Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah mulai tahun

2018 – 2022, PT BPRS Bina Amwalul Hasanah telah terdaftar sebagai peserta lembaga

penjamin simpanan (LPS) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan

ini dipilih karena Manajemen Laba diperusahaan relatif sedikit dan memiliki produk

yang menjadi objek penelitian. Fokus penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh

Murabahah Kprs, Istishna Kprs, dan Ijarah Multijasa Umroh terhadap Manajemen

Laba.

Alasan penggunaan data mulai tahun 2018 – 2022, Karena tahun 2018 – 2022

merupakan data perusahaan yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi

keuangan PT BPRS Bina Amwalul Hasanah.

4.1.2. Deskripsi Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, sampel dipilih dengan metode non probability sampling

dengan menggunak kriteria – kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilih bagi
perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti

murabahah kprs, istishna kprs, dan ijarah multijasa umroh.

4.2. Hasil Penelitian dan pembahasan

Sumber data yang diubah dalam penulisan skripsi ini diperoleh dari data yang

diterima dari PT BPRS Bina Amwalul Hasanah. Sumber – sumber data tersebut yaitu

laporan keuangan periode 2018 – 2022.

4.2.1. Uji Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini melibatkan perhitungan rata-rata

(mean), nilai minimum (minimum), nilai maksimum (maximum) dan jumlah observasi

dari setiap variabel yang diteliti. Hasil tersebut dapat dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 4.1
Hasil Uji Deskriptif
X1 X2 X3 Y
Mean 7.360.000.000.000 2.610.000.000.000 277.000.000.000 107.000.000.000
Median 8.170.000.000.000 1.240.000.000.000 236.000.000.000 62.000.000
Maximum 13.100.000.000.000 7.050.000.000.000 729.000.000.000 396.000.000.000
Minimum 558.000.000.000 26.700.000.000 587.234.000 16.835.812
Std. Dev. 3.040.000.000.000 2.610.000.000.000 192.000.000.000 114.000.000.000
Skewness -0.355710 0.695238 0.858584 1.381838
Kurtosis 2.744491 1.804757 2.850023 3.534278

Jarque-Bera 1.309466 7.704649 6.808910 18.15771


Probability 0.519581 0.021230 0.033225 0.000114
Sum 405.000.000.000.000 143.000.000.000.000 15.200.000.000.000 5.910.000.000.000
Sum Sq. 4.980.000.000.000.00 3.690.000.000.000.00 19.800.000.000.000. 7.030.000.000.000
Dev. 0.000.000.000 0.000.000.000 000.000.000 .000.000.000

Observation 60 60 60 60
s
Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel Murabahah KPRS (X1) dengan jumlah sampel sebanyak 60

mempunyai nilai mean 7.36, maximum 1.31, minimum 5.58, dan std.dev 3.04.

2. Variabel Istishna KPRS (X2) dengan jumlah sampel sebanyak 60 mempunyai

nilai mean 2.61, maximum 7.05, minimum 2.67, dan std,dev 2,61.

3. Variabel Ijarah Multijasa Umroh (X3) dengan jumlah sampel sebanyak 60

mempunyai nilai mean 2.77, maximum 7,29, minimum 587, dan std.dev 1.92.

4. Variabel Laba Bersih (Y) dengan jumlah sampel sebanyak 60 mempunyai nilai

mean 1.07, maximum 3.96, minimum 168, dan std.dev 1.14.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1. Uji Normalitas

Normalitas umumnya dideteksi dengan metode grafik. Uji normalitas data

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal.


8

Skewness -0.359217
3

2 Jarque-Bera 2.660613

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Dapat dilihat dari grafik histogram di atas, dapat diamati bahwa nilai Jarque-

Bera mencapai nilai 2,660613 dan nilai probability mencapai nilai 0,264396. Ini berarti

bahwa probabilitas signifikansi melebihi nilai acuan yang ditetapkan sebesar 0,05

(0,264396 > 0,05). Dari hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa data yang telah

dianalisis memiliki distribusi yang normal dan dapat diterima. Dengan demikian, data

tersebut dapat dianggap valid untuk penggunaan lebih lanjut, serta memenuhi asumsi

normalitas yang diperlukan untuk model ini.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Tujuan dari pengujian multikolinieritas adalah untuk menilai apakah dalam

model regresi terdapat korelasi di antara variabel independen atau variabel bebas.
Untuk mendeteksi keberadaan multikolinieritas, salah satu pendekatannya adalah

dengan memeriksa nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria yang digunakan

adalah nilai VIF yang harus berada di bawah 10.

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolinearitas

Variance Inflation Factors


Date: 08/26/23 Time: 22:03
Sample: 2018M01 2022M12
Included observations: 60

Coefficient Variance Uncentered VIF Centered VIF


Variable

C 13.200.000.000.000.000.000 9.891687 NA
Murabahah Kprs 0.000110 51.89100 7.436760
Istishna Kprs 0.000183 18.47997 9.177529
Ijarah Multijasa
Umroh 0.011417 9.654438 3.082027

Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Berdasarkan data yang tercantum dalam Tabel 4.2 di atas, terlihat bahwa nilai

Variance Inflation Factor (VIF) untuk variabel independen memiliki hasil sebagai

berikut: Murabahah Kprs (X1) memiliki nilai 7,436760, Istishna Kprs (X2) memiliki

nilai 9,177529, dan Ijarah Multijasa Umroh (X3) memiliki nilai 3,082027.

Penghitungan VIF menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki

nilai VIF melebihi angka 10. Dari hasil ini, dapat diambil kesimpulan bahwa semua
persyaratan atau asumsi yang diperlukan oleh model regresi telah terpenuhi. Tidak

terdapat indikasi multikolinieritas antara variabel independen dalam penelitian ini.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah studi statistik yang digunakan untuk menentukan

apakah variabel dalam model prediksi berkorelasi dengan perubahan dari waktu ke

waktu. Uji LM dapat digunakan untuk memastikan apakah ada autokorelasi selain uji

Durbin Waston.

Syarat untuk menguji autokorelasi dengan LM Test adalah sebagai berikut:

1. Jika Nilai Probability obs*R-squared < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

asumsi uji autokorelasi tidak terpenuhi.

2. Sebaliknya, jika Nilai Probability obs*R-squared > 0,05, dapat dianggap bahwa

asumsi uji autokorelasi telah terpenuhi.

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.050159 Prob. F(2,48) 0.9511


Obs*R-squared 0.112622 Prob. Chi-Square(2) 0.9452
Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Dari hasil analisis autokorelasi yang tercantum dalam tabel 4.3 di atas, terlihat

bahwa nilai obs*R-squared adalah 0,112622 yang lebih besar dari 0,05. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, dan dengan demikian, asumsi

mengenai autokorelasi telah terpenuhi.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, peneliti

menggunakan uji glejser. Berikut adalah hasil uji glejser :

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Glejser

F-statistic 0.846259 Prob. F(3,51) 0.4750


Obs*R-squared 2.608068 Prob. Chi-Square(3) 0.4561
Scaled explained SS 2.866908 Prob. Chi-Square(3) 0.4126
Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Hasil output tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada masalah

Heteroskesdastisitas. Hal ini karena diperoleh hasil berupa nilai probabilitas Chi -

Square sebesar 0,4561 dimana nilai probabilitas Chi-Square lebih besar dari taraf

signifikasi yaitu 0,05 (0,4561 > 0,05)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual memiliki ragam homogen dan

asumsi heteroskedastisitas terpenuhi, yang artinya data yang digunakan terbebas dari

gejala heteroskedastisitas.
4.2.3. Analisis Regresi Berganda

Tujuan dari analisis regresi linear berganda dalam studi ini adalah untuk

mengukur sejauh mana dampak yang timbul akibat perubahan Murabahah KPRS,

Istishna KPRS, dan Ijarah Multijasa Umroh terhadap Laba Bersih. Di bawah ini adalah

hasil dari pengujian regresi linear berganda yang telah diolah :

Tabel 4.5

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 08/26/23 Time: 22:34
Sample (adjusted): 2018M06 2022M12
Included observations: 60 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 231.000.000.000 3.63E+08 6.359063 0.0000


Murabahah Kprs -0.045348 0.010470 -4.331133 0.0001
Istishna Kprs 0.034599 0.013518 2.559408 0.0135
Ijarah Multijasa
Umroh 0.432352 0.106850 4.046363 0.0002

R-squared 0.467719 Mean dependent var 107.000.000.000


Adjusted R-squared 0.436408 S.D. dependent var 114.000.000.000
S.E. of regression 85.700.000.000 Akaike info 44.04493
criterion
Sum squared resid 3.740.000.000.00 Schwarz criterion 44.19092
0.000.000.000
Log likelihood -1207.236 Hannan-Quinn 44.10138
criter.
F-statistic 14.93799 Durbin-Watson stat 0.729869
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023


Dari hasil analisis regresi berganda diatas maka persamaan regresi linear dapat

disusun sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3

Y = 2.310233.09 - 0.045348*X1 + 0.034599*X2 + 0.432352*X3

1. Konstanta (α) memiliki nilai positif sebesar 2,310233.09. ini mengindikasikan

bahwa jika variabel murabahah kprs, istishna kprs, dan ijarah multijasa umroh

dianggap tetap (0), maka nilai laba bersih akan meningkat sebesar 2,310233.09.

2. Koefisien regresi untuk variabel murabahah kprs (X1) memiliki nilai negatif

sebesar 0.045348. ini mengartikan bahwa ketika variabel X1 naik 1%, maka laba

bersih akan mengalami penurunan sebesar 0.045348. Nilai koefisien negatif

menunjukkan adanya hubungan negatif antara murabahah kprs dan laba bersih.

3. Koefisien regresi untuk variabel istishna kprs (X2) memiliki nilai positif sebesar

0.034599. Ini berarti jika variabel X2 mengalami kenaikan 1%, maka laba bersih

akan meningkat sebesar 0.034599.

4. Koefisien regresi untuk variabel ijarah multijasa umroh (X3) memiliki nilai positif

sebesar 0.432352. Ini berarti jika variabel X3 mengalami kenaikan 1%, maka laba

bersih akan meningkat sebesar 0.432352.

4.2.4. Koefisien Determinasi

Tabel 4.6

Hasil Uji Koefisien Determinasi


R-squared 0.467719 Mean dependent var 107.000.000.000
Adjusted R-squared 0.436408 S.D. dependent var 114.000.000.000
S.E. of regression 85.700.000.000 Akaike info 44.04493
criterion
Sum squared resid 3.740.000.000.00 Schwarz criterion 44.19092
0.000.000.000
Log likelihood -1207.236 Hannan-Quinn 44.10138
criter.
F-statistic 14.93799 Durbin-Watson stat 0.729869
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Berdasarkan data dalam tabel 4.6, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan nilai

R-squared sebesar 0.467719 dan nilai adjusted R-squared sebesar 0.436408, variabel

independen memiliki kemampuan yang cukup dalam menjelaskan variasi pada variabel

dependen. Secara bersama-sama, variabel-variabel independen memiliki kontribusi

pengaruh sebesar 46,77%. Sisanya sebesar 53,23% variasi dapat dijelaskan oleh faktor-

faktor lain di luar lingkup penelitian ini.

4.2.5. Uji Hipotesis

4.2.5.1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)

Uji T parsial dalam analisis berganda bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel bebas (sqrtX) secara parsial (sendiri) berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat (sqrtY). Namun jika yang ingin diketahui adalah pengaruh variabel bebas secara

bersama - sama (simultan) terhadap variabel terikat maka hal ini disebut uji F.

Ketentuan pada uji statistik t adalah sebagai berikut :


1. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima yang artinya korelasi regresi tidak

signifikan. Artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

2. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak yang. Artinya korelasi regresi signifikan.

Artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.7

Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)

Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 08/26/23 Time: 22:34
Sample (adjusted): 2018M06 2022M12
Included observations: 60 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 231.000.000.000 36.300.000.000 6.359063 0.0000


Murabahah Kprs -0.045348 0.010470 -4.331133 0.0001
Istishna Kprs 0.034599 0.013518 2.559408 0.0135
Ijarah Multijasa
Umroh 0.432352 0.106850 4.046363 0.0002
Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.7 dengan menggunakan perangkat

lunak Eviews10, hasil uji parsial dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama, yaitu Murabahah KPRS berpengaruh terhadap Laba Bersih.

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa variabel Murabahah KPRS memiliki nilai
probabilitas sebesar 0,0001, nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan tingkat

signifikasi (0,05). Maka Murabahah KPRS berpengaruh signifikan terhadap

Laba Bersih.

2. Hipotesis kedua, yaitu Istishna KPRS berpengaruh terhadap Laba Bersih. Dapat

dilihat dari hasil output uji t bahwa variabel Istishna KPRS memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.0135, nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan tingkat

signifikasi (0,05). Maka Istishna KPRS berpengaruh signifikan terhadap Laba

Bersih.

3. Hipotesis ketiga, yaitu Ijarah Multijasa Umroh berpengaruh terhadap Laba

Bersih. Dapat dilihat dari hasil output uji t bahwa variabel Ijarah Multijasa

Umroh memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0002, nilai tersebut lebih kecil jika

dibandingkan tingkat signifikasi (0,05). Maka Ijarah Multijasa Umroh

berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih.

4.2.5.2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji signifikan (Uji F) dilakukan uji secara keseluruhan terhadap garis regresi

yang diobservasikan maupun estimasi, apakah sqrtY berhubungan linier terhadap

sqrtX1, sqrtX2, dan sqrtX3.

Ketentuan pada uji simultan (uji F) adalah sebagai berikut :


1. Jika probabilitas (sig) < a = 5, maka hipotesis H0 ditolak. Artinya variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel respon.

2. Jika probabilitas (sig) > a = 5, maka hipotesis H0 diterima. Artinya variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel respon.

Tabel 4.8

Hasil Uji Signifikan Simultan ( Uji F)

R-squared 0.467719 Mean dependent var 107.000.000.000


Adjusted R-squared 0.436408 S.D. dependent var 114.000.000.000
S.E. of regression 85.700.000.000 Akaike info criterion 44.04493
Sum squared resid 3.740.000.000.000. Schwarz criterion 44.19092
000.000.000
Log likelihood -1207.236 Hannan-Quinn criter. 44.10138
F-statistic 14.93799 Durbin-Watson stat 0.729869
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah dengan Eviews 10, 2023

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.8 dengan menggunakan perangkat lunak

Evies Dilihat diperoleh nilai Prob (F-statistic) 0,000 < 0,05 artinya secara simultan atau

secara serempak variabel independen murabahah kprs, istishna kprs, dan ijarah

multijasa umroh berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen laba bersih.

4.3. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka pembuktian hipotesis dapat dijelaskan

sebagai berikut :
Tabel 4.9

Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Hasil


H1 Pembiayaan Murabahah KPRS berpengaruh Hipotesis
terhadap Laba Bersih PT BPRS Bina Amwalul Diterima
Hasanah.
H2 Pembiayaan Istishna KPRS berpengaruh Hipotesis
terhadap Laba Bersih PT BPRS Bina Amwalul Diterima
Hasanah.
H3 Pembiayaan Ijarah Multijasa Umroh Hipotesis
berpengaruh terhadap Laba Bersih PT BPRS Diterima
Bina Amwalul Hasanah.
Sumber : Data diolah 2023

4.3.1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah KPRS terhadap Laba Bersih PT BPRS

Bina Amwalul Hasanah

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah pembiayaan

murabahah kprs berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pt bprs bina amwalul

hasanah. Hasil pengujian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai probability sebesar

0,0001, artinya nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,05). Oleh karena

itu , variabel pembiayaan Murabahah KPRS berpengaruh signifikan terhadap laba

bersih, hal ini menunjukan bahwa hipotesis pertama diterima. Dengan demikian terbukti

besar kecilnya pembiayaan murabahah kprs yang telah disalurkan oleh bank kepada

masyarakat mempengaruhi naik turunnya laba bersih.


4.3.2. Pengaruh Pembiayaan Istishna KPRS terhadap Laba Bersih PT BPRS

Bina Amwalul Hasanah

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adal pembiayaan istishna kprs

berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pt bprs bina amwalul hasanah. Hasil

pengujian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,0135, artinya

nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,05). Oleh karena itu, variabel

pembiayaan Istishna KPRS berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, hal ini

menunjukan bahwa hipotesis kedua diterima. Dengan demikian terbukti besar kecilnya

pembiayaan istishna kprs yang telah disalurkan oleh bank kepada masyarakat

mempengaruhi naik turunnya laba bersih.

4.3.3. Pengaruh Pembiayaan Ijarah Multijasa Umroh terhadap Laba Bersih PT

BPRS Bina Amwalul Hasanah

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah pembiayaan ijarah

multijasa umroh berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pt bprs bina amwalul

hasanah. Hasil pengujian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai probability sebesar

0,0002, artinya nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi (0,05). Oleh karena

itu, variabel pembiayaan ijarah multijasa umroh berpengaruh signifikan terhadap laba

bersih, hal ini menunjukan bahwa hipotesis ketiga diterima. Dengan demikian terbukti

besar kecilnya pembiayaan ijarah multijasa umroh yang telah disalurkan oleh bank

kepada masyarakat mempengaruhi naik turunnya laba bersih.

Anda mungkin juga menyukai