METODE PENELITIAN
yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman peneliti pada seluruh proses
antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui korelasi antara suatu variabel dengan variabel lain tersebut
kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek yang sama dan
penelitian ini akan melakukan penelitian antara menelaah antara hubungan peran
yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
Populasi
Seluruh lansia yang terdaftar di posyandu Banjar Wangaya Kaja, Desa Dauh Puri Kaja,
Kota Denpasar yaitu sebanyak 84 lansia
Sampel
Teknik sampel yang digunakan adalah non probability yaitu purposive sampling sebanyak
69 lansia sesuai kriteria inklusi
Deskripsi Hasil
Menggunakan analisis bivariat dengan uji korelasi rank spearman dengan program
komputer (derajat kemaknaan p<0,05)
Penyajian Data
Gambar 3.1
Kerangka Kerja Hubungan antara Peran Kader terhadap Kepatuhan Lansia
dalam Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia
37
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Utara, Banjar Wangaya Kaja, Desa Dauh Puri Kaja, Kota Denpasar. Pengambilan
data akan dilakukan pada rentang waktu pada bulan September – November 2019.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Sudaryono, 2018). Jadi populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subjek ataupun objek tersebut. Populasi di Posyandu Lansia Banjar
Wangaya Kaja, Desa Dauh Puri Kaja, Kota Denpasar sebanyak 114 lansia.
merupakan bagian dari populasi, ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari
populasi (Sugiono, 2003 dalam Sudaryono, 2018). Menurut Gay dan Diehl (dalam
Amirullah, 2015) ukuran sampel yang dapat diterima akan sangat bergantung
38
3.4.2.1 Kriteria sampel
Menurut Nursalam dan Pariani (dalam Setiadi, 2007) ada dua kriteria
sampel, diantaranya :
1) Lansia yang terdaftar selama lebih dari satu tahun di posyandu lansia di Banjar
Wangaya Kaja.
2) Lansia yang setuju dijadikan responden dan bertempat tinggal di Desa Dauh
memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi pada penelitian
ini adalah :
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non
39
merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih secara acak, unsur populasi
yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor
merupakan suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara
populasi yang sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut
2015). Sampel diambil di Banjar Wangaya Kaja sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan peneliti. Penelitian ini sampel yang diambil harus memenuhi kriteria
Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Slovin dengan
N
n= 2
1+( Nx e )
114
n=
1+(114 x 0,052)
114
n=
1+(114 x 0,0025)
114
n=
1+0,285
114
n=
1,285
= ditetapkan 88,71 = 89 orang.
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Populasi
40
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti
variabel lainnya. Variabel independen pada penelitian ini adalah peran kader
lansia.
oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kepatuhan
konkret sehingga lebih mudah untuk diukur dan diuji secara empiris (Sudaryono,
(Hidayat, 2007).
Tabel 3.1
Definisi Operasional Hubungan antara Peran Kader terhadap Kepatuhan Lansia
dalam Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia
1 2 3 4 5
Reliabilitas
Menurut Sujarweni (2014), sumber data adalah subjek dari mana asal data
42
1. Data primer merupakan data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil
pengukuran, pengamatan, dan survei. Atau data yang diperoleh dari responden
melalui kuesioner serta data hasil wawancara dengan narasumber. Data primer
2. Data sekunder merupakan data yang didapat dari catatan, buku, majalah
berupa laporan yang dimiliki oleh pihak lain dan mendukung data prime. Data
Wira Medika Bali yang ditandatangani oleh Ketua PPPM Program Studi
Keperawatan.
43
5. Membawa surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar ke
responden
posyandu lansia yang diadakan tiap minggu ke 2 yaitu setiap tanggal 13.
Kader lansia memberitahu lansia bahwa ada kunjungan tamu yang bermaksud
menjelaskan maksud dan tujuan peneliti kepada lansia dan lansia setuju untuk
lembar kuesioner kepada semua lansia, jika lansia bisa membaca dan
44
menenrangkan apa saja yang responden belum ketahui. Selama pengisian
pengisian. Sampel yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi yang dibantu
alamat dari kader posyandu lansia dan dibantu mengunjungi rumah oleh kader
dilakukan pada sore hari, yang diharapkan tidak menggangu kegiatan para
dan meminta ijin terlebih dahulu kepada calon responden untuk dapat
10. Peneliti memeriksa kembali kuesioner yang telah selesai dijawab oleh
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau
45
berupa kuesioner sebagai pedoman wawancara. Kuesioner adalah suatu alat
pengumpulan data yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus
Kuesioner peran kader yang berisi total 26 pertanyaan yang diadopsi dari
Nurhaida (2012) yang meneliti tentang pengaruh peran keluarga dan kader lansia
terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia dan telah dilakukan uji validitas
dengan nilai correcteditem – total dari variabel independen yaitu soal 1 sampai 26
Cronbach s Alfa sebesar 0.949 dan lebih besar dari r-tabel, hal ini menunjukkan
bahwa soal 1-26 ini sudah reliable sebagai alat ukur. Pengukuran variabel ini
pertanyaan yang bersifat jelas atau tegas dan konsisten. Jawaban responden dapat
berupa skor Ya (bobot nilai 1) dan Tidak (bobot nilai 0). Peran baik jika
responden memperoleh skor >50% dari tiap pertanyaan. Peran kurang jika
posyandu sejak 1 tahun terakhir yang dimiliki oleh kader posyandu dengan
yaitu dikategorikan tinggi jika jumlah kehadiran lebih dari 80% dari total
80% dari total kehadiran seharusnya dan dikategorikan rendah jika jumlah
46
3.6.4 Uji Validitas
mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur
harus mengukur apa yang akan di ukur. Uji validitas suatu instrumen (dalam
kuesioner) dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan
skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment
correlation coefficient, dengan ketentuan bila r hitung > r tabel, maka dinyatakan
valid dan bila r hitung < r tabel maka di nyatakan tidak valid. Uji validitas yang
diadopsi dari penelitian (Nurhaida, 2012) dilakukan pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Batang Kuis sebanyak 20 orang dengan kriteria inklusi yang sama
total dari variabel independen yaitu soal 1 sampai 26 r-hitung>nilai r-tabel = 0.444,
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data atau
jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini
47
teknik untuk menghitung indeks reliabilitas alat ukur dari satu kali pegukuran,
dengan ketentuan r hitung > r tabel maka dinyakan reliabilitas dan bila r hitung < r
tabel maka dinyatakan tidak reliabilitas. Uji Reabilitas yang diadopsi dari
Batang Kuis sebanyak 20 orang dengan kriteria inklusi yang sama dengan wilayah
kerja Puskesmas Bandar Khalipah dengan nilai Cronbach s Alfa sebesar 0.949 dan
lebih besar dari r-tabel, hal ini menunjukkan bahwa soal 1-26 ini sudah reliable
1. Editing
diperoleh atau dikumpulkan dari responden. Kuesioner yang telah diisi oleh
sudah terisi semua dan apakah jawaban relevan dan konsisten dengan pertanyaan.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam editing pada penelitian ini adalah
jawabannya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti serta memeriksa
48
2. Coding
kuesioner :
3. Entry
sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. Entry data dalam
4. Cleaning
yang telah dimasukkan untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan,
baik kesalahan dalam pengkodean maupun dalam membaca kode. Kesalahan juga
pengecekan lagi apakah masih ada kesalahan atau tidak sehingga data siap
data telah dimasukan dan bebas dari kesalahan. Pada tahap ini peneliti mengecek
kembali data yang telah dimasukkan pada program komputer apakah adanya
49
3.7.2 Analisis Data
Data yang telah diolah baik secara manual maupun menggunakan bantuan
komputer, tidak akan ada data tanpa dianalisis. Menganalisis data tidak sekedar
mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang telah diolah tetapi kita harus
memperoleh arti atau makna dari hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini akan dilakukan dua proses analisis yaitu analisa univariat dan
analisa bivariat.
1. Analisis univariat
karakteristik setiap variabel penelitian yaitu peran kader terhadap kepatuhan lansia
2. Analisis bivariat
berhubungan atau berkorelasi. Pada penelitian ini menggunakan analisa dari hasil
uji korelasi spearman rank (rho). Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat atau
eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal dengan nilai
signifikasi 0,05 (p<0,05) yaitu untuk menganalisa hubungan peran kader terhadap
50
kuesioner korelasi antar variabel. Adapun tabel interprestasi koefisien korelasi
Tabel 3.2
Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi
STIKes Wira Medika Bali. Untuk responden yang diteliti, sebelumnya sudah
agar subyek mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang diteliti
lembar persetujuan. Jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
51
Menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan mencantumkan
nama subyek pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh subyek. Lembar
3. Confidentiality (kerahasiaan)
(Nursalam, 2016).
sadar, oleh karena itu peneliti menjelaskan bahwa responden bebas dari paksaan
Responden memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan
dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan
52