Anda di halaman 1dari 12

HELPING

RELATIONSHIP

1
 Helping relationship adalah hubungan yang
terjadi diantara dua (atau lebih) individu
maupun kelompok yang saling memberikan
dan menerima bantuan atau dukungan untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya sepanjang
kehidupan.

2
• Kejujuran
 Kejujuran sangat penting, karena tanpa adanya kejujuran
mustahil bisa terbina hubungan saling percaya.
Seseorang akan menaruh rasa percaya pada lawan bicara
yang terbuka dan mempunyai respons yang tidak dibuat-
buat, sebaliknya ia akan berhati-hati pada lawan bicara
yang terlalu halus sehingga sering menyembunyikan isi
hatinya yang sebenarnya dengan kata-kata atau
sikapnya yang tidak jujur (Rahmat, J.,1996 dalam
Suryani,2005).
 Sangat penting bagi perawat untuk menjaga kejujuran
saat berkomunikasi dengan klien, karena apabila hal
tersebut tidak dilakukan maka klien akan menarik diri,
merasa dibohongi, membenci perawat atau bisa juga
berpura-pura patuh terhadap perawat.

3
•Tidak membingungkan dan
cukup ekspresif
 Dalam berkomunikasi dengan klien, perawat
sebaiknya menggunakan kata-kata yang
mudah dipahami oleh klien dan tidak
menggunakan kalimat yang berbelit-belit.
Komunikasi nonverbal perawat harus cukup
ekspresif dan sesuai dengan verbalnya karena
ketidaksesuaian akan menimbulkan
kebingungan bagi klien.

4
•Bersikap positif

 Untuk mencapai kehangatan dan ketulusan


dalam hubungan yang terapeutik tidak
memerlukan kedekatan yang kuat atau
ikatan tertentu diantara perawat dan klien
akan tetapi penciptaan suasana yang dapat
membuat klien merasa aman dan diterima
dalam mengungkapkan perasaan dan
pikirannya (Burnard,P dan Morrison P,1991
dalam Suryani,2005).

5
•Empati bukan simpati

 Sikap empati sangat diperlukan dalam


asuhan keperawatan, karena dengan sikap ini
perawat akan mampu merasakan dan
memikirkan permasalahan klien seperti yang
dirasakan dan dipikirkan klien (Brammer,1993
dalam Suryani,2005)

6
•Mampu melihat permasalahan
dari kacamata klien
 perawat harus berorientasi pada klien (Taylor,
Lilis dan Le Mone, 1993), oleh karenaya
perawat harus mampu untuk melihat
permasalahan yang sedang dihadapi klien
dari sudut pandang klien. Untuk mampu
melakukan hal ini perawat harus memahami
dan memiliki kemampuan mendengarkan
dengan aktif dan penuh perhatian.

7
Tahapan Komunikasi Terapeutik

Pra interaksi

Perkenalan/orientasi
(pengkajian)

Kerja

Terminasi

8
Lanjutan....
Tetapkan alasan pasien u/ mencari bantuan.

Bina hubungan saling percaya, penerimaan, &


komunikasi terbuka.

Terapis mengkaji pasien. Eksplorasi pikiran,


perasaan, dan tindakan pasien.
Perkenalan/orientasi
(pengkajian) Identifikasi masalah pasien berdasarkan prioritas
dan diagnosis

Tetapkan tujuan bersama dgn pasien

Rumuskan bersama kontrak yang bersifat saling


menguntungkan mencakup nama, peran,
tanggung jawab, harapan, tujuan, tempat
pertemuan, waktu pertemuan, kondisi u/
terminasi, & kerahasiaan

9
Lanjutan....
Memeriksa perasaan,
fantasi, & rasa takut dalam
diri.

Analisis kekuatan dan


keterbatasan profesional
diri.
Pra interaksi
Kaji data mengenai pasien
jika memungkinkan

Rencanakan jadwal untuk


pertemuan pertama dgn
pasien

Pada intinya  Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien,


mengevaluasi diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor, kemudian
membuat rencana interaksi dengan klien.

10
Lanjutan...
Terapis merencanakan intervensi dart hasil yang
akan dicapai

Eksplorasi stresor yang relevan dengan cara


memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan
masalah, pemikiran, dan perasaannya.

Terapis menggunakan pendekatan pemecahan


masalah dlm bekerja sama dgn meningkatkan
pengembangan penghayatan dr penggunaan
mekanisme koping pasien yg konstruktif.
Kerja
Terapis mendorong dan mengajarkan koping
kepada pasien.

Terapis menganjurkan pasien untuk


mempraktikkan perilaku adaptif dan mengevaluasi
efektivitas dari upaya tersebut.

Bahas dan atasi perilaku yang resistan.

11
Lanjutan...
Bina realita tentang perpisahan dengan
cara mengekspresikan perasaan tentang
terminasi.

Observasi kemajuan terapi dan


pencapaian tujuan. Terapis mengevaluasi
hasil, mengkaji ulang masalah, tujuan, dan
intervensi

Terminasi
Terapis mengobservasi klien terhadap
adanya perilaku regresif.

Terapis mengevaluasi keseluruhan hubungan


terapis dgn pasien, mengeksplorasi secara
timbal balik perasaan penolakan, kehilangan, &
kemarahan serta perilaku yg terkait lainnya.

Akhir dari setiap pertemuan perawat dengan Klien. 12

Anda mungkin juga menyukai