Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

3.1.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu

data yang berupa penjelasan atau pernyataan berbentuk angka. Penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti populasi atau sampel tertentu. Adapun pendekatan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari

suatu populasi (Indriantoro dan Supomo, 2013).

3.1.2. Sumber Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini

digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari

bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya

(Hasan, 2002).

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

SAMSAT Medan Utara, yaitu data tahun 2016 – 2020 yakni total keseluruhan

kendaraan bermotor dan total kendaraan bermotor yang menunggak dalam


31

pembayaran pajak kendaraan bermotor, dan beberapa kutipan yang diambil

dari beberapa penelitian terdahulu, buku, dan sebagainya.

b. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti di

lapangan melalui responden dengan cara observasi, wawancara dan

penyebaran angket. Sasaran data pada data primer yaitu data yang ditemukan

langsung oleh peneliti di lapangan (Hasan, 2002).

Data primer penelitian ini berupa kuesioner yang dibagikan kepada

wajib pajak yang memiliki kewajiban membayar Pajak Kendaraan Bermotor

roda dua di Kantor SAMSAT Medan Utara.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor SAMSAT Medan Utara, Jl. Putri

Hijau No. 14, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

3.2.2. Waktu Penelitian


Tabel 3.1. Waktu Penelitian
Tahun 2021
Bulan
No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus September
2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 Pencarian Data Awal
2 Penyusunan Proposal Skripsi
Bimbingan dan Perbaikan
3
Proposal Skripsi
4 Seminar Proposal Skripsi
5 Pengumpulan Data
Pengolahan Data dan
6
Analisis Data
7 Penyusunan Skripsi
8 Bimbingan Skripsi
9 Sidang Meja Hijau
32

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri dari sekumpulan orang,

hewan, tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan

diteliti, dipelajari dan diambil kesimpulannya (Mulyatiningsih, 2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua wajib pajak kendaraan

bermotor roda dua yang terdata di kantor SAMSAT Medan Utara.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dijangkau serta memiliki

sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya tersebut (Nana Sudjana

dan Ibrahim, 2004).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

simple random sampling. Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dengan menggunakan

simple random sampling, setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk diseleksi sebagai sampel.

Banyaknya jumlah sampel dalam penelitian ini, dihitung menggunakan

Rumus Slovin., dimana rumusnya adalah sebagai berikut:

N
𝑛=
(N𝑒 2+ 1)

keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Populasi

e = Taraf Batas Error (Kesalahan) atau persentase kesalahan 10% (0,1)


33

Dengan menggunakan Rumus Slovin, maka diperoleh jumlah sampel sebagai

berikut:

256.934
𝑛 =
256.934(0,12 ) + 1

256.934
𝑛 =
2.569,34 + 1

256.934
𝑛 =
2.570,34

𝑛 = 99,96 ≈ 100 Orang (dibulatkan)

3.4. Defenisi Operasional Variabel dan Aspek Pengukuran Variabel


3.4.1. Definisi Operasional Variabel

Untuk menguji penelitian ini peneliti menggunakan variabel bebas,

variabel terikat, dan variabel moderasi. Definisi operasionalisasi masing-masing

variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (X) adalah variabel penelitian yang diukur untuk

mengetahui besarnya efek atau pengaruh ke variabel lain atau suatu variabel

lain yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(Sugiyono, 2016). Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari :

a) Pemahaman Peraturan Perpajakan

Menurut Adi & Yushita (2018), Pemahaman Peraturan Perpajakan

adalah informasi peraturan perpajakan yang dapat digunakan Wajib Pajak

sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh


34

arah atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak dan

kewajibannya di bidang perpajakan.

b) Kualitas Pelayanan Aparat Pajak

Menurut Susilawati & Budiartha (2013), Kualitas pelayanan aparat

pajak adalah kemampuan aparatur pemerintah dalam melayani Wajib Pajak

untuk memenuhi segala kebutuhan perpajakan secara terbuka dan

transparan. Kualitas pelayanan merupakan hal yang terpeting dalam

pelaksanaan pembayaran pajak, dengan dilakukannya pelayanan yang baik,

dan ramah maka wajib pajak pun akan memberikan penilaian yang bagus

pula terhadap suatu pelayanan yang diberikan.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Adapun

variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

a) Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Aswati (2018), kepatuhan dalam hal perpajakan

merupakan suatu kedisiplinan yang dimiliki oleh wajib pajak untuk

melaksanakan kewajibannya dibidang perpajakan sesuai dengan

undangundang yang berlaku.

3. Variabel Moderasi (M)

Variabel moderasi adalah salah satu jenis variabel yang memiliki

kemampuan dalam memperkuan atau bahkan memperlemah suatu hubungan

secara langsung yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat.

a) Sanksi Pajak
35

Menurut Kartika dan Suntono (2015), sanksi pajak adalah suatu

kebijakan atau tindakan efektif yang diberikan kepada wajib pajak yang

tidak patuh dalam membayar pajak, dan nantinya akan mempengaruhi

pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhannya dalam membayar pajak.

3.4.2. Aspek Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas

informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta

hubungannya dengan suatu masalah (Dhin Septyanto, 2017). Adapun aspek

pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah:


36

Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala


- Memenuhi kewajiban
pajak sesuai dengan
Tindakan wajib pajak dalam ketentuan yang berlaku;
pemenuhan kewajiban - Membayar pajaknya
Kepatuhan perpajakan sesuai dengan tepat pada waktunya;
1 Wajib ketentuan peraturan perundang- - Wajib Pajak memenuhi Likert
Pajak undangan dan peraturan persyaratan;
pelaksanaan perpajakan yang - Wajib pajak dapat
berlaku dalam suatu negara. mengetahui jatuh tempo
pembayaran.

Informasi peraturan perpajakan - Pemahaman mengenai


yang dapat digunakan wajib ketentuan umum dan
pajak sebagai dasar untuk tata cara perpajakan;
bertindak, mengambil - Pemahaman mengenai
Pemahaman
keputusan, dan untuk fungsi perpajakan;
2 Peraturan Likert
menempuh arah atau strategi - Pemahaman mengenai
Perpajakan
tertentu sehubungan dengan prosedur pembayaran;
pelaksanaan hak dan - Pemahaman mengenai
kewajibannya di bidang sistem perpajakan
perpajakan.

Sebagai ukuran seberapa bagus


tingkat layanan yang diberikan
mampu sesuai dengan keinginan - Fasilitas fisik;
Kualitas
pelanggan, kualitas pelayanan - Daya tanggap;
3 Pelayanan Likert
diwujudkan dengan memenuhi - Pelayanan.
Aparat Pajak
kebutuhan dan keinginan
pelanggan dalam ketepatan
penyampaian pelanggan.

Jaminan bahwa ketentuan


peraturan perundang
undangan dangan perpajakan
(norma perpajakan) akan
- Sanksi pidana;
dituruti atau ditaati, dengan kata Likert
4 Sanksi Pajak - Sanksi administrasi.
lain sanksi perpajakan
merupakan alat pencegah
(preventif) agar wajib pajak
tidak melanggar norma
perpajakan.

Sumber : Data diolah


37

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data dengan mengambil data terkait penelitian melalui internet, jurnal-

jurnal publikasi, serta buku-buku penunjang lainnya yang berkaitan dengan judul

penelitian yang di bahas.

2. Kuesioner

Menggunakan survey secara langsung kepada responden yang memiliki kewajiban

membayar pajak kendaraan bermotor roda dua di kantor SAMSAT Medan Utara,

dengan membagikan kuesioner dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis

kepada respo nden yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diuji dalam

penelitian. Kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),

Cukup Setuju (CS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS).

SS :5

S :4

CS :3

TS :2

STS : 1

Rentang nilai skala likert yang digunakan bertujuan untuk menghindari sikap

responden yang menjawab pernyataan pada pilihan netral atau ragu-ragu yang

diberikan responden.
38

3.6. Uji Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpulan data yang digunakan untuk

mengukur fenomena yang diamati. Untuk menghasilkan data yang akurat penelitian ini

menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan alat untuk mengukur suatu sikap,

persepsi seseorang, pendapat ataupun sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial

(Sugiyono, 2014).

Proses pengembangan instrument penelitian terdiri dari beberapa bagian, yaitu ;

3.6.1. Uji Kualitas Data

3.6.1.1. Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pernyataan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan

korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor

konstruk. Hasil korelasi bivariate dapat diketahui dengan melihat output

Cronbach’s Alpha yang ada pada kolom Correlated Item - Total

Correlation (Sugiyono, 2014).

3.6.1.2. Uji Realiabel

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan pengukuran sekali saja. One shot atau pengukuran

sekali adalah pengukuran hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan

pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan dengan

teknik Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha adalah tolak ukur yang


39

digunakan untuk menghubungkan korelasi antara skala yang dibuat dengan

semua skala variabel yang ada (Sugiyono, 2014).

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kuantitatif yaitu dengan menguji dan menganalisis data dengan perhitungan angka-angka

dan kemudian menarik kesimpulan dari data pengujian tersebut.

3.7.1. Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif merupakan analisis statistik yang memberikan

gambaran secara umum mengenai karakteristik dari masing-masing variabel

penelitian yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), maximum, dan minimum (Sofyan

Siregar, 2015). Analisis ini merupakan teknik deskriptif yang memberikan

informasi tentang data yang dimilikidan tidak bermaksud menguji hipotesis.

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi

mempunyai nilai residu yang berdistribusi normal. Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov

Smirnov digunakan karena memiliki beberapa keunggualan diantaranya

digunakan untuk penelitian kuantitatif dan dapat digunakan untuk menguji

dengan jumlah data yang banyak. Dengan Uji Kolmogorov Smirnov jika

nilai probabilitas ≥ 0.05 maka data residual berdistribusi normal, sebaliknya

jika nilai probalibilitas < 0.05 maka data residual tidak berdistribusi normal

(Ghozali, 2013).
40

3.7.2.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas merupakan pengujian yang dilakukan

dengan tujuan untuk menunjukkan adanya korelasi atau hubungan kuat

antara variabel bebas. Dikatakan tidak adanya multikolonieritas dalam

model regresi berganda apabila nilai Tolerance > 0,1 dan Variance

Inflating Factor (VIF) < 10 (Ghozali, 2013).

3.7.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas merupakan salah satu pengujian asumsi

klasik yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terjadi

ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain dalam model regresi. Untuk menguji ada atau tidaknya

heteroskedastisitas, maka dilakukan Uji Glejser yang akan menghasilkan

nilai signifikansi dari masing-masing variabel. Apabila nilai signifikansi

> 0,05 , maka variabel tersebut tidak heteroskedastisitas.

3.7.3. Uji Regresi

3.7.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah suatu hubungan secara

linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel

dependen. Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen

(Nasution, 2019).

Adapun persamaan regeresi sebagai berikut:

Model 1 : Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.


41

Y = ɑ + βX1 + βX2 + Ɛ

Model 2 : Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dengan Sanksi

Pajak sebagai Pemoderasi.

Y : ɑ + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β5X1X3 + β6X2X4 +


β7X2X3+ Ɛ

Keterangan :

Y : Kepatuhan Wajib Pajak

ɑ : Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

β : Angka arah atau koefisien regresi

X1 : Pemahaman Perpajakan

X2 : Kualitas Pelayanan Aparat Pajak

X3 : Sanksi Pajak

Ɛ : Standar Eror

3.7.4. Uji Model

3.7.4.1. Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )

Koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).


42

3.7.5. Uji Hipotesis

3.7.5.1. Uji T

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan x`variasi dependen. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan significance level 0,05 (α = 5%). Kriteria penerimaan atau

penolakan hipotesis sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka variabel independen secara parsial

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen dan arah koefisien

variabel tidak sesuai dengan arah Ha, maka Ha ditolak.

2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka variabel independen secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen dan arah koefisien variabel

sesuai dengan arah Ha, maka Ha diterima (Ghozali, 2013).

Gambar 2. Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 (Uji t)

H1 : Pengaruh Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Kendaraan Bermotor

H0 : β1 ≤ 0 (Pemahaman perpajakan tidak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor).

Ha : β1 > 0 (Pemahaman perpajakan berpengaruh terhadap


43

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor).

H2 : Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor

H0 : β1 ≤ 0 (Kualitas Pelayanan Aparat Pajak tidak berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor).

Ha : β1 > 0 (Kualitas Pelayanan Aparat Pajak berpengaruh terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor).

Uji Hipotesis Penelitian H1 dan H2, diperoleh dengan persamaan sebagi

berikut:

Y = ɑ + βX1 + βX2 + Ɛ

H3 : Sanksi Pajak Memoderasi Pengaruh Hubungan antara

Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor.

H0 : β1 ≤ 0 (Sanksi Pajak tidak memperkuat hubungan antara

Pemahaman Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor).

Ha : β1> 0 (Sanksi pajak memperkuat hubungan antara Pemahaman

Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor).

H4 : Sanksi Pajak Memoderasi Pengaruh Hubungan antara Kualitas

Pelayanan Aparat Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor.

H0 : β1 ≤ 0 (Sanksi Pajak tidak memperkuat hubungan antara

Kualitas Pelayanan Aparat Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor).

Ha : β1> 0 (Sanksi Pajak memperkuat hubungan antara Kualitas


44

Pelayanan Aparat Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan

Bermotor).

Uji Hipotesis H3 dan H4, diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:

Y : ɑ + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β5X1X3 + β6X2X4 + β7X2X3+ Ɛ

3.7.5.2. Uji F (Uji Simultan)

Uji Kesesuaian Model (Uji F) bertujuan untuk mengetahui

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependennya sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi 0074ersebut

layak digunakan untuk mengetahui apakah model dalam penelitian ini

layak digunakan atau tidak. Jika nilai probabilitas < 0,05 atau 5% maka H0

yang diajukan diterima atau dapat dikatakan signifikan yang berarti

variabel independen berpengaruh terhadap variavel dependen. Sedangkan

apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 5% maka H0 yang

diajukan ditolak atau dapat dikatakan tidak signifikan yang berarti variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,

2013).

Gambar 3. Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 (Uji F)

3.7.5.3. Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )

Koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa jauh


45

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Anda mungkin juga menyukai