Anda di halaman 1dari 16

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konseptual ( HL BLUM)

Genetik :
a. Konginetal

Lingkungan :
a. Pengaruh
keluarga
b. Pengaruh Sosial
c. Pengarruh fisik
d. Pengaruh biologis
e. Pengaruh
mikrobiologis
BBLR

Perilaku :
a. Kurangnya
Kunjungan ANC
b. Diet,
Istirahat,aktivitas
psikologis
c. Kurangnya
Kebersihan di
daerah organ
kewanitaan

Pelayanan Kesehatan :
a. Kurangnya SDM
b. Kurangnya sarana dan
prasarana
c. kurangnya promosi
kesehatan

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual (Hl Blum)


B. Penjelasan Kerangka Konseptual

Status kesehatan masyarakan dipengaruhi oleh empat komponen penting yaitu : faktor

genetik dari individu, faktor perilaku ibu hamil, faktor lingkungan, dan faktor pelayanan

kesehatan.

Pada penelitian ini kejadian berat bayi lahir rendah dipengaruhi empat faktor yang

dijelaskan di atas. Faktor perilaku ibu hamil yang meliputi kurangnya kunjungan

Antenatal Care dan kurangnya kebersihan di daerah organ kewanitaan. Kurangnya

kunjungan Antenatal Care ini disebabkan karena ketidakpedulian ibu hamil terhadap

kehamilannya sehingga bisa berisko mempunyai melahirkan berat bayi lahir rendah.

Kurangnya kebersihan seperti kebersihan di daerah kelamin masih kurang diperhatikan

oleh ibu hamil sehingga menyebabkan infeksi pada kehamilan. Faktor diet, aktivitas dan

psikologis seperti hamil di usia dibawah 20 tahun, dukungan suami pada ibu hamil juga

berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah

Faktor lingkungan seperti fisik contohnya kepadatan hunian rumah, daerah sekitaar

rumah basah atau kering, ada tidaknya polusi, daerah dekat dengan pabrik atau sungai.

Lingkungan biologis seperti tanaman yang tumbuh disana, adanya binatang peliharaan

seperti kucing faktor mikorbiologis seperti kuman juga berhubungan dengan kejadian

berat lahir bayi rendah. Budaya setempat mengatakan apabila dalam kehamilan lebih

baik menggunakan rumput fatimah untuk memperlancar kelahiran. Selain itu juga

budaya setempat mengatakan pada kehamilan lebih baik dipijat untuk mengubah posisi

janin apabila terjadi kelahiran sungsang. Kepercayaan masyarakat tentang kehamilan

lebih percaya terhadap dukun daripada tenaga medis.

Faktor genetik dipengaruhi oleh kromosom,janin. Sedangkan pada pelayanan

kesehatan masih banyak SDM yang kurang , sarana dan prasarana kurang memadai, serta

kurangnya promosi kesehatan.


Dari berbagai variabel diatas maka yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah

Hubungan antara Kunjungan Antenatal care Ibu Hanil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) di Puskesmas Sedari Kabupaten Sidoarjo Periode tahun 2017.

Gambar 3.2 Penjelasan tentang Variabel


Hipotesis Penelitian

Ha : Ada Hubungan antara Kunjungan Antenatal care Ibu Hamil dengan Kejadian

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo

Periode tahun 2017.


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik dimana peneliti hanya dapat

mengukur fenomena saja tanpa melakukan intervensi, dengan pendekatan cross-sectional

yang merupakan bentuk studi observasional (non-eksperimental) yang paling sering

dilakukan. Cross-sectional study mencakup semua jenis penelitian yang pengukuran

variabel – variabelnya dilakukan hanya satu kali pada satu saat (Sastroasmoro dan Ismail,

2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan 9 Agustus – 7 September 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai

karakteristik tertentu (Sastroasmoro dan Ismael, 2011). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua ibu yang riwayat persalinannya tercatat dalam buku rekam medik, dan

telah melahirkan populasi sebesar 40 orang ibu hamil, Puskesmas Sedati Kabupaten

Sidoarjo Periode Januari sampai Desember tahun 2017.


1. Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari (subset) populasi yang dipilih dengan

cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya (Sastroasmoro dan Ismail,

2011).

Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yaitu kita

hitung terlebih dahulu jumlah subyek dalam populasi terjangkau yang akan dipilih

subyeknya sebagai sampel penelitian. Setiap subyek diberi bernomor, dan dipilih

sebagian dari mereka dengan bantuan tabel angka random (Sastroasmoro dan Ismail,

2011).

Untuk menghitung besarnya sampel yang dibutuhkan digunakan rumus sebagai

berikut: (Riyanto, 2011):


2
𝑁𝑍(1−𝛼/2) 𝑃(1 − 𝑃)
𝑛= 2
𝑁𝑑 2 + 𝑍(1−𝑎/2) 𝑃(1 − 𝑃)

Ket :

n = besar sampel

N = besar populasi 40

𝑧(1−𝛼/2) = nilai sebaran normal baku yang besarnya tergantung =1,96

α = 0,05

𝑃 = proporsi kejadian, jika tidak diketahui dianjurkan = 0,5

𝑑 = besar penyimpangan (absolut) yang bisa diterima = 0,1

Jadi, besar sampel sebagai berikut


n = 40.1.96 2 . 0,5 (1-0,5)

40.0.12 + 1.962 .0,5 (1-0,5)

n :28,238

n : 28

D. Teknik Pengumpulan Data

Setelah usulan penelitian disetujui, dilakukan pengumpulan data responden

diambil dari rekam medis Puskesmas Perumnas dan Puskesmas Sedati Kabupaten

Sidoarjo Periode Januari sampai Desember tahun 2017.

Data yang diperoleh merupakan data sekunder berdasarkan pada data rekam

medik pasien. Dalam hal ini data rekam medik yang digunakan adalah data rekam

medik dari ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Sedati

Kabupaten Sidoarjo Periode Januari sampai Desember tahun 2017.

1. Pengumpulan identitas dan nomor registrasi ibu hamil pasien diperoleh dari ruang

KIA di Puskesmas Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo Periode Januari sampai

Desember tahun 2017.

2. Pengumpulan data mengenai status pasien diperoleh dari catatan rekam medik

pasien di ruang rekam medik.

3. Mencatat nama, umur ibu serta kunjungan antenatal care dari catatan rekam medik

berdasarkan nomor registrasi.

4. Mencatat data sesuai dengan tujuan penelitian di dalam lembar kerja penelitian.

5. Mengumpulkan data yang diperlukan menggunakan kuesioner dan memberikan

lembar informed consent yang dibagikan oleh peneliti kepada responden.

6. Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan tabulasi dari data yang diperoleh.

B. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Berat Badan Lahir Rendah


a. Definisi operasional

Data bayi yang dilahirkan dengan berat lahir < 2500 gram tanpa memandang

masa gestasi (Kosim dkk, 2014)

b. Kriteria objektif

1. BBLR tidak terjadi : Jika bayi yang dilahirkan dengan berat lahir ≥

2500-4000 gram (Kosim dkk, 2014).

2. BBLR terjadi : Jika bayi baru lahir yang berat badan lahirnya <

2500 gram (Kosim dkk, 2014).

Cara mengukur : Melihat status kehidupan bayi dari rekam medis.

Skala pengukuran : Nominal (kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah dan

kelahiran bayi dengan berat badan normal.

2. Antenatal care

Definisi operasional

Data kunjungan ANC ibu yang sudah pernah melahirkan (Sarminah, 2010).

Kriteria objektif

Antenatal care teratur, minimal melakukan 4 kali pemeriksaan selama

kehamilan, 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pada trimester

kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga (Sarminah, 2010).

1. Teratur : K1, K2, K3, K4 terpenuhi

2. Tidak teratur : Jika salah satu K tidak terpenuhi

C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria inklusi
1. Semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dan telah

melahirkan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo Periode Januari sampai

Desember tahun 2017.

2. Ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan yang lain.

b. Kriteria eksklusi

1. Ibu dengan penyakit Infeksi akut (bakteri, protozoa, jamur, virus), non infeksi

(jantung, hipertensi, asma, kurang gizi, diabetes mellitus), pre-eklampsia,

eklampsia, Anemia, hypotensi, cacingan, Kelainan kongenital yang berat,

kehamilan ganda selama masa kehamilan.

2. Bayi berat lahir lebih yaitu beratnya > 4000 gram

D. Alur Penelitian

Membawa surat ijin penelitian di Puskesmas


Puuwatu

Pengambilan data ibu yang telah melakukan


pemeriksaan ANC
Di Puskesmas Puuwatu

Pengambilan sampel dengan menggunakan


simple ramdom sampling

Ibu dengan kunjungan Ibu dengan antenatal


antenatal care lengkap care tidak lengkap

Data rekam medik Data rekam medik

Analisis bayi
Analisis bayi

Analisis status

Kriteria Eksklusi
Pengumpulan Data (Pengisian
Kuesioner)

Pengolahan dan analisis data

Hasil penelitian

Kesimpulan

Gambar 4.1 Alur penelitian

E. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data (Notoatmodjo, 2005).

a. Pemeriksaan data (editing)

Data yang didapat diperiksa kelengkapannya.

b. Pengkodean data (coding)

Apabila semua data telah terkumpul dan selesai di edit di lapangan, kemudian

akan dilakukan pengkodean data berdasarkan buku kode yang telah disusun

sebelumnya dan telah dipindahkan ke format aplikasi program SPSS di komputer.

c. Pemindahan data kekomputer (entering)

Data selanjutnya diinput ke dalam lembar kerja SPSS untuk masing-masing

variabel. ukuran input data berdasarkan nomor responden dalam kuesioner.

d. Pembersihan data

Cleaning dilakukan pada semua lembar kerja untuk membersihkan kesalahan

yang mungkin terjadi selama proses input data. Proses ini dilakukan melalui

analisis frekuensi pada semua variabel. Data yang salah dibersihkan dengan

menginput data yang benar.


2. Analisis Data (Notoatmodjo, 2005).

Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel yang dianalisis secara.

a. Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel dependen dan

independen untuk memperoleh gambaran karakteristik sampel menggunakan tabel

distribusi frekuensi.

b. Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara setiap

variabel independen yang diteliti dengan variabel dependen.

Analisis bivariat akan dilakukan dengan menggunakan uji chi-square (X2). Uji chi

– square hanya dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dua

variabel.

Uji chi – square dirumuskan oleh :

n m (Oij  Eij ) 2
  
2

i 1 j 1 Eij

Dimana:

Ho ditolak jika χ2 > χ2 tabel atau ρ - value < α

Ho diterima jika χ2 ≤ χ2 tabel atau ρ – value ≥ α

Tabel 1. Chi-square 2 x 2 Analisis data penelitian cross sectional

BBLR
ANTENATAL
Tidak Terjadi Jumlah
CARE
terjadi

Teratur A B a+b
Tidak teratur
C D c+d

Total a+c b+d T

Keterangan:

a : Jumlah kontrol dengan risiko tidak terjadi

b : Jumlah kasus dengan risiko tidak terjadi

c : Jumlah kontrol dengan risiko terjadi

d : Jumlah kasus dengan risiko terjadi

a+b : Jumlah kontrol dan kasus dengan risiko tidak terjadi

c+d : Jumlah kontrol dan kasus dengan risiko terjadi

a+c : Jumlah faktor risiko terjadi dan tidak terjadi dengan kontrol

b+d : Jumlah faktor risiko teratur dan tidak teratur dengan kasus

T : Total keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA

Ballard JL, Khoury JC, Wedig K, et al. 1991.New Ballard Score, expanded to include
extremely premature infants. J Pediatr Vol. (119):417–423. Reprinted by
permission of Dr Ballard and Mosby—Year Book, Inc.

Chuku S.N. 2008. Low Birth Weight in Nigeria: Does Antenatal Care Matter? Journal of Arts
in Development Studies, Inditute of Social Study Netherland, Volume 12,
halaman 66–71

Departemen Kesehatan RI. 2005. Buku Acuan Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan


Obstetri Neonatal Esensial Dasar. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Modul Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
untuk Bidan di Desa. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta: Depkes RI. Dinkes Provinsi Jawa Timur. (2013). Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur

Depkes RI, 2009. Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru Lahir.

Depkes RI dan UNFPA. 2010. Kesehatan reproduksi.Jakarta: dirjen binkesmas.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) dengan Perawatan Metode Kanguru di Rumah Sakit dan Jejaringnya.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Departemen Kesehatan RI. 2014. Infodatin: Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di
Indonesia-6 Langkah Mencuci Tangan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Depkes RI. 2004. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWSKIA). Jakarta; Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Kasim F., Surachman T., Ruswandiani. 2008. Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil
dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel
Bandung Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Kristen
Maranatha, Bandung. Volume 10, Nomor 2, halaman 151–157.

Kemenkes RI. 2010. Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta; Direktur Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat.

Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta; Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementrian
Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. 2012. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Nenonatal Esensial:
Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI

Kosim, M. S., Yunanto A., Dewi R., Sarosa G.I., Usman A. 2008. Buku Ajar Neonatologi.
Edisi Pertama. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

Kosim. (2012). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.

Lincetto., Mothebesoane S., Gomez P, Munjanja S. Antenatal care: opprotunities for Africa’s
newborns. Int J Sci Tech Res. 2013; 2(2):51–62

Lissauer, T, & Fanaroff A. 2011. At a Glance: Neonatologi. Jakarta: Erlangga.

Manuaba I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC

M. Sholeh kosim. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta

Nasar, S.S. 2004. Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir Rendah. Jurnal Sari Pediatri.
Vol. 5(4): 165 - 170

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Patel, P., dan Bhatia J. 2016. Total Parenteral Nutrition for the very low Birth Weight
Infant. Seminars in Fetal & Neonatala Medicine J Elsevier. Vol. 30: 1-6.

Perinasia. 2013. Materi Pelatihan Penatalaksanaa BBLR. Jakarta: Perkumpulan


Peinatologi Indonesia (PERINASIA).

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Proverawati, A. & Ismawati C. S. 2010. BBLR : Berat Badan Lahir Rendah.Yogyakarta:


Nuha Medika

Pudjiadi, A.H., Hegar B., Handryastuti S., Idris N.S., Gandaputra E.P., Harmoniati E.D.
2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jilid I.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI

Pudjiadi, A.H., Hegar B., Handryastuti S., Idris N.S., Gandaputra E.P., Harmoniati E.D,
Yuliarti K.. 2011. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jilid II. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

Rachmawati A., Puspitasari R., Cania E. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil. Majority, Vol 7, No 1, November
2017.

Riyanto Agus, (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha. Medika


Yogyakarta

Saifudin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
YBP-SP

Sastroasmoro, S dan Ismael, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa


Aksara : Jakarta. .

Sarminah., 2010, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care di


Provinsi Papua Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
Sarminah., 2010, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care di
Provinsi Papua Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.

Simartama O.S. 2010. Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal Terhadap Kejadian Bayi
Berat Lahir Rendah di Indonesia (Analisis Data Sekunder Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia Tahun 2007). Tesis. Depok; Universitas Indonesia.

Soedjatmiko, Gunardi H., Sekartini R., dan Medise B.E.2015. Intisari Imunisasi. Edisi Ke-
2. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM

Unit Kerja Koordinasi Neonatologi. 2015. Resusitasi Neonatus. Jakarta: Badan Penerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia

Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kandungan. 3rd. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.
Geneva: WHO

World Health Organization. 2011.Guidelines on Optimal Feeding of Low Birth-Weight


Infants in Low-and middle-Income countries. Geneva: WHO

Anda mungkin juga menyukai