Pada bab ini penulis menggunakan perusahaan dibidang industri Fast Moving
Consumer Good (FMCG) yang terdaftar pada bursa saham sebagai sampel. Perusahaan
yang dipakai untuk penelitian kali ini terdiri sebanyak 14 perusahan yaitu:
Tabel 4. 1
Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode Tahun 2017-2020
NO Kode PERUSAHAAN
1 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.
2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
3 DLTA Delta Djakarta Tbk.
4 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
5 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.
6 MYOR Mayora Indah Tbk
7 STTP Siantar Top Tbk.
8 ROTI Nippon Indonsari Corpindo Tbk.
9 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
11 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Tbk.
12 SKBM Sekar Bumi Tbk.
13 ADES Akhasa Wira International Tbk.
14 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia (Data diolah) 2023
minuman yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimulai dari tahun 2017
hingga 2020. Penelitian kali ini melihat apakah variabel bebas (Return On Equity,
Return On Assets, Debt To Equity, Price Earning) berpengaruh terhadap variabel terikat
(Return Saham).
51
4.2. Statistik Deskriptif
pendeskripsian nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum
dari variabel yang diuji (variabel independen dan variabel dependen). Gambaran
statistik deskriptif dari masing-masing variabel dijasikan tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Statistik Deskriptif
Y X1 X2 X3 X4
Mean -0.468036 13.79821 15.51286 73.53268 29.71411
Median 3.870000 12.65500 10.63500 72.27500 15.52500
Maximum 111.1100 124.1400 156.3500 241.5800 745.4500
Minimum -98.67000 -264.0000 -68.45000 -213.0000 -118.5600
Std. Dev. 31.75605 45.48119 30.34706 85.89007 102.0638
Skewness -0.299247 -3.585659 2.910721 -0.752998 6.257435
Kurtosis 6.170404 27.05561 15.98088 5.364874 44.87594
Observations 56 56 56 56 56
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Seperti tabel 4.2, dapat diketahui total jumlah data (Observations) yang
digunakan sebanyak 56 yang mulai dihitung dari 14 sampel perusahaan selama periode
4 tahun, maka diperoleh variable Return Saham (Y) memegang nilai minimum minus
98.67000, nilai maksimum 111.1100, nilai mean sebesar -0.468036 dengan memiliki
standar deviasi (SD) sebesar 31.75605. Nilai standar deviasi (SD) yang lebih tinggi dari
pada nilai mean yang menandakan bahwa perubahan return saham sangat beragam
antar emiten yang satu dengan emiten lain, serta sangat bervariasi dari tahun ke tahun.
maksimum 124.1400, nilai rata-rata sebesar 13.79821 dengan memiliki standar deviasi
(SD) yaitu 45.48119. Nilai standar deviasi (SD) yang lebih besar dari nilai mean yang
52
mengungkapkan bahwa perubahan Return On Assets (ROA) sangat beragam antara
emiten yang satu dengan emiten lain, serta sangat bervariasi dari tahun ke tahun.
Pada variabel selanjutnya yakni, variabel ROE (X2) mempunyai nilai minimum
-68.45000, nilai maksimum 156.3500, nilai rata-rata sebesar 15.51286 dengan memiliki
standar deviasi (SD) sebesar 30.34706. Nilai standar deviasi (SD) yang lebih besar dari
nilai mean yang mengindikasikan bahwa perubahan Return On Equity (ROE) sangat
beragam antara emiten yang satu dengan emiten lain, serta sangat bervariasi dari tahun
ke tahun.
maksimum 241.5800, nilai rata-rata sebesar 73.53268 dengan memiliki standar deviasi
(SD) sebesar 85.89007. Nilai standar deviasi (SD) yang lebih besar dari nilai mean yang
membuktikan bahwa perubahan Debt to Equity Ratio (DER) sangat beragam antar
emiten yang satu dengan emiten lain, serta sangat bervariasi dari tahun ke tahun.
Sedangkan pada variabel terakhir PER (X4) mempunyai nilai minimum minus
118.5600, nilai maksimum 745.4500, nilai rata-rata sebesar 29.71411 dengan memiliki
standar deviasi (SD) sebesar 102.0638. Nilai standar deviasi (SD) yang lebih besar dari
nilai mean membuktikan bahwa perubahan Price Earning Ratio (PER) sangat beragam
antara emiten yang satu dengan emiten lain, serta sangat bervariasi dari tahun ke tahun.
Tabel 4. 3
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect Model
Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 04/10/23 Time: 23:46
Sample: 2017 2020
Periods included: 4
Cross-sections included: 14
53
Total panel (balanced) observations: 56
Effects Specification
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Regresi data panel dilakukan tigal model yaitu common effect, fixed effect, dan
peniliti dan memenuhi permintaan pengolahan data statistik yang baik sehingga dapat
dipertanggung jawabkan secara statistik. Berdasarkan uraian diatas, dari hasil berbagai
Seperti hasil pada tabel 4.4 (Ha Diterima) menunjukan bahwa nilai probabilitas
cross section F adalah 0.0018 < 0.05, maka H0 dapat ditolak. Dikarenakan Ha Value
Probability for the Cross Section F<0.05 model FEM yang terpilih dan H0 Value
Probability for the Cross Section F>0.05 model CEM yang dipilih.
Tabel 4. 4
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
lebih tepat model mana yang akan digunakan pengujian kali ini. Hasil regresi dengan
Tabel 4. 5
Hasil Regresi Data Panel menggunakan Random Effect Model
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Effects Specification
55
Sum squared resid 19520.77 Schwarz criterion 9.985622
Log likelihood -243.3693 Hannan-Quinn criter. 9.587010
F-statistic 4.115873 Durbin-Watson stat 2.435095
Prob(F-statistic) 0.000142
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Pada tabel sebelumnya yang menggunakan fixed effect dan random effect, kedua
secara signifikan terhadap variabel dependen (return saham). Tetapi hal ini belum dapat
Tabel 4. 6
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
- Nilai probabilitas cross section random < taraf nilai signifikansi α (5%), maka
- Nilai probabilitas cross section random > taraf nilai signifikansi α (5%), maka
yakni 0.0000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi (α) 0.05. Maka H1 diterima,
Setelah sudah mendapatkan model yang tepat yaitu FEM, tidak harus menguji
lagrange dikarenakan yang terpilih FEM bukan REM ataupun CEM yang nantinya
56
harus dilakukan uji Lagrange Multiplier (jika yang terpilih REM atau CEM). Dan
apakah data tersebut mempunyai distribusi yang normal atau tidak dalam suatu model
regresi yang terpilih. Pada pengujian kali ini, untuk mendeteksi normalitas dilakukan
dengan menggunakan metode skewness dan kurtosis yang dapat dilihat pada tabel 4.7
dibawah ini.
Tabel 4. 7
Hasil Uji Normalitas
Long-run Normality Test
Date: 03/24/23 Time: 22:03
Sample: 2017 2020
Included observations: 56
Statistic Prob.
Sumber: data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Sesuai tabel 4.7 diatas, didapatkan nilai probability normality adalah 0.232098
lebih tinggi dibandingkan daripada nilai taraf signifikansi (α) 0.05, maka dari
pernyataan tersebut menginformasikan bahwa data residual pada model regresi data
57
4.5. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, salah satu variabel independen
yang terdapat korelasi antar variabel independen lainnya lebih besar > 0.9 maka harus
dihilangkan (dihapus), definisi terjadinya korelasi disebut dengan nama lain problem
multikolinearitas.
Tabel 4. 8
Hasil Uji Multikolinearitas
X1 X2 X3 X4
Berdasarkan pengujian antara nilai koefisien korelasi pada tabel 4.8 diatas,
memiliki nilai koefisien < 0.9, oleh karena itu dapat diartikan model regresi liniear
dengan kata lain terjadi homoskedastisitas. Pada penelitian kali ini untuk mencari
Godfrey. Berikut hasil pengujian heteroskedastisitas seperti tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4. 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 04/13/23 Time: 20:38
Sample: 1 56
Included observations: 56
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
signifikansinya adalah 5%. Sesuai seperti hasil pengujian heteroskedastisitas tabel 4.9
menunjukan nilai Proability Chi Square lebih dari (0.3946) > (α) 0.05 yang artinya
tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas, dalam artian lainnya yakni fungsi
regresi pada model ini tidak terjadinya gangguan atau kelainan yang disebabkan oleh
Jika pada model yang dipilih terjadi adanya autokorelasi, yang artinya variasi
sampel tidak dapat digunakan lebih lanjut untuk memprediksi adanya atau tidak adanya
pengaruh variabel independen terhadap dependen. Penelitian kali ini memakai uji
59
autokorelasi dengan metode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test yang didapat
Tabel 4. 10
Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 03/24/23 Time: 22:22
Sample: 1 56
Included observations: 56
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Seperti terlihat tabel 4.10, menunjukan bahwa nilai Prob. Chi-Square (0.6125) > (α)
0.05. Dengan hasil seperti itu, dapat tarik kesimpulan untuk model regresi antara
variabel bebas “ROA (X1), ROE (X2), DER (X3), dan PER (X4)” terhadap “Return
60
4.8. Uji Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis memakai metode uji f dan uji t, dimana uji
hipotesis bermanfaat demi menguji nilai signifikansi koefisien yang nantinya diperoleh.
(t-statistik) dengan t-tabel atau nilai probability dengan taraf signifikansi α (0.05).
Pengujian F-statistik kali ini, memiliki tujuan untuk menunjukan apakah model
yang dipilih layak atau tidak sebagai interpretasi pengaruh signifikan simultan variabel
independen terhadap variabel dependen. Dapat dikatakan pengujian ini sangat krusial,
dikarenakan jika tidak lolos maka hasil uji t selanjutnya akan tidak relevan.
Tabel 4. 11
Hasil Uji F
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Menurut hasil tabel 4.11, nilai f-hitung lebih besar dari nilai f-tabel dengan nilai
4.115873 > 2.55, kemudian dapat kita ambil informasi lebih mendalam dari tabel diatas
dimana nilai prob(F-statistic) yakni 0.000142 yang nilainya lebih kecil dari pada taraf
mempunyai pengaruh signifikan dengan variabel dependen yakni return saham, pada
regresi secara sebagian dari variabel independent yang memiliki tingkat kesalahan
Tabel 4. 12
Hasil Uji t
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Sesuai hasil output tabel 4.12 diatas, dapat kita lihat dengan jelas bahwa
informasi yang tertera menunjukan bahwa dari keempat variabel (ROA, ROE, DER,
PER):
H0: Tidak ditemukannya pengaruh yang signifikan secara positif antara ROA
62
H1: Ditemukan adanya pengaruh yang signifikan secara positif antara ROA
probabilitas sebesar 0.0005. Sedangkan nilai t-tabel di angka 2.007584. Nilai t-hitung
lebih tinggi dari nilai t-tabel (3.797363 > 2.007584) dan juga nilai probabilitas memiliki
nilai lebih rendah dari pada nilai taraf signifikan α (0.0005 < 0.05), artinya H0 ditolak
dan H1 dapat diterima. Disimpulkan hasil pengujian hipotesis ROA terdapat pengaruh
H0: Tidak ditemukannya pengaruh yang signifikan secara positif antara ROE
dengan return saham.
H1: Ditemukan adanya pengaruh yang signifikan secara positif antara ROE
dengan return saham.
Menurut hasil yang telah dilakukan uji, hasil t-statistic sebesar 2.398832 dan
probabilitas sebesar 0.0215. Sedangkan nilai t-tabel di angka 2.007584. Nilai t-hitung
lebih tinggi dari nilai t-tabel (2.398832 > 2.007584) dan juga nilai probabilitas memiliki
nilai lebih besar dari pada nilai taraf signifikan α (0.0215 < 0.05), artinya H0 ditolak dan
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara negatif antara DER terhadap
return saham
H1: Ditemukan adanya pengaruh yang signifikan secara negatif antara Debt to
63
Hasil yang diperoleh pada pengujian, dapat dilihat hasil t-statistic dengan nilai
sebesar -4.278638 dan probabilitas sebesar 0.0001. Untuk nilai t-tabel di angka
2.007584. Nilai t-hitung lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai t-tabel (-4.278638
< -2.007584) dan juga nilai probabilitas memiliki nilai lebih rendah dari pada nilai taraf
signifikan α (0.0001 < 0.05), artinya H0 ditolak dan H1 dapat diterima. Disimpulkan
hasil pengujian hipotesis DER terdapat pengaruh secara negatif dan signifikan terhadap
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara negatif antara PER terhadap
return saham
H1: Ditemukan adanya pengaruh yang signifikan secara negatif antara Price
Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukan hasil t-statistic dengan
nilai -1.331452 dan probabilitas sebesar 0.1910. Sedangkan nilai t-tabel di angka
2.007584. Nilai t-hitung lebih tinggi dari nilai t-tabel (-1.331452 < -2.007584) dan juga
nilai probabilitas memiliki nilai lebih besar dari pada nilai taraf signifikan α (0.1910 >
0.05), artinya H0 dapat diterima dan H1 ditolak. Disimpulkan hasil pengujian hipotesis
PER terdapat pengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.
Tabel 4. 13
Nilai Koefisien Determinasi (Fixed Effect Model)
64
Sum squared resid 19520.77 Schwarz criterion 9.985622
Log likelihood -243.3693 Hannan-Quinn criter. 9.587010
F-statistic 4.115873 Durbin-Watson stat 2.435095
Prob(F-statistic) 0.000142
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.13 dapat diperoleh besar nilai angka
Adjusted R-Square (R2) yaitu 0.490599. Dari besarnya persentase yang didapat, kita
dapat mengartikan bahwa pengaruh dari variabel independen untuk variabel dependen
sebesar 49.05% atau dengan kata lain variabel independen yaitu ROA, ROE, DER, dan
PER dapat mempengaruhi variabel dependen return saham sebesar 49.05%. Dan
sisanya sebesar 50.95% dapat dipengaruhi oleh faktor variabel lain diluar variabel
penelitian. Hasil koefisien determinasi pada penelitian kali ini dapat disimpulkan
adanya relasi keterkaitan atau pengaruh yang sangat kuat antara variabel bebas dan
kelayakan model, analisis pengujian regresi data panel menjadi tahap akhir dalam
penelitian kali ini. Berdasarkan output yang didapat dari program eviews 10 seperti
Tabel 4. 14
Hasil Perhitungan Regresi Data Panel
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Sumber : data sekunder yang telah diolah menggunakan eviews 10, 2023
65
Informasi yang diperoleh dari tabel diatas, maka persamaan hasil pengujian
ROE, DER, dan PER) sama dengan nol, maka nilai variabel dependen (return
bahwa setiap kenaikan pada variabel X1 (ROA) sebanyak satu satuan akan
return saham.
bahwa setiap kenaikan pada variabel X2 (ROE) sebanyak satu satuan akan
return saham.
bahwa setiap kenaikan pada variabel X3 (DER) sebanyak satu satuan akan
return saham.
bahwa setiap kenaikan pada variabel X4 (PER) sebanyak satu satuan akan
66
berdampak penurunan return saham sebesar 0.051311 satuan. Memberikan
return saham.
Hasil penganalisian regresi yang telah dilakukan memiliki tujuan yakni, untuk
mengetahui pengaruh relasi yang dapat diukur dari Return On Asset (ROA), Return On
Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap
return saham. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan yaitu antara lain
Berikut dibawah ini adalah tabel yang merangkum pengaruh hubungan yang
terjadi pada variabel bebas (Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Debt to
Equity Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap variabel terikat (return
saham).
Tabel 4. 15
Hubungan Variabel Independen terhadap return saham
67
a. Variabel Return On Asset (ROA)
Asset (ROA) menjadi salah satu dari sekian banyak nilai rasio sebagai
penurunan return saham, dari segi kacamata investor semakin besar nilai
Amalia Fairuz (2017), dan Mayuni & Suarjaya (2018) yang menghasilkan
68
Aadanya peningkatan serta penurunan Return On Equity (ROE) sangat
Return On Equity (ROE) menjadi salah satu dari sekian banyak nilai rasio
serta penurunan return saham, dari segi kacamata investor semakin tinggi
dalam meraih laba bersih, yang artinya pondasi perusahaan semakin kuat
berinvestasi.
Mawardi (2016) dan Ojo & Albertus (2021) yang menghasilkan pernyataan
signifikan antar Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham. Adanya
dampak terhadap return saham. Hal ini mengidentifikasi bahwa dalam hal
(DER) menjadi salah satu dari sekian banyak nilai rasio sebagai
69
pertimbangan dalam pengambilan dan keputusan dalam berinvestasi.
penurunan return saham, dari segi kacamata investor semakin besar nilai
(pokok hutang + interest rate). Hal ini memberikan efek langsung terhadap
keputusan berinvestasi
Soekotjo (2019), Novison (2021), dan Atidhira & Yustina (2017) yang
pengaruh signifikan antar Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham.
Hal ini terjadi karena nilai Price Earning Ratio (PER) mendefinisikan
bahwa harga saham tergolong overprice atau undervalue terhadap laba yang
nilai rasio Price Earning Ratio (PER) menjadi salah satu dari sekian banyak
berinvestasi. Dimana diyakini bahwa rasio ini dapat menjadi salah satu pintu
70
bahwa harga saham pada perusahaan tersebut undervalue dibandingkan
harga pasar, serta tingkat penghasilan laba bersih yang tidak maksimal dan
juga jika nilai Price Earning Ratio (PER) tergolong tinggi yang mandakan
return saham tidak sepadan jika dibandingkan dengan harga saham. Hal ini
71