Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.A METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan metode

kuantitatif. Menurut (Resseffendi 2010:33) mengatakan bahwa penelitian

deskriptif adalah penelitian yang menggunakan observasi, wawancara atau angket

mengenai keadaan sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita teliti. Melalui

angket dan sebagainya kita mengumpulkan data untuk menguji hipotensis atau

menjawab suatu pertanyaan. tujuan untuk mengaju hipotensis yang telah

ditetapkan. Pendekatan kuantitatif ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur

tingkat keberhasilan dalam pengaruh atribut produk dan harga terhadap minat

beli.

3.B TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian

tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

mengambil lokasi di PT PANEN ARTHA NUSA SEBAGAI DISTRIBUTOR.

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama periode bulan Juni

2019 di mulai pada saat pengambilan data kuisioner pertama.

3.C POPULASI , SAMPEL, DAN TEHNIK SAMPLING

3.C.1 POPULASI

28
Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah PT

PANEN ARTHA NUSA SEBAGAI DISTRIBUTOR. dengan jumlah

konsumen aktif sebanyak 105 Orang.

3.C.2 SAMPEL

Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling.

Menurut sugiyono (2009:85), Accidental Sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data. Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah konsumen di PT

PANEN ARTHA NUSA . Adapun caranya adalah dengan memberikan

kuisoner kepada mereka.

untuk mengetahui ukuran sampel representative yang didapat

berdasarkan rumus sederhana adalah sebagai berikut:

N
n = --------------
1 + N (e)2

Dimana:

N : besarnya populasi

n : besarnya sampel

e : Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel) yaitu sebesar 10%

dengan tingkat kepercayaan 90%

29
Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi PT

PANEN ARTHA NUSA 105 orang dengan mengambil tingkat

kepercayaan ( e ) = 10%, sebagai berikut:

N
n= --------------
1 + N (e)2
105
n= ----------------------
1 + 105 (0.01)

n = 51,21

n = 51

Untuk memudahkan peneliti untuk menghitung kami akan bulatkan


menjadi 50 untuk dimintai sebagai responden.

3.D TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

3.D.1 Metode Angket (Kuesioner)

Angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi kesepakatan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Angket ini merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden (Sugiyono, 2018:124)

Instrumen kuesioner harus diukur validitas dan reabilitas datanya

sehingga penelitian tersebut menghasilkan data yang valid dan reliable. Instrumen

yang valid berarti instrument tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa

30
yang seharusnya diukur, sedangkan instrument yang reliable adalah instrumen

yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama pula. Instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian ini dengan menggunakan skala likert 5 poin.

Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif yang ada, yaitu :

Simbol Keterangan Skor


SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

3.E TEKNIK ANALISIS DATA

3.E.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2007:109), hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan dan hasilnya dapat

dilihat melalui r-hitung yang dibandingkan dengan r-tabel, melalui tahapan

analisis berikut ini :

6 ∑ di 2
r s =1−
n (n2 −1)

31
Keterangan :

Dimana :

rs = koefisien korelasi Spearman Σ = notasi jumlah

di = perbedaan rangking antara pasangan data

n= banyaknya pasangan data

Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti

untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk

Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation dengan kriteria

menggunakan r kritis pada level signifikan 5%.

3.E.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2007:109), hasil penelitian yang reliabel bila terdapat

kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan

dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach

Alpha. Besaran koefisien alpha yang diperoleh sama dengan besaran

koefisien korelasi, yakni bergerak dari -1 sampai dengan +1 dan realibilitas

yang dilakukan terhadap butir-butir yang tidak valid gugur akan diperbaiki.

Rumus Cronbach Alpha :

32
Keterangan :

= Realibilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varian butir

a = Varian total

Pengujian realibilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan

program SPSS melalui cara metode Alpha (Cronbach’s). Uji signifikansi

dilakukan pada taraf signifikansi 0,06, artinya instrumen dapat dikatakan

reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment.

3.E.3 Uji Hipotesis X terhadap Y (Uji T)

Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

variabel independen (kualitas produk, pelayanan, dan harga) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kepuasan pelanggan).

1. Merumuskan Hipotesis

H1 = Terdapat pengaruh word of mouth terhadap strategi promosi

H2 = Terdapat pengaruh brand image terhadap strategi promosi

2. Menentukan Daerah Kristis

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t tabel dengan derajat kebebasan

(dk) dan taraf nyata (α). Pada penelitian ini, penulis mengambil tingkat

keyakinan sebesar 99% sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 1% (0,05)

dan derajat kebebasan (dk) dengan rumus :

dk = n-k

33
Keterangan :

dk = Derajat Bebas

n = Sampel

k = Jumlah variabel pengamatan

3. Menentukan t Hitung

Untuk mengetahui nilai t hitung digunakan perhitungan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

t
hitung =

Keterangan :

n = Jumlah sampel

r = Hasil dari korelasi Product Moment antara nilai X dan Y

r2= Koefisien determinasi

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (ᵦ1) sama

dengan nol, atau H0: = 0 yang artinya adalah apakah suatu variabel independen

bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

alternatifnya (ᵦ1), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau H0: ≠ 0

yang artinya adalah variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen (Kuncoro, 2001) Pengambilan keputusan dengan tingkat

signifikansi (α) = 0,06 ditentukan sebagai berikut :

Dasar pengambilan keputusan ditentukan dengan cara sebagaiberikut:

34
1) Jika tingkat signifikansi t hitung > 0,06 atau t hitung < t tabel, maka H0

diterima.

2) Jika tingkat signifikansi t hitung < 0,06 atau t hitung > t tabel, maka H0

ditolak

3.E.4 Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui

prosentase sumbangan pengaruh atriibut produk, harga terhadap minat beli

, Perhitungan dilakukan dengan aplikasi SPSS versi 16.0 for windows

dengan melihat nilai R2(Adjusted R Square) pada tabel Mode Summary.

Analisis koefisien determinasi untuk mengukur pengaruh X1dan

X2 terhadap Y dengan 0<R2<1. Jika koefisien korelasi mendekat +1 atau -

1 berarti hubungan antarvariabel tersebut semakin kuat, dan jika koefisien

korelasi mendekati angka 0 berarti hubungan antarvariabel tersebut

semakin lemah.

35

Anda mungkin juga menyukai