3.2.2 Sampel
Sebuah populasi penelitian dapat diwakili sebagian atau secara keseluruhan
sebagai sampel. Salah satu teknik untuk memperoleh sampel adalah teknik sampling.
Peneliti kemudian menggunakan rumus dengan teknik Lameshow untuk
mendapatkan jumlah sampel. Rumus Lameshow digunakan karena jumlah populasi
yang tidak diketahui atau tidak terbatas (infinite population). Di bawah ini adalah
rumus Metode Lameshow (Sa’adah, 2021):
2
Z p (1−P)
n=
e2
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
Z = Distribusi normal standar (nilai tabel Z) = 1,96
p = Peluang Sukses 50% (0,5)
1-P = Peluang gagal
e = Standar error 10%
Berdasarkan rumus Lameshow jumlah sampel dapat dihitung sebagai berikut:
n=96 , 04
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Kemudahan (X2) merasakan kemudahan dalam 1. Sistem jelas dan mudah dimengerti
menggunakan teknologi guna (clear and understandable).
melakukan kegiatan yang 2. Tidak membutuhkan banyak usaha
diinginkan, dapat berinteraksi untuk menggunakan
dengan teknologi Mobile
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Metode Analisis data merupakan cara untuk mengolah data setelah dari seluruh
responden atau sumber data yang yang lain semua terkumpul. kemudian, kegiatan
analisis data dilakukan dengan cara yaitu mengelompokan berdasarkan variabel dan
jenis responden setelah itu mentabulasi data kemudian melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan menjawab hipotesis yang ada (Setiawan, 2022).
Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan metode yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Untuk memudahkan pengolahan
ddata, data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan program SPSS (Statistical
Package for Social Science). Teknik analisis data yang digunakan adalah:
Syarat yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Jika hasil Cronbach’s Alpha ¿ taraf signifikan 60% atau 0,60 maka
kuesioner tersebut reliabel.
2. Jika hasil Cronbach’s Alpha ¿ taraf signifikan 60% atau 0,60 maka
kuesioner tersebut tidak reliabel.
Uji asumsi klasik ini dengan tujuan untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang digunakan memiliki ketepatan dalam estimasi dan konsisten
serta berfungsi untuk menguji suatu model dan mengetahui apakah termasuk layak
atau tidak untuk digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan yaitu
uji normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas.
Uji distribusi data, atau uji normalitas, menentukan apakah distribusi tersebut
normal atau tidak. Selain itu, statistik tidak dapat dianggap mewakili populasi jika
tidak terdistribusi secara teratur atau normal.
Jika nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.
Jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal
Y =a+ β X 1+ β X 2+ e
Keterangan:
Y = Keputusan Penggunaan
a = Nilai Konstanta
X1 = Persepsi Manfaat
X2 = Kemudahan
β1 = Koefisien Regresi
e = error
3.4.5 Uji Hipotesis
Adapun pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui berpengaruh
atau tidak berpengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen baik secara parsial maupun simultan. Pengujian hipotesis ini dilakukan
untuk memastikan keakuratan supaya pernyataan pada hipotesis tidak diragukan,
maka dari itu melakukan pengumpulan data dan melakukan pengujian secara statistik.
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain Uji Parsial (uji t),
Uji simultan (uji F) dan uji koefisien determinasi (R2 ).
3.4.5.1 Uji Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh dari masing-
masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Adapun kriteria dari uji
statistik T:
H0 diterima dan Ha ditolak jika nilai signifikansi uji t lebih besar dari 0,05.
Hal ini mengindikasikan bahwa variabel independen dan dependen tidak
memiliki hubungan satu sama lain.
H0 ditolak dan Ha diterima jika nilai signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05.
Hal ini mengindikasikan bahwa variabel independen dan variabel dependen
saling mempengaruhi satu sama lain.
3.4.5.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji F melihat apakah semua variabel independen memiliki dampak pada variabel
dependen. Untuk mengetahui dampak gabungan dari semua faktor independen
terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F. Nilai signifikan F 0,05
menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan berdampak pada variabel
dependen atau sebaliknya. Ambang batas yang digunakan adalah 0,5 atau 5%.