METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kuantiitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 200:22). Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah konsumen Toko Sembako “IMA” dimana rata-rata terdapat 50 konsumen per hari.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristikny hendak diselidiki dan
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi dan jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah
populasinya (Djarwanto dan Subagyo, 2000:108). Unutk menentukan ukuran sampel maka
N
n= 2
1+ N . e
Dimana:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel yang dapat
N
n= 2
1+ N . e
50
n= 2
1+50. 0,1
50
n=
1+1,5
50
n=
1,5
Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek yaitu data
penelitian yang berupa opini, sikap pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Dan berarti data subjek
merupakan data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individu maupun
kelompok
Adapun jenis data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berikut
penjelasannya :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, jenis data
dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari objek yang diamati dan diteliti
secara langsung dengan mengadakan pengumpulan data kepada sampel yang telah
kuesioner kepada responden yaitu konsumen toko sembako “IMA” di Pasar Bugangin
Kendal.
2. Data Sekunder
dikumpulkan dari berbagai literatur, jurnal dan laporan berupa teori-teori yang
Dalam suatu penelitian untuk dapat memaham masalah penelitian yang ada,
fenomena atau symbol-simbol yang diisi dengan makna tertentu (Muh Nasir, 1996:19).
Variable penelitian yang digunakan tersebut diberikan suatu definisi yang dimaksudkan
sebagai penegasan atau pembatasan arti sehingga dapat dihindarkan tejadinya kesalah
Variabel dalam penelitian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan
dijadikan objek penelitian dan apa yang merupakan variabel dalam suatu penelitian oleh
landasan teori.
karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
loyalitas konsumen.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
c. Variable Intervening
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
diberikan kepada suatu variable atau konstruk dengan cara memberikan arti atau
untuk mengukur konstrak variable tersebut. Adapun dalam penelitian ini variable
Nama
No. Definisi Variabel Indikator
Variabel
sama-sama saling
tersebut.
dengan harapannya.
untuk memperoleh data dalam suatu penelitian. Dalam pengumpulan data yang
diperlukan oleh penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu
dari pertanyaan yang diajukan. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu
skala 1-5, untuk memperoleh data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai sebagai
berikut :
Sangat Tidak
Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju
Setuju
1 2 3 4 5
skala interval dengan memakai metode pengukuran skala sikap yang dikembangkan oleh
likert yaitu skala pengukuran untuk mengukur sikap, jawaban setiap instrument yang
menggunakan skala likert mempunyai tahapan sanga tidak setuju sampai dengan sangat
Sangat Setuju :5
Setuju :4
Cukup Setuju :3
Tidak Setuju :2
skala perbandingan agar lebih mudah dikuantitatifkan untuk maksud analisis statistic (M.
Singarimbuh, 1985:48).
Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interprestasinya yang bertujuan untuk
Analisis data merupakan proses oenyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan di interprestasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product
and Service Solutions). Aplikasi ini digunakan untuk melakukan analisis statistik seperti uji
instrumen data, uji asumsi klasik, uji ketetapan model dan analisis jalur antara dua variabel atau
lebih.
Menurut Ghozali (2013), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel
(r hitung > r tabel), maka data dikatakan valid. r hitung < r tabel, berarti pertanyaan tersebut
dinyatakan tidak valid. Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 5% (0,05).
Menurut Ghozali (2013), uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji
reliabiltas yang digunakan para peneliti adalah dengan melihat dan membandingakan antara
Alpha Cronbach (α). Koefisien Cronbach Alpha merupakan setatistik uji yang paling umum
yang digunakan para peneliti untuk menguji reliabilitas suatu instrument penelitian.
Dindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar
atau sama dengan 0.6. Apabila korelasi 0,6 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat
reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,6 maka dikatakan item
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Imam Ghozali, 2011).
Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan untuk menguji normalitas data
Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai dari probabilitas uji (K-S) lebih besar dari alpha (0,05)
maka data dapat menunjukkan berdistribusi normal, namun sebaliknya jika nilai dari
probabilitas uji (K-S) lebih kecil dari alpha (0,05) maka dapat diartikan bahwa data
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam
penelitian. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda terlebih dahulu beberapa uji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel bebas terhadap variabel
multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar 0,60, dikatakan
tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil
dengan uji Gletser dengan melihat tingkat signifikan hasil regresi nilai absolute
heteroskedastisitas.
hubungan antara 2 (dua) variable atau lebih, digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh perubahan dari satu variable independent terhadp variable dependen dan
untuk mengetahui sejauh mana variable bebas mempengaruhi variable terikat dimana
variable bebas dalam penelitian ini adalah customer bonding dan kepuasan konsumen.
Serta loyalitas konsumen sebagai variable terikat. Analisis ini digunakan untuk
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
a = Konstanta
e = standar error
Terdapat dua macam model dalam penelitian ini yang bertujuan untuk
mengetahui apakah model yang dibuat layak atau tidak yaitu:
pengaruh dari variable bebas yaitu customer bonding dan kepuasan konsumen secar
Bersama-sama terhadap variable terikat yaitu loyalitas konsumen dengan kata lain, jika
R2 yang diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar (mendekati 1) maka dikatakan
bahwa sumbangan dari variable bebas terhadap variable terikat semakin besar. Hal ini
berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel terikat.
sumbangan dari variable bebas terhadap variable erikat semakin kecil atau dan berarti
model yang digunkan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikat.
Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinan berganda R2 berada antara 0
digunakan dalam melihat koefisien determinan dalam penelitian ini adalah nilai pada
terjadi penambahan variabel lain, nilai Adjusted R2 tidak bertambah besar sepanjang
3.5.6.2 Uji F
probabilitas:
1. Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan
2. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
c. Kriteria pengujian:
Pembuktian dalam uji hipotesis dilakukan dari hasil uji parsial dengan menggunakan
uji T. Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara
individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan level of significant (α) sebesar
0,05. Apabila nilai probabilitas (Sig) kurang dari 0,05 atau jika t hitung > t tabel, berarti ada
pengaruh antara variabel independen secara signifikan terhadap variabel dependen begitu
pula apabila sebaliknya. Hipotesis nol dan hipotesis alternative yang akan diuji pada uji T
terikat
Sedangkan hipotesis diterima atau ditolak dengan cara membandingkan nilai t hitung
dengan nilai t tabel. Nilai t hitung dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :
b− β
t=
Sb
Keterangan :
b = penduga bagi Bi
Nilai t tabel dapat dilihat dengan mengetahui tingkat signifikan (α) dan degree of