Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif

kuantitatif yakni dengan teknik mengumpulkan, menyiapkan dan mengolah data yang

kemudian dianalisis serta diinterprestasikan dengan teori yang ada yang nantinya akan

menghasilkan suatu kesimpulan, dimana untuk mengetahui peran masing – masing

variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana dalam penelitian ini yang menjadi

variabel independen (X1) Murabahah KPRS, (X2) Istishna KPRS, dan (X3) Ijarah

Multijasa Umroh dengan variabel dependen (Y) ialah Laba Bersih pada Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

3.2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih PT BPRS Bina Amwalul Hasanah yang

berada di alamat Jl. Cinere Raya Blok D No. 102B Kelurahan Cinere Kecamatan

Cinere, Kota Depok. Dengan pertimbangan waktu, biaya, dan sumber daya lain yang

dimiliki oleh penulis sangatlah terbatas sehingga menjadi sangat rasional apabila

penulis memilih Perusahaan ini karena dapat memberikan relevansi data yang baik

dengan penelitian dalam skripsi ini.


3.3. Variabel dan Pengukuran

3.3.1. Variabel

Menurut Sugiyono (2020:68) variabel penelititan adalah suatu karakteristik

atau atribut dari individu atau organisasi yang dapat diukur atau di observasi yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dijadikan pelajaran dan

kemudian ditariik kesimpulannya. Konseptual variabel adalah sebuah konsep yang

mempunyai penjabaran dari variabel yang ditetapkan dalam suatu penelitian dan

dimaksudkan untuk mmemastikan agar variabel yang diteliti secara jelas dapat

ditetapkan indiktornya. Variabel dalam penelitian ini ada empat variabel, yaitu:

a. Variabel Independen (X)

Variabel ini sering sebagai stimulus dalam bahasa indonesia disebut juga

sebagai variabel bebas. Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi

variabel yang lain atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen :

1. Murabahah KPRS

Murabahah KPRS merupakan pembiayaan jual-beli barang (Rumah) baik

berupa barang dagangan maupun barang untuk sarana dan prasarana usaha

dengan kesepakatan harga pokok dan margin pada saat akad diawal. Dalam

akad murabahah ada rukun dan syarat yang harus dipenuhi yaitu : pihak yang

berakad (Penjual, Pembeli, dan Pemasok), Obyek yang diakadkan, tujuan akad,

dan serah terima.

1. Istishna KPRS
Istishna KPRS merupakan akad atau kesepakatan pemesanan rumah antara
dua pihak yaitu pembeli dan penjual berdasarkan kriteria tertentu yang telah

disepakati. Biasanya pemesanan rumah (Istishna KPRS) pembangunannya

kurang lebih selama enam bulan. Akad istishna juga merupakan salah satu

bentuk muamalah yang sering digunakan masyarakat umum. Penggunaan akad

istishna biasanya banyak digunakan pada perbankan untuk pembiayaan skala

besar seperti kepemilikan rumah, sementara untuk usaha kecil masih sangat

jarang digunakan.

2. Ijarah Multijasa Umroh

Ijarah Multijasa Umroh merupakan produk pembiayaan dalam memenuhi

kebutuhan atas manfaat suatu jasa. Tujuan ini untuk kebutuhan konsumtif

masyrakat seperti Pendidikan, Ibadah Umroh, Kesehatan dan lainnya. Dalam

pembiayaan ini Bank biasanya mendapatkan keuntungan berupa Ujroh.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen dalam

bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel dependen merupakan

variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah :


1. Laba Bersih

Laba merupakan jumlah pendapatan yang melebihi modal yang telah

dikeluarkan untuk proses produksi, sedangkan laba bersih merupakan keuntungan

yang didapat suatu perusahaan pada periode tertentu dan sudah dikurangi dengan

biaya pengeluaran lainnya serta dikurangi dengan beban pajak dan juga dapat

ditambah dengan pendapatan tambahan. Sebelum menghitung laba bersih hal

yaang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu menghitung laba kotor.

Rumus Laba Kotor :

Laba Kotor = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan

Rumus Laba Bersih :

Laba Bersih = Laba kotor – Beban usaha

3.3.2. Pengukuran

Dalam penelitian ini dilakukannya pengukuran untuk variabel murabahah kprs,

istishna kprs, dan ijarah multijasa umroh dalam mendeteksi laba bersih yaitu

menggunakan metode kuantitatif deskriptif.

3.4. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2020:68) Variabel penelitian adalah suatu karkteristik atau

atribut dari individu atau organisasi yang dapat diukur atau di observasi yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dijadikan pelajaran dan
kemudian ditarik kesimpulannya.

Konseptual variabel adalah sebuah konsep yang mempunyai penjabaran dari

variabel yang ditetapkan dalam suatu penelitian dan dimaksudkan untuk memastikan

agar variabel yang diteliti secar jelas dapat ditetapkan indikatornya. Variabel dalam

penelitian ini ada empat Variabel, yaitu :

1. Variabel Independen (X)

Variabel ini sering menjadi sebagai stimulus dalam bahasa Indonesia disebut juga

sebagai variabel bebas. Variabel Independen merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya.

variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

independen adalah murabahah kprs sebagai X1, istishna kprs sebagai X2, dan

ijarah multijasa umroh sebagai X3.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen dalam

bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel

independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Laba

Bersih.

3.5. Populasi dan sampel

Menurut Sugiyono (2019:126) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu teknik

sampling jenuh karena semua populasi dalam penelitian ini digunakan sebagai sampel

sehingga penelitian ini menggunakan metode non probability sampling.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip.

Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu yaitu dengan

skala tahunan dengan rentang periode tahun 2018-2022 yaitu pembiayaan berdasarkan

akad murabahah, istishna, dan ijarah multijasa. Adapun teknik pengumpulan data

hasil dokumentasi lainnya berupa penelitian keperpustakaan dalam hal ini adalah

dengan melakukan identifikasi wacana dari membaca literatur, telaah buku, artikel,

jurnal-jurnal, dan laporan hasil penelitian terdahalu.

3.7. Teknik Analisis

Metode analisis data merupakan metode yang digunakan untuk mengolah data

penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang

mudah dibaca dan diinterprestasikan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan
untuk menganalisis adalah metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan model

analisis regresi berganda. Analisis data penelitian ini menggunakan perhitungan

statistik dengan menggunakan software Eviews 10 . selain mengukur kekuatan

hubungan antara variabel analisis regresi juga menunjukan antara variabel dependen

dengan independen.Data yang didapat dari kegiatan yang meliputi pengumpulan

data guna memperoleh gambaran yang jelas dan akurat mengenai suatu objek

penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian data

yaitu statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan selanjutanya dilakukan uji hipotesis (uji

t, uji f, dan uji koefisien determinasi).

3.7.1. Uji Deskriptif

Menurut Sugiyono (2020:64) Statistik deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya satu variabel

atau lebih (varibel yang beridiri sendiri) tanpa membuat perbandingan variabel itu

sendiri dan mencari hubungan dengan variabel yang lain. Uji statsitik deskriptif

digunakan untuk mem(mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum.

Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata

– rata dari kelompok tersebut. Mean didapat dengan menjumlahkan data seluruh

individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada

kelompok tersebut. Standar deviasi (Simpangan baku) dari data yang telah disusun

dalam tabel distribusi frekuensi/data bergolong. Dan nilai maksimum diambil dari

angka sampel yang paling tinggi sedangkan untuk nilai minimum diambil dari sampel
yang paling rendah.

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1. Normalitas

Dengan melihat distribusi dari variabel – variabel yang akan diteliti. Walaupun

normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji

statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistibusi secara normal maka hasil uji

statistik akan terdegradasi. Normalitas umumnya dideteksi dengan grafik atau uji

statistik sedangkan normalitas nilai residual dideteksi dengan metode grafik. Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu

atau residual memiliki distribusi normal.

3.7.2.2. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi

yang kuat diantara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matrik korelasi antar

variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel - variabel ini tidak orthogonal.

3.7.2.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena


observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

3.7.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengevaluasi apakah variasai dalam

residual dalam suatu model regresi bersifat tidak konsisten antara observasi – observasi

yang berbeda. Pada situasi heteroskedastisitas, variasi dalam residual dapat

berfluktuasi secara tidak seragam. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji

heteroskedastisitas adalah uji glejser, yang melibatkan regresi antara variabel

independen dengan residual dari model regresi. Jika nilai probabilitas dari variabel ini

melebihi ambang 0,05. Maka dapat dianggap bahwa model regresi tidak menggalami

masalah heteroskedastisitas. (dalam Eviatiwi, 2016:26)

3.7.3. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2018:307) Analisis regresi berganda adalah analisis yang

digunakan oleh peneliti, apabila peneliti bermaksud meramalkan bagimana keadaan

(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediator di manipulasi. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan

bila jumlah variabel independennya minimal dua.

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji apakah variabel

independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan maupun

parsial. Persamaan regresi berganda adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3


Keterangan :

Y = Struktur modal b3 = Koefisien regresi ketiga


= Tangible asset
a = Konstansta X3

b1 = Koefisien regresi pertama B2 = Koefisien regresi kedua

X1 = Resiko bisnis X2 = Pendapatan dari pembiayaan

independen dengan residual dari model regresi. Jika nilai probabilitas dari variabel ini

melebihi ambang 0,05. Maka dapat dianggap bahwa model regresi tidak menggalami

masalah heteroskedastisitas. (dalam Eviatiwi, 2016:26)

3.7.4. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2018:307) Analisis regresi berganda adalah analisis yang

digunakan oleh peneliti, apabila peneliti bermaksud meramalkan bagimana keadaan

(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediator di manipulasi. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan

bila jumlah variabel independennya minimal dua.

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji apakah variabel

independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan maupun

parsial. Persamaan regresi berganda adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :
Y = Struktur modal b3 = Koefisien regresi ketiga

a = Konstansta X3 = Tangible asset

b1 = Koefisien regresi pertama

X1 = Resiko bisnis

b2 = Koefisien regresi kedua

X2 = Pendapatan dari pembiayaan

3.7.4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah variansi variabel dependen (Y) yang dapat

diterangkan oleh variabel independen (X), maka koefisien determinasi dikali 100% (r2

* 100%) dapat diartikan sebagai persentasi variansi nilai variabel dependen (Y), yang

dapat dijelaskan oleh garis regresi yang dihasilkan. Y didefinisikan sebagai variansi

variabel dependen yang tidak dapat diterangkan oleh variabel independen (X).

Persamaannya yaitu :

r2 = 1 – Y / X

Keterangan :

r2 = Koefisien determinasi

Y = Variabel dependen

X = Variabel Independen
3.7.5. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)

Uji independensi didasari atas satu sampel. Uji T untuk menguji signifikansi

konstansta dan setiap variabel independen. Dengan membuat rumusan hipotesis adalah

sebagai berikut :

H0 = Koefisien regresi tidak signifikan H1 = Koefisien regresi

signifikan

1. Jika Probabilitas >0.05, maka H0 diterima yang artinya korelasi regresi tidak

signifikan.

2. Jika Probabilitas <0.05, maka H0 ditolak yang artinya korelasi regresi signifikan

3.7.6. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan unuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan

terhadap variabel respon. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk

populasi.

1. Jika nilai probabilitas (sig) < a = 5% , maka hipotesis H0 ditolak. Artinya

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel respon.

2. Jika nilai probabilitas (sig) > a = 5% , maka hipotesis H0 diterima. Artinya

variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel respon

Anda mungkin juga menyukai