Disusun Oleh :
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Laporan Pendahuluan dan
Asuhan Keperawatan tentang Glomerulonefritis Sindrom meskipun masih jauh dari
kesempurnaan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah sistem UROLOGI yang
dibimbing oleh bapak Ns. Moch. Maftuchul Huda, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kom.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang kepada pembimbing yang telah
meluangkan waktu baik diwaktu jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini, serta pihak-pihak yang terlibat,
baik langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang konstruktif demi kemajuan dan kebaikan makalah ini
sangat penulis harapkan
Akhirnya penulis berharap makalah Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
tentang Glomerulonefritis Sindrom ini dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum
dan mahasiswa STIKES Karya Husada Kediri khususnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akhir dan tingginya angka morbiditas pada anak. Terminologi glomerulonefritis yang
dipakai disini adalah untuk menunjukkan bahwa kelainan yang pertama dan utama
hematuria. Meskipun lesi utama pada gromelurus, tetapi seluruh nefron pada
akhirnya akan mengalami kerusakan, sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang
mula-mula digambarkan oleh Richard Bright pada tahun 1827 sekarang diketahui
Indonesia pada tahun 1995, melaporkan adanya 170 pasien yang dirawat di
Gejalanya dapat berupa mual-mual, kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala
umum berupa sembab kelopak mata, kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya
disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar 80%) sembuh spontan, 10%
Sindrom
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Sindrom
TINJAUAN PUSTAKA
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,
1. Ginjal (www.pintarbiologi.com)
pada kedua sisi vertebra lumbalis iii melekat langsung pada dinding abdomen.
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen.
Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di
bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar
suprarenal).
melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3.
Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat
untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas.
Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama
urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang
Setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus
Lapisan ginjal terbagi atas :lapisan luar (yaitu lapisan korteks / substantia
kortekalis) dan lapisan dalam (yaitu medulla (substantia medullaris). Bagian paling
luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian
paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari
satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara
diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula
yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari
arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau
penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari
glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang
mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus
ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus
konvulasi distal.
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob
Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam
pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus
terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan
berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam
Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang
medularis
makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang
1. Ureter (www.pintarbiologi.com)
ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria.
setiap ginjal.
Syntopi ureter
Perempuan: melintas di sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas vagina
Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas
major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter
Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan
tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk
Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas
tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan
(superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior, posterior,
dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri dari otot m.detrusor
(otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian
berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae,
bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan
kosong. Vesicae urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun
Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan
3. Uretra (www.pintarbiologi.com)
Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju
lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra
pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual
sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna
(otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter externa
(di uretra pars membranosa, bersifat volunter), sedangkan pada wanita hanya
memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih dan bersifat
volunter
Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars
Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek
internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh
persarafan simpatis.
prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit.
Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma
urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal
dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini
tipe nefritogenik di tempat lain. Istilah yang digunakan yang mengacu pada
terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman
streptococcus.
prognosis.
1. Congenital (herediter)
a) Sindrom Alport
familial yang seing disertai tuli syaraf dankelainan mata seperti lentikonus
dengan gagal ginjal kronik dan 2,3% dari semua pasien yang mendapatkan
cangkok ginjal. Dalam suatu penelitian terhadap anak dengan hematuria yang
sindrom alport. Gejala klinis yang utama adalah hematuria, umumnya berupa
dari sensorineural, dan biasanya tidak terdeteksi pada saat lahir, umumnya baru
Sinroma nefrotik yang telah terlihat sejak atau bahkan sebelum lahir. Gejala
hamper semua bayi pada saat lahir, juga sering dijumpai hematuria
a) Glomerulonefritis membranoproliferasif
nefropati IgA.
b) Glomerulonefritis membranosa
membranosa jarang dijumpai pada anak, didapatkan insiden 2-6% pada anak
berkisar antara 10-12 tahun, meskipun pernah dilaporkan awitan pada anak
dengan umur kurang dari 1 tahun. Tidak ada perbedaan jenis kelamin.
80% sampai lebih 95% anak pada saat awitan, sedangkan hematuria terdapat
sindroma nefrotik, hipertensi dan gagal ginjal kronik. Nefropati IgA juga sering
dijumpai pada kasus dengan gangguan hepar, saluran cerna atau kelainan sendi.
didahului infeksi saluran nafas atas atau infeksi lain atau non infeksi misalnya
3. Glomerulonefritis sekunder
D. Etiologi
respiratorius bagian atas dan kulit oleh kuman streptococcus beta hemoliticus
dan infeksi streptococcus dikemukakan pertama kali oleh Lohlein pada tahun
laten selama kurang 10 hari. Kuman streptococcus beta hemoliticus tipe 12 dan
25 lebih bersifat nefritogen daripada yang lain, tapi hal ini tidak diketahui
sebabnya. Kemungkinan factor iklim, keadaan gizi, keadaan umum dan factor
streptococcus.
fungsi ginjal. Gejala-gejala ini timbul setelah infeksi kuman streptococcus beta
laki-laki dengan usia kurang dari 3 tahun.Sebagian besar pasien (95%) akan
Penyakit ini timbul setelah adanya infeksi oleh kuman streptococcus beta
sehingga pencegahan dan pengobatan infeksi saluran pernafasan atas dan kulit
Sakit kepala
Malaise
Edema
Proteinuria
Hematuria
Oliguria
Anoreksia
Kadang-kadang demam
Mual
Muntah
Nyeri panggul
Hipertensi
F. Patofisiologi
Diduga terdapat suatu antibodi yang ditujukan terhadap suatu antigen khusus yang
leukosit polimorfonuklear (PMN) dan trombosit menuju tempat lesi, yang kemudian
Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom juga merusak endothel dan membran
basalis glomerulus (IGBM). Sebagai respon terhadap lesi yang terjadi, timbu
proliferasi sel-sel endotel yang diikuti sel-sel mesangium dan selanjutnya sel-sel
dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang sedang dibentuk oleh ginjal,
hiperseluler.
G. Pemeriksaan Diagnostik
Granular
Hb menurun ( 8-11 )
leukosit )
H. Penatalaksanaan
a. Medis
toksis.
glomerulus
4) Bila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativa dan oksigen.
5) Hemodialisis
toksik azotemia dan malnutrisi. Tetapi terapi dialisis tidak boleh terlalu
cepat pada pasien GNS kronis yang belum tahap akhir akan memperburuk
faal ginjal.
Indikasi terapi dialisis yaitu indikasi absolut dan indikasi elektif. Beberapa
Indikasi elektif antara lain mual, anorexia, muntah dan astenia berat.
b. Keperawatan
suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah normal kembali.
3) Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD dengan larutan glukosa
dengan kebutuhan
4) Bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria,
kejang. Ini disebabkan spasme pembuluh darah lokal dengan anoksia dan
edema otak.
Edema pulmoner
Jantung dapat membesar dan terjadi gagal jantung akibat hipertensi yang
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
diagnose medis.
2. Keluhan utama
berupa mual/muntah.
makan.
kardiovaskuler
6. Data psikososial
7. Pemeriksaan fisik
a) Pengkajian primer
B1- B6 :
B1 (Breathing)
B2 (Bleeding)
B3 (Brain)
B4 (Blader)
B5 (Bowel)
Terdapat nyeri abdomen, mual,muntah dan penurunan nafsu
makan
B6 (Bone)
b. Pengkajian Sekunder
Aktifitas/istirahat
Sirkulasi
sesak
dari 3 detik
Integritas ego
Eliminasi
Makan/minum
Sensasi
Data subyektif : -
Data obyektif : -
Nyeri/neural
Intoleransi aktivitas b/d keletihan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur
dialisis
Gangguan citra tubuh b/d ketergantungan, perubahan peran, perubahan citra tubuh
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
tujuan yang spesifik. tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun
dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapaitujuan yang
intervensi
Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannya
Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan pada
klien
E. Evaluasi
tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien.
BAB IV
A. Kesimpulan
meskipun orang dewasa muda dan remaja dapat juga terserang , perbandingan
GNA ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus
tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi2. tidak semua infeksi streptokokus
akan menjadi glomerulonefritis, hanya beberapa tipe saja. Timbulnya GNA didahului
oleh infeksi ekstra renal, terutama di traktus respirotorius bagian kulit oleh kuman
streptokokus beta hemolitikus golongan A tipe 12, 4, 16, 25 dan 49. dari tipe tersebut
diatas tipe 12 dan 25 lebih bersifat nefritogen disbanding yang lain. Mengapa tipe
lelah, anoreksia dan kadang demam,sakit kepala, mual, muntah. Gambaran yang
fungsi ginjal.
selama stadium akut, diet bebas bila terjadi edema atau gejala gagal jantung
danantihipertensi kalau perlu,sementara kortikosteroid tidak mempunyai efek pada
B. Saran
2. Bagi perawat
kepada klien.
4. Bagi mahasiswa
menulis karya tulis sederhana sesuai dengan teori yang diberikan oleh dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn, E. dkk. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC, Jakarta
Ganong, William, F., 1998, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 17, EGC,
Jakarta.
Mansjoer, A., et. al. 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Edisi III, Cetakan IV, Media
Aekulapius. FK-UI, Jakarta.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby
Year-Book
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 3. EGC : Jakarta.
www.pintarbiologi.com/2016/01/ginjal-pengertian-anatomi-fungsi.html?m=1 diakses
tanggal 04 juni 2016