Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross-
sectional merupakan jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu
kali pada satu saat (Nursalam,2015). Penelitian ini mencari hubungan antara
variabel bebas yaitu usia dan pekerjaan ibu hamil yang mengalami abortus
dan variabel terikat yaitu kejadian abortus.

B. RUANG LINGKUP
1. Lingkup Masalah
Permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada usia dan pekerjaan ibu
hamil yang mengalami abortus.
2. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini merupakan bagian dari Ilmu Keperawatan
Kegawatdaruratan Maternitas.
3. Lingkup Sasaran
Sasaran penelitian ini adalah para ibu hamil yang mengalami abortus di
wilayah Surakarta.
4. Lingkup Lokasi
Penelitian ini dilakukan di salah satu di rumah sakit di Surakarta.
5. Lingkup Waktu
Pengambilan data pada penelitian ini di lakukan pada bulan ….

C. POPULASI DAN SAMPEL


1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami
abortus di salah satu rumah sakit di Surakarta dan memenuhi kriteri
inklusi dan eksklusi.
2. Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah
proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi
yang ada (Nursalam,2015).
a. Besar Sampel
Besar sampel adalah banyak anggota yang dijadikan sampel.
Apabila jumlah sampel kurang dari 10.000, maka besarnya sampel
menggunakan rumus (Nursalam, 2008):
N
n
1  N (d ²)
Dimana:
n : besar sampel
N : jumlah populasi
d : tingkat kepercayaan atau ketepatan yang digunakan yaitu
95%. Maka besar sampel dalam penelitian ini adalah:
32
n
1  32(0,05²)
32
n
1  0,0625
32
n
1,0625
n  30
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. Tetapi
untuk mengantisipasi Drop Out sampel maka sampel ditambah 10%
sehingga total menjadi 33 responden.
b. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Karena dalam penelitian ini
mempertimbangkan tenaga, waktu dan keterbatasan biaya. Kriteria
dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inkluasi pada penelitian ini adalah:
a) Ibu hamil yang mengalami abortus.
b) Ibu hamil yang mengalami abortus yang berusia <20 tahun
dan >35 tahun.
c) Ibu hamil yang mengalami abortus dan yang bekerja
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
a) Klien yang menolak menjadi responden.
b) Klien yang mengundurkan diri menjadi responden.

D. VARIABLE PENELITIAN
Variabel menurut Nursalam (2015), adalah perilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia
dan lain-lain). Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak
yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau
manipulasi suatu penelitian. Konsep yang dituju dalam suatu penelitian
bersifat konkret dan secara langsung bias diukur, sesuatu yang konkret
tersebut bias diartikan sebagai suatu variabel dalam penelitian.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel Independen (bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi atau
nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas biasanya
dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau
pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam,2016). Dalam penelitian
ini variabel bebas yaitu usia, dan pekerjaan ibu hamil yang mengalami
abortus.
2. Variabel Dependen (terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi
nilainyaditentukan oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul
sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Dengan kata lain,
variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas
(Nursalam,2015). Dalam penelitian ini variabel terikat yaitu kejadian
abortus.

E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata
yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji dan ditentukan kebeneranya oleh orang lain.
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi operasional Alat Ukur Parameter Skala
Abortus Abortus adalah Lembar Ibu hamil yang Nominal
(Fadlun dan pengeluaran hasil Observasi mengalami
Feryanto, konsepsi atau /checklist abortus
2012) berakhirnya
kehamilan sebelum
janin dapt hidup di
dunia luar (viable),
tanpa mempersoalkan
penyebabnya dengan
berat janin <500 gram
atau umur kehamilan
<20 minggu.

Usia (Dorland Usia didefinisikan Lembar 1. 20-35 tahun Nominal


& Newman, sebagai lamanya Observasi/ 2. < 20 tahun
2010). keberadaan seseorang checklist dan >35 tahun
diukur dalam satuan
waktu dipandang dari
segi kronologik
individu normal yang
memperlihatkan
derajat perkembangan
anatomis dan
fisiologik sama.

Lembar
Observasi/
Pekerjaan checklist Nominal

F. INSTRUMEN PENELITIAN
Saryono (2011) menyebutkan bahwa instrumen merupakan suatu
alat ukur yang dikembangkan untuk menerjemahkan variabel yang
dipergunakan dalam mengungkap data suatu penelitian. Instrumen
penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian
karena menentukan keakuratan data yang diperoleh.
1. Bentuk Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar
observasi yang digunakan selama proses pengambilan data untuk
mencatat berapa usia ibu hamil, apakah <20 tahun atan >35 tahun dan
apakah ibu bekerja dan begaimana beban kerja ibu hamil yang
mengalami abortus tersebut.

G. METODE PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA


1. Metode Pengolahan Data
Menurut Nursalam (2015), data dikumpulkan dan diolah melalui
tahapan berikut:
a. Editing
Editing dalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Editing dilakukan
untuk meneliti kembali setiap pertanyaan yang sudah diisi. Editing
meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan
konsistensi setiap jawaban.
b. Coding
Yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban yang ada
menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan kode berupa
angka kemudian dimasukkan dalam lembaran tabel kerja guna
mempermudah untuk membacanya.
c. Scoring
Setelah pemberian kode, kemudian dilakukan pemberian nilai
sesuai skor yang telah ditentukan.
d. Tabulating
Adalah kegiatan memasukkan data hasil penelitian dalam
klasifikasi kedalam tabel sesuai dengan data yang ditemukan dari
data responden.
2. Analisis Data
Data terkumpul, peneliti selanjutnya melakukan analisis data. Peneliti
melakukan analisis sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah suatu proses penyederhaan data dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan dalam

bilangan prosentase sebagai awal dari seluruh proses analisis.

Digunakan untuk menentukan usia dan pekerjaan ibu hamil yang

mengalami abortus dengan menggunakan presentasi rumus:

𝑥
p= x 100
𝑛

Keterangan :
p = prosentase
x = jumlah skor tindakan
n = jumlah nilai seluruh item

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis

bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian

untuk melihat hubungan usia dan pekerjaan ibu hamil terhadap

kejadian abortus. Analisis bivariat dalam penelitian ini

disesuaikan dengan jenis data yang akan di analisis, yaitu

menggunakan data kategorik nominal-ordinal sehingga

dianalisis menggunakan chi square

X2 = ∑ ( fo-fh)2
fh

Keterangan :
x2 : Chi square
fo : Frekuensi yang diobservasi
fh : Frekuensi yang diharapkan

Apabila P value ≤ α (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak


yang artinya ada hubungan yang bermakna (signifikan), serta P
value > α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya
tidak ada hubungan yang bermakna.

H. PROSEDUR PENELITIAN
Rencana prosedur pada penelitian ini meliputi beberapa tahapan
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap pertama dalam melakukan persiapan yaitu, instrumen
yang akan digunakan untuk memperoleh data dari responden dengan
menggunakan lembar observasi yang sudah diperbanyak sesuai jumlah
yang dibutuhkan.
2. Tahap Pelaksaan
Pada tahap ini, peneliti telah mendapatkan ijin penelitian yang
berlokasi di salah atu rumah sakit di Surakarta. Peneliti melakukan
wawancara atau observasi langsung pada responden yang memenuhi
syarat menjadi responden yang sebelumnya responden diperkenankan
untuk mengisi lembar informed consent (surat pernyataan persetujuan
menjadi responden), kemudian peneliti melakukan wawancara atau
observasi secara langsung yang kemudian hasil dari observasi tersebut
dimasukkan ke dalam lembar observasi.
3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan penyusunan dan pelaporan hasil penelitian
yang meliputi deskripsi lokasi penelitian, hasil dari penelitian yang
diolah menggunakan uji analisa data bivariat dari hubungan usia dan
pekerjaan ibu yang mengalami abortus, serta pembahasan dari hasil
penelitian.

I. ETIKA PENELITIAN
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus di
perhatikan (Hidayat, 2011). Masalah etika yang harus diperhatikan antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent (Persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :
partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang
akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi,
dan lain-lain.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunakan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode atau inisial nama pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai