Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara bagaimana penelitian dilakukan yang meliputi


desain, kerangka kerja, tehnik sampling, identifikasi variable, definisi operasional,
cara pengumpulan data, analisa data, keterbatasan dan masalah etika (Hidayat, 2011).

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi
permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumulan data (Hidayat, 2011).
Desain dalam penelitian ini adalah penelitian analisis korelasi dengan pendekatan
cross sectional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui
arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa
besar hubungan yang terjadi antara dua variabel (Notoatmodjo, 2010). Penelitian
asosiati atau hubungan dengan cross sectional adalah jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu waktu (Nursalam, 2009)

3.2 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah variabel secara operasional berdasarkan karakteristik
diamati, sehingga memungkinkan peneliti melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2011).

Peneliti akan menjabarkan secara jelas definisi operasional setiap variabel yaitu
peran kader sebagai variabel independen dengan tiga parameter, dan kepuasan
lansia sebagai variabel dependen nya dengan lima parameter pada tabel di bawah
ini.

44
45

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Instrumen Skala Data Kategori


Operasional Penelitian

Peran Tingkah laku - Penggerakan Kuesioner Ordinal Penilaian :


Kader dan kegiatan Masyarakat
yang
dilakukan - Penyuluhan Nilai dalam
kader bentuk :
kesehatan - Pemantauan Baik = 76 –
dalam 100%;
melaksanakan
kegiatan Cukup = 56
posyandu -75%;
bersama
masyarakat . Kurang < 55%

(Arikunto,
2006).

Kepuasan Sebuah - Tangible Kuesioner Ordinal Penilaian :


Lansia perasaan, (Kepuasan)
pandangan - Reliability Sangat Puas =
lansia (Keandalan). 76 –100%;
terhadap - Responsive Puas = 56
pelayanan (Ketanggapan
-75%;
yang diberikan )
sehingga dapat - Assurance Tidak Puas <
memenuhi (Jaminan). 55%
harapan. - Emphaty (Arikunto,
(Perhatian) 2006).
46

3.3 Populasi, Sampel, Dan Sampling


3.3.1 Populasi
50
Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek yang dipelajari saja tetapi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek tersebut
(Sugiyono, 2009 dalam Hidayat, 2011. Populasi yang terjangkau adalah
populasi yang memenuhi kriteria penelitian dan biasanya dapat di jangkau oleh
peneliti. ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang terdaftar di
dua (2) Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pemurus dalam
Banjarmasin yang berjumlah 86 orang lansia.

3.3.2 Sampel 51
Sampel penelitian yaitu objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010:115). Teknik pengambilan sampel menurut
Arikunto (2010) bahwa “Apabila populasi kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penilitiannya merupakan penelitian populasi. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 86 orang lansia yang terdaftar
di posyandu Lansia di wilayah kerja puskesmas Pemurus Dalam Banjarmasin.

.3.3.3 Teknik Sampling


Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling karena menurut
Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari seratus (100), maka seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.Sampel yang diambil dari
penelitian ini yaitu lansia yang terdaftar di dua (2) posyandu lansia yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam Banjarmasin yang berjumlah 86
orang lansia
47

Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi:


a. Lansia yang terdaftar di Posyandu lansia
b. Lansia yang bersedia di wawancarai atau bisa di ajak komunikasi

Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu :


a. Lansia yang terdaftar sebagai peserta Posyandu tetapi tidak hadir saat
posyandu dilaksanakan.
b. Lansia yang terdaftar sebagai peserta Posyandu tapi saat dilakukan
kunjungan rumah lansia tidak sedang berada di rumah.
c. Lansia yang tidak bersedia di wawancarai atau tidak bisa di ajak
komunikasi.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian


3.4.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan di dua (2) Posyandu
lansia di wilayah kerja puskesmas Pemurus Dalam Banjarmasin yaitu
posyandu Harapan Bahagia dan posyandu Lambung Mangkurat.

3.4.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian, penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016-
Januari 2017.

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

3.5.1 Data Primer


Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan data primer yang
terdiri dari peran kader posyandu lansia dan kepuasaan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia yang diperoleh menggunakan lembar
48

kuesioner. Lembar kuesioner berisi daftar pertanyaan yang diberikan


kepada responden yang hadir saat posyandu lansia.

3.5.2 Data Sekunder


Data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung, pada
penelitian ini peneliti memperoleh data dari Dinas Kesehatan
Kalimantan Selatan yang bersumber dari Badan Pusat Statistik kota
Banjarmasin yang berupa data jumlah lansia di Banjarmasin dan dari
data profil Puskesmas Pemurus Dalam Banjarmasin meliputi jumlah
Posyandu, jumlah Kader Posyandu, jumlah lansia yang berkunjung ke
Posyandu.

3.6 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


3.6.1 Instrumen Penelitian
Penelitian kuantitatif memerlukan data dengan kualitas yang baik dalam
penelitian, untuk mendapatkan data tersebut diperlukan instrumen penelitian
yang valid dan reabilitasnya terjaga. Instrumen pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang berupa sejumlah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi yang
diinginkan tentang peran kader posyandu lansia dan kepuasan lansia dalam
mengikuti kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas Pemurus
Dalam Banjarmasin (Arikunto, 2007).

3.6.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.
(Nursalam, 2013). Pengumpulan data yang dilakukan untuk variabel
independen (peran kader) dan dependen (kepuasan lansia) adalah dengan cara
memberikan kuesioner. Setelah mendapatkan surat persetujuan penelitian dari
Dekan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dan mendapat surat balasan
49

untuk ijin penelitian dari Puskesmas Pemurus dalam Banjarmasin, selanjutnya


peneliti menemui lansia yang berkunjung ke Posyandu Lansia, selanjutnya
peneliti menanyakan apakah bersedia dan setuju menjadi responden. Apabila
setuju maka mengisi lembar persetujuan (informed concent) dilanjutkan dengan
memberikan kuesioner dengan metode wawancara.

Kuesioner tentang Peran kader di ukur berdasarkan lembar kuesioner berupa


lembar-lembar checklist (√) yang berisi 9 pertanyaan dengan skor penilaian
skala Likert yang terdiri dari lima(5) pengukuran, yaitu selalu diberi nilai 5,
sering diberi nilai 4, kadang-kadang diberi nilai 3, jarang diberi nilai 2, tidak
pernah diberi nilai 1. Selanjutnya setelah diberikan nilai akan ditentukan
kategori nilai, yaitu baik (76-100%), cukup (56-75%), dan kurang (< 55%).
Kuesioner tentang Kepuasan lansia di ukur berdasarkan kuesioner
menggunakan lembar-lembar checklist (√) yang berisi 10 pertanyaan dimana
pertanyaan tersebut mewakili dari 5 parameter, yaitu 1) Tangible (Fasilitas), 2)
Reliability (Keandalan), 3) Responsive (Ketanggapan), 4)Assurance (Jaminan,
5)Emphaty (Perhatian).

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian


Variabel Indikator Jumlah butir soal
Peran kader Penggerak masyarakat 3
Penyuluhan 3
posyandu lansia
Pemantauan 3

Kepuasan Lansia Tangible(Fasilitas) 2

Reliability(Keandalan) 2
Responsive(Ketanggapan) 2
Assurance(Jaminan) 2
Emphaty(Perhatian) 2
3.6.3 Teknik Pengolahan Data
50

Setelah semua data terkumpul sesuai dengan jumlah besar sampel yang
ditentukan selama rentang waktu pelaksanaan penelitian, pengumpulan data
dihentikan untuk selanjutnya dilakukan proses analisa data sebagai berikut:

a. Editing, sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit terlebih dahulu
dengan kata lain data yang telah terkumpul dalam record book, perlu dibaca
sekali lagi dan diperbaiki apabila ada berbagai hal yang meragukan (Nazir,
2005). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam editing adalah
kelengkapan data, tulisan jelas dan dapat dibaca, semua catatan dapat
dipahami, semua data cukup konsisten, responsi yang tidak sesuai dari
responden, dan diklarifikasi kembali.
b. Coding, data yang sudah terkumpul perlu diberi kode pada setiap lembar
jawaban untuk memudahkan analisis. Pemberian kode pada setiap jawaban
sangat penting artinya jika pengolahan dilakukan dengan komputer (Nazir,
2005). Pemberian kode dilakukan oleh peneliti dengan menuliskannya pada
kolom di samping jawaban yang telah diisi oleh responden. Kode yang
digunakan berupa angka yang selanjutnya akan diproses dengan komputer.
c. Scoring, adalah memberikan skor terhadap semua item yang perlu diberi
skor (Arikunto, 2002). Kegiatan pemberian skor dilakukan pada setiap
lembar kuesioner, sesuai dengan skor pada definisi operasional. Scoring
pada setiap jawaban kuesioner yang diisi oleh responden menggunakan
rumus yang telah ditetapkan pada masing-masing variabel.
d. Tabulating, membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data.
Membuat tabulasi tidak lain adalah memasukkan data ke dalam tabel dan
mengatur semua angka sehingga dapat dihitung dalam berbagai kategori
(Nazir, 2005). Tabulasi dalam penelitian ini menggunakan metode analisa
yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk
menjelaskan hubungan antar variabel. (Singarimbun, 1995).
3.7 Uji Validitas
51

Validitas adalah pernyataan alat ukur (kuesioner) sejauh mana dapat mengukur
yang ingin di ukur atau sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan
sebenarnya (Hidayat, 2008). Agar hasil riset atau penelitian dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah, maka informasi yang menyangkut validitas dan
reliabilitas alat ukur harus disampaikan dan di ukur (Umar, 2011). Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini,
beberapa item pertanyaan dapat digunakan untuk mengungkapkan variabel yang
di ukur tersebut. Apabila aturan-aturan uji validitas dapat dipenuhi, maka
diharapkan validitas yang dikehendaki peneliti akan tercapai (Arikunto, 2010).

Uji penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Pekauman pada bulan Desember
2016 kepada 20 responden . Daerah tersebut dipilih karena memiliki komunitas
lansia dan kegiatannya serupa dengan posyandu lansia dan memiliki karakteristik
wilayah yang sama dengan posyandu lansia yang ada di wilayah Puskesmas
Pemurus Dalam Banjarmasin.

Jika nilai pada r hitung >r tabel (0.4438) berarti butir-butir pertanyaan tersebut
merupakan butir yang valid dan sebaliknya jika r hitung <r tabel (0,361) tetapi
masih dalam rentang > 0,20 berarti butir-butir pertanyaan harus direvisi, jika nilai
validitasnya <0,20 berarti item soal pertanyaan harus dihapus atau dibuang.

Berdasarkan hasil uji valid pada kuesioner peran kader posyandu lansia dan
kepuasan lansia dinyatakan valid dan relibel. Jika hasil uji 9 item pada peran
kader, 9 item valid pada peran kader posyandu lansia, dan 10 item pada kepuasan
lansia didapatkan masing-masing pernyataan dengan nilai r hitung > r tabel.
Peneliti memasukkannya ke dalam sebuah tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Peran Kader


52

Variabel Validitas
No r hitung r tabel keterangan
1 0,612 ≥0.4438 Valid
2 0,988 ≤0.4438 Valid

3 0,752 ≥0.4438 Valid


Peran Kader
4 0,812 ≥0.4438 Valid
5 0,682 ≥0.4438 Valid

6 0,752 ≥0.4438 Valid

7 0,812 ≤0.4438 Valid

8 0,682 ≥0.4438 Valid


9 0,654 Valid
≥0.4438

Tabel 3.4 Hasil Uji validitas kepuasan lansia


Variabel Validitas
No
r hitung r tabel keterangan
1 0,734 ≥0.4438 Valid
2 0,693 ≤0.4438 Valid
3 0,870 ≥0.4438 Valid
4 0,870 ≥0.4438 Valid
5 0,806 ≥0.4438 Valid
6 0,734 ≥0.4438 Valid
Kepuasan Lansia 7 0,806 ≤0.4438 Valid
8 0.693 ≥0.4438 Valid
9 0, 734 ≥0.4438 Valid
10 0, 734 ≥0.4438 Valid
3.8 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan yaitu dapat digunakan berkali-kali dalma waktu
yang berlainan (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini disusun oleh peneliti berdasarkan pengembangan dari instrumen yang ada
sebelumnya maupun disusun sendiri oleh peneliti, instrumen ini belum pernah
53

digunakan sebelumnya pada penelitian sehingga diperlukan uji validitas dan


reabilitas.

Untuk mengukur reliabilitas instrumen dianalisa dengan metoda Alpha


Cronbach’s. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika
koefisienalpha yang diperoleh > 0,60. Koefisien alpha cronbach jika r alpha> r
tabel, maka dapat dikatakan item pertanyaan reliabel.

Tabel 3.5 Daftar penilaian nilai realibiliti menurut Budi (2006)


Alpha Relialibility
0,00-0,20 Kurang realibel
“> 0,20-0,40 Agak realibel
‘> 0,40-0,60 Realibel
‘> 0,60-0,80 Cukup realibel
‘> 0,80-1,00 Sangat realibel

Kuesioner penelitian sudah reliabel jika cronbach’s alpha > 0,60. Dalam
penelitian ini didapatkan hasil reliabilitas kuesioner peran kader memiliki nilai
0,769 > 0,60, dan kuesioner kepuasan lansia memiliki nilai 0,777 > 0,60 yang
dapat dikatakan reliabel.

3.9 Analisa data


3.9.1 Analisis Univariat
Data yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat yaitu
sebuah cara yang biasanya digunakan untuk menganalisis data dari variabel
tunggal. Data tersebut akan dimasukkan kedalam tabel frekuensi dan dinilai
besar presentasinya sehingga dapat memberikan deskripsi terhadap masing-
masing variabel. Menurut Arikunto dalam Mulyani (2013), bahwa untuk
menganalisa data dari sub variabel adalah cara menjumlahkan jawaban
sejumlah responden berdasarkan kriteria kualitatif diatas dibandingkan dengan
jumlah seluruh resposnden dan di kalikan 100% dan diinterpretasikan
kedalam bentuk
54

3.9.2 Analisis Bivariat


Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan masing-masing variabel
dependen dan independen, hubungan dianggap bermakna bila nilai p adalah <
level of significance (< 5% = 0,05). Untuk mengetahui keeratan hubungan
antara variabel dependent dan variable independent dilakukan uji statistik. Uji
statistik menggunakan Rank Spearman karena penelitian ini bertujuan
mengetahui hubungan antara skala data ordinal. Menurut Sugiyono (2007), Rank
Spearman sumber data untuk kedua variable yang akan dikonversikan dapat
berasal dari data yang tidak sama dan jenis datanya adalah ordinal, serta data
kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal.

4.0 Etika Penelitian


Etika berkaitan dengan dinamika pengambilan keputusan tentang apa yang
benar dan salah, etika penelitian melibatkan ketentuan yang dikerjakan
peneliti, perlindungan martabat subyek serta dalam publikasi informasi dalam
penelitian (Fouka & Mantzorou, 2011). Masalah etik menonjol dalam
penelitian keperawatan karena garis pemisah praktek keperawatan dan proses
pengumpulan data penelitian kadang-kadang bisa kabur, sehingga untuk
melindungi hak-hak klien dan tercapainya tujuan penelitian diperlukan
pertimbangan etik (Polit & Beck, 2010).
55

4.0.1 Prinsip Etik Untuk Melindungi Subjek Penelitian :


4.0.1.1 Resiko keuntungan dari perlakuan (Risk-benefit assesment)
Tingkat resiko yang akan diambil oleh responden penelitian tidak
boleh melebihi manfaat dan potensi pengetahuan yang bisa diperoleh,
pemilihan topik penting yang memiliki potensi untuk meningkatkan
perawatan klien adalah langkah pertama dalam memastikan penelitian
yang etis.

4.0.1.2 Kerahasiaan prosedur (Confidentiality Procedures)


Responden penelitian memiliki hak bahwa setiap data yang mereka
berikan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Prosedur kerahasiaan
meliputi:

4.0.1.2.1 Tanpa nama (Anonimity)


Untuk menjaga kerahasiaan responden peneliti tidak
mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut
diberi kode inisial nama responden.

4.0.1.2.2 Kerahasiaan
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
sebagai hasil penelitian.

4.0.1.3 Kebaikan (Beneficence)


Beneficence merupakan etika yang paling mendasar dalam penelitian
ini, yang membebankan kewajiban kepada peneliti untuk
meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan bagi
responden. Penelitian harus diarahkan untuk menghasilkan manfaat
bagi peneliti sendiri atau untuk orang lain atau masyarakat secara
keseluruhan.
56

4.0.1.4 Menghormati martabat manusia


Penghargaan kepada martabat manusia adalah prinsip etika yang
dimana subjek penelitian memiliki hak untuk menentukan diri sendiri
dan hal untuk mendapatkan keterbukaan dari peneliti. Responden
diberikan hak untuk memilih sendiri jawaban sesuai dengan
pilihannya, dan jawaban responden dianggap benar karena sesuai
dengan pilahan serta hati nuraninya.

4.0.1.5 Keadilan (Justice)


Keadilan meliputi hak peserta untuk mendapatkan perlakuan yang adil
dan hal mereka terhadap kerahasiaan. Responden yang diambil dalam
penelitian mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengisi, dan
mendapatkan penjelasan yang sama terkait cara pengisian kuesioner
yang diberikan, tanpa membeda-bedakan status dan pangkat, serta
jabatan.

4.0.1.6 Informasi bagi responden (Informed Concent)


Untuk menjaga dan melindungi hak responden, mereka harus
mendapatkan informed concent. Informed consent berarti bahwa
responden memiliki informasi yang memadai mengenai penelitian,
memahami informasi, memungkinkan mereka untuk menyetujui atau
partisipasi pengisian secara sukarela dalam penelitian yang dituangkan
dalam lembar persetujuan.

Anda mungkin juga menyukai