Dosen Pembimbing :
Johadi S.E., M.SC
Disusun Oleh :
Satrio Wicaksono Aji ( F0121224)
Model 1: Tingkat Ekspor komoditas Kopi (Kg/Bulan) diduga dipengaruhi Kapasitas Produksi
Industri Mikro dan Kecil menghasilkan olahan Kopi (Kg/Bulan), Harga Produk Kopi
(Rp/Kg) Variasi Produk Kopi (Jumlah Varian) dan Tingkat Komitmen Eksportir Kopi (Indek
Komitmen Eskportir dalam Persen).
Lalu kita interpretasikan
• Variabel Dependen (Y):
1. Tingkat Ekspor Komoditas Kopi (Kg/Bulan)
• Variabel Independen (X):
1. Kapasitas Produksi Industri Mikro dan Kecil menghasilkan olahan Kopi (Kg/Bulan)
2. Harga Produk Kopi (Rp/Kg)
3. Variasi Produk Kopi (Jumlah Varian)
4. Tingkat Komitmen Eksportir Kopi (Indeks Komitmen Eksportir dalam Persen)
Jadi, persamaan regresi :
Y=β0+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+ϵ
Di mana:
Y adalah Tingkat Ekspor Komoditas Kopi (variabel dependen).
X1 adalah Kapasitas Produksi Industri Mikro dan Kecil menghasilkan olahan Kopi.
X2 adalah Harga Produk Kopi.
X3 adalah Variasi Produk Kopi.
X4 adalah Tingkat Komitmen Eksportir Kopi.
β0 adalah intercept (konstanta).
β1,β2,β3,β4 adalah koefisien regresi yang mencerminkan hubungan antara variabel
independen dan dependen.
ϵ adalah error
2
1. Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistic deskriptif, masing-masing variable memiliki jumlah observasi
(N) sebanyak 38.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dikatakan lolos apabila nilai probability > 0,05. angka disini 0,00000 sehingga
data tidak normal
b. uji multikolinearitas
3
Variance Inflation Factors
Date: 12/27/23 Time: 09:49
Sample: 1 38
Included observations: 38
C 7841.140 87.72220 NA
KP 8.39E-05 1.505026 1.061229
HP 2.79E-07 33.20135 1.068294
VP 395.2178 2.559799 1.077810
KE 7933.268 50.16041 1.015418
Data dikatakan lolos uji multikolinearitas apabila nilai VIF < 10 . Berdasarkan data di atas,
nilai VIF nya kurang dari 10 semua sehingga tidak terkena multikolinearitas.
c. uji heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
Null hypothesis: Homoskedasticity
Nilai prob chi square harus lebih besar dari 0,05. Berdasarkan data di atas nilai prob chi
square sebesar 0,1623 sehingga terbebas dari heteroskedastisitas
c. uji autokorelasi
Mean dependent var 140.0263
S.D. dependent var 153.3206
Akaike info criterion 11.09051
Schwarz criterion 11.30598
Hannan-Quinn criter. 11.16717
Durbin-Watson stat 1.251026
d. uji linearitas
4
Ramsey RESET Test
Equation: UNTITLED
Omitted Variables: Squares of fitted values
Specification: TE C KP HP VP KE
Value df Probability
t-statistic 5.402861 32 0.0000
F-statistic 29.19090 (1, 32) 0.0000
Likelihood ratio 24.63398 1 0.0000
Caranya dilihat dengan melihat f statistic , harus lebih besar dari 0,05 . Data pada hasil uji
adalah 0,0000 yang artinya terkena linearitas .
Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda di atas dapat disimpulkan bahwa variable
HP, VP, dan KE memiliki nilai signifikansi >0,05 sehingga tidak berpengaruh terhadap
variable TE. Namun, variable KP memiliki nilai signifikansi <0,05 sehingga variable KP
memiliki pengaruh terhadap variable TE.
5
2. Diketahui pada model 2
Model 2: Variasi Produk Kopi (Jumlah Varian) diduga dipengaruhi Kapasitas Produksi
Industri Mikro dan Kecil menghasilkan olahan Kopi (Kg/Bulan), Harga Produk Kopi
(Rp/Kg), Tingkat Ekspor komoditas Kopi (Kg/Bulan) dan Tingkat Komitmen Eksportir Kopi
(Indek Komitmen Eskportir dalam Persen).
6
Uji Stabilitas Model
Uji VAR
Roots of Characteristic Polynomial
Endogenous variables: D(VP) D(KP) D(HP)
D(TE) D(KE)
Exogenous variables: C
Lag specification: 1 3
Date: 12/27/23 Time: 11:52
Root Modulus
Pada pengujian data modulus <1 sehingga sudah stabil pada Tingkat VAR
Dalam model logit tidak menggunakan t hitung (t stat) , tetapi menggunakan z hitung (z stat )
7
untuk melihat tingkat signifikansi
Kita dapat menggunakan odd ratio. nilai odd ratio dapat di cari dengan menggunakan excel
dengan rumus =2,72^nilai koefisien. itu artinya nilai e=2,72 dipangkatkan dengan masing-
masing nilai koefisien betha.
kp 1.91E-05 1.00E+00
hp 2.34E-05 1.00E+00
te -0.0027 0.997307
ke 0.389565 1.476702
Pada perhitungan di atas
• Untuk variable kp nilai odd ratio sebesar 1.00E+00 setiap kenaikan kapasitas produksi
1% maka terjadi kenaikan variasi produduk sebanyak 1 kali.
• Untuk variable hp dengan nilai odd ratio 1.00E+00 setiap kenaikan kapasitas produksi
1% maka terjadi kenaikan variasi produduk sebanyak 1 kali .
• Untuk variabel te dengan nilai odd ratio sebesar 0,997 setiap kenaikan tingkat ekspor
maka keinginan untuk menambah variasi produk sebesar 0,997 kali
• Untuk variabel ke dengan nilai odd ratio sebesar 1,47 setiap kenaikan komitmen
eksportir akan menambah variasi produk ekspor sebesar 1,47 kali
8
Uji Goodness To Fit
Nilai prob pada H-L statistic sebesar 0,9673 yang artinya lebih besar daripada 0,05 artinya
model ini mampu menjelaskan observasi yang dilakukan.
Kesimpulan :
Model 1:
- Hanya variabel Kapasitas Produksi (KP) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
Tingkat Ekspor (TE).
- Variabel Harga Produk (HP), Variasi Produk (VP), dan Tingkat Komitmen Eksportir (KE)
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Tingkat Ekspor (TE).
9
3. Masalah:
- Model mengalami masalah dengan normalitas dan linearitas. Variabel yang tidak
signifikan dan masalah-masalah tersebut perlu diperhatikan untuk meningkatkan keandalan
model.
Model 2:
- Semua variabel independen, yaitu Kapasitas Produksi (KP), Harga Produk (HP), Tingkat
Ekspor (TE), dan Tingkat Komitmen Eksportir (KE), memiliki pengaruh signifikan terhadap
Variasi Produk Kopi (Y).
- Kapasitas Produksi (KP) dan Harga Produk (HP) memiliki efek positif terhadap Variasi
Produk Kopi.
- Tingkat Ekspor (TE) memiliki efek negatif, artinya kenaikan tingkat ekspor berkontribusi
pada penurunan keinginan untuk menambah variasi produk.
- Tingkat Komitmen Eksportir (KE) memiliki efek positif yang cukup signifikan terhadap
Variasi Produk Kopi.
3. Stabilitas Model:
- Model terlihat stabil pada tingkat VAR, menunjukkan konsistensi dalam variabel-
variabelnya.
Simpulan Umum:
- Model 1 memiliki hanya satu variabel yang signifikan, sedangkan Model 2 memiliki semua
variabel yang signifikan.
- Model 2 lebih kompleks dengan melibatkan variabel yang lebih banyak, tetapi
menunjukkan stabilitas dan signifikansi yang lebih baik.
10
Penelitian Terdahulu:
Tahun : 2014
Penulis : Ambar Puspa Galih dan Nyoman Djinar Setiawina
1. Jumlah produksi, luas lahan, dan kurs dolar Amerika secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia periode 2001-2011.
2. 1) Jumlah produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor kopi
Indonesia periode 2001-2011. Hal ini membuktikan bahwa pada periode penelitian ini,
jumlah produksi berpengaruh positif terhadap volume ekspor, yang berarti semakin banyak
jumlah produksi kopi yang dihasilkan, maka semakin banyak pula volume ekspor kopi
Indonesia yang dapat dilakukan.
2) Luas lahan areal kopi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia
periode 2001-2011. Koefisien bertanda positif sehingga luas areal perkebunan kopi
merupakan faktor penentu besar kecilnya volume ekspor kopi Indonesia dalam perdagangan
internasional. Berarti semakin luas areal lahan, semakin tinggi volume ekspor kopi Indonesia.
3) Kurs dolar Amerika tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia
periode 2001-2011. Selanjutnya, koefisien bertanda negatif, maka, teori yang menyatakan
bahwa ‘semakin kuat kurs dolar Amerika, maka semakin tinggi volume ekspor’, tidak selalu
berlaku.
3. Variabel jumlah produksi merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap volume
ekspor kopi Indonesia periode 2001-2011.
11
Daftar Pustaka
Ambar Puspa Galih, N. D. (2014). Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Luas Lahan, dan Kurs
Dolar Amerika Terhadap Volume Ekspor Kopi Indonesia Periode Tahun 2001-2011.
E-Jurnal EP Unud, 48-55.
12