Oleh :
RESTY SRI HARYANTI
NIM 238211091
2024
BAB I
PENDAHULUAN
Proses kehamilan adalah bertemunya sel sperma pria dengan sel telur
membutuhkan energi yang banyak dan asupan gizi yang tepat akan membantu
tumbuh kembang janin yang masih berada di dalam kandungan selama hamil
normal 280 hari sampai janin lahir. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial, budaya dan
ekonomi. Pada usia trimester tiga merupakan trimester akhir kehamilan, pada
periode ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu
2016).
kematian ibu hamil. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan masalah yang masih
(SDGs) yang berorientasi pada tahun 2016 sampai 2030 yang salah satu targetnya
adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Konsep tersebut melanjutkan
2018). Pada tahun 2016 AKI di provinsi Jawa Timur mencapai 91,00 per 100.000
kelahiran hidup, dalam menekan angka kematian ibu pemerintah Provinsi Jawa
Timur menggelar sosialisasi dan bentuk pendidikan kesehatan (Dinkes Jawa Timur,
bahwa ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan K1 ideal di Indonesia tahun 2018
bahwa masih cukup banyak ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan antenatal
care secara rutin dengan minimal 4 kali kunjungan sehingga tidak mendapatkan
standar pelayanan antenatal care secara optimal. Apabila masalah tersebut tidak
menganggap bahwa semua ibu hamil itu berisiko. Salah satu cara yang efektif
adalah deteksi dini risiko tinggi dengan cara pemeriksaan yang teratur ke tenaga
1.2. Tujuan
mendapatkan data objektif secara lengkap dan tepat pada ibu hamil
c. Dapat menganalisa masalah berdasarkan data yang telah diperoleh baik data
d. Dapat merencanakan dan melakukan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu
hamil.
1.3. Manfaat
Tanggal :Sebagai rekam medik untuk mengetahui kapan klien datang pada
tempat pelayanan
Jam :Sebagai rekam medik untuk mengetahui kapan klien datang pada
2.1.1.Data Subjektif
anamnesis.
helen varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh
melalui anamnesis.
a. Identitas
Dipakai untuk identitas diri supaya tidak keliru dengan orang lain, untuk
2) Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Semua wanita usia subur
merupakan saat yang tepat untuk persalinan dengan jarak lebih dari 2
kesehatan.
4) Agama
dengan ketentuan agama. Antara lain dalam keadaan yang gawat ketika
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
Ditanyakan baik pada ibu maupun suami. Hal ini untuk mengetahui taraf
hidup dan sosial ekomoni agar nasihat kita sesuai. Pekerjaan ibu perlu
7) Penghasilan
kesehatan seseorang.
8) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal di mana, menjaga kemungkinan bila ada ibu
yang namanya sama. Ditanyakan alamatnya, agar dapat dipastikan ibu yang
mana hendak ditolong. Alamat juga diperlukan bila mengadakan kunjungan
kepada penderita.
b. Alasan Kunjungan
Apakah alasan kunjungan ini karena ada keluhan atau hanya ingin
memeriksakan kehamilannya.
c. Keluhan Utama
d. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur atau tidak, siklus lama
haid, banyaknya darah, sifat darah (cair atau beku, warnanya, baunya) dan ada
bila diketahui dengan pasti Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dengan rumus
adalah:
Tanggal : 15 + 7 = 22
Bulan : 1 + 9 = 10
Tanggal : 8 + 7 = 15
Bulan : 11 – 3 = 8
tahun, selama haid siklus teratur 8-25 hari dan lama 3-5 hari.
radang panggul )
di mana, apakah ada keluhan yang dirasakan seperti sering kencing, muntah,
apakah keluhan yang saat ini pernah terjadi sebelumnya ataukah masalah
Budi. 2019).
1) Ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung baik sebelum hamil maupun
syok, partus prematurus, partus lama, perdarahan dan lain-lain. Agar tidak
terjadi anemia maka harus diberi zat besi dimulai setelah rasa mual dan
muntah hilang, satu tablet sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg.
disebabkan oleh faktor genetik. Pada riwayat penyakit keluarga juga termasuk
k. Riwayat Sosial
Riwayat sosial pasien secara umum dapat diabgi menjadi profil pasien, gaya
hidup pasien, dan sumber stress (Setyawan, Febri Endra Budi. 2019).
penggunaan obat-obatan.
l. Riwayat Emosional
m. Pola Kebiasaan
1) Nutrisi
5 kali/ hari sebanyak 1 piring, makan selingan seperti buah, biscuit, minum
air putih kurang lebih 8-9 gelas/ hari, selama kehamilan ibu diperbolehkan
makan dan minum sebagai asupan nutrisi bagi pertumbuhan janin dalam
kandungan.
2) Eliminasi
kemih tertekan oleh rahim yang semakin membesar. Gejala ini akan
menghilang pada triwulan dua dan akan kembali lagi pada triwulan ketiga
3) Istirahat
Waktu istirahat untuk ibu hamil harus lebih lama dari keadaan biasa. Untuk
istirahat malam kurang lebih 6-8 jam dan pada siang hari kurang lebih 1-2
jam.
4) Personal Hygiene
Ibu hamil selalu menggunakan pakaian yang bersih, menjaga kebersihan
5) Aktifitas
Anjurkan ibu hamil agar tidak terlalu cepat capek, boleh melakukan
6) Seksualitas
dikurangi karena dapat terjadi abortus, selain itu pada kehamilan trimester
2.1.2.Data Objektif
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini
sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan
fakta yang berhubungan dengan diagnosis (Handayani, Sih Rini & Triwik Sri
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
dan sebagainya.
2) Tinggi Badan
tinggi badan cukup dilakukan sekali saja, yaitu pada kunjungan yang
pertama. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong
resiko tinggi.
3) Berat Badan
Tinggi badan dan berat badan diperlukan untuk menentukan IMT ibu.
Dikaji adanya perubahan berat badan atau tidak. Informasikan pada klien
kg dan penambahan berat badan ibu dari awal samapai akhir kehamilan
Lila kurang dari 23,50 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
demikian bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas dapat
kualitas makanannya.
5) Tekanan Darah
30 mmhg atau lebih, dan diastolik 15 mmhg atau lebih, kelainan ini dapat
dengan tepat.
6) Nadi
santai denyut nadi ibu sekitar 60-80 x/menit. Denyut nadi 100 x/menit
atau lebih dalam keadaan santai merupakan pertanda buruk. Jika denyut
nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau
b) Perdarahan Berat
c) Anemia
d) Sakit/ demam
e) Gangguan thyroid
f) Gangguan jantung
g) Penggunaan obat
h) Pernafasan
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5°C. Suhu tubuh lebih dari 37°C
b. Pemeriksaan Khusus
adanya kelainan.
kelumpuhan.
atau merah muda (Anemia), sklera warna putih atau kuning (ikterus),
bersih atau tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kering atau
kekurangan kalsium.
secara maksimal) .
pembesaran abdomen.
anus.
jugularis.
c) Abdomen
(punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba bagian
ibu, yaitu punggung pada letak bujur dan kepala pada letak lintang.
- Leopold III : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di
3) Auskultasi
Normal terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik di bagian kiri
selama tiga kali setiap kali dikalikan empat, sehingga denyut jantung janin
selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120
4) Perkusi
Reflek patella
Normal : tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila
gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda
kekurangan B1.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Terdiri dari :
1) Darah
Yang diperiksa adalah golongan darah ibu, kadar Hb, dan Hbs Ag.
yang adanya anemia. Bila kadar Hb ibu kurang dari 10.00 gr% berarti ibu
dilakukan dua kali selama kehanilan, yaitu pada trimester I dan trimester
tidak.
2.1.3.Analysis/Assessment
karena keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka
proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan
untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalam rangka
mengikuti perkembangan pasien dan analisis yang tepat dan akurat mengikuti
menurut helen varney langkah kedua, ketiga, dan keempat sehingga mencakup
dikemukakan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa (Varney, 2007).
2.1.4.Penatalaksanaan
akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
Rencana asuhan ini harus bidan mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapat
dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu
membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi
tenaga kesehatan lain, antara lain dokter (Handayani, Sih Rini & Triwik Sri
Mulyati. 2017).
pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan
dalam proses implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah, analisis juga
berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinyapun kemungkinan
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi, yaitu tafsiran dari
pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan
merupakan fokus ketepatan nilai tindakan/ asuhan. Jika kriteria tujuan tidak
a. Bangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
b. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan dan manfaat dari
pemeriksaan
Rasional : Agar ibu mengerti apa saja tanda bahaya paa kehamilan trimester
III dan bersedia menuju petugas kesehatan jika ada tanda-tanda abortus
Alamat : Ds Malala
3.1.2. Keluhan utama : nyeri pada punggung dan terkadang perut kenceng2.
Siklus : 25 hari
HPHT : 04-03-2023
kehamilan ini ibu mengatakan mengalami keluhan mual muntah saat usia
kehamilan 10 minggu, dan merasakan nyeri perut bagian bawah sejak 3 hari
anjuran rutin konsumsi vitamin, dan anjuran kontrol ulang sesuai tanggal
tidak pernah mengalami batuk lama (> 2 minggu). Ibu mengatakan saat SD
a. Kehamilan
Ibu mengatakan saat hamil anak pertama tidak pernah mengalami perdarahan,
demam, keluar cairan berbau dari vagina, bengkak wajah kaki maupun tangan,
perdarahan, demam, keluar cairan berbau dari vagina, bengkak wajah kaki
Lain – lain :-
Metode yang pernah dipakai kondom selama 4 bulan tetapi suami merasa
bulan namun berat badan ibu bertambah pesat dan timbul jerawat, kemudian
KB IUD.
Ibu tidak pernah atau tidak sedang mengalami tanda dan gejala anemia,
malaria, HIV/AIDS, kencing nanah, timbul kutil pada alat kelamin, epilepsi,
penyakit jiwa, ibu tidak memiliki alergi obat, dan ibu memiliki alergi makan
udang.
Lain-lain: ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit dan tidak pernah
dioperasi
penyakit kuning, diabetes. Suami dan anak yang tinggal serumah dengan ibu
a. Nutrisi
1) Makan 3 kali sehari menu berisi nasi, sayur dan lauk seperti ayam, tempe,
2) Minum air putih 7-8 gelas sehari, ibu jarang mengonsumsi minuman
b. Eliminasi
d. Istirahat
Ibu biasanya beristirahat dengan tidur atau berbaring di kasur. Ibu tidur
sehari 7-8 jam (tidur siang 2 jam, tidur malam 5-6 jam).
a. Minum jamu: ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu apapun selama hamil.
b. Minum obat: ibu tidak pernah minum obat selain yang diberikan bidan.
a. Psikologi
menghadapi persalinan
b. Sosial
c. Ekonomi
kegawat daruratan
d. Budaya
3.4. Intervensi
hari dengan air putih atau air jeruk, tidak boleh diminum dengan teh atau kopi.
R/ Ibu memahami
3.4.3. Anjurkan ibu kontrol 2 minggu atau sewaktu2 bila ada keluhan
R/ Ibu memahami
3.5. Implementasi
3.5.2. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam
kondisi sehat.
3.5.3. Memberitahu ibu bahwa keluhan yang dirasakan saat ini merupakan hal yang
sesungguhnya. Kontraksi palsu biasanya tidak begitu terasa sakit, mirip dengan
kram menstruasi
3.5.5. Memberitahu ibu cara mengatasi keluhan sakit pinggang yaitu dengan
mengompres area yang sakit dengan air hangat untuk meningkatkan aliran darah
dan melemaskan otot, selain itu juga dengan menjaga sikap tubuh, melakukan
aktivitas ringan seperti senam hamil (seperti petunjuk dalam buku KIA) serta
3.5.6. Memberitahu ibu cara menghadapi kontraksi palsu yaitu dengan latihan relaksasi
3.5.7. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan trimester III, seperti
3.5.8. Memberitahu ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan cara dikonsumsi pada
malam hari dengan air putih atau air jeruk, tidak boleh diminum dengan teh atau
kopi.
3.5.10. Memberitahu ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan
3.6. Evaluasi
S = Ibu mengerti dan bisa memahami apa saja yang di jelaskan petugas.
CATATAN PERKEMBANGAN
telah memberi gambaran terkait kondisi kesehatan yang dimiliki dalam kehamilan
sekarang. Hasil pengkajian pada Ny. R Usia 28 tahun dengan diagnosis G2 P1001 Ab000 UK
34-35 minggu dengan kehamilan resiko rendah, menunjukkan bahwa keluhan utama yang
dirasakan ibu saat ini yaitu nyeri pada punggung dan terkadang kontraksi setiap 1
jam sekali selama sekitar 15 detik. Salah satu ketidaknyamanan ibu hamil
trimester III ialah kontraksi palsu (his palsu) atau yang biasa disebut braxton
Kontraksi ini berupa rasa sakit yang tidak teratur dan akan hilang bila beristirahat.
belakang ibu hamil yang meningkat ke arah akhir kehamilan dan menyebabkan
perubahan postur tubuh yang lordosis. Keadaan atau posisi yang salah ini jika
Upaya untuk mengatasi hal tersebut antara lain dengan olahraga ringan dan
latihan relaksasi yang sesuai untuk ibu hamil yaitu senam hamil. Menurut
berat badan, sehingga dapat melakukan relaksasi, melatih otot perut dan otot
panggul dan juga berbagai ahli menyebutkan berbagai manfaat senam hamil
dalam mengurangi nyeri pinggang. Selain senam hamil, bisa dilakukan upaya
kompres hangat pada bagian nyeri. Rasionalnya kompres hangat pada bagian
nyeri akan mengurangi nyeri, panas akan meningkatkan sirkulasi ke area nyeri.
Nyeri akibat spasme otot berespon baik terhadap panas karena panas melebarkan
pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal (Nurasih, 2016). Jangan
jongkok maupun berdiri terlalu lama, karena hal tersebut akan menambah rasa
Pada hasil pemeriksaan didapatkan IMT (Indeks Massa Tubuh) Ny.D usia
yaitu 23,2 di mana ukuran tesebut di cukup normal (WHO 2015). Pada hasil
dalam kehamilan risiko Rendah(KRR). Alat skrining / deteksi dini risiko ibu
hamil adalah salah satu upaya untuk mendeteksi dini kehamilan yang memiliki
masalah/faktor risiko pada kehamilannya, salah satunya berupa Kartu Skor Poedji
Rochjati (Rochjati, 2003). Setiap kondisi ibu hamil yang kontak dengan petugas
kesehatan diberi skor 2 sebagai skor awal, dengan jumlah skor 2 dianjurkan untuk
pervaginam sebelum waktunya, sakit kepala hebat, pandangan kabur, nyeri perut
hebat, bengkak pada muka dan ekstrimitas, bayi kurang bergerak seperti biasanya,
Apabila ibu mendapatkan tanda gejala dari salah satu tanda bahaya tersebut, ibu
trimester III, ibu diberikan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan ibu hamil
pada trimester III. Di antaranya nutrisi (Diet TKTP/tinggi kalori tinggi protein
disertai rasa panas pada jalan lahir sebelumnya, istirahat cukup (kebutuhan tidur
yang efektif 8 jam/hari), kebesihan diri (penggunaan bra yang longgar dan rutin
karena adanya kontraksi uterus yang progresif, teratur, yang meningkat kekuatan
frekuensi dan durasi, rabas vagina yang mengandung darah (bloody show),
kadang – kadang ketuban pecah spontan dan pada pemeriksaan dalam, serviks
mendatar dan pembukaan telah ada. Sehingga meskipun ibu baru pertama kali
hamil, ibu dan keluarga sudah dapat mengenali tanda-tanda dirinya bahwa akan
kepada Ny.”R” mulai dari trimester III. Dapat disimpulkan bahwa pada
yakni nyeri punggung dan sering merasakan kontraksi palsu (braxton hiks) yang
merupakan keluhan fisiologis pada ibu hamil TM III. Namun, keluhan tersebut
dapat teratasi dengan edukasi dan latihan ringan. Sehingga dari hasil pemeriksaan
tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tidak ada kesenjangan antara fakta
dan teori yang menyebutkan bahwa Ny.”R” G2 P1 Ab0 dalam kehamilan yang
fisiologis.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada Ny.
R Usia 28 tahun, dapat diperoleh diagnosis yaitu G2 P1001 Ab000 UK 34
-36 minggu dengan kehamilan risiko rendah. Semua data pengkajian baik
subjektif dan objektif berada pada keadaan normal dan umum terjadi pada
kehamilan fisiologis. Sehingga penatalaksanaan yang diberikan juga
disesuaikan dengan keluhan yang ada dengan tetap memprioritaskan unsur
keefektivitasannya dan kemampuan ibu untuk melakukannya.
Pendampingan selama siklus kehamilan adalah hal yang sangat dianjurkan
demi memantau perkembangan kehamilan ibu dan dilakukan sebagai
upaya preventif terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
5.2. Saran
Bagi mahasiswa lebih giat belajar dan mengkaji teori dan kondisi di
lapangan sehingga dapat menguasai situasi tindakan dengan aman, tepat,
dan cepat.
Bagi tenaga kesehatan lebih meningkatkan mutu khususnya dalam
konseling
Institusi dapat senantiasa membimbing mahasiswa dalam proses
pembuatan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: 2012
Bobaks, Dkk. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi Ke-4. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Fitriana, dkk. Inadequate Fluid Intake Can Increase the Risk of Constipation Among Pregnant
Hani, Ummi, Dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta :Rohim Press.
Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kementrian
Prawirohardjo
Rukiyah, Aiyeyehet all. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Trans Info.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika