Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kuantiitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 200:22). Adapun populasi dalam penelitian ini

adalah konsumen Toko Sembako “IMA” dimana rata-rata terdapat 50 konsumen per hari.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristikny hendak diselidiki dan

dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi dan jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah

populasinya (Djarwanto dan Subagyo, 2000:108). Unutk menentukan ukuran sampel maka

digunakan rumus slovin, yaitu:

N
n= 2
1+ N . e

Dimana:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = error (Kesalahan yang diterima)

Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel yang dapat

diambil adalah sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N . e
50
n= 2
1+50. 0,1

50
n=
1+1,5

50
n=
1,5

n=33,33 dibulatkan menjadi 33 respondent.

Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 33,33. Untuk mempermudah, peneliti dibulatkan menjadi 33

kuesioner yang disebar kepada responden.

3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian

3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek yaitu data

penelitian yang berupa opini, sikap pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau

sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Dan berarti data subjek

merupakan data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individu maupun

kelompok

3.2.2 Sumber Data

Adapun jenis data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berikut

penjelasannya :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, jenis data

dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari objek yang diamati dan diteliti
secara langsung dengan mengadakan pengumpulan data kepada sampel yang telah

ditentukan. Dalam memperoleh data primer ini dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner kepada responden yaitu konsumen toko sembako “IMA” di Pasar Bugangin

Kendal.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian dimana subjek tidak

berhubungan langsung dengan objek penelitian. Data sekunder diperoleh dan

dikumpulkan dari berbagai literatur, jurnal dan laporan berupa teori-teori yang

berhubungan dengan masalah penelitian.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variable Penelitian

Dalam suatu penelitian untuk dapat memaham masalah penelitian yang ada,

diperlukan adanya konsep variable penelitian yang digunakan.

Variable penelitian adalah symbol-simbol yang digunakan untuk memaknakan

fenomena atau symbol-simbol yang diisi dengan makna tertentu (Muh Nasir, 1996:19).

Variable penelitian yang digunakan tersebut diberikan suatu definisi yang dimaksudkan

sebagai penegasan atau pembatasan arti sehingga dapat dihindarkan tejadinya kesalah

pahaman dan perbedaan dalam penafsiran hubungan antar variable.

Variabel dalam penelitian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan

dijadikan objek penelitian dan apa yang merupakan variabel dalam suatu penelitian oleh

landasan teori.

a. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

loyalitas konsumen.

b. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang

menjadi variabel independen adalah customer bonding dan kepuasan konsumen.

c. Variable Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi

hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional menurut Nazir (1988:152) adalah suatu definisi yang

diberikan kepada suatu variable atau konstruk dengan cara memberikan arti atau

menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan

untuk mengukur konstrak variable tersebut. Adapun dalam penelitian ini variable

yang digunakan adalah :

Nama
No. Definisi Variabel Indikator
Variabel

1. Loyalitas Kesetiaan seeorang untuk 1. Repeat purchase

Konsumen menjadi seorang konsumen. (Melakukan pembelian

Memiliki sikap positif terhadap berulang secara teratur)


sebuah produk atau jasa pada 2. Retention (Menunjukkan

suatu usaha dan melakukan kekebalan terhadap tarikan

pembelian ulang secara terus dari pesaing)

menerus 3. Refarals (Mereferensikan

kepada orang lain)

2. Customer suatu strategi pemasaran yang 1. Awareness (kesadaran)

Bonding digunakan oleh suatu perusahaan 2. Exploration (penjagaan)

dengan tujuan untuk 3. Peningkatan Hubungan

mempertahankan pelanggan dan 4. Komitmen

mengikat pelanggan. Sehingga

kedua belah pihak atau lebih

saling ketergantungan atau

sama-sama saling

menguntungkan satu sama lain

dalam menjaga hubungan

tersebut.

3. Kepuasan Sikap positif seorang konsumen 1. Harga

Konsumen karena kebutuhan dan 2. Kualitas Produk

keinginannya erpenuhi sesuai 3. Kualitas Pelayanan

dengan harapannya.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan metode atau cara yang digunakan peneliti

untuk memperoleh data dalam suatu penelitian. Dalam pengumpulan data yang

diperlukan oleh penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu

metode pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan

kepada responden. Setiap responden diminta pendapatnya dengan memberikan jawaban

dari pertanyaan yang diajukan. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu

dengan mengajukan pernyataan-pernyataan dalam angket dibuat dengan menggunakan

skala 1-5, untuk memperoleh data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai sebagai

berikut :

Sangat Tidak
Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju
Setuju

1 2 3 4 5

Untuk memperoleh data kuantitatif konsep diatas diukur dengan menggunakan

skala interval dengan memakai metode pengukuran skala sikap yang dikembangkan oleh

likert yaitu skala pengukuran untuk mengukur sikap, jawaban setiap instrument yang

menggunakan skala likert mempunyai tahapan sanga tidak setuju sampai dengan sangat

setuju (Sugiyono, 1999:45)

Dipilihnya kriteria penilaian dalam skala likert dimana masing-masing indicator

ditejemahkan dalam lima pernyataan dengan nilai :

Sangat Setuju :5

Setuju :4
Cukup Setuju :3

Tidak Setuju :2

Sangat Tidak Setuju : 1

Karena angka-angka tersebut bukanlah bersifat mutlak tetapi hanya merupakan

skala perbandingan agar lebih mudah dikuantitatifkan untuk maksud analisis statistic (M.

Singarimbuh, 1985:48).

3.5 Teknik Ananlisis Data

Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interprestasinya yang bertujuan untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dalam rangka mengungkap fenomena social tertentu.

Analisis data merupakan proses oenyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca

dan di interprestasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola

penelitian dan variable yang akan diteliti.

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product

and Service Solutions). Aplikasi ini digunakan untuk melakukan analisis statistik seperti uji

instrumen data, uji asumsi klasik, uji ketetapan model dan analisis jalur antara dua variabel atau

lebih.

3.5.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel

(r hitung > r tabel), maka data dikatakan valid. r hitung < r tabel, berarti pertanyaan tersebut
dinyatakan tidak valid. Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebesar 5% (0,05).

3.5.2 Uji Realibilitas

Menurut Ghozali (2013), uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu.

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji

reliabiltas yang digunakan para peneliti adalah dengan melihat dan membandingakan antara

Alpha Cronbach (α). Koefisien Cronbach Alpha merupakan setatistik uji yang paling umum

yang digunakan para peneliti untuk menguji reliabilitas suatu instrument penelitian.

Dindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar

atau sama dengan 0.6. Apabila korelasi 0,6 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat

reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,6 maka dikatakan item

tersebut kurang reliabel.

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Imam Ghozali, 2011).

Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan untuk menguji normalitas data

Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai dari probabilitas uji (K-S) lebih besar dari alpha (0,05)
maka data dapat menunjukkan berdistribusi normal, namun sebaliknya jika nilai dari

probabilitas uji (K-S) lebih kecil dari alpha (0,05) maka dapat diartikan bahwa data

menunjukkan tidak berdistribusi normal.

3.5.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam

penelitian. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda terlebih dahulu beberapa uji

asumsi klasik harus terpenuhi.

3.5.4.1 Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2011) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel bebas terhadap variabel

terikatnya menjadi terganggu Multikolinearitas bertujuan untuk menguji model regresi

yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dikatakan terjadi

multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih besar 0,60, dikatakan

tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil

atau sama dengan 0,60 (r < 0,60) (Sunyoto, 2007).

3.5.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan

dengan uji Gletser dengan melihat tingkat signifikan hasil regresi nilai absolute

residual. Jika tingkat signifikansi diatas 5% (0,05) maka tidak terjadi


heteroskedastisitas tetapi jika dibawah 5% (0,05) maka terjadi gejala

heteroskedastisitas.

3.5.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah persamaan regresi yang melibatkan

hubungan antara 2 (dua) variable atau lebih, digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh perubahan dari satu variable independent terhadp variable dependen dan

untuk mengetahui sejauh mana variable bebas mempengaruhi variable terikat dimana

variable bebas dalam penelitian ini adalah customer bonding dan kepuasan konsumen.

Serta loyalitas konsumen sebagai variable terikat. Analisis ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara variable (X1) (X2) terhadap variable (Y).

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = Variabel Terikat (Kepuasan Mahasiswa)

a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Variabel Bebas (Kualitas Pelayanan)

X1 = Variabel Bebas (Kualitas Pelayanan)

b2 = Koefisien Regresi Variabel Bebas (Fasilitas Pendidikan)

X2 = Variabel Bebas (Fasilitas Pendidikan)

e = standar error

3.5.6 Uji Model (Good Of Fit)

Terdapat dua macam model dalam penelitian ini yang bertujuan untuk
mengetahui apakah model yang dibuat layak atau tidak yaitu:

3.5.6.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan digunakan mengetahui seberapa besar presentase

pengaruh dari variable bebas yaitu customer bonding dan kepuasan konsumen secar

Bersama-sama terhadap variable terikat yaitu loyalitas konsumen dengan kata lain, jika

R2 yang diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar (mendekati 1) maka dikatakan

bahwa sumbangan dari variable bebas terhadap variable terikat semakin besar. Hal ini

berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variasi variabel terikat.

Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati 0) maka dapat dikatakan bahwa

sumbangan dari variable bebas terhadap variable erikat semakin kecil atau dan berarti

model yang digunkan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikat.

Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien determinan berganda R2 berada antara 0

dan 1 atau 0 ≤ R2 ≤1.

Adapun rumus koefisien determinan adalah : KD = (R 2) x 100%. Nilai yang

digunakan dalam melihat koefisien determinan dalam penelitian ini adalah nilai pada

kolom Adjusted R2 tidak rentan pada penambahan variabel independent. Apabila

terjadi penambahan variabel lain, nilai Adjusted R2 tidak bertambah besar sepanjang

variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel independent.

Kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel tidak bebas

yang diukur dengan besarnya koefisien determinan.

3.5.6.2 Uji F

Menurut Ghozali (2013), uji F digunakan untuk mengetahui apakah

semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model


mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel

dependen atau terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan nilai

probabilitas:

a. Hipotesis sebagai berikut:

1. Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa H0 diterima, sebaliknya Ha ditolak.

2. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak, sebaliknya Ha diterima.

b. Menentukan nilai level of significance (α) sebesar 5%.

c. Kriteria pengujian:

Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel:

1. Jika hasil F hitung > F tabel maka H0 ditolak, Ha diterima sehingga

variabel independen yang dimasukkan dalam model dapat digunakan

untuk menjelaskan variabel dependen.

2. Jika hasil F hitung < F tabel maka H0 diterima, Ha ditolak sehingga

variabel independen yang dimasukkan dalam model tidak dapat digunakan

untuk menjelaskan variabel dependen (Ferdinand, 2014).

3.5.7 Uji Hipotesis

Pembuktian dalam uji hipotesis dilakukan dari hasil uji parsial dengan menggunakan

uji T. Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara

individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan level of significant (α) sebesar

0,05. Apabila nilai probabilitas (Sig) kurang dari 0,05 atau jika t hitung > t tabel, berarti ada

pengaruh antara variabel independen secara signifikan terhadap variabel dependen begitu
pula apabila sebaliknya. Hipotesis nol dan hipotesis alternative yang akan diuji pada uji T

adalah sebagai berikut :

a. H0 = Variabel bebas secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat

b. H1 = variabel bebas secara indvidu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat

Sedangkan hipotesis diterima atau ditolak dengan cara membandingkan nilai t hitung

dengan nilai t tabel. Nilai t hitung dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :

b− β
t=
Sb

Keterangan :

b = penduga bagi Bi

Se(bi) = standar error bagi Bi

Nilai t tabel dapat dilihat dengan mengetahui tingkat signifikan (α) dan degree of

freedom n-2 (dimana n = jumlah sampel).

Adapun ketentuan dari uji ini adalah :

- H0 akan ditolak jika nilai t-hitung > t-tabel

- H0 akan diterima jika nilai t-hitung < t-tabel

Anda mungkin juga menyukai