Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah korelasional. Penelitian
korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Arikunto, 2010).
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Cross Sectional, yaitu
data yang menyangkut variabel bebas dan terikat dikumpulkan dalam waktu
yang bersamaan (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini dilakukan survei
yaitu suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan prevalensi, distribusi, dan hubungan antar variabel
dalam suatu populasi (Nursalam, 2010).
Pada penelitian ini diteliti hubungan stres dengan kejadian gastritis
pada remaja di Ruang Rawat Inap RS Betha Medika Kabupaten Sukabumi.

3.2 Kerangka Penelitian

Stres
Kejadian Gastritis Pada
Remaja

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

3.3 Variabel Penelitian


Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmojo, 2010). Sedangkan menurut Sudigdo
Sastroasmord, dkk, variabel merupakan karakteristik subjek penelitian yang
berubah dari satu subjek ke subjek lainnya (Hidayat, 2010).

39
40

Dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas
(independent) dan variabel tak bebas (dependent).
3.3.1 Variabel bebas (independent), sering disebut juga variabel
prediktor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang
mempengaruhi (Hidayat, 2010). Dalam penelitian ini yang
termasuk variabel bebas yaitu Stres
3.3.2 Variabel terikat (dependent), sering juga disebut variabel kriteria,
respon, dan output (hasil). Variabel dependent merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independent atau variabel bebas (Hidayat, 2010). Dalam penelitian
ini, yang termasuk variabel tak bebasnya yaitu kejadian gastritris.

3.4 Definisi Operasional


3.4.1 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan
berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian,
sedangkan cara pengukuran merupakan cara di mana variabel dapat
diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2010).
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan
data dan menghindarkan perbedaan interpretasinya serta membatasi
ruang lingkup variabel (Hidayat, 2010).
41

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Stres Dengan Kejadian


Gastritis Pada Remaja di Ruang Rawat Inap RS Betha
Medika Kabupaten Sukabumi

Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Stres Stres Kuesioner a. Normal, jika jumlah Ordinal
merupakan skor (0-14)
suatu tahapan b. Ringan, jika jumlah
reaksi atau skor (15-18)
respon tubuh c. Sedang, jika jumlah
yang di alami skor (19-25)
terhadap stresor. d. Berat jika jumlah
skor (26-33)
e. Sangat berat (≥34)

Sumber: DASS 42
2. Kejadian Seseorang yang 1. Observasi a. Gastritis, jika Nominal
gastritis mengalami 2. Rekam diagnosa dokter
gastritis Medik gastritis dan atau
dibuktikan 3. Wawancar ada salah satu atau
dengan adanya a lebih tanda dan
diagnose dokter gejala yang
dan adanya dirasakan
tanda dan gejala b. Tidak gastritis, jika
gastritis: diagnosa dokter
1. Nyeri di ulu bukan gastritis dan
hati tidak ada salah satu
(epigastrium) tanda yang
2. Tidak napsu dirasakan
makan
3. Mual dan
muntah
4. Hematemesis
42

3.5 Populasi dan Sampel


3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Populasi merupakan seluruh atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek yang
dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
subjek tersebut (Hidayat, 2010).
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pasien remaja
yang di ruang rawat inap RS Betha Medika yang berjumlah 249 pada
bulan Agustus 2019
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sedangkan menurut
Hidayat (2010) sampel merupakan bagian dari populasi yang akan
diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel penelitian ini yaitu sebagian pasien remaja yang di
ruang rawat inap RS Betha Medika.
3.5.2.1 Besar Sampel
Jumlah ukuran sampel yang diperlukan dalam
penelitian ini dihitung menggunakan rumus berdasarkan rumus
Slovin karena jumlah populasi < 10.000, maka rumus yang
digunakan adalah :
43

N
n=
1+ N e 2

249 249 249 249


n= = = = = 157,7
1+ 249 ( 0.05 ) 1+ 249(0.0025) 1+ 0,62 1,62
sampel dibulatkan menjadi 158 sampel pasien remaja yang di
ruang rawat inap RS Betha Medika
Keterangan :
n : Jumlah sampel yang diinginkan
N : Jumlah populasi
e : Tingkat kekeliruan (0,05).
3.5.2.2 Kriteria
a) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel
yang dapat dimasukkan atau yang layak untuk diteliti
(Nursalam, 2010). Kriteria inklusi responden dalam
penelitian ini sebagai berikut :
 Pasien yang berusia remaja usia 10-19 tahun
 Pasien yang kooperatif
 Pasien yang bersedia menjadi subyek penelitian
b) Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel
yang tidak dapat ambil atau tidak layak untuk diteliti
(Nursalam, 2010). Kriteria ekslusi dalam penelitian ini
sebagai berikut :
 Pasien yang mengkomsumsi obat anti inflamasi non
steroid ( asam mepenamat, Aspilet )
 Pasien yang mengkonsumsi alkohol berlebih
 Pasien perokok berat
 Pasien dengan pemberian obat kemoterapi
44

3.5.2.3 Cara Pengambilan Sampel


Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kuota Sampling yaitu teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mmpunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono,
2013).

3.6 Teknik Pengumpulan Data


3.6.1 Jenis Data
a) Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013). Data
primer dalam penelitian ini yaitu hasil pengumpulan data melalui
kuesioner yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang dikumpulkan
melalui kuesioner yaitu data tentang karakteristik responden
meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan riwayat di rawat.
b) Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data ke pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2013). Data sekunder pada
penelitian ini didapat dari catatan atau profil RS Betha Medika
Kabupaten Sukabumi, buku, jurnal dan internet.
3.6.2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuisioner. Kuisioner merupakan alat ukur berupa angket dengan
beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan jika jumlahnya besar dan
responden dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan
hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuisioner mengacu pada
45

parameter yang sudah dibuat oleh peneliti terhadap penelitian yang


akan dilakukan (Hidayat,2007).
3.6.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013).
Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Kuesioner tertutup adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih (Arikunto, 2010). Responden memberikan
tanda check list (√) pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan
dalam kuesioner.
Alat ukur yang akan digunakan pada variabel stres dilihat
dengan menggunakan kuesioner kecemasan baku DASS 42. Instrumen
stres mengacu pada skala Likert (Likert’s Summated Rating) adalah
metode pengukuran sikap (attitude) yang banyak digunakan dalam
penelitian karena kesederhanaannya. Nilai jawaban dari variabel stres
dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Nilai Jawaban Skala Likert

Pertanyaan Negatif
Tidak Pernah TP 0
Kadang-kadang KK 1
Sering S 2
Sangat Sering SS 3

3.6.5 Prosedur Penelitian


a) Tahap Persiapan
46

Langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam


persiapan adalah sebagai berikut: menentukan atau memilih
masalah melalui study pendahuluan, menyusun latar
belakang, merumuskan masalah, menentukan tujuan,
menentukan kegunaan penelitian, menentukan kerangka
pemikiran, menentukan tinjauan pustaka, menentukan jenis
penelitian, menentukan lokasi dan waktu, menentukan
variabel, menentukan definisi konseptual dan operasional,
menentukan populasi dan sampel, menyusun teknik
pengumpulan data, menentukan instrument penelitian.
b) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan
fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi
melalui kuisioner tahap pelaksanaan meliputi :
Langkah 1 : Menganalisis data
Langkah 2 : Menarik kesimpulan
c) Tahap Pelaporan
Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir berupa penyusunan
laporan yang kemudian diikuti dengan pencetakkan dan
penggandaan laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain.

3.7 Pengolahan dan Teknik Analisa Data


3.7.1 Pengolahan Data
Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul maka dilakukan
pengolahan data dengan langkah sebagai berikut:
a) Editing
Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali
kelengkapan data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing
dilakukan pada saat data terkumpul.
b) Coding
47

Coding yaitu kegiatan pemberian kode numerik (angka)


terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode
ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer.
c) Scoring
Pernyataan yang diberikan skor adalah pernyataan tentang
stres. Skor untuk masing-masing pernyataan mengacu kepada skala
guttman.
d) Memasukan Data (Data Entry) Atau Prosessing
Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah
dikumpulkan kedalam data base komputer, kemudian peneliti
membuat distribusi frekuensi sederhana. Pada penelitian ini
jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk “kode” di
masukan ke dalam komputer dengan menggunakan Microsoft Exel
2013 lalu dijumlahkan hasil selanjutnya distribusikan dan di kode
dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions
(SPSS 16.0).

3.7.2 Analisa Data


Analisis data dilakukan dengan menggunakan Software
Program SPSS (Statistical Product Service Solution) Versi 16.0 (For
Windows) berupa analisa secara univariat dan bivariat.
3.7.2.1 Analisa Univariat
Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik dan setiap variabel penelitian.
Umumnya menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui
gambaran variabel yang diteliti (Notoatmojo, 2010).
a) Analisa Univariat Karakteristik Responden
Analisa data yang digunakan adalah analisa secara
univariat yaitu distribusi frekuensi karakteristik responden
48

meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan responden dan


lamanya bekerja. Untuk total jawaban instrumen
dipersentasekan dalam bentuk rumus berikut :
n
P= x 100%
N
Keterangan :
P : Persentase jumlah responden
n : Nilai yang diperoleh
N : Jumlah seluruh responden
b) Analisa Univariat Variabel
Analisa Univariat adalah analisis yang
menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri
maupun secara kelompok. Tujuannya untuk membuat
gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki atau diteliti (Riyanto, 2010).
Analisa univariat variabel stres menggunakan
pertanyaan baku (DASS42) namun untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan penelitian, maka peneliti tidak
memasukan instrumen tentang kecemasan dan depresi.
Berikut adalah hasil ukur variabel stres yaitu:
a) Normal, jika jumlah skor (0-14)
b) Ringan, jika jumlah skor (15-18)
c) Sedang, jika jumlah skor (19-25)
d) Berat jika jumlah skor (26-33)
e) Sangat berat (≥34)
Analisa variabel kejadian gastritis menggunakan
pertanyaan tertutup menurut Guttman dengan pilihan
jawaban yaitu “Ya” dan “Tidak” (Arikunto, 2010).
a) Kategori “ Gastritis”
49

b) Kategori “Tidak Gastritis”


3.7.2.2 Analisis Bivariat
Analisa data bivariat merupakan analisa yang dilakukan untuk
menjelaskan hipotesis hubungan variabel bebas dengan variabel
terikat (Notoadmodjo, 2012). Analisa bivariat penelitian ini
menggunakan uji statistik Chi-Square. Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
X 2 =¿ ¿
Keterangan :
X2 : Nilai Chi Square
fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori
fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa H0


ditolak dan H1 dierima jika didapatkan nilai p ≤ 0,05 (ada
hubungan) dan H0 diterima dan H1 ditolak jika didapatkan nilai p
> 0,05 (tidak ada hubungan).

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.8.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap RS Betha Medika
Kabupaten Sukabumi
3.8.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Juli 2019 sampai

dengan Agustus 2019.

3.9 Etika Penelitian


Adapun prinsip-prinsip etika penelitian menurut A.A Hidayat (2010), antara
lain
50

3.9.1 Prinsip Manfaat


Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka penelitian yang
dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan membebaskan, tidak
memberikan atau menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak
menjadikan manusia untuk diekploitasi. Penelitian yang dihasilkan
dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan antara aspek
risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang dilakukan dapat
mengalami dilema dalam etik.
3.9.2 Prinsip Menghormati Manusia
Manusia memiliki hak dan mahluk yang mulia yang harus dihormati,
karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan antara mau
dan tidak untuk diikut sertakan menjadi subjek penelitian.
3.9.3 Prinsip Keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia
dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak
menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan
terhadap manusia.
3.9.4 Aspek Kerahasiaan
Data yang diperoleh dari subjek penelitian akan dijamin
kerahasiaannya, dan penggunaan data tersebut hanya untuk
kepentingan penelitian saja.
3.9.5 Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek tersedia, maka
51

mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden


tidak tersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.
Beberapa informasi yang ada dalam informed consent tersebut antara
lain : partisipasi klien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang
akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi
dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai