Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei,

yaitu suatu metode pengumpulan data primer dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu (Jogiyanto, 2008).

Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu

generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam (Sugiyono, 2006: 7).

Ditinjau dari hubungan antar variabelnya, penelitian ini merupakan

penelitian kasual atau sebab akibat, yaitu penelitian yang diadakan untuk

menjelaskan hubungan antar variabel, variabel yang satu menyebabkan atau

menentukan nilai variabel yang lain. Unit analisis adalah individu karena

jawaban setiap responden mewakili pendapatnya sendiri, yang dalam

penelitian ini adalah konsumen Sabun Mandi Lifeboy Kabupaten

Karanganyar. Pengukuran construt dalam penelitian ini menggunakan skala

interval, yaitu skala yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct

yang diukur. Skala interval dengan “itemized rating scale” yang dinyatakan

dengan angka 1 sampai 4.

37
38

B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survey

dengan menyebarkan kuesioner. Dalam pembuktiannya hipotesis yang penulis

susun dilakukan dengan meneliti variabel yang digunakan adalah:

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 115). Menurut Djarwanto & Subagyo

(2005: 93), populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-

satuan/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi

yang dipakai pada penelitian ini adalah seluruh konsumen Sabun Mandi

Lifeboy Kabupaten Karanganyar.

2. Sampel dan Teknik pengambilan sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 116). Menurut Djarwanto &

Subagyo (2005: 93) sampel adalah sebagian dari populasi yang

karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili

keseluruhan populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah 100 konsumen Sabun Mandi

Lifeboy Kabupaten Karanganyar. Hal ini sesuai dengan teori rules of

thumb yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sekaran (2001), yaitu

jumlah sampel yang paling sesuai untuk hampir semua penelitian adalah
39

antara 30 sampai dengan 500. Apabila sampel dibagi ke dalam beberapa

sub bab sampel (laki-laki/perempuan, senior/yunior, dll) maka jumlah

sampel minimum untuk tiap kategori adalah 30. Untuk analisis

multivariate, jumlah sampel harus beberapa kali (sekitar sepuluh

kali/lebih) lipat dari jumlah variabel dalam penelitian. Karena dalam

penelitian ini terdapat 3 variabel, maka jumlah sampel seharusnya adalah 3

× 10 = 30 responden. Namun untuk menghindari adanya berbagai

kerusakan dalam penyebaran angket, sampel dalam penelitian ini adalah

100 konsumen Sabun Mandi Lifeboy Kabupaten Karanganyar.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Convinience Sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara bebas

tanpa menentukan status, atau keadaan dari responden sehingga

menjadikan peneliti nyaman dalam pengambilan sampel (Sekaran, 2001:

235).

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data diperoleh dari responden dengan menyebarkan angket atau

kuisoner untuk di isi pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian

pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas merek.

2. Data Sekunder

Data diperoleh secara langsung dari data gambaran umum

masyarakat Kabupaten Karanganyar


40

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang dengan jelas mengartikan

suatu variabel dengan menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan

yang perlu untuk mengukur variabel tersebut.

Definisi Operasional

1. Kepercayaan Merek

Lau dan Lee 1999 mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan

(Willingnes) seseorang untuk menggantungkan dirinya pada suatu merek

dan resikonya karena adanya harapan bahwa merek itu akan memberikan

hasil yang positif. Kepercayaan merek terdiri dari:

a. Brand characteristic,

b. Company characteristic; dan

c. Consumer brand caracteristic

2. Loyalitas Merek

Loyalitas adalah suatu ekspresi bahwa mereka puas dengan

keseluruhan kinerja atas produk atau jasa yang mereka dapatkan (Blower

dan Kasper, 1995 dalam Lau dan Lee 1999).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

berisi daftar pertanyaan yang terlampir. Dalam pelaksanaan pengisian

kuesioner, responden diperintahkan untuk memilih satu jawaban yang

sekiranya cocok dengan keadaan yang dialaminya. Alternatif jawaban


41

menggunakan skala interval dengan “itemized rating scale” (Sekaran, 2001)

yang dibagi dalam empat jenjang yaitu :

1. Jawaban Setuju = “S” mendapatkan skor 4

2. Jawaban Cukup Setuju = “CS” mendapatkan skor 3

3. Jawaban Kurang Setuju = “KS” mendapatkan skor 2

4. Jawaban Tidak Setuju = “TS” mendapatkan skor 1

Untuk menguji instrument yang digunakan, maka dilakukan Uji

Validitas dan Uji Reliabilitas.

1. Uji Validitas

Suatu instrument dikatakan valid apabila dapat mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud. Pengujian valid tidaknya daftar

pertanyaan yang disajikan adalah dengan menggunakan analisis faktor

(Confirmatory Factor Analysis/CFA). Tinggi rendahnya validitas suatu

angket dengan melihat faktor loading dengan bantuan program bantuan

SPSS 15.0 for windows. Faktor loading adalah korelasi item-item

pertanyaan dengan kontruk yang diukurnya. Menurut Subagyo, Pangestu

dan Djarwanto (2005), faktor loading lebih besar = 0,30 dianggap

memenuhi level minimal, sangat disaranan besarnya faktor loading

adalah = 0,40, jika faktor loading suatu item pertanyaan mencapai =0,50

atau lebih besar maka item tersebut sangat penting dalam

menginterpretasikan konstruk yang diukurnya. Berdasarkan pedoman


42

tersebut, peneliti menetapkan nilai faktor loading yang signifikan adalah

lebih dari = 0,50.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap segala yang sama, denga alat ukur yang sama (Sekaran, 2001).

Hasil tersebut menunjukkan seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan.

Untuk mengukur reliabilitas alat pengukur, teknik yang digunakan adalah

Alpha Cronbach.

Indikator pengukur reliabilatas menurut Sekaran (2001) yang

membagi tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung :

1. 0,8 – 1,0 = Reliabiltas baik

2. 0,6 – 0,799 = Reliabilitas diterima

3. Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

F. Metode Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan

a. Kuesioner

Pengumpulan data dengan menggunakan penyebaran daftar

pertanyaan/kuisioner kepada konsumen konsumen Sabun Mandi

Lifeboy Kabupaten Karanganyar dengan alternatif jawaban.


43

b. Wawancara

Yaitu, mengadakan wawancara langsung dengan pihak manajemen

atau konsumen konsumen Sabun Mandi Lifeboy Kabupaten

Karanganyar untuk memperoleh data yang diinginkan.

c. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung ke tempat

penelitian. Pengamatan langsung dilakukan untuk mendukung

kebenaran dan mengurangi kekeliruan yang dilakukan konsumen

dalam menjawab pertanyaan yang mungkin timbul.

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data untuk menunjang keabsahan penelitian, berupa

buku-buku materi tentang manajemen pemasaran dan pemasaran jasa,

literatur sebagai contoh jurnal manajemen dan bacaan yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak (Ghozali, 2005: 76). Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati


44

normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat

dilakukan dengan beberapa cara.

Untuk uji normalitas data hasil tes digunakan uji Kolmogorow-

Smirnov (Prosedur Explorer pada menu utama SPSS) dan melihat

normal probability plot melalui tampilan output SPSS 15.0. Uji

Kolmogorov-Smirnov memusatakan perhatian pada penyimpangan

atau deviasi maksimum, yaitu D = Max [Fo(x) – Sw(x)], dengan

distribusi sampling D di Ho diketahui normal. Keputusan uji, jika p

sama atau kurang dari  (0,05), tolak Ho dan jika p lebih dari  (0,05),

terima Ho.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah korelasi linier yang perfect (100 %)

atau eksak di antara variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam

model. (Setiaji, 2006: 61). Jika di antara variabel penjelas ada yang

memiliki korelasi tinggi maka hal ini mengindikasikan adanya problem

multikolinieritas. Dalam uji multikolinieritas melalui print out

komputer, terlihat adanya hasil collinierity diagnosis dan coefficient

correlation. Apabila nilai koefisien korelasi variabel bebas mendekati

angka 1, menunjukkan adanya multikolinieritas. Demikian juga nilai

toleransi mendekati nol. Atau nilai Variance Inflaction Factor (VIF)

cenderung besar/mendekati 10 (Setiaji, 2006: 109).


45

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah kondisi di mana sebaran atau varian

faktor mengganggu (disturbance) tidak konstan sepanjang observasi.

Apabila harga Z makin besar maka sebaran Y makin lebar atau sempit.

Dalam penelitian ini pengujian heterokedastisitas digunakan metode

Lagrang Multiplier (LM), yaitu dengan prosedur sebagai berikut.

1) Pengujian regresi dengan persamaan:

Y = a + b1X1 + b2X2 + ei

2) Dapatkan e dan nilai estimasi Y (Y Predicted) Ŷ

3) Kuadratkan kedua variabel baru.

4) Lakukan regresi dengan persamaan:

e2 = a + b Ŷ2 + U:

5) Hitung R2 dan kalikan R2 dengan jumlah sampel (LM = R2 × N).

6) Bandingkan hasil tersebut dengan tabel Chi Square dengan derajat

bebas 1 yaitu sebesar 9,2.

7) Apabila R2 × N lebih besar dari 9,2 maka standar error (e)

mengalami heteroskedastisitas. Sebaliknya jika R2 × N lebih kecil

dari 9,2 maka standar error (e) tidak mengalami

heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

a. Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini digunakan analisis kuantiatif regresi,

analisis regresi menurut versi modern agak berlainan dengan regresi

versi Galton, secara umum regresi pada dasarnya adalah studi


46

mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih

variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau

memprediksi rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel

independen (Ghozali, 2005: 81). Regresi dapat juga dijelaskan

merupakan suatu analisis yang digunakan untuk menganalisis,

mengukur perubahan pada variabel terikat (Y) bila variabel bebas

berubah satu satuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Yi = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ui (Gujarati, 2003: 66).

Keterangan:

Y = Variabel Loyalitas Merek;

a = Konstanta;

β = Koefisien;

X1 = Variabel brand characteristic;

X2 = Variabel company caracteristic;

X3 = Variabel consumer brand caracteristic;

Ui = Variabel pengganggu.

Hasil regresi linier berganda selanjutnya dilakukan pengujian t

statistik, uji F dan koefisien determinasi (R2).

1) Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variabel variabel dependen (Ghozali, 2005:

84). Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apabila suatu

parameter (βi) sama dengan nol, atau H0 : βi = 0, artinya apakah

suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang


47

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha)

parameter suatu variabel tidak sama dengan no, atau Ha : βi ≠ 0,

artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. Besarnya nilai thitung dapat diperoleh

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

i
thitung = (Gujarati, 2003: 135)
SE (  i )

Di mana:

thitung = nilai t hitung

1 = koefisien regresi

SE(i) = standar error dalam koefisien regresi

2) Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen

(Ghozali, 2005: 84). Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah

apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau H0 :

β1 = β2 = … = βk = 0, artinya apakah suatu variabel independen

bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen. Besarnya nilai Fhitung dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

ESS/(k - 1)
F= (Gujarati, 2003: 258).
RSS/(n - k)
48

Di mana:

F = Fhitung

ESS = Explained sum of square (jumlah kuadrat dari regresi).

RSS = Residual sum square (jumlah kuadrat kesalahan

pengganggu).

n = Jumlah observasi

k = Jumlah parameter

3) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk menunjukkan

sampai seberapa besar variasi variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang ada dalam

model (Ghozali, 2005: 83). Nilai R² mempunyai range antara 0-1,

jika nilai range semakin mendekati angka 1 maka variabel

independen kuat mempengaruhi variabel dependen. Besarnya nilai

R² dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

R² =
ESS
=1-
RSS
=1-
 ei 2

(Gujarati, 2003: 217)


TSS TSS  yi 2

Di mana:

ESS = Explained sum of square (jumlah kuadrat dari regresi).

TSS = Total sum square (total jumlah kuadrat)

RSS = Residual sum square (jumlah kuadrat kesalahan

pengganggu).

Anda mungkin juga menyukai