id
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Kepustakaan
Keterangan:
V = laju konversi lahan (%)
Lt = Luas lahan tahun ke-t (ha)
Lt-1 = Luas lahan sebelumnya (ha)
Laju konversi lahan (%) dapat ditentukan melalui selisih antara luas
lahan tahun ke-t dengan luas lahan tahun sebelumnya (t-1). Kemudian
dibagi dengan luas lahan tahun sebelumnya dan dikalikan dengan 100
persen. Hal ini dilakukan juga pada tahun-tahun berikutnya sehingga
diperoleh laju konversi lahan setiap tahun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
3) Uji Multikolinearitas
Jika suatu model regrasi berganda terdapat hubungan linear
sempurna antar peubah bebas dalam model tersebut, maka dapat
dikatakan model tersebut mengalami multikolinearitas. Terjadinya
multikolinearitas menyebabkan R2 tinggi namun tidak banyak
variabel yang signifikan dari uji t. Uji Varian Invaction Factor
(VIF) merupakan salah satu cara yang digunakan dalam metode ini.
Hanya melihat apakah nilai VIF untuk masing-masing variabel
lebih besar dari 10 atau tidak. Bila nilai VIF lebih besar dari 10
maka model tersebut mengalami multikolinearitas. Sebaliknya, jika
VIF lebih kecil dari 10 maka model tersebut tidak mengalami
multikolinearitas.
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual
satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variansi dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas. Deteksi adanya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan uji korelasi Spearman’s. Model regresi dikatakan
terbebas dari heteroskedastisitas apabila masing-masing variabel
mempunyai nilai signifikansinya diatas α (0,05).
b. Uji Statistik
2) Uji Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2
merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat
menginformasikan baik tidaknya regresi yang teristimasi. Atau
dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur seberapa
dekatkah garis regresi yang teristimasi dengan data sesungguhnya.
commit to user
Nilai koefisien determinasi ini mencrminkan seberapa besar
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
Keterangan :
ESS = Explained of Sum Squared
TSS = Total Sum of Squared
Kriteria pengujian:
a) Jika nilai R2 bernilai nol maka artinya keragaman variabel
dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independennya.
b) jika nilai R2 bernilai satu maka keragaman dari variabel
dependen secara keseluruhan dapat diterangkan oleh variabel
independennya secara sempurna. Rumus R2 adalah sebagai
berikut:
3) Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen atau bebas (Xi) secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau tidak bebas (Y). Adapun prosedur yang
digunakan dalam uji F:
H0 = βi = 0
H1 = minimal ada satu βi ≠ 0
Keterangan :
JKR = Jumlah Kuadrat Regresi
JKG = Jumlah Kuadrat Galat
k = Jumlah variabel terhadap intersep
n = Jumlah pengamatan/sampel
Kriteria pengujian:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Keterangan :
b = Parameter dugaan
βi = Parameter hipotesis
Seβ = Standar error parameter β
Kriteria pengujian :
a) Jika nilai sig. pada tabel coefficients > α (0,05), maka H0
diterima, artinya variabel (Xi) tidak berpengaruh nyata
terhadap (Y).
b) Jika nilai sig. pada tabel coefficients. < α (0,05), maka H0
ditolak, artinya variabel (Xi) berpengaruh nyata terhadap (Y).
commit to user