Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan desain deskriptif menggunakan lembar
observasi dengan cara melihat data primer medical record untuk mengetahui
karakteristik terjadinya kista ovarium pada wanita usia subur di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Annisa Jambi bulan Januari – Maret 2017. Dengan pendekatan
kuota sampling.

B. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep pada penelitia ini adalah sebagai berikut :

Sosiodemografi

- Umur Kejadian kista


- Pendidikan
ovarium
- Pekerjaan
- Status
perkawinan

C. Variabel dan Definisi Operasional


1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik (umur,
pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan) dan kejadian kista
ovarium pada wanita usia subur.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional juga dapat bermanfaat untuk mengarahkan
kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan
serta pengemban instrumen/alat ukur.

21
22

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabbel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Operasional Ukur
Umur Lama hidup observasi Data 1. <20 Ordinal
wanita rekam Tahun
penderita medik 2. 20-35
kista ovarium Tahun
dalam tahun 3. >35
dihitung sejak Tahun
lahir sampai
saat ini.
Pendidikan Jenjang Observasi Data 1. Renda Nominal
pendidikan rekam h
terakhir yang medi ≤SMP
ditempuh 2. Tinggi
wanita (SMA,
penderita ista PT)
ovarium
Pekerjaan Kegiatan Observasi Data 1. Bekerj Nominal
yang harus ream a
dilakukan medik 2. Tidak
oleh wanita bekerj
penderita ista a
ovarium
terutama
untuk
menunjang
kehidupannya
23

Status Status wanita Observasi Data 1. Kawin Nominal


perkawinan penderita ista ream 2. Belum
ovarium medik kawin
berdasarkan
riwayat
pernikahan
Kejadian Wanita Oservasi Data 1. Obbse Nominal
kista dengan kista ream rvasi
ovarium ovarium medik 2. Terapi
hormo
nal
3. Bedah
medis

D. Tempat dan waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan penelitian adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak
Annisa Jambi
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 21-22 Agustus 2017

E. Populasi dan sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto,
2010)Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kista ovarium yang
dirawat inap di RSIA Annisa Jambi dari januari sampai Maret 2017
sebanyak 129 pasien.
24

2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2010) Sampel dalam penelitian adalah penderita kista ovarium
di Rumah sakit Ibu dan Anak Annisa Tahun 2017.
Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih,
tergantung setidak-tidaknya dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti.
Untuk penelitian yang risikonya besar, tentu saja jika sampel besar
hasilnya akan lebih baik. Untuk menentukan besarnya sampel dalam
penelitian ini, jika populasi lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 15%
dari populasi, jadi besarnya sampel penelitian adalah :
n = 15% x Total Populasi
= 15% x 129
= 19,35 = 19 orang

F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dengan cheklist beberapa
variabel, dengan menggunakan data primer dan data dari medical record
RSIA Annisa Jambi. Untuk mempermudah analisa data diberikan code
(koding) pada variabel-variabel sebagai berikut :
1) Umur pasien dengan kista ovarium
Kode 1 untuk kategori umur <20 tahun, Kode 2 untuk kategori umur 20-
35 tahun, Kode 3 untuk kategori umur >35 tahun
25

2) Pendidikan pasien dengan kista ovarium


Kode 1 untuk kategori pendidikan rendah : SMP, Kode 2 untuk kategori
pendidikan tinggi : SMA dan PT
3) Pekerjaan pasien dengan kista ovarium
Kode 1 untuk kategori bekerja, Kode 2 untuk kategori tidak bekerja
4) Status perkawinan pasien dengan kista ovarium
Kode 1 untuk kategori status kawin, Kode 2 untuk kategori status tidak
kawin

G. Pengolahan dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini didasarkan pada teori menurut
(Notoadmodjo, 2010) :
Berikut adalah langkah-langkah pengolahan data setelah semua data
terkumpul :
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan data
dari pasien yang sama.
b. Coding
Setelah semua data diedit, selanjutnya dilakukan peng”kodean”
atau “coding” yakni mengubah data daam bentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan
1) Umur pasien dengan kista ovarium
Kode 1 untuk kategori umur <20 tahun
Kode 2 untuk kategori umur 20-35 tahun
Kode 3 untuk kategori umur >35 tahun
2) Pendidikan pasien dengan kista ovarium
Kode 1 untuk kategori pendidikan rendah : SMP
Kode 2 untuk kategori pendidikan tinggi : SMA dan PT
26

3) Pekerjaan pasien dengan kista ovarium


Kode 1 untuk kategori bekerja
Kode 2 untuk kategori tidak bekerja
4) Status perkawinan pasien dengan kista ovarium
Kode 1 untuk kategori status kawin
Kode 2 untuk kategori status tidak kawin
c. Entry
Data yang dalam bentuk “kode” dimasukkan ke dlam program atau
“softwere” komputer.
2. Analisis Data
Analisis data disesuaikan dengan tujuan dan skala data dari
variabel yang akan diuji. Adapun teknik yang digunakan adalah analisis
univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik.

Anda mungkin juga menyukai