Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah mulai tahun
2018 – 2022, PT BPRS Bina Amwalul Hasanah telah terdaftar sebagai peserta lembaga
penjamin simpanan (LPS) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan
ini dipilih karena Manajemen Laba diperusahaan relatif sedikit dan memiliki produk
yang menjadi objek penelitian. Fokus penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh
Murabahah Kprs, Istishna Kprs, dan Ijarah Multijasa Umroh terhadap Manajemen
Laba.
Alasan penggunaan data mulai tahun 2018 – 2022, Karena tahun 2018 – 2022
Dalam penelitian ini, sampel dipilih dengan metode non probability sampling
dengan menggunak kriteria – kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilih bagi
perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti
Sumber data yang diubah dalam penulisan skripsi ini diperoleh dari data yang
diterima dari PT BPRS Bina Amwalul Hasanah. Sumber – sumber data tersebut yaitu
(mean), nilai minimum (minimum), nilai maksimum (maximum) dan jumlah observasi
dari setiap variabel yang diteliti. Hasil tersebut dapat dijabarkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.1
Hasil Uji Deskriptif
X1 X2 X3 Y
Mean 7.360.000.000.000 2.610.000.000.000 277.000.000.000 107.000.000.000
Median 8.170.000.000.000 1.240.000.000.000 236.000.000.000 62.000.000
Maximum 13.100.000.000.000 7.050.000.000.000 729.000.000.000 396.000.000.000
Minimum 558.000.000.000 26.700.000.000 587.234.000 16.835.812
Std. Dev. 3.040.000.000.000 2.610.000.000.000 192.000.000.000 114.000.000.000
Skewness -0.355710 0.695238 0.858584 1.381838
Kurtosis 2.744491 1.804757 2.850023 3.534278
Observation 60 60 60 60
s
Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023
mempunyai nilai mean 7.36, maximum 1.31, minimum 5.58, dan std.dev 3.04.
nilai mean 2.61, maximum 7.05, minimum 2.67, dan std,dev 2,61.
mempunyai nilai mean 2.77, maximum 7,29, minimum 587, dan std.dev 1.92.
4. Variabel Laba Bersih (Y) dengan jumlah sampel sebanyak 60 mempunyai nilai
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
Skewness -0.359217
3
2 Jarque-Bera 2.660613
Dapat dilihat dari grafik histogram di atas, dapat diamati bahwa nilai Jarque-
Bera mencapai nilai 2,660613 dan nilai probability mencapai nilai 0,264396. Ini berarti
bahwa probabilitas signifikansi melebihi nilai acuan yang ditetapkan sebesar 0,05
(0,264396 > 0,05). Dari hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa data yang telah
dianalisis memiliki distribusi yang normal dan dapat diterima. Dengan demikian, data
tersebut dapat dianggap valid untuk penggunaan lebih lanjut, serta memenuhi asumsi
model regresi terdapat korelasi di antara variabel independen atau variabel bebas.
Untuk mendeteksi keberadaan multikolinieritas, salah satu pendekatannya adalah
dengan memeriksa nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria yang digunakan
Tabel 4.2
C 13.200.000.000.000.000.000 9.891687 NA
Murabahah Kprs 0.000110 51.89100 7.436760
Istishna Kprs 0.000183 18.47997 9.177529
Ijarah Multijasa
Umroh 0.011417 9.654438 3.082027
Berdasarkan data yang tercantum dalam Tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa nilai
Variance Inflation Factor (VIF) untuk variabel independen memiliki hasil sebagai
berikut: Murabahah Kprs (X1) memiliki nilai 7,436760, Istishna Kprs (X2) memiliki
nilai 9,177529, dan Ijarah Multijasa Umroh (X3) memiliki nilai 3,082027.
Penghitungan VIF menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki
nilai VIF melebihi angka 10. Dari hasil ini, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
persyaratan atau asumsi yang diperlukan oleh model regresi telah terpenuhi. Tidak
apakah variabel dalam model prediksi berkorelasi dengan perubahan dari waktu ke
waktu. Uji LM dapat digunakan untuk memastikan apakah ada autokorelasi selain uji
Durbin Waston.
1. Jika Nilai Probability obs*R-squared < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
2. Sebaliknya, jika Nilai Probability obs*R-squared > 0,05, dapat dianggap bahwa
Tabel 4.3
Dari hasil analisis autokorelasi yang tercantum dalam tabel 4.3 di atas, terlihat
bahwa nilai obs*R-squared adalah 0,112622 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, dan dengan demikian, asumsi
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, peneliti
Tabel 4.4
Hasil output tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada masalah
Heteroskesdastisitas. Hal ini karena diperoleh hasil berupa nilai probabilitas Chi -
Square sebesar 0,4561 dimana nilai probabilitas Chi-Square lebih besar dari taraf
asumsi heteroskedastisitas terpenuhi, yang artinya data yang digunakan terbebas dari
gejala heteroskedastisitas.
4.2.3. Analisis Regresi Berganda
Tujuan dari analisis regresi linear berganda dalam studi ini adalah untuk
mengukur sejauh mana dampak yang timbul akibat perubahan Murabahah KPRS,
Istishna KPRS, dan Ijarah Multijasa Umroh terhadap Laba Bersih. Di bawah ini adalah
Tabel 4.5
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 08/26/23 Time: 22:34
Sample (adjusted): 2018M06 2022M12
Included observations: 60 after adjustments
bahwa jika variabel murabahah kprs, istishna kprs, dan ijarah multijasa umroh
dianggap tetap (0), maka nilai laba bersih akan meningkat sebesar 2,310233.09.
2. Koefisien regresi untuk variabel murabahah kprs (X1) memiliki nilai negatif
sebesar 0.045348. ini mengartikan bahwa ketika variabel X1 naik 1%, maka laba
menunjukkan adanya hubungan negatif antara murabahah kprs dan laba bersih.
3. Koefisien regresi untuk variabel istishna kprs (X2) memiliki nilai positif sebesar
0.034599. Ini berarti jika variabel X2 mengalami kenaikan 1%, maka laba bersih
4. Koefisien regresi untuk variabel ijarah multijasa umroh (X3) memiliki nilai positif
sebesar 0.432352. Ini berarti jika variabel X3 mengalami kenaikan 1%, maka laba
Tabel 4.6
Berdasarkan data dalam tabel 4.6, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan nilai
R-squared sebesar 0.467719 dan nilai adjusted R-squared sebesar 0.436408, variabel
independen memiliki kemampuan yang cukup dalam menjelaskan variasi pada variabel
pengaruh sebesar 46,77%. Sisanya sebesar 53,23% variasi dapat dijelaskan oleh faktor-
variabel bebas (sqrtX) secara parsial (sendiri) berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat (sqrtY). Namun jika yang ingin diketahui adalah pengaruh variabel bebas secara
bersama - sama (simultan) terhadap variabel terikat maka hal ini disebut uji F.
variabel dependen.
2. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak yang. Artinya korelasi regresi signifikan.
Tabel 4.7
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 08/26/23 Time: 22:34
Sample (adjusted): 2018M06 2022M12
Included observations: 60 after adjustments
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa variabel Murabahah KPRS memiliki nilai
probabilitas sebesar 0,0001, nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan tingkat
Laba Bersih.
2. Hipotesis kedua, yaitu Istishna KPRS berpengaruh terhadap Laba Bersih. Dapat
dilihat dari hasil output uji t bahwa variabel Istishna KPRS memiliki nilai
probabilitas sebesar 0.0135, nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan tingkat
Bersih.
Bersih. Dapat dilihat dari hasil output uji t bahwa variabel Ijarah Multijasa
Umroh memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0002, nilai tersebut lebih kecil jika
Uji signifikan (Uji F) dilakukan uji secara keseluruhan terhadap garis regresi
Tabel 4.8
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.8 dengan menggunakan perangkat lunak
Evies Dilihat diperoleh nilai Prob (F-statistic) 0,000 < 0,05 artinya secara simultan atau
secara serempak variabel independen murabahah kprs, istishna kprs, dan ijarah
sebagai berikut :
Tabel 4.9
murabahah kprs berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pt bprs bina amwalul
hasanah. Hasil pengujian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai probability sebesar
0,0001, artinya nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,05). Oleh karena
bersih, hal ini menunjukan bahwa hipotesis pertama diterima. Dengan demikian terbukti
besar kecilnya pembiayaan murabahah kprs yang telah disalurkan oleh bank kepada
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adal pembiayaan istishna kprs
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pt bprs bina amwalul hasanah. Hasil
pengujian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,0135, artinya
nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,05). Oleh karena itu, variabel
pembiayaan Istishna KPRS berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, hal ini
menunjukan bahwa hipotesis kedua diterima. Dengan demikian terbukti besar kecilnya
pembiayaan istishna kprs yang telah disalurkan oleh bank kepada masyarakat
multijasa umroh berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pt bprs bina amwalul
hasanah. Hasil pengujian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai probability sebesar
0,0002, artinya nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,05). Oleh karena
itu, variabel pembiayaan ijarah multijasa umroh berpengaruh signifikan terhadap laba
bersih, hal ini menunjukan bahwa hipotesis ketiga diterima. Dengan demikian terbukti
besar kecilnya pembiayaan ijarah multijasa umroh yang telah disalurkan oleh bank