Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang

digunakan adalah Deskriktif Kuantitatif, yaitu metode penelitian adalah

pendekatan ilmiah terhadap keputusan ekonomi. Penelitian kuantitatif, yaitu

suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka

sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui

(Sugiono, 2012). Pendekatan metode ini berangkat dari data lalu diproses

menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan. Penelitian ini

bertempat di Kabupaten Soppeng, tepatnya di Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Pinrang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini di laksanakan di Kabupaten Pinrang Penentuan lokasi ini di

penelitian ini di lakukan secara segaja (Purposive), dengan pertimbangan

bahwa di Kabupaten Pinrang rata-rata penduduknya memilih berusaha tani

padi sawah.

2. Waktu

Adapun target waktu penelitian yaitu selama dua bulan yaitu dari bulan

Oktober sampai dengan bulan November 2023.


C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi berjumlah 231 orang, jumlah sampel yang akan diambil

ditentukan dengan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10 % sehingga

jumlah sampel yang ditentukan dengan pengambilan sampel menggunakan

rumus Slovin sebagai berikut:

N
n= 2
1+(N x e )
Keterangan:
n: ukuran sampel
N: ukuran populasi
e: Tingkat Populasi (eror level)
Sehingga:
Jumlah populasi (N) = 231, eror level yang ditetapkan 10 % (0,1) maka
jumlah sampel:

231
n=
1+(231 x 0,1 2)

231
n=
3.31
n=70
2. Sampel

Sampel diambil menggunakan metode Simple Random Sampling.

Populasi yang dipilih memiliki kriteria yaitu petani yang berusahatani padi

sawah di Kelurahan Tadokkong Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang.

Jumlah populasi yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 70 petani.


D. Sumber Data

Adapun sumber data yang di gunakan dalam penelitian yaitu:

1. Data Primer

Data yang di kumpulkan secara langsung dari petani padi sawah di

Kabupaten Pinrang dengan tidak melalui perantara dari pihak lain.

2. Data Sekunder

Data yang di kumpulkan melalui perantara seperti di instalasi/kantor-kantor,

di peroleh melalui media perantara seperti kantor Kelurahan/Desa, BPS, dan

Dinas Pertanian di Kabupaten Pinrang.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan sumber data

penelitian yang secara tidak langsung, tetapi melalui media perantara atau

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Diantaranya dari instansi-instansi

terkait seperti Badan Pusat Statistik, Perpustakaan, maupun Browsing

(pencarian) di internet dan beberapa sumber referensi yang menyangkut

masalah teori-teori yang digunakan dan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan Teknik analisis data melalui Observasi,

kuisioner dan Dokumentasi:

1. Observasi, mengamati secara langsung ke lokasi penelitian bagaimana

aktivitas petani padi sawah di Kabupaten Pinrang.


2. Kuesioner, kuesioner (angket) adalah teknik terstruktur untuk memperoleh

data yang terdiri dari pertanyaan tertulis atau verbal yang dijawab

responden. Untuk mempermudah analisis data, maka perlu diketahui skor

yang diperoleh dari hasil angket yang telah diisi. Jawaban dibuat dengan

skor tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu).

3. Dokumentasi atau Studi Pustaka, mengumpulkan data dengan mencatat atau

mengambil data yang di perlukan dalam penelitian di kantor kabupaten

pinrang atau kantor BPS dan dinas Pertanian.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Evaluasi ini dimaksudkan untuk meliahat apakah penggunaan model

regresi linear berganda (Multiple Regression Linear) dalam menganalisis

telah memenuhi asumsi klasik

a. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan varibel lain dalam satu

model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan

menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel

independen dengan variabel independen lainnya. Selain itu menghindari

kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh

pada uji persial masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen.
b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya korelasi antara varibel pengganggu (et) pada periode tertentu

dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. (et) autokorelasi sering

terjadi pada sampel dengan data time series dengan n-sampel adalah

periode waktu. Sedangkan untuk sampel data crossection dengan n-

sampel item seperti perusahaan, orang, wilayah, dan lain sebagainya

jarang terjadi, karena varibel pengganggu ietm dampel yang satu berbeda

dengan yang lain.

c. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan Heteroskesdastisitas menguji terjadinya perbedaan variance

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau

41 gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized

Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode

pengamatan dengan periode pengamatan yang lain, atau adanya

hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete

Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model tersebut

homokesdastisitas

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua

atau lebih variabel independen (X1, X2, X3) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen


dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen

berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan (Dwi Priyanto, 2008).

3. Koefisien Determinasi ( Nilai R2 )

Koefisien determinasi merujuk kepada kemampuan dari variabel

independen (X) dalam menerangkan variabel dependen (Y). Koefisien

determinasi digunakan untuk menghitung seberapa besar variabel dependen

dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen. Nilai R2 paling

besar 1 dan paling kecil 0 (0 < R2 < 1). Bila R2 sama dengan 0 maka garis

regresi tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan variabel dependen,

sebab variabel-variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan regresi tidak

mempunyai pengaruh variasi variabel dependen adalah 0.

4. Uji Hipotesis

a. Statistik Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

signifikan terhadap variabel dependen. jika fhitung < ftabel, maka H0

diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan) dengan kata lain

perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh

perubahan variabel independen, dimana tingkat signifikansi yang

digunakan yaitu 5%. Analisis koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen (tenaga kerja,


luas lahan, teknologi pertanian) terhadap variabel dependen (produksi

padi).

b. Statistik Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang

terjadi pada variabel dependen secara nyata.

Anda mungkin juga menyukai