga disebut batuk 100 hari. Tetanus disebabkan oleh
jenis bakteri yang disebut dengan Clostridium tetani ditandai dengan kekakuan otot gejala
penyakit tetanus hampir sama dengan Epilepsi. Hepatitis B merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus hepatitis B atau lebih dikenal dengan nama penyakit kuning. Penyakit
ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Haemofilus
Influenza B merupakan virus yang menyebabkan penyakit meningitis dan pneumonia yang
dapat berakibat pada kematian.

DO Pengobatan TB adalah pasien yang telah berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif.
Kambuh (TB) adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapatkan
pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,
didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur).

Eligible ART adalah penderita HIV (+) yang memenuhi syarat untuk mendapatkan
pengobatan ART.

Estimasi penderita hipertensi adalah 3,2% x penduduk usia 18 tahun keatas

Estimasi penderita Diabetes Melitus adalah 2,3% x penduduk usia 15 th ke atas

Estimasi jumlah ODGJ berat (psikotik) adalah 1.2 per 1000 x Jumlah Penduduk

Estimasi yang di test HIV adalah 90% x 2.3% x Jumlah Penduduk x 30% x40

HIV (+) adalah bahwa seseorang yang terinfeksi virus HIV, dapat menularkan penyakitnya
walaupun Nampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun.
Ibu Hamil (Bumil) Dapat Kelambu merupakan pembagian kelambu berinsektisida kepada
sasaran ibu hamil melalui kegiatan rutin Antenatal Care (ANC). Bayi Dapat Kelambu
merupakan pembagian kelambu berinsektisida kepada sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Ibu hamil adalah ibu yang mengandung sampai usia kehamilan 42 minggu
 Perkiraan jumlah ibu hamil adalah 1,1 dikalikan bayi

Ibu melahirkan adalah semua wanita yang mengalami proses kelahiran bayi yang dikandung
dengan usia kehamilan cukup bulan tanpa memperhitungkan cara kelahirannya

 Perkiraan jumlah ibu melahirkan adalah 1,05 dikalikan jumlah bayi

Ibu nifas adalah ibu yang telah melahirkan 6 jam pasca persalinan sampai dengan 42 hari.
 Perkiraan jumlah ibu nifas adalah 1,05 dikalikan jumlah bayi

Indeks Pemakaian Vaksin adalah rata-rata jumlah dosis yang diberikan untuk setiap
ampul/vaksin
Data inspeksi sanitasi sarana air minum dan sanitasi Parameter kualitas air minum seperti
mikrobiologi, fisik, kimia.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah angka komposit dari beberapa indikator
standar pembangunan manusia yang dipakai untuk menilai tingkat kemajuan pembangunan
suatu daerah/negara.

Indikator Keluarga Sehat adalah dua belas indikator yang digunakan untuk menilai apakah
sebuah keluarga telah menjadi keluarga sehat, yang meliputi indikator utama dari 5 program
utama (KIA-gizi, pengendalian penyakit menular-tidak menular, perilaku sehat,
rumah/lingkungan sehat, dan kesehatan jiwa). Kedua belas indikator tersebut adalah:

1. Keluarga mengikuti program KB (Keluarga Berencana)


2. Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar
3. Balita mendapat imunisasi lengkap
4. Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
5. Pemantauan pertumbuhan balita
6. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
7. Penderita hipertensi yang berobat teratur
8. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
9. Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
10. Mempunyai sarana air bersih
11. Menggunakan jamban keluarga
12. Anggota keluarga akses pelayanan kesehatan jiwa

Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara


langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar,
norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
(Permenkes NO.13 Tahun 2015 Tentang PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS)

Inspeksi sanitasi kualitas air merupakan suatu upaya analisis yang dilakukan secara terus
menerus dan sistematis untuk melihat resiko kesehatan melalui beberapa kegiatan berikut:
Pengumpulan data penyakit yang disebabkan oleh air Jumlah sarana air minum dan
sanitasi.

Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-
bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Imunisasi dasar pada bayi yaitu upaya
pencegahan penyakit dengan cara pemberian beberapa vaksin imunisasi dasar yang harus
diberikan pada bayi melalui oral maupun dengan cara penyuntikan. Ada beberapa imunisasi
dasar yang diberikan pada bayi nenurut jenis dan waktu pemberian, yaitu HB0, BCG,
DPTHB Hib, Polio, Campak.

Jamban Sehat adalah sarana sanitasi dasar yang memenuhi standard dan persyaratan
kesehatan yakni (a) tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan
yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia; dan (b) dapat
mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan
sekitarnya.Jenis jamban yang masuk kategori sehat antara lain: (1) Jamban leher angsa
atau plengsengan dengan lubang cubluk atau septik tank.(2)Jamban cemplung dengan
penutup dan (3) Jamban dengan septik tank komunal atau system sewer.

Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat pelayanan skrining
kesehatan adalah jumlah anak sekolah kelas 1 sekolah dasar dan kelas 1 sekolah
menengah tingkat pertama yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di
sekolah pada awal tahun ajaran baru pada satu wilayah kerja dan pada kurun waktu tertentu

Jumlah KK yang menggunakan sarana sanitasi yang sehat adalah jumlah KK yang
menggunakan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan yaitu:

a) Mencegah kontaminasi ke badan air


b) Mencegah kontak antara manusia dan tinja
c) Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga, serta binatang lainnya
d) Mencegah bau yang tidak sedap
e) Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah dibersihkan.
Jumlah Neonatal dengan Komplikasi yang ditangani adalah jumlah neonatus dengan
komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus
dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti
asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat
badan lahir rendah < 2500 gr), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital.

Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif
sesuai standar yaitu jumlah ODGJ berat yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif
preventif yang bertujuan meningkatkan kesehatan jiwa penderita gangguan jiwa berat dan
mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ
berat diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas di wilayah kerjanya.

Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi (a) Edukasi dan evaluasi tentang
tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi lain terkait obat,
mencegah tindakan pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan
aktivitas bekerja sederhana, dan/atau; (b) Tindakan kebersihan diri ODGJ berat. Dalam
melakukan pelayanan promotif preventif diperlukan penyediaan materi KIE dan Buku Kerja
sederhana

Jumlah penderita hipertensi yg mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar adalah


jumlah penduduk usia ≥18 tahun dengan hipertensi (sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolic ≥ 90
mmHg) yang mendapat layanan kesehatan di fasilitas kesehatan sesuai standar di suatu
wilayah tertentu dan pada periode tertentu

Jumlah pengunjung usia 15-59 th mendapat pelayanan skrining kesehatan adalah jumlah
penduduk usia 15-59 tahun yang mendapat layanan skrining kesehatan sesuai standar di
fasilitas pelayanan kesehatan pada satu wilayah kerja dan pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun meliputi : (1) Deteksi kemungkinan obesitas
dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan serta lingkar perut. (2) Deteksi
hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer. (3) Deteksi
kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah. (4) Deteksi gangguan
mental emosional dan perilaku. (5) Pemeriksaan ketajaman penglihatan (6) Pemeriksaan
ketajaman pendengaran (7) Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara
klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 30–59 tahun.

Jumlah pengunjung berusia 60 th ke atas mendapat pelayanan skrining kesehatan minimal


1 kali dalam kurun waktu satu tahun adalah jumlah penduduk usia ≥60 tahun yang
mendapat layanan skrining kesehatan sesuai standar minimal satu kali di fasilitas pelayanan
kesehatan pada satu wilayah kerja dan pada kurun waktu tertentu

Jumlah penyandang Diabetes Melitus (DM) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar adalah jumlah penduduk usia ≥18 tahun diabetes melitus (gula darah sewaktu ≥ 130
mg/dl atau gula darah puasa ≥100 mg/dl dan gula darah 2 jam setelah makan ≥180 mg/dl)
yang mendapat layanan kesehatan di fasilitas kesehatan sesuai standar di suatu wilayah
tertentu dan pada periode tertentu

Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan (PF) adalah
jumlah ibu hamil mendapat layanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan publik maupun swasta

Jumlah Peserta KB aktif adalah jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang pada saat ini
masih menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi.
Jumlah Sarana Sanitasi (SS) yang dihitung adalah yang masih berfungsi saja. Jumlah SS
juga dapat dihitung dengan menjumlahkan jamban berdasarkan tipenya seperti leher angsa,
pelengsengan atapun cemplung.

Kader dilatih/terlatih adalah anggota seseorang yang menjadi bagian dari kelompok
masyarakat tertentu yang telah dilatih untuk suatu tugas pelayanan kesehatan tertentu.
Ada beberapa macam jenis kader di tingkat desa, seperti: kader posyandu, kader MTBS-M,
kader promosi kesehatan, kader/juru Malaria desa,kader desa siaga dan lain-lain.

Kampung telah melaksanakan STBM adalah kampung yang telah dilakukan pemicuan serta
pendampingan untuk mendorong perubahan perilaku hygiene dan sanitasi (5 pilar).

Kampung sudah SBS (Stop Buang air besar Sembarangan) adalah kampung/desa yang
100% masyarakatnya telah buang air besar di jamban sehat. Dalam hal ini telah tercapai
perubahan perilaku kolektif terkait Pilar 1 dari 5 Pilar STBM.

Kasus AFP (Penduduk < 15 Thn) adalah semua penduduk berumur < 15 tahun dengan
kelumpuhan (Paralysis/paresis) yang memiliki gejala sifatnya layuh (Flaccid), terjadi secara
mendadak (Acute) dan bukan disebabkan ruda paksa.

Kasus Baru BTA Positif adalah Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). TB BTA + yaitu penemuan pasien
TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu- pagi- sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan
mikroskopis: a). Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif; b).
Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil BTA positif dan foto toraks dada menunjukan
gambaran tuberkulosis; c). Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3
spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya dengan hasil BTA negatif dan tidak
ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.

Kelambu Masal adalah pembagian kelambu berinsektisida secara massal .

Kematian Ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil atau dalam 42 hari
setelah akhir kehamilannya, tanpa melihat usia dan letak kehamilannya, yang diakibatkan
oleh sebab apapun yang terkait dengan atau diperburuk oleh kehamilannya atau
penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh insiden dan kecelakaan.

Kematian Anak Balita (12 - 59 bulan) adalah kematian anak balita yang terjadi setelah usia 1
tahun sampai sebelum mencapai usia 5 tahun.

Kematian Neonatus 0 - 28 hari adalah kematian bayi yang lahir hidup dalam rentang waktu
28 hari sejak kelahiran.

Kematian Post Neonatal 29 hari - 11 bulan adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia
satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
berhubungan dengan pengaruh lingkungan luar.

Kinerja Diagnosa Malaria (%) adalah persentase pemeriksaan laboratorium, baik


menggunakan Mikroskop atau RDT dibagi jumlah yang diduga malaria atau malaria klinis.

Kinerja Distribusi Kelambu (%) adalah jumlah total kelambu yang ada di penduduk baik dari
kelambu bumil, bayi lengkap imunisasi maupun kelambu yang didistribusi secara massal
dibagi sepertiga jumlah penduduk, dengan kriteria objektif sebagai berikut:

 Dinyatakan Baik, bila lebih dari 95%


 Dinyatakan Buruk, bila kurang dari 95%
Kinerja Pengobatan (%) adalah cakupan pengobatan menggunakan ACT dibagi jumlah total
seluruh positif malaria, baik umum maupun bumil positif, dengan kriteria objektif sebagai
berikut:

 Dinyatakan Baik, lebih dari 95%


 Dinyatakan Buruk, bila kurang dari 60%

K1 adalah pemeriksaan kehamilan pada trimester ke-1 oleh tenaga kesehatan terlatih yang
terdiri dari paket 10 T yaitu:
1. Timbang-Tinggi badan
2. Tinggi fundus,
3. Tensi,
4. Test Hb,
5. Tes malaria,
6. Tes HIV/AIDS & IMS,
7. Test LILA,
8. Tablet tambah darah,
9. Tetanus Toksoid
10. Temu wicara

K-4 adalah pelayanan antenatal/kehamilan sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan
distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan (Pn) adalah Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Kn1 adalah jumlah kunjungan tenaga kesehatan pada bayi baru lahir dalam waktu 48 jam
setelah persalinan, dibagi jumlah sasaran bayi. Pelayanan Kn1 meliputi 5 pelayanan utama
yaitu Inisiasi Menyusui Dini, perawatan tali pusat, pemberian injeksi vitamin K1, pemberian
salep mata serta pemberian imunisasi HB-0.

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes,
Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).
Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan
komplikasi.
Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan,
paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu; satu kali pada umur 29
hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur
9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/
HB1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi
dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi:
konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan,
perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan
pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6 – 11 bulan

Lahir Mati adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28
minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Malaria Klinis Tanpa Pemeriksaan Laboratorium (Suspek Malaria) adalah kondisi penderita
dengan gejala klasik (dingin menggigil, demam secara berkala, berkeringat dan sakit kepala
serta juga sering disertai dengan gejala khas daerah (diare pada balita sakit atau sakit otot
pada orang dewasa), yang mana belum diambil sediaan darahnya atau belum diketahui
hasil sediaan darahnya.

Neonatus atau bayi baru lahir adalah bayi berumur 0-29 hari

Pasangan Usia Subur (PUS) pasangan suami istri yang hidup bersama dimana istrinya
berusia 15-49 tahun dan masih haid atau pasangan suami istri yang istri berumur < 15 tahun
dan sudah haid atau istri sudah berumur 50 tahun tetapi masih haid

PD3I (penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi) yaitu Difteri, Pertusis,
Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B.

Penderita dapat OAT adalah Pasien baru Tuberkulosis BTA positif yang mendapatkan
pengobatan dengan Obat Anti Tuberkulosis.

Pelayanan Anak Balita adalah anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun
yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan
dan pelaporan lainnya.

Pelayanan Ibu Nifas (KF1) adalah pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 3
hari pasca persalinan sesuai stándar.

Pelayanan ibu nifas KF3 adalah pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42
hari pasca persalinan sesuai standar, sedikitnya 3 kali; pada 6 jam pasca persalinan s.d 3
hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A 2 kali serta
persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan.

Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin adalah kunjungan pasien miskin di sarana
kesehatan strata satu pada kurun waktu tertentu.

Pelayanan Neonatal (KN Lengkap) adalah pelayanan kepada neonatus 6 jam sampai
dengan 28 hari sesuai standar, sedikitnya 3 kali: pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari
dan pada -28 hari setelah lahir yang dilakukan difasilitas kesehatan maupun kunjungan
rumah. Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar (ASI
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1
injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 (bila tidak
diberikan pada saat lahir), manajemen terpadu bayi muda.

Pelayanan Rujukan Pasien Miskin adalah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan
strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama dan baru).

Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 Bulan dari keluarga
miskin selama 90 hari. MP-ASI yang diberikan adalah MP-ASI pabrikan berupa bubuk instan
untuk bayi usia 6 – 11 bulan dan biskuit untuk anak usia 12 – 24 bulan.

Penjaringan Kesehatan Siswa SD & setingkat merupakan pelayanan siswa SD dan


setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Pilar ketiga STBM adalah Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT)
adalah melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk
memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air
minum, serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan
makanan di rumah tangga (Permenkes 3 tahun 2014).
Pneumonia adalah penyakit radang paru yang mempunyai gejala batuk, nafas cepat serta
demam. Dikategorikan nafas cepat bila: ≥ 60 x per menit pada usia 0-2 bln, ≥ 50 x per menit
pada usia 2-11 bulan, ≥ 40 x per menit pada usia 1-5 tahun. Dikategorikan demam bila suhu
badan ≥ 37,50C (Kemenkes, 2015). Balita yang terserang pneumonia dan tidak segera
diobati dengan tepat sangat mudah meninggal.

Persentase Penjaringan Kesehatan Siswa SD & setingkat adalah jumlah anak sekolah kelas
1 sekolah dasar dan kelas 1 sekolah menengah tingkat pertama yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar di sekolah pada awal tahun ajaran baru pada satu
wilayah kerja dan pada kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah keseluruhan anak
sekolah kelas 1 sekolah dasar dan kelas 1 sekolah menengah tingkat pertama dikali 100.

Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus di berikan Sarana
Kesehatan  di Kab. / Kota adalah Pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan rumah sakit, Puskesmas dan sarana Kesehatan lainnya di suatu
Kabupaten/Kota.

Posyandu Aktif adalah 1 posyandu / 100 balita dengan 5 kader aktif.

Perkiraan jumlah Bayi yang Bertahan Hidup (Surviving Infant) dihitung/ditentukan


berdasarkan jumlah bayi baru lahir dikurangi dengan jumlah kematian bayi yang didapat dari
Infant Mortality Rate (IMR) dikalikan dengan jumlah bayi baru lahir. Sasaran ini digunakan
untuk menghitung imunisasi yang diberikan pada bayi usia 2-11 bulan.

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/Kota yang


bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu di tingkat
kecamatan.

Resiko kematian bayi adalah 54 per 1000 kelahiran hidup untuk Papua, dan 74 per 1000
kelahiran hidup untuk Papua Barat, maka jumlah bayi bertahan hidup di Papua sebesar
94.6%, sedangkan untuk Papua Barat sebesar 92.6%.

Rumah Sehat adalah adalah merupakan sebagai sarana atau tempat berlindung dan
bernaung serta tempat untuk beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang
sempurna baik fisik, rohani maupun sosial budaya (Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 829/Menkes/SK/VII/1999).

Syarat-syarat kesehatan rumah tinggal yang sehat di antaranya:

 Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan tidak terbuat dari material yang bisa melepaskan
zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan dengan kriteria debu total tidak melebihi 150
µgm3, asbes bebas tidak lebih dari 0,5 fiber/m3/4 jam, dan timah hitam tidak lebih
dari 300 mg/kg. Bahan bangunan ini juga tidak terbuat dari material yang bisa
menjadi tempat perkembangbiakan organisme-organisme pantogen.

 Komponen dan Penataan Ruangan


Komponen-komponen rumah wajib memiliki ciri-ciri meliputi lantai bersifat kedap air
dan mudah dibersihkan, dinding di ruang tidur dan ruang keluarga harus dilengkapi
dengan lubang ventilasi agar sirkulasi udara dapat berjalan lancar, serta dinding di
kamar mandi dan tempat cuci wajib bersifat kedap air dan gampang dibersihkan.
Begitu pun dengan langit-langit yang mesti mudah dibersihkan dan tidak rawan
menimbulkan kecelakaan.

 Rumah yang dilengkapi dengan bumbu setinggi 10 meter harus didukung dengan
penangkal petir. Ruangan-ruangan di dalam rumah juga perlu ditata sedemikian rupa
supaya bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Pun demikian halnya dengan ruangan
dapur sebaiknya disertai dengan sarana pembuangan asap.

 Pencahayaan
Ada dua macam pencahayaan yang mendukung keberadaan rumah tersebut. Di
antaranya yaitu pencahayaan alami dari sinar matahari dan pencahayaan buatan
dari lampu. Kedua pencahayaan ini harus bisa menerangi seluruh bagian ruangan
dengan minimal intensitas cahaya sekitar 60 lux dan tidak bersifat menyilaukan
mata.

 Kualitas Udara
Ketentuan kualitas udara di rumah yang baik antara lain suhu berkisar antara 18-30
derajat celsius, kelembaban sekitar 40-70 persen, konsentrasi gas SO2 kurang dari
0,1 ppm/24 jam, sirkulasi lancar, konsentrasi gas CO maksimal 100 ppm/8 jam, dan
konsentrasi gas formaldehide paling tinggi 120 mg/m3.

 Ventilasi
Ukuran luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen setidaknya 10
persen dari total luas lantai di masing-masing ruangan.

 Binatang Penular Penyakit


Rumah yang sehat juga bebas dari binatang penular penyakit yang bersarang di
dalamnya. Sebagai tambahan, contoh binatang-binatang tersebut yakni tikus,
kecoak, lalat, kelabang, dan lain-lain.

 Air
Air di dalam rumah harus senantiasa tersedia dengan kapasitas minimal 60
liter/hari/orang. Kualitas air yang bersih ini wajib memenuhi semua persyaratan
kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.

 Sarana Penyimpanan
Rumah yang mempunyai sarana penyimpanan makanan yang aman, bersih, dan
higienis.

 Limbah
Limbah cair yang berasal dari rumah harus dikelola dengan baik supaya tidak
mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan
tanah. Begitu pula dengan pengelolaan limbah padat wajib dikerjakan dengan
sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari lingkungan di
sekitarnya.

Rumah Tangga yang ber PHBS adalah Rumah Tangga yang melaksanakan 10 PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang terdiri dari: 1)Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, 2)memberi bayi ASI Eksklusif, 3)Menimbang balita setiap bulan, 4)
Menggunakan air bersih, 5)Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6)Menggunakan
jamban sehat, 7)Memberantas jentik di rumah sekali seminggu, 8)Makan buah dan sayur
setiap hari, 9)Melakukan aktifitas fisik setiap hari, 10)Tidak merokok.

Sanitasi TTU (Tempat-Tempat Umum) adalah : suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya/menularnya suatu penyakit.

Sarana Air Bersih (SAB) adalah fasilitas yang dibangun dan dapat menghasilkan air bersih
seperti Sumur Gali (SGL), Sumur Pompa Tangan (SPT), Sumur Pompa Listrik (SPL), Sumur
Bor, Penampung Air Hujan (PAH), Hidran Umum (HU), Sambungan Rumah (SR) ataupun
Perlindungan Mata Air (PMA). Jumlah SAB disetiap kampung dihitung jumlahnya yang
masih berfungsi.

Sarana Sanitasi (SS) adalah merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk digunakan
sebagai tempat buang air besar dan yang efektif untuk memutus mata rantai penularan
penyakit.Yang termasuk sarana sanitasi ini memiliki penyebutan yang berbeda-beda yaitu
jamban keluarga, MCK, WC atapun toilet. (Berbagai sumber)

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) bangunan yang digunakan untuk mengumpulkan
air buangan sisa pemakaian dari kran / hidran umum, sarana cuci tangan, kamar mandi,
dapur, dan lain-lain, sehingga air limbah tersebut dapat tersimpan atau meresap ke dalam
tanah dan tidak menyebabkan penyebaran penyakit serta tidak mengotori lingkungan
sekitarnya. SPAL tidak menyalurkan air kotor dari peturasan/jamban).

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Infeksi sifilis ditularkan terutama melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat ditularkan dari
ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis
kongenital.

Slide Positivity Rate (SPR) adalah jumlah slide darah positif per 100 slide darah yang
diperiksa, dengan kriteria objektif sebagai berikut:
 Dinyatakan baik (warna hijau) bila kurang dari atau sama dengan 5%
 Dinyatakan sedang (warna kuning) bila antara 6-60%
 Dinyatakan kurang (warna merah) bila lebih dari 60%

STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yaitu pendekatan untuk mengubah perilaku
higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB) sembarangan,
mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola
sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Sumber air minum (SAM) terlindung adalah air leding, keran umum, air hujan atau mata air
dan sumur tertutup yang jaraknya lebih dari 10 m dari pembuangan kotoran (septik
tank/cubluk) dan pembuangan sampah. Sumber air terlindung tidak termasuk air dari penjual
keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung. Proporsi
penduduk atau rumah tangga dengan akses terhadap sumber air minum yang terlindung
adalah perbandingan antara penduduk atau rumah tangga dengan akses terhadap sumber
air minum yang terlindung dengan penduduk atau rumah tangga seluruhnya, dinyatakan
dalam persentase.

Success Rate (SR) jumlah pasien BTA (+) baru yang dapat pengobatan lengkap dan
sembuh dibagi dengan jumlah pasien BTA (+) baru yang diobati dikalikan 100% (Kemenkes,
2015).

Surviving infants adalah bayi yang bertahan hidup setelah kelahiran sampai dengan usia 11
bulan 29 hari.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah tempat untuk menimbun sampah dan merupakan
bentuk tertua perlakuan sampah. TPA dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di
mana pembuang sampah membawa sampah di tempat produksi) begitupun tempat yang
digunakan oleh produsen.

Tempat Pengolahan Makanan (TPM) adalah suatu tempat dimana makanan diolah, tempat
pengolahan ini sering disebut dapur. Contohnya: Restoran/Rumah Makan/Kantin, dan lain-
lain (Permenkes 1098/Menkes/sk/VII/2003 tentang Hygiene Rumah Makan dan Restoran).
Syarat Tempat Pengolahan Makanan antara lain:
1. Lantai
Permukaan lantai harus rata, lantai harus dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama akan
kerusakan dan korosi bila terkena air, garam, basa, asam atau bahan kimia lainnya, kedap
air, tidak ada genangan air, mudah dibersihkan, tidak licin, lantai ruang pengolahan
mempunyai kelandaian yang cukup kearah saluran pembuangan. Lantai hendaknya dalam
keadaan bersih dan terpelihara sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2. Dinding
Dinding pada tempat pengolahan sekurang-kurangnya satu meter diatas permukaan lantai
harus kedap air. Permukaan dinding bagian dalam harus rata, berwarna terang, halus, kuat,
dan kokoh, tahan lama, tahan garam, tahan asam, tahan basa, dan bahan kimia lainnya
serta mudah dibersihkan. Dinding tidak dalam keadaan rusak dan lembab.
3. Atap
Atap pada pengolahan makanan harus dibuat dari bahan yang kedap air dan tidak bocor.
Tidak mudah terbakar atau tahan lama serta konstruksinya bebas tikus.
4. Langit-langit
Langit-langit harus terbuat dari bahan yang tahan debu, tahan lama, kedap air dan mudah
dibersihkan. Luas langit-langit harus menutupi permukaan bawah atap dan rata, konstruksi
bebas tikus dan sekurang-kurangnya 2,4 meter dari permukaan lantai. Permukaan langit-
langit bagian dalam harus rata dan berwarna terang, kedap air, mudah dibersihkan, dan
dalam keadaan bersih.
5. Pencahayaan
Pencahayaan sebaiknya tidak menyilaukan dan tersebar merata sehingga sedapat mungkin
tidak menimbulkan bayangan nyata. Intensitas pencahayaan / penerangan setiap ruangan
harus cukup untuk melakukan pekerjaan pengolahan makanan secara efektif dan kegiatan
pembersih ruangan.
6. Penghawaan atau ventilasi
Penghawaan ini harus cukup, sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Ventilasi
yang cukup dapat mencegah udara dalam ruangan menjadi panas, mencegah terjadinya
kondensasi uao air atau lemak pada lantai, dinding atau langit, dan membuang asap, baud
an pencemaran lain dari ruangan. Luas ventilasi ini minimal 10% dari luas lantai ruangan.

Test HIV adalah suatu tes darah yang khusus dipakai untuk memastikan seseorang telah
terinfeksi HIV atau tidak. Terjadinya infeksi HIV ini dapat dideteksi dengan mengetes adanya
zat anti atau disebut antibodi terhadap HIV di dalam darah seseorang.

TPM (Tempat Pengolahan Makanan) adalah tempat-tempat umum di mana makanan diolah
dan disiapkan.

Tokoh masyarakat dilatih/terlatih adalah pemimpin/tokoh masyarakat yang telah dilatih untuk
menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat

Tempat – tempat umum (TTU) adalah : suatu tempat dimana orang banyak berkumpul untuk
melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun secara terus menerus. Contohnya: kantor
pemerintah/swasta (perantoran), sekolah/perguruan tinggi, rumah ibadah, hotel dan tempat
penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan
pangkas rambut, dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit dan sarana kesehatan
lain.

Upaya kesehatan adalah kegiatan pelayanan yang dapat meningkatkan status kesehatan
masyarakat.

Vaksin Campak merupakan vaksin virus yang dilemahkan. Vaksin campak diberikan untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Penyakit campak ditandai dengan
gejala demam, bercak kemerahan pada kulit, batuk, pilek, konjunctivitis (mata merah), yang
selanjutnya dapat timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ketubuh dan
tangan serta kaki.

Vaksin HB-0 adalah imunisasi Hepatitis B yang diberikan pada bayi baru lahir sampai umur
7 hari. Pemberian vaksin 3 kali pada bayi terbukti mampu mencegah penyakit hepatitis B
sampai 75 %.Penyakit Hepatitis B atau penyakit kuning disebabkan oleh virus hepatitis B.
Penyakit ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada hati.

Vaksin Polio merupakan suspensi virus poliomyelitis yg sudah dilemahkan. Vaksin Polio
terbukti 90% efektif untuk mencegah infeksi polio pada anak. Polio adalah penyakit yang
bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak.

Wanita Usia Subur (WUS) adalah semua wanita yang telah memasuki usia antara 15-49
tahun tanpa memperhitungkan status perkawinannya.

Wastage Rate (Pemborosan) adalah jumlah penggunaan bahan dibandingkan dengan


jumlah kebutuhan bahan (termasuk buffer stock)

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    Daftar Tabel
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Biodata
    Biodata
    Dokumen1 halaman
    Biodata
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Dokumen1 halaman
    Daftar Gambar
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen3 halaman
    COVER
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • INTISARI
    INTISARI
    Dokumen1 halaman
    INTISARI
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen8 halaman
    Bab 1
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen9 halaman
    Bab V
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen35 halaman
    Bab Ii
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Lampiran
    Daftar Lampiran
    Dokumen1 halaman
    Daftar Lampiran
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Master Tabel Wahyuni
    Master Tabel Wahyuni
    Dokumen1 halaman
    Master Tabel Wahyuni
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Lembaran Pengesahan
    Lembaran Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembaran Pengesahan
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab V Wahyuni
    Bab V Wahyuni
    Dokumen9 halaman
    Bab V Wahyuni
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Wahyuni
    Kuesioner Wahyuni
    Dokumen3 halaman
    Kuesioner Wahyuni
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel Wahyuni
    Daftar Tabel Wahyuni
    Dokumen2 halaman
    Daftar Tabel Wahyuni
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi Wahyuni
    Bab Vi Wahyuni
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi Wahyuni
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen30 halaman
    Bab Ii
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Format Ruk
    Format Ruk
    Dokumen3 halaman
    Format Ruk
    irawati hamzah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Do Definisi Operasional - 200217
    Do Definisi Operasional - 200217
    Dokumen14 halaman
    Do Definisi Operasional - 200217
    lenny andriani
    Belum ada peringkat