Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian ini korelasional.

Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan dua variabel atau lebih dan seberapa kuat korelasi yang ada antara

variabel yang diteliti (Sugiyono,2018). Pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor-faktor korelasi, faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara

pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time

approach) (Siyoto & Sodik, 2018).

Dalam penelitian ini akan mengkaji hubungan motivasi kerja dengan

kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Kota

Sukabumi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Bhayangkara Stukpa Kota Sukabumi.


2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan mulai bulan. Februari sampai dengan bulan

Juli 2023.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Variabel merupakan atribut

sekaligus objek yang menjadi titik atensi sesuatu penelitian. Komponen ini

dimaksud penting dalam menarik kesimpulan ataupun inferensi sesuatu penelitian

(Siyoto & Sodik, 2018). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua, merupakan:

1. Variabel Bebas (independen variable)

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (Sugiyono, 2018). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi

kerja.

2. Variabel Tidak Bebas atau Terikat (dependen variable)

Variabel dependen atau variabel tak bebas merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2018). Variabel tak bebas dalam penelitian ini yaitu kinerja

perawat.
D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan penggambaran sesuatu berdasarkan

kriteria konseptual ataupun hipotetik dan bukan pada ciri- ciri yang bisa

diamati (Nursalam, 2019).

Motivasi kerja merupakan kondisi atau energi yang menggerkan diri

karyawan secarah terarah sehingga tertuju untuk mencapai tujuan organisasi

(Mangkunegara, 2019).

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung

jawabnya masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai moral maupun etika

(Nursalam 2019).

Kinerja perawat merupakan tenaga profesional yang memiliki

kemampuan baik inetelektual, teknikal, interpersonal dan tanggung jawab yang

dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan tugasnya yang memiliki

wewenang dalam melakukan asuhan keperawatan (Suriana, 2021).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014

tentang keperawatan, Perawat merupakan seorang yang telah lulus pendidikan

tinggi keperawatan, baik di dalam ataupun di luar negara yang diakui oleh

pemerintah sesuai dengan peraturan perundang- undangan.


2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasioanal berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter

yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran

merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya

(Hidayat, 2017).

Variabel yang didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini

adalah motivasi kerja dengan kinerja perawat. Adapun definisi operasional

dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel Definisi Operasional Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja


3.1 Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bayangkhara
Alat
No Variabel Definisi Oprasional Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Motivas Motivasi Kuesioner 1. Baik jika T Ordinal
i Kerja merupakan ≥ Kurang
dorongan baik dari 2. Baik jika T
internal maupun ≤
eksternal dalam diri
seseorang atas T : Jumlah
adanya keinginan skor
dalam melakukan responden
suatu kegiatan atau
pekerjaan, yang Me = Median
meliputi:
- Gaji / Salery
- Hubungan
Kerja
- Kondisi Kerja
- Pekerjaan Itu
Sendiri
- Peluang Untuk
Maju
- Pengakuan
Atau
Penghargaan
(Advance)
- Keberhasilan
(achievement)
- Tanggung
Jawab
2 Kinerja Kinerja yaitu hasil Kuesioner 1. Baik jika T Ordinal
perawat yang dicapai ≥
seseorang menurut 2. Kurang Baik
ukuran yang jika T ≤
berlaku dalam
kurun waktu
tertentu, berkenaan T = Jumlah skor
dengan pekerjaan responden\
dan perilaku dan Me =
tindakan, yang Median
meliputi:
- Kualitas Kerja
- Kuantitas Kerja
- Tanggung
Jawab
- Kerja Sama
- Inisiatif
E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono, 2016 dalam Siyoto & Sodik (2019), populasi

merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek ataupun subjek yang

jadi mutu dan ciri tertentu yang ditentukan oleh pepenelitian untuk dipelajari

dan setelah itu di tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara

Setukpa Kota Sukabumi.

2. Sampel

Menurut Arikunto dalam Siyoto & Sodik (2019), Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan bagian dari

populasi (Kurniawan & Puspitaningtyas, 2020). Adapun sampel akan diambil

dalam penelitian ini adalah sebagian perawat pelaksana di ruang rawat inap

Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Kota Sukabumi. Dalam pemilihan sampel

dilakukan pemilahan kriteria dimana kriteria tersebut dapat menentukan layak

dan tidaknya sampel yang akan ditentukan.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakterstik sampel yang dapat dimasukan

atau yang layak untuk diteliti. Kriteria inklusi responden dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1) Bersedia menjadi responden


2) Perawat pelaksana diruang rawat inap

3) Perawat dengan masa kerja ≥ 1 tahun

b. Kriteria ekslusi

Kriteria eksklusi responden dalam penelitian ini yaitu :

1) Perawat yang sedang melakukan cuti lebih dari 1 minggu pada saat

dilakukan pengambilan data

2) Perawat yang sedang sakit, dan dipastikan absen lama atau lebih dari 1

minggu pada saat dilakukan pengambilan data

3) Kepala ruangan

4) Perawat baru yang masih dalam tahap percobaan (Orientasi).

c. Ukuran Sampel

Ukuran sampel adalah jumlah sampel yang diharapkan dapat

mewakili populasi secara keseluruhan. Apabila anggota populas

berjumlah 1000 dan hasil analisis akan diberlakukan (digeneralisasikan)

pada keseluruhan anggota populasi yang berjumlah 1000 tersebut tanpa

ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil harus mampu mewakili

jumlah populasi tersebut secara keseluruhan (Kurniawan &

Puspitaningtyas, 2020). Dengan demikian untuk menentukan berapa

jumlah sampel yang harus diambil dari populasi digunakan rumus slovin,

sebagai berikut :

𝑛=
1 + 𝑁(𝑒2)
Keterangan :

n : Besar Sampel

N : Besar Populasi

e : Tingkat Kekeliruan Yang Diinginkan (0,05)

d. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2016 dalam (Putri, 2020). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakn

teknik Stratified Random Sampling. Stratified random sampling, merupakan

teknik pengambilan sampel secara acak yang distratifikasikan (Kurniawan

& Puspitaningtyas, 2020).

F. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

yang diperlukan dalam suatu penelitian agar dapat memperkuat hasil penelitian

(Nursalam, 2020).

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini akan menguntukkan data primer dan data sekunder

a) Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara
langsung dari sumber pertama (Kurniawan & Puspitaningtyas, 2020). Data

primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner yang meliputi

karakteristik responden, motivasi kerja perawat dan kinerja perawat.

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).

Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti birp pusat

statistik (BPS), laporan , jurnal dan lain- lain (Siyoto & Sodik, 2018). Data

sekunder dalam penelitian ini didapat dari buku, jurnal, penelitian dan SDM

Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Kota Sukabumi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini akan diperoleh dengan

metode menggunakan kuesioner. Kuesioner ini dilakukan dengan metode

mengedarkan suatu daftar pertanyaan dalam bentuk formulir yang yang

diajukan secara tertulis sehingga diperoleh data, jawaban ataupun asumsi dari

subjek penelitian yaitu responden (Notoatmodjo, 2018). Kuesioner tersebut

diberikan secara langsung keresponden yang menjadi sampel dalam penelitian

yaitu perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Stukpa

Kota Sukabumi.dengan menguntukkan media kertas dan balpoin untuk mengisi

kuesioner.
G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan langkah penting dalam pola prosedur

penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang

diperlukan. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan data (Siyoto

& Sodik, 2018). Menurut Notoatmodjo (2018), bahwa yang dimaksud dengan

instrumen adalah alat-alat yang diuntukkan untuk mengumpulkan data, instrumen

ini dapat berupa kuesioner (pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain

yang berkaitan dengan pemetaan data dan lain-lain.

Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk

mengukur variabel motivasi kerja dan kinerja perawat menggunakan kuisioner

dengan jenis angket checklist atau daftar cek (√) sesuai dengan hasilnya yang

diinginkan responden yaitu mengacu kepada skala Likert. Skala Likert merupakan

skala yang digunakanuntuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang (Sugiyono, 2018).

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas merupakan pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrumen dalam mengumpulan informasi. Instrumen wajib bisa

diukur apa yang sepatutnya diukur (Nursalam, 2019). Uji validitas dapat

menggunakan rumus Product Moment, dan lalu baru dilihat penafsiran dari

indeksyhj korelasinya (Hidayat, 2019). Menurut Riyanto (2019), apabila jenis


pertanyaan menggunakan skala Likert (1,2,3,4 dan 5) maka uji validitas yang

digunakan adalah “Kolerasi Pearson Product Moment”. Caranya dalam

menghitung korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan

dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut, dengan rumus sebagai

berikut

Keterangan :

r = Koefisien korelasi product moment (r hitung)

X = Skor tiap pertanyaan/ item

Y = Skor total

N = Jumlah responden

Alat ukur dikatakan valid jika nilai P value < 0,05. Perhitungan

menguntukkan bantuan SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solutions

Versi 16) (Arikunto, 2018). Instrumen yang dilakukan uji validitas ini adalah

variabel motivasi kerja dan kinerja perawat.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui

kehandalan (tingkat kepercayaan) suatu item pertanyaan dalam mengukur

variabel yang diteliti. Suatu instrumen penelitian dapat memiliki tingkat


kepercayaan yang tinggi, jika hasil dari pengujian instrumen tersebut

menunjukan hasil yang relatif tetap (konsisten). Dengan demikian, masalah

reliabilitas instrumen berhubungan dengan masalah ketepatan hasil. Uji

reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Uji

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan internal consistency

reliability yang menggunakan alphacronbach untuk mengidentifiasikan

seberapa baik hubungan antara item-item dalam instrumen penelitian

(Kurniawan & Puspitaningtyas, 2020).

Rumus untuk menghitung koefisien reabilitas instrument dengan

menggunakan Cronbach Alpha (Arikunto, 2018) yaitu sebagai berikut:

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑sj²: Total varians butir

sx² : Total varians

Uji reliabilitas pada penelitian ini mengacu kepada aturan Guilford.

Tabel 3.5 Indeks Reliabilitas Menurut Aturan Guilford


(Guilford’s Empirical Rule)
Indeks Reliabilitas
0,00 – 0,19 Reliabilitas sangat lemah
0,20 – 0,39 Reliabilitas lemah
0,40 – 0,69 Reliabilitas cukup kuat
0,70 – 0,89 Reliabilitas kuat
0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat kuat
Instrument dinyatakan reliabel jika minimal memenuhi kriteria reliabilitas

cukup kuat.

I. Teknik Pengolahan Data

Setelah pengumpulan, pengolahan data dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut (Siyoto & Sodik, 2020):

1. Editing

Editing merupakan upaya buat mengecek kembali kelengkapan

informasi yang diperoleh ataupun dikumpulkan. Sesi editing dicoba dikala

peneliti menerima kembali kuisioner yang sudah diisi oleh responden. Peneliti

mengecek kelengkapan informasi yang ada dalam kuisioner, apabila belum

lengkap hingga kuisioner dikembalikan kepada responden buat dilengkapi.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah informasi berupa huruf jadi

informasi berupa angka atau bilangan. Tujuannya merupakan

menyederhanakan jawaban responden tersebut sehingga bisa diolah.

3. Scoring

Proses Scoring dalam penelitian ini merupakan memindahkan data

kualitatif kedalam data kuantitatif, dengan metode pemberian skor berdasarkan

hasil pengukuran. Pertanyaan yang diberikan skor merupakan persoalan

tentang motivasi kerja dan kinerja perawat.

4. Data entry atau Processing

Setelah data di coding dan diberikan skor maka langkah selanjutnya


memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam data base computer.

5. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak. Dalam penelitian ini tidak terjadi

kesalahan saat entry data.

J. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer

yaitu SPSS Versi 16.0 berupa analisis univariat dan bivariat. Tekhnik analisa data

dilakukan dengan tahapan analisis sebagai berikut.

1. Analisis Karakteristik Responden

Analisis data pada karakteristik responden dengan menguntukkan tabel

frukuensi dan persentasi dengan rumus :

A
P x 100 %

Dimana :

P = Persentase kategori

A = Jumlah responden pada tiap kategori

B = Jumlah seluruh responden


2. Analisis Univariat

Analisa univariat adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang

akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuannya untuk membuat

gambaran secara sistematis data yang factual dan akurat mengenai fakta-fakta

dan hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti (Riyanto, 2019).

Analisis univariat untuk variabel motivasi kerja dan variabel kinerja

perawat mengacu pada nilai Median. Adapun Langkah- langkahnya adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan jumlah skor maximal

b. Menentukan jumlah skor minimal

c. Menentukan rentang skor

d. Menentukan interval kelas skor, yang diperoleh dari hasil perhitungan data

menggunakan Median dengan rumus sebagai berikut :

Me = ½ (Xmax-Xmin)

Keterangan :

Me = Median

Xmin = Jumlah nilai minimal dari kuesioner

Xmax = Jumlah nilai maximal dari kuesioner

X = Hasil Xmax-Xmin.
3. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh 2 variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018). Analisis data

dilakukan dengan menguntukkan software Program SPSS 16 for windows.

Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan skala pengukuran yang digunakan adalah koreksi Yates. Koreksi

Yates disebut dengan istilah continuity correction, adalah uji chi square yang

khusus atau spesifik untuk bentuk tabel kontingensi 2 x 2. Rumus Koreksi

Yates dapat dilihat sebagai berikut :

Keterangan :

A,B, C, dan D adalah hasil persilangan dari dua variabel dan keputusan uji jika

p-value <0,05 maka H0 ditolak. dapat dilihat sebagai berikut :

1) Jika P-value ≤ 0,05 : H0 Ditolak artinya ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen

2) Jika P-value > 0,05 : H0 Diterima artinya tidak ada hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

K. Prosedur Penelitian

Menurut (Arikunto, 2018) yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian

antara lain melalui tiga tahapan yaitu :


1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan memliki tujuan untuk mendapatkan gambaran yang

jelas dan lengkap terkait masalah yang akan diteliti. Pada tahap ini diawali

dengan menentukan permasalahan atau fokus penelitian yang meliputi:

Langkah 1 : Pada langkah awal peneliti menentukan dan memilih

kasus yang akan diteliti dengan melakukan studi

pendahuluan terkait motivasi kerja dengan kinerja

peraawat yang selanjutnya.

disusun kedalam latar belakang.

Langkah 2 : Peneliti merumuskan masalah yang bersumber

dari latar belakang yang sudah dibuat.

Langkah 3 : Peneliti menentukan tujuan berlandaskan pada rumusan

masalah yang sudah ditetapkan dengan tujuan untuk

mengetahui adanya gambaran dan hubungan antara

motivasi kerja dengan kinerja

perawat.

Langkah 4 : Peneliti menentukan manfaat yang bersumber dari tujuan

yang ditujukan bagi peneliti sendiri, lahan

penelitian dan institusi pendidikan.

Langkah 5 : Peneliti merumuskan kerangka pemikiran

berlandaskan pada latar berlakang, tujuan, dan manfaat


penelitian.

Langkah 6 : Peneliti menyusun hipotesis berlandaskan pada latar

belakang. Dimana jika H0 tidak terdapathubungan dan

jika H1 terdapat hubungan.

Langkah 7 : Peneliti menyusun tinjauan pustaka yang

diperoleh dari bermacam sumber. Baik darinternet, buku,

maupun jurnal.

Langkah 8 : Peneliti menentukan jenis penelitian yang diuntukkan

sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini

menguntukkan study korelasional

dengan pendekatan cross sectional.

Langkah 9 : Peneliti menentukan lokasi dan waktu penelitian yang

berlandaskan pada latar belakang dan studi

pendahuluan.

Langkah 10 : Peneliti menentukan variabel yang bersumber pada

judul penelitian. Varibel bebas dalam penelitian ini

yaitu motivasi kerja dan variabel

terikat yaitu kinerja perawat.


2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengumpulan data berdasarkan

pada permasalahan dan tujuan yang akan diteliti. Pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner. Tahap pelaksanaan meliputi:

a. Permohonan izin penelitian

b. Menentukan besar populasi dan ukuran sampel target

c. Menentukan teknik sampling dengan Stratified Random Sampling

d. Menentukan sampel target di setiap ruangan yang telah terpilih

melalui pengocokan

e. Melakukan informed consent dengan responden

f. Membagikan kuesioner

g. Mengumpulkan kuesioner

h. Melakukan pengolahan dan analisa data

i. Menarik kesimpulan

3. Tahap Pelaporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam penyusunan. Dimana kegiatan

yang dilakukan yaitu pencetakkan dan penggandaan laporan untuk

dikomunikasikan pada pihak lain.

L. Etika Penlitian

Etika penelitian merupakan pedoman yang berlaku dalam melakukan

aktivitas atau kegiatan penelitian untuk mendapatkan hasil dari penelitian yang
melibatkan pepenelitian itu sendiri, pihak yang diteliti dan masyarakat

(Notoatmodjo, 2018). Menurut Hidayat (2020) dalam melaksanakan penelitian,

peneliti mesti memperhatikan aspek etika. Berikut kaidah dasar etika penelitian,

antara lain:

1. Prinsip Manfaat

Pada aspek manfaat menekankan prinsip bahwa penelitian ini akan

memiliki manfaat bagi manusia dengan menegakan kebebasan, tidak

menjadikan manusia merasa di eksploitasi ataupun memunculkan kekerasan

sehingga menghasilkan manfaat dan harus mempertimbangkan aspek epek dan

manfaat apabila dalam penelitian mengalami dilema etik.

2. Prinsip Menghormati Manusia

Peneliti harus menghormati hak yang menjadi subjek penelitian untuk

diikutdankan dalam penelitian.

3. Prinsip Keadilan

Pada prinsip ini peneliti perlu menghargai hak dengan menjungjung

keadilan sehingga memperlakukannya dengan adil. Baik dari memberikan

pengobatan, maupun melindungi privacy manusia tersebut.

4. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk lembar persetujuan yang harus

disetujui oleh responden sebagai subjek penelitian. Informed consent tersebut

dilakukan sebelum penelitian dilakukan sehingga responden paham maksud

dan tujuan sehingga mengenali dampaknya.


5. Anonymity (Tanpa Nama)

Pada tahap ini peneliti akan memberikan pemahaman bahwa akan

menjaga privacy nya dengan tidak mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data yang akan diperoleh. Peneliti dalam hal ini tidak

mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner, melainkan

menggunakan nomor responden, karena untuk menjaga etika keperawatan.

6. Kerahasiaan (Confidentiality)

Pada permasalahan etika ini akan memebrikan jaminan kepada

responden bahwa ini sifatnya rahasia dan informasi yang diberikan kepada

peneliti akan dijaga kerahasiannya kecuali pada kelompok tertentu untuk

melaporkan hasil dari penelitian ini. Dalam hal ini peneliti menjamin

kerahasiaan penelitian sebagai informasi hasil riset yang akan dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai