Anda di halaman 1dari 12

BAB III

3.1 Subyek Penelitian

Subyek penelitian atau responden merupakan pihak yang dijadikan sampel


dalam penelitian. Data diambil menggunakan alat bantu yaitu kuesioner yang akan
diberikan kepada nasabah yang menggunakan mobile banking livin by mandiri di
daerah kabupaten tangerang.

3.2 Jenis dan Sumber Data


Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti terhadap
populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan datanya menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat statistik dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang
ada. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian
dengan cara menyebarkan kuesioner dan observasi secara langsung (Sugiyono, 2017).
Data primer yang akan dikumpulkan dengan bantuan kuesioner dalam penelitian ini
adalah “Pengaruh Persepsi Manfaat dan Kemudahan terhadap Keputusan Penggunaan
mobile banking livin by mandiri di kabupaten tangerang” dengan cara menyebarkan
kuesioner melalui google form kepada nasabah livin by mandiri di kabupaten
tangerang. Data sekunder adalah Informasi yang diperoleh dari sumber selain dari
subjek penelitian itu sendiri. Data sekunder merupakan sumber yang dapat
memberikan informasi tambahan untuk mendukung informasi penting didapatkan
dari beberapa literatur seperti jurnal-jurnal, buku, dokumen atau data-data yang lain
yang mana data tersebut berhubungan dan berkaitan dengan penelitian yang peneliti
lakukan.
Adapun banyaknya populasi dan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri


atas objek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada
penelitian ini yaitu penduduk yang berada di kabupaten tangerang menggunakan
layanan mobile banking livin by mandiri.

3.2.2 Sampel
Sebuah populasi penelitian dapat diwakili sebagian atau secara keseluruhan
sebagai sampel. Salah satu teknik untuk memperoleh sampel adalah teknik sampling.
Peneliti kemudian menggunakan rumus dengan teknik Lameshow untuk
mendapatkan jumlah sampel. Rumus Lameshow digunakan karena jumlah populasi
yang tidak diketahui atau tidak terbatas (infinite population). Di bawah ini adalah
rumus Metode Lameshow (Sa’adah, 2021):

2
Z p (1−P)
n=
e2

Keterangan:
n = Jumlah Sampel
Z = Distribusi normal standar (nilai tabel Z) = 1,96
p = Peluang Sukses 50% (0,5)
1-P = Peluang gagal
e = Standar error 10%
Berdasarkan rumus Lameshow jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut:

n=(1 , 96)2 (0 , 5)(1−0 , 5)¿ ¿


2
(0 ,1)
3,8416.0 , 5.0 , 5
n=
0,1

n=96 , 04

Dengan penjabaran perhitungan diatas dapat diprediksikan jumlah sampel


yang dapat digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96,04 responden. Untuk
memudahkan penelitian maka penulis mengambil sampel sebanyak 100 responden
yang menggunakan layanan mobile banking livin by mandiri di kabupaten tangerang.
Dengan kriteria responden atau sampel sebagai berikut:
a. Minimal berusia 17 tahun
b. Nasabah yang menggunakan layanan mobile banking livin by mandiri
c. Nasabah bank mandiri yang berada di kabupaten tangerang

3.2.3 Variabel penelitian


Variabel penelitian merupakan objek yang diamati yang merupakan pusat
perhatian penelitian. Variabel Penelitian juga merupakan suatu bentuk yang telah
ditentukan oleh peneliti agar dapat dikaji sehingga diperoleh informasi agar bisa
membuat kesimpulan (Mulyani, 2021), maka dapat dibuat kategori variabel penelitian
sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas atau variabel independen sering disebut dengan variabel
prekdiktor/ eksogen/ stimulus yaitu variabel yang dapat mempengaruhi atau
menjadi sebab atas perubahan dari variable terikat (Riyanto & Hatmawan,
2020). Dalam penelitian ini yang berperan menjadi variabel Independen
antara lain persepsi manfaat, dan kemudahan.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau variabel dependen sering disebut dengan variabel
kriteria/output/ endogen yaitu variabel yang dipengaruhi atau sebagai akibat
dari varibel independen (Riyanto & Hatmawan, 2020). Dalam penelitian ini
keputusan penggunaan mobile banking berperan menjadi variabel terikat.

3.2.4 Definisi Operasional Variabel


Menurut Sugiyono (2017) “definisi operasional variabel adalah suat atribut
atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka
akan diuraikan definisi operasional dari variabel – variabel terkait dapat dituangkan
dalam tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator


Penelitian
Persepsi manfaat sejauh mana seseorang percaya 1 Penggunaan sistem yang mempercepat
(X1) bahwa menggunakan suatu proses.
teknologi akan meningkatkan 2 Penggunaan sistem yang meningkatkan
kinerja pekerjaanya. (Jogiyanto, keefektifitasan.
2007) 3 Penggunaan sistem yang bermanfaat
bagi individu.
4 Penggunaan sistem akan meningkatkan
tingkat produktifitas individu.

Kemudahan (X2) merasakan kemudahan dalam 1. Sistem jelas dan mudah dimengerti
menggunakan teknologi guna (clear and understandable).
melakukan kegiatan yang 2. Tidak membutuhkan banyak usaha
diinginkan, dapat berinteraksi untuk menggunakan
dengan teknologi Mobile
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator


Penelitian
Kemudahan(X2) Commerce tanpa memerlukan sistem tersebut (does not require a lot of
usaha yang besar. (Fusilier dan
mental effort)
Durlabhji, 2005)
3. Sistem mudah digunakan (easy to use)
4. Sistem mudah digunakan sesuai dengan
apa yang ingin pengguna kerjakan (easy
to get the system to do what he/she
wants to do)

Keputusan keputusan untuk menggunakan 1. Manajemen akun


penggunaan (Y) suatu produk didasarkan pada 2. Transfer uang
kebutuhan atau keinginan yang 3. Pembayaran
harus dipenuhi melalui proses
pengambilan keputusan (Rajeev
Kumra, 2012)
Sumber: diolah peneliti

3.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
metode kuesioner dengan skala likert sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
kuesioner kepada nasabah yang sudah menggunakan layanan mobile banking
livin by mandiri di kabupaten tangerang . Kuesioner disebut juga dengan metode
angket, kuesioner atau angket adalah suatu metode pengumpulan data yang
berupa serangkaian pertanyaan atau pendapat tertulis yang ditanyakan dan
diberikan kepada responden atas permintaan peneliti. Apabila peneliti telah
mengetahui secara pasti variabel-variabel yang akan diteliti dan apa yang
diharapkan dari responden, maka pengumpulan data dengan teknik kuesioner atau
angket merupakan pilihan yang efisien.
2. Skala yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah skala likert. Skala ini
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi individu dan kelompok sebagai objek
penelitian mengenai kejadian atau gejala sosial. Dengan skala likert variabel yang
akan diukur kemudian dijabarkan menjadi indikator dengan indikator tersebut
dapat dijadikan untuk titik tolak untuk membuat item-item instrument yang
berupa pertanyaan maupun pernyataan. Jawaban setiap item instrument memiliki
gradasi dari yang sangat positif sampai yang sangat negatif. Untuk keperluan
penelitian kuantitatif, maka penilaian skala likert dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2 Penilaian skala likert

Keterangan Kode Bobot nilai


Sangat Tidak Setuju STS 1
Tidak Setuju TS 2
Ragu-Ragu RG 3
Setuju S 4
Sangat Setuju ST 5
Sumber : Sugiyono (2019)

3.4 Metode analisis data

Metode Analisis data merupakan cara untuk mengolah data setelah dari seluruh
responden atau sumber data yang yang lain semua terkumpul. kemudian, kegiatan
analisis data dilakukan dengan cara yaitu mengelompokan berdasarkan variabel dan
jenis responden setelah itu mentabulasi data kemudian melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan menjawab hipotesis yang ada (Setiawan, 2022).
Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan metode yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Untuk memudahkan pengolahan
ddata, data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan program SPSS (Statistical
Package for Social Science). Teknik analisis data yang digunakan adalah:

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif


Analisis deskriptif adalah jenis analisis yang berupa statistik deskriptif yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian dengan tujuan membuat data mudah dipahami dan tanpa bermaksud
untuk membuat kesimpulan umum atau generalisasi.
3.4.2 Uji Instrumen Data
Uji instrumen digunakan untuk menjamin keabsahan data pada penelitian. Uji
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.4.2.1 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kebenaran atau ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan
data yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2018). Uji validitas ini dilakukan
guna untuk mengetahui valid atau tidaknya masing-masing instrumen dalam sebuah
variabel, Pada dasarnya uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah tidaknya
kuisioner dan suatu kuisioner dikatakan valid yaitu jika pertanyaan atau item dalam
kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut,
apabila terbukti valid maka pertanyaan atau item kuesioner penelitian tersebut
dikatakan memiliki kualitas yang baik. Tingkat validitas dapat diukur dengan
membandingkan nilai hitung (correlation item total correlation) dengan r tabel
dengan df = n-2 dengan jumlah sample a = 5%.

Syarat yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Apabila rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan valid,


b. Apabila rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

3.4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk menguji kuesioner yang merupakan


indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika masing-
masing pernyataan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha
untuk menguji reliabilitas kuesioner, yaitu:

1. Jika hasil Cronbach’s Alpha ¿ taraf signifikan 60% atau 0,60 maka
kuesioner tersebut reliabel.

2. Jika hasil Cronbach’s Alpha ¿ taraf signifikan 60% atau 0,60 maka
kuesioner tersebut tidak reliabel.

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini dengan tujuan untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang digunakan memiliki ketepatan dalam estimasi dan konsisten
serta berfungsi untuk menguji suatu model dan mengetahui apakah termasuk layak
atau tidak untuk digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan yaitu
uji normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

3.4.3.1 Uji Normalitas

Uji distribusi data, atau uji normalitas, menentukan apakah distribusi tersebut
normal atau tidak. Selain itu, statistik tidak dapat dianggap mewakili populasi jika
tidak terdistribusi secara teratur atau normal.

 Jika nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.
 Jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal

3.4.3.2 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinearitas digunakan sebagai alat analisis untuk melihat adanya
hubungan yang signifikan antara variabel-variabel bebas pada model regresi. Model
regresi dikatakan multikolinear jika ditemukan adanya korelasi atau hubungan antar
dua atau lebih variabel independen. Gejala multikolinearitas tidak boleh ada pada
model regresi yang layak. Pengujian multikolinearitas diperlukan untuk memastikan
bahwa model regresi tidak terdapat tanda-tanda adanya hubungan yang signifikan
antar variabel independen.
Nilai tolerance menggambarkan bagaimana menentukan apakah variabel-
variabel bebas saling berkorelasi:
 Ketika nilai toleransi lebih besar dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) lebih kecil dari 10, tidak ada indikasi multikolinearitas.
 Ketika nilai toleransi kurang dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) lebih besar dari 10, terdapat indikasi multikolinearitas.

3.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas dilakukan guna mengevaluasi apakah terdapat variasi
dalam varians dan nilai residual antar pengamatan. Jika varian dan nilai residual antar
dua pengamatan sama, maka persyaratan homoskedastisitas terpenuhi. Regresi yang
homoskedastik dianggap lebih baik daripada yang heteroskedastik.
Menggunakan uji Glejser untuk menguji heteroskedastisitas, dilakukan
melalui grafik Scatter Plot residual (ZRESID) beserta prediksi variabel dependen
(ZPRED).
 Tidak ada tanda-tanda heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar
dari alpha = 5%.
 Terdapat tanda-tanda heteroskedastisitas jika nilai signifikansi kurang dari
alpha = 5%.

3.4.4 Analisis Regresi


Analisis regresi bertujuan untuk menentukan suatu persamaan regresi yang
baik dan yang dapat digunakan untuk menaksirkan nilai suatu variabel independen,
serta taksiran yang dihasilkan merupakan taksiran yang terbaik atau dapat dikatakan
kecil terjadi kesalahan taksir.
Bentuk persamaan yang akan digunakan sebagai berikut :
Y = a + Bx
Keterangan :
a. konstanta (nilai Y apabila X = 0)
b. koefisian regresi (kenaikan atau penurunan taksiran nilai Y apabila X
berubah satu unit)
Y. Variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain (dependen)
X. Variabel yang mempengaruhi nilai variabel lain (independen)
3.4.4.1 Analisis Regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat untuk menghubungkan
dua variabel bebas (x) atau lebih dengan variabel terikat (y) dalam suatu penelitian
statistik. Peneliti menggunakan metode analisis regresi linier berganda untuk
mengetahui besarnya pengaruh Persepsi manfaat (X1), Kemudahan (X2), dan
Keputusan Penggunaan (Y). Sebagai alat untuk menguji hubungan antara variabel
independen dan dependen, digunakan persamaan umum regresi linier berganda, yaitu:

Y =a+ β X 1+ β X 2+ e
Keterangan:
Y = Keputusan Penggunaan
a = Nilai Konstanta
X1 = Persepsi Manfaat
X2 = Kemudahan
β1 = Koefisien Regresi
e = error
3.4.5 Uji Hipotesis
Adapun pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui berpengaruh
atau tidak berpengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen baik secara parsial maupun simultan. Pengujian hipotesis ini dilakukan
untuk memastikan keakuratan supaya pernyataan pada hipotesis tidak diragukan,
maka dari itu melakukan pengumpulan data dan melakukan pengujian secara statistik.
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain Uji Parsial (uji t),
Uji simultan (uji F) dan uji koefisien determinasi (R2 ).
3.4.5.1 Uji Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh dari masing-
masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Adapun kriteria dari uji
statistik T:
 H0 diterima dan Ha ditolak jika nilai signifikansi uji t lebih besar dari 0,05.
Hal ini mengindikasikan bahwa variabel independen dan dependen tidak
memiliki hubungan satu sama lain.
 H0 ditolak dan Ha diterima jika nilai signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05.
Hal ini mengindikasikan bahwa variabel independen dan variabel dependen
saling mempengaruhi satu sama lain.
3.4.5.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji F melihat apakah semua variabel independen memiliki dampak pada variabel
dependen. Untuk mengetahui dampak gabungan dari semua faktor independen
terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F. Nilai signifikan F 0,05
menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan berdampak pada variabel
dependen atau sebaliknya. Ambang batas yang digunakan adalah 0,5 atau 5%.

3.4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)


Menurut Ghozali (2018), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji koefisien
determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar variabel independen dapat
menjelaskan variasi variabel dependen, baik secara parsial maupun simultan. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu (0 < R2 < 1). Nilai R2
yang kecil berati kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen sangat terbatas. Namun jika nilainya mendekati satu, maka
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel independen.

Anda mungkin juga menyukai