Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULAN PRAKTIK KLINIK

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Nama : Ika Widiastuti Ningsih


NIM : 130120007
Semester : Dua (II)
Kompetensi Tindakan : Anamnesa Pada Ibu Nifas
Stase : Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

A. Latar Belakang
Anamnesa (Anamnesis) suatu cara mengumpulkan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
Informasi ini digunakan dalam proses membuat keputusan klinik untuk
menentukan diagnosis dan pengembangan rencana yang sesuai (Indriyani,
2016).
Alasan dilakukannya anamnesa pada ibu nifas yaitu, sistematis,
terarah dan cermat maka bidan/tenaga medis lainnya akan mendapatkan
informasi kesehatan pasien secara lengkap dan utuh sebagai bahan
pertimbangan yang sangat berharga untuk menegakan diagnosa dan
menyingkirkan diagnosa banding, agar dapat menentukan
penatalaksanaan penyakit dengan tepat. Bagi seorang bidan, anamnesis
yang baik sangat penting, karena 70-80% diagnosa pasien terdapat dari
cerita pasien (Hidayat, 2008).
Fisiologi anamnesa pada ibu Nifas yaitu Anamnesis diawali
dengan pertanyaan: keluhan apa yang menyebabkan pasien datang
memeriksakan diri kepada bidan (dikenal sebagai keluhan utama), dari
keluhan utama bidan akan mengurai dan mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan lanjutan, mencoba menghubungkan dengan penyakit lama
yang pernah diderita, pekerjaan dan kebiasaan pasien, termasuk riwayat
penyakit yang ada pada keluarga, untuk mengarah pada perkiraan
diagnosa.
Patofisiologinya, salah satunya yaitu, pasien datang dengan
keluhan utama merasakan nyeri dibagian perineum, maka dokter akan
mengarahkan pertanyaan selanjutnya kepada diagnosa yang ada
hubungannya dengan nyeri perineum dan sebagainya. Berdasarkan
keluhan utama yang dilanjutkan dengan pertanyaan lainnya, maka dokter
dapat memperkirakan kearah mana penyakit pasien, selanjutnya dokter
akan menentukan pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan
(pemeriksaan laboratorium apa yang diperlukan, apakah juga perlu
pemeriksaan radiologi dan lain sebagainya) untuk memastikan diagnosa
yang pernah diperkirakan dokter.
Dampak jika dilakukan anamnesa pada ibu nifas yaitu akan
berdampak positif (baik) terhadap segala hal nantinya, mulai dari keluhan
pasien, data pasien, dan diagnosa pasien tersebut. Dampak jika tidak
dilakukan Anamnesa pada ibu nifas yaitu akan menyebabkan bidan tidak
mengetahui keluhan yang dialami oleh pasien dan akan berakibat fatal
pada diagnosa yang akan dibuat oleh bidan. Sehingga sangat beresiko pada
kesalahan pengambilan keputusan yang bidan buat nantinya.
B. Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara
khusus)
1. Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang
dialami atau dirasakan oleh pasien
2. Membantu menengakkan assesment dan diagnosa
3. Membangun hubungan yang baik antara seorang petugas kesehatan
dengan pasiennya
4. Untuk mengetahui status kesehatan ibu nifas
5. Memudahkan bidan dalam menentukan tindakan yang akan
dilaksanakan
6. Membantu ibu mengatasi masalah yang menyertai masa nifas
7. Untuk mengenali komplikasi-komplikasi dengan mempelajari keadaan
ibu nifas sekarang, nifas yang dulu jika multigravida, kesehatan secara
umum dan keadaan sosial ekonomi.
C. Indikasi
Semua Ibu Nifas
D. Kontra Indikasi
1. Ibu hamil
2. Ibu tidak nifas
3. Remaja
4. Anak-anak
5. lansia
E. Persiapan Alat& Bahan
1. Alat tulis
2. Form anamnesa
F. Prosedur Pelaksanaan
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi data pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
4. Menjaga privacy pasien
5. Mencuci tangan
TAHAP KERJA
1. Menanyakan identitas / biodata pasien dan suami (nama, umur,
pendidikan, pekerjaan, agama, alamat, suku bangsa)
2. Menanyakan alasan datang pasien
3. Menanyakan keluhan utama pasien
4. Menanyakan kehamilan dan persalinan saat ini (para, hidup, masa
gestasi berapa minggu, kelainan selama hamil, tanggal persalinan,
tempat persalinan, penolong persalinan, jenis persalinan, ketuban
pecah pukul berapa, ketuban pecah spontan/amniotomi, lama
persalinan, perdarahan, penyulit dalam persalinan, plasenta, perinium
utuh/robek, anak hidup/mati, BB, PB, kelainan bawaan, obat yang
diperoleh selama nifas).
5. Menanyakan riwayat rawat gabung/tidak
6. Menanyakan riwayat perkawinan (status pernikahan, umur menikah,
lama, perkawinan ke, jumlah anak).
7. Menanyakan riwayat kesehatan (riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan lalu, riwayat kesehatan keluarga).
8. Menanyakan riwayat obstetrik yang lalu (hamil, persalinan, nifas yang
lalu)
9. Menanyakan kontrasepsi (jenis, waktu, lama, keluhan, alasan berhenti).
10. Menanyakan pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari (makan, minum,
eliminasi, istirahat, tidur, aktivitas, rekreasi, seksual, dll).
11. Menanyakan riwayat psikososial (tanggapan ibu atas kelahiran
bayinya/jenis kelamin bayinya, perasaan ibu atas peran barunya,
perasaan ibu terhadap penampilan diri di hadapan suami, keyakinan
ibu atas kemampuannya menjadi ibu, tanggapan keluarga atas
kelahiran bayinya, tanggapan anak sebelumnya atas kelahiran bayinya,
rencana ibu menyususi bayinya : (ya/tidak? Sampai kapan?)
12. Menanyakan data sosial-budaya (hubungan dengan suami, dan anggota
keluarga lain, hubungan dengan tetangga, hewan peliharaan,
lingkungan =, adat/tradisi/kebiasaan dalam masa nifas bagi ibu dan
bayi)
13. Menanyakan data spiritual
14. Menanyakan pengetahuan ibu
a. Tentang ibu
 Masa nifas
 Nutrisi dan cairan
 Mobilisasi/latihan/senam
 Eliminasi
 Hygiene diri dan perineum
 Istirahat
 Seksualitas
 Kontrasepsi
 Tanda bahaya masa nifas
 Jadwal kunjungan
b. Tentang menyusui/makanan bayi
 Manfaat ASI
 Makanan bayi (ASI eksklusif)
 Perawatan payudara
 Teknik menyusui yang benar (1 atau 2 bayi)
c. Tentang bayi
 Perawatan bayi sehari-hari
 Imunisasi dasar bayi
 Metode pencegahan hipotermi
TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan mengembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan
G. Referensi
Alimul Hidayat, Aziz. 2008. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Gleadle J dan Glance. 2009. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta :
Erlangga
Indriyani, Wulandari .2016. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra
Cendikia.

Menyetujui, Pati........................................
Pembimbing Lahan Mahasiswa

(…………………………………………) Ika Widiatuti Ningsih

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan

Retno Wulan, S.S.T.Keb.,M.K.M


NPP. 12005082

Anda mungkin juga menyukai