Anda di halaman 1dari 10

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Secara skematis kerangka konsep dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian

Upaya Pengontrolan Nyeri


Pada Pasien Gastritis

3.2. Definisi Operasional

Batasan-batasan dalam defenisi operasional pada penelitian yang akan

dilakukan yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Defenisi Cara Alat Skala
No Variabel Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur Ukur
1. Upaya Suatu cara yang Kuesioner Kuesioner Ordinal 1. Kurang baik jika
pengontrolan dilakukan pasien skor jawaban <
nyeri pasien untuk mengatasi mean / median
gastritis dan mencegah nyeri 2. Baik jika skor
gastritis jawaban ≥ mean /
median
2. Penilaian Suatu tindakan Kuesioner Kuesioner Ordinal 1. Nyeri ringan jika
Skala Nyeri yang dilakukan skala nyeri 1-3
untuk mengetahui 2. Nyeri sedang jika
tingkat kesakitan skala nyeri 4-6
atau nyeri yang 3. Nyeri berat jika
sedang diderita skala nyeri 7-10
pasien
3.3. Jenis Penelitian
38

Penelitian deskriptif yaitu salah satu jenis metode penelitian yang

menggambarkan atau mendeskripsikan, sedangkan pendekatan cross

sectional yaitu pendekatan yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali,

tidak ada follow up (Hidayat, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan upaya pengontrolan nyeri

pada pasien gastritis di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2019,

dimana semua objek penelitian dilakukan penelitian secara bersamaan.

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di Puskesmas Tanjung Pinang Kota

Jambi dan penelitian ini akan direncanakan pada bulan April tahun 2019.

3.5. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Saryono (2011) adalah keseluruhan sumber data

yang diperlukan dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pasien yang mengalami penyakit gastritis yang berada di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi bulan Januari s/d

Juli sebanyak 236 orang.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2010), sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling

yaitu suatu teknik sampling yang dipilih berdasarkan pertimbangan


39

peneliti sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Setiap unsur populasi

harus memilik kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.

Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan

rumus Lameshow yaitu :

n = Z²1 – α/2 P(1-P) N

d² (N-1) + Z²1 – α/2 P(1-P)


Ket :

N = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z²1 – α/2 = Nilai z pada derajat kepercayaan 1- α/2 deviasi normal

95% (1.96)

P = Proporsi tidak diketahui maka p yang dipilih adalah

50%=0,5, sehingga P(1-P) adalah 0.5

d = Presisi absolute yang diinginkan sebesar 10% (0.1)

N = Jumlah populasi 236 orang

Perhitungan :

n = (236) (1.96)² (0.5)(0.5)


(236-1) (0.1)² + 1.96² (0.5)(0.5)
= (236) (3.8416) (0.25)
(235) (0.01) + 3.8416 (0.25)
= 226,6544
2,35 + 0.9604 33104
= 68,5 = 69 0rang
Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 responden.

Kriteria inklusi :
40

a. Pasien yang mengalami nyeri gastritis yang berada di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

b. Bersedia menjadi responden yang hadir pada saat

penelitian.

c. Dapat diajak berkomunikasi dan kooperatif

Kriteria eksklusi :

a. Pasien gastritis yang bukan tinggal di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

b. Tidak bersedia menjadi responden.

3.6. Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer

Menurut Hidayat (2010), data primer disebut juga dengan data

tangan pertama. Pengumpulan data yang dikumpulkan langsung dari

sumbernya. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu

data mengenai gambaran upaya pengontrolan nyeri pada pasien

gastritis di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2019.

b. Data sekunder

Menurut Hidayat (2010), data sekunder adalah data yang

diperoleh dari pihak lain. Pengumpulan data penunjang atau pelengkap


41

yang diambil dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tanjung Pinang

Kota Jambi.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden (Hidayat, 2010). Kuesioner

yang digunakan adalah pertanyaan untuk mengambil data mengenai

gambaran upaya pengontrolan nyeri pada pasien gastritis di Puskesmas

Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2019.

3.7. Langkah – Langkah Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Konsultasi judul dengan pembimbing.


b. Studi pustaka untuk menentukan acuan penelitian.
c. Mengadakan studi pendahuluan.
d. Menyusun proposal penelitian.
e. Mempresentasikan proposal penelitian.
f. Mengurus surat izin penelitian.

Dengan pengantar dari STIKES HI Jambi, surat ijin penelitian

diajukan pada Kesbangpol lalu peneliti berkoordinasi dengan tempat

penelitian untuk melakukan penelitian.

g. Ketika peneliti menemukan calon responden yang cocok

dengan kriteria inklusi, peneliti memperkenalkan diri kepada calon

responden dan menerangkan maksud dan tujuan.


2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengumpulan data
42

Melakukan observasi dan pengisian kuesioner dengan responden.

Hasilnya dimasukkan dalam lembar pengisian data.

b. Pengolahan data

Setelah data terkumpul kemudian diedit secara manual dan diolah

melalui komputerisasi, kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel

dan gambar.

3. Tahap Penutup

a. Setelah data lengkap dan disajikan dalam bentuk skripsi selanjutnya

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

b. Mempresentasikan hasil penelitian.

c. Revisi hasil presentasi.

d. Penjilitan dan dan pengumpulan Skripsi.

3.8. Pengolahan Data

Menurut Sulistyaningsih (2011), data yang telah dikumpulkan

selanjutnya diolah melalui tahapan, sebagai berikut :

1. Editing

Data editing adalah kegiatan memeriksa data, kelengkapan,

kebenaran pengisian data, keseragaman ukuran, keterbacaan tulisan dan

konsistensi data berdasarkan tujuan penelitian. Langkah ini sangat

penting dan peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

a. Hanya memilih atau memasukkan data yang penting dan benar-benar

diperlukan.
43

b. Hanya memilih data yang objektif (tidak bias). Apabila ada data isian

dalam angket yang kosong (tidak diisi) atau data isian tidak jelas

atau tidak terbaca atau jawaban tidak sesuai perintah, maka peneliti

tidak boleh membuat interpretasi sendiri. Dianjurkan agar data

tersebut tidak digunakan.

c. Bila data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara atau

angket, harus dibedakan antara informasi yang diperlukan dengan

kesan pribadi responden.

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data yang berskala nominal

dan ordinal. Kodenya berbentuk angka/numerik/nomor bukan simbol

karena hanya angka yang dapat diolah secara statistik dengan bantuan

program komputer. Dalam pengkodean penelitian variabel yaitu :

a. Upaya Pengontrolan Nyeri

1) Kurang baik diberi kode 1.

2) Baik diberi kode 2.

b. Skala Nyeri

1) Nyeri Ringan diberi kode 1.

2) Nyeri Sedang diberi kode 2.

3) Nyeri Berat diberi kode 3.

3. Scoring
44

Scoring dilakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada setiap

pertanyaan kuesioner dan pada saat pengkategorian setiap variabel. Pada

pengkategorian skor variabel antara lain :

a. Upaya Pengontrolan Nyeri

Skoring pilihan jawaban untuk pertanyaan "Ya" diberikan

diberikan nilai 1. Sedangkan skoring pilihan jawaban untuk

pertanyaan "Tidak" diberikan nilai 0. Jika jumlah jawaban ≥ mean

dikelompokkan upaya pengontrolan nyeri baik dan jika jumlah

jawaban < mean dikelompokkan upaya pengontrolan nyeri kurang

baik.

b. Peran Petugas Kesehatan

Skala nyeri 1 - 3 (nyeri ringan) nyeri masih dapat ditahan dan

tidak mengganggu pola aktivitas sipenderita, skala nyeri 4 - 6 (nyeri

sedang) nyeri sedikit kuat sehingga dapat mengganggu pola aktivitas

penderita, dan skala nyeri 7 - 10 (nyeri berat) nyeri yang sangat kuat

sehingga memerlukan therapy medis dan tidak dapat melakukan pola

aktivitas mandiri.

4. Entry data

Data entry adalah memasukkan data yang telah di coding ke

dalam program komputer. Perlu ketelitian dan kecermatan peneliti

memasukkan data tersebut karena apabila salam melakukan entry, maka

akan berpengaruh pada kebenaran data dan selanjutnya akan berpengaruh

pada analisis serta pengambilan kesimpulan hasil penelitian.


45

5. Cleaning

Dilakukan untuk memastikan bahwa keseluruhan data sudah

dientri dan tidak terdapat kesalahan dalam memasukkan data sehingga

siap untuk dianalisis.

3.9. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat. Menurut Saryono (2013), analisis univariat merupakan data yang

diperoleh dari hasi pengumpulan dapat disajikan dalam bentuk tabel distibusi

frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik.

3.10. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung

dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain

sebagai berikut :

1. Inform Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan

penelitian mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan.


46

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak memberikan / mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitiam yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai