Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dari segi pendekatan dibagi menjadi dua macam yaitu,

pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Sedangkan dalam penelitian

ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif pada

dasarnya menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif

dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan

menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan

penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh

signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel

yang diteliti (Azwar, 2001: 5).

B. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

yang mempunyai karakteristik tertentu (Indrianto dan Supomo,

1999:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang, baik yang

menggunakan maupun yang tidak menggunakan produk hijau (green

product). Populasi ini secara jelas diketahui jumlahnya sangat banyak.

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka tidak mungkin

32
33

mengambil seluruh anggota populasi untuk diteliti. Maka dari populasi

yang sangat banyak akan diambil sejumlah orang untuk dijadikan sampel.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Alasan di atas mendasari

penggunaan sejumlah sampel untuk mewakili dan mencerminkan

karakteristik populasi yang diteliti. Sampel yang akan diambil sebanyak

100 responden.

3. Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling dan convenience sampling. Purposive

sampling adalah cara pengambilan sampel dengan cara mengambil

sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, seperti ciri, dan

karakteristiknya. Sedangkan convenience sampling memiliki pengertian

bahwa dalam pengambilan sampel peneliti tidak mempunyai

pertimbangan lain, kecuali berdasarkan kemudahan saja. Teknik

convenience ini digunakan karena peneliti tidak mengetahui sampling

frame penelitian ini (∑ populasi secara tepat).

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yaitu data utama yang akan diolah yang berasal dari responden langsung.

Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari seluruh

konsumen yang menggunakan dan yang tidak menggunakan produk hijau


34

(green product), penyebaran kuesioner pada responden, study kepustakaan

dan dari media elektronik (internet).

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

Kuesioner. Menurut Arikunto (2003:133-137) Kuesioner adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain, dengan maksud agar orang

yang diberi pertanyaan tersebut, bersedia memberikan respon sesuai

permintaan pengguna. Kuesioner merupakan alat pengumpul data yang cukup

relevan dengan tujuan penelitian, serta memiliki validitas dan reliabilitas yang

optimal. Hal ini dikarenakan jawaban pada kuesioner dapat dimanifestasikan

ke dalam angka-angka, tabel analisis statistik, dan uraian serta kesimpulan

hasil penelitian. Orang yang diharapkan memberikan respon ini disebut

responden. Teknik kuesioner merupakan teknik yang digunakan dalam

penelitian ini, yaang berfungsi untuk menggali data yang terkait dengan

penelitian.

E. Metoda Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode statistika untuk keperluan estimasi.

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi sederhana. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi atas

ketergantungan suatu variabel yaitu variabel yang tergantung pada variabel

yang lain yang di sebut dengan variabel bebas dengan tujuan untuk
35

mengestimasi dengan meramalkan nilai populasi berdasarkan nilai tertentu

dari variabel yang di ketahui (Gujarati, 1996: 13-14). Adapun metode analisis

data lebih lengkap adalah sebagai berikut:

1. Uji Instrumen

Uji ini dilakukan dengan maksud untuk menghindari bias terhadap

kuesioner yang akan diisi oleh responden. Adapun pengujian instrumen

adalah sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpultidak menyimpang dari

gambaran tentang variabel yang dimaksud. Pengujian valid tidaknya

daftar pertanyaan yang disajikan adalah dengan menggunakan analisis

faktor (confirmatory factor analysis/CFA). Tinggi rendahnya validitas

suatu angket dengan melihat faktor loading dengan bantuan program

bantuan SPSS 15.0 for windows. Faktor loading adalah korelasi item-

item pertanyaan dengan kontruk yang diukurnya. Menurut Subagyo,

Pangestu dan Djarwanto (2005), faktor loading lebih besar = 0,30

dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya faktor

loading adalah = 0,40, jika faktor loading suatu item pertanyaan

mencapai =0,50 atau lebih besar maka item tersebut menggambarkan

konstruk yang akan diukurnya.


36

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:

178). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan

responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang

sudah dapat dipercaya atau yang reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Untuk memperoleh indeks reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu:

( )( ∑σ
)
2
k
1− 2 b
k−1 σt
r11 = (Arikunto, 2006: 179)

Keterangan:

r11 =Reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

∑ σ 2b = Jumlah varians butri

σ 2t = Varians total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60 (Nunnally, 1969 dalam

Ghozali, 2001: 129).

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak (Ghozali, 2005: 76). Model regresi yang baik adalah
37

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji

apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan beberapa

cara.Untuk uji normalitas data hasil tes digunakan uji Kolmogorow-

Smirnov (Prosedur Explorer pada menu utama SPSS) dan melihat normal

probability plot melalui tampilan output SPSS 15.0. adapun langkah

pengujian normalitas adalah sebagai berikut:

1) Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan

atau deviasi maksimum, yaitu D = Max [Fo(x) – Sw(x)], dengan

distribusi sampling D di Ho diketahui normal.

2) Keputusan uji, jika p sama atau kurang dari  (0,05), tolak Ho dan jika

p lebih dari  (0,05), terima Ho.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Sederhana

Regresi linier sederhana adalah alat analisis yang dipergunakan

untuk memprediksi besarnya pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir

Francis Galton (Ghozali, 2001:38). Adapun model regresi yang

digunakan dalam menentukan hipotesis disini adalah dengan formula

OLS (Ordinary Least Square) yang dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + bX + e

Dimana:

Y = Sikap konsumen terhadapa green product.

X = Persepsi konsumen pada strategi green marketing.


38

a = Nilai konstan atau interest .

b = Nilai koefisien regresi.

e = Kesalahan prediksi.

Langkah selanjutnya setelah hasil regresi adalah uji ketepatan

model parameter penduga (uji t).

b. Uji t

Digunakan untuk menguji signifikan pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen (Gujarati, 2003: 78). Langkah-

langkah uji t sebagai berikut:

1) Merumuskan Hipotesis H0 dan H1

H0 : 1 = 0, tidak ada pengaruh persepsi konsumen pada

strategi green marketing terhadap Sikap konsumen

terhadapa green product.

H0 : 1 ≠ 0, ada pengaruh persepsi konsumen pada strategi

green marketing terhadap Sikap konsumen

terhadapa green product

2) Menentukan level of signifikance ()

Diperoleh ttabel : /2 ; (n-k) dan menentukan kriteria pengujian dua

arah sebagai berikut:

Daerah Daerah
tolak tolak
Daerah terima
-t/2; n-k Po t/2; n-k

3) Nilai thitung
39

^¿
β1
t hitung = ¿^
¿¿
S B1

Keterangan:

¿^
β 1 ¿ = koefisien regresi variabel independen ke-i

¿^

SE β 1 ¿ = standar errot variabel independen ke i

4) Kesimpulan

Nilai ttabel yang diperoleh dibandingkan dengan nilai thitung

apabila thitung> ttabel, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

dengan variabel dependen. Apabila thitung< ttabel maka Ho diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Menyatakan prosentase total variabel dependen. Nilai R2 terletak

antara 0 dan 1. Jika R2 = 1, berarti garis regresi tersebut menjelaskan

100% proporsi dalam variabel dependen. Jika nilai R2 = 0, berarti

model tersebut tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel

dependen, sehingga dapat diarahkan bahwa suatu model dapat

dikatakan lebih baik apabila nilai koefisien determinasinya makin

dekat dengan 1 (Gujarati, 2003: 99).

Rumus:
40

2
ESS RSS Σei
1− 1− 2
R2 = TSS = TSS = ΣYi

Keterangan:

ESS = jumlah kuadrat yang dijelaskan

TSS = jumlah total kuadrat

Anda mungkin juga menyukai