Anda di halaman 1dari 7

1.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji asumsi

normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Jarque-Bera. Kriteria

pengujian yang dilakukan apabila data terdistribusi normalitas, jika nilai

Probabilitas JB (Jarque-Bera) hitung > tingkat alpha 0.05 atau data terdistribusi

tidak normalitas, jika nilai Probabilitas JB (Jarque-Bera) hitung < tingkat alpha

0.05. Hasil pengujian asumsi klasik normalitas pada penelitian ini dapat dilihat

pada gambar berikut:

14
Series: Residuals
12 Sample 1 60
Observations 60
10
Mean 7.08e-17
Median -0.001521
8 Maximum 0.195568
Minimum -0.233011
6 Std. Dev. 0.082765
Skewness -0.312238
4 Kurtosis 3.695764

Jarque-Bera 2.185148
2
Probability 0.335352
0
-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2020

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Gambar diatas menunjukkan bahwa nilai Prob. JB hitung sebesar 0.335352

> 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal yang

artinya asumsi klasik tentang kenormalan telah terpenuhi.

2. Uji Multikolinieritas

I
Uji multikolineritas perlu dilakukan pada regresi yang menggunakan

lebih dari satu variabel bebas, hal ini untuk mengetahui apakah terjadi

hubungan saling mempengaruhi antara variabel bebas yang diteliti. Kriteria

pengujian yang dilakukan adalah:

a. Data tidak terjadi multikolinieritas,bila nilai koefisien < 0.80 atau

b. Data mengalami multikolinieritas, bila nilai koefisien > 0.80

Koefisien korelasi pada penelitian ini dapat dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.2

Uji Multikolinieritas

X1 X2 X3 X4 X5

X1  1.000000 -0.842068  0.372623 -0.134254  0.122282


X2 -0.842068  1.000000 -0.216840  0.122282  0.372623
X3  0.372623 -0.216840  1.000000 -0.040570  1.000000
X4 -0.134254  0.122282 -0.040570  1.000000 -0.842068
X5 -0.216840  0.122282  1.000000 -0.842068  0.372623
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2020

Hasil pengujian yang dilakukan terlihat bahwa nilai koefisien korelasi antara

variabel independen likuiditas, leverage, manajemen laba dan corporate social

responsibility memiliki nilai < 0.80, sehingga model regresi yang digunakan tidak

terjadi multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi apakah dalam model yang digunakan dalam penelitian

ini terdapat autokorelasi terhadap variabel-variabel bebas dengan variabel

terikatnya dapat dilihat jika nilai signifikan dari prob*R < 0.05 maka model

I
tersebut mengandung autokorelasi, tetapi apabila nilai signifikan dari prob*R >

0.05 maka model tersebut tidak mengandung autokorelasi.

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.145877    Prob. F(2,52) 0.3258


Obs*R-squared 2.490497    Prob. Chi-Square(2) 0.2879

Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2020

Berdasarkan hasil dari tabel diatas, menunjukkan nilai dari prob*R

2.490497 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel tersebut

tidak terjadi autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

a. Cara mengetahui terjadi atau tidak gejala heterodkedastisitas pada penelitian

ini adalah dengan melakukan pengujian dengan white heteroskedastisitas no

cross term. Jika signifikan prob*R < 0.05 maka model tersebut mengandung

heteroskedastisitas, dan apabila signifikansi daari prob*R > 0.05 maka model

tersebut tidak mengandung heteroskedastisitas.

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.151117    Prob. F(4,55) 0.9617


Obs*R-squared 0.652252    Prob. Chi-Square(4) 0.9571

I
Scaled explained SS 0.912646    Prob. Chi-Square(4) 0.9227

Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2020

Berdasarkan hasil dari tabel 4.4 menunjukkan nilai prob*R 0.652252 >

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel tersebut tidak terjadi

heteroskedastisitas.

1.3 Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi ( R2 )

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar

kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui

adjusted R². Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.9

Koefisien Determinasi (R²)

R-squared 0.889282    Mean dependent var 0.258051


Adjusted R-squared 0.851538    S.D. dependent var 0.098087
S.E. of regression 0.037794    Akaike info criterion -3.490175
Sum squared resid 0.062848    Schwarz criterion -2.931683
Log likelihood 120.7053    Hannan-Quinn criter. -3.271718

I
F-statistic 23.56046    Durbin-Watson stat 2.406197
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2020

Berdasarkan hasil pengujian, tabel diatas menunjukan bahwa nilai yang

diperoleh dari koefisien determinasi r square sebesar 0.889282, hal ini

menunjukkan bahwa proporsi pengaruh variabel bebas likuiditas, leverage,

manajemen laba dan corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak

sebesar 88.9 persen sedangkan sisanya 11.1 persen dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak ada didalam model regresi.

2. Uji F Statistik

Uji statistik F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel–

variabel independen yang dimasukkan dalam model layak untuk menjelaskan

variabel dependen. Uji f juga digunakan untuk membuktikan apakah apakah

secara bersama-sama seluruh variabel independennya yaitu likuiditas, leverage,

manajemen laba dan corporate social responsibility mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen yaitu agresivitas pajak. Kriteria pengujian yang

dilakukan adalah:

a) Jika nilai Prob. ≤ α (0.05), maka Ha diterima yaitu variabel independen

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

b) Jika nilai Prob ≥ α (0.05), maka Ho diterima yaitu variabel independen tidak

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

Hasil uji f pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

I
Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik F

R-squared 0.889282    Mean dependent var 0.258051


Adjusted R-squared 0.851538    S.D. dependent var 0.098087
S.E. of regression 0.037794    Akaike info criterion -3.490175
Sum squared resid 0.062848    Schwarz criterion -2.931683
Log likelihood 120.7053    Hannan-Quinn criter. -3.271718
F-statistic 23.56046    Durbin-Watson stat 2.406197
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2020

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai probabilitas f-statistic lebih

kecil dari alpha (0.05) yaitu sebesar 0.000000 < 0.05 yang artinya X1,X2,X3,X4

dan X5 secara simultan/ bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Y.

3. Uji T

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Kriteria pengujian yang dilakukan adalah :

a) Jika nilai prob. ≤ α (0.05), maka Ha diterima

Hal ini berarti ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen.

b) Jika nilai prob ≥ α (0.05), maka Ha ditolak

Hal ini berarti tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen.

Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

I
Tabel 4.11

Uji Statistik T

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  


C 0.298038 0.061846 4.819002 0.0000
LIKUIDITAS? -0.018365 0.008719 -2.106408 0.0409
LEVERAGE? 0.080589 0.118988 0.677289 0.5018
MANAJEMEN_LABA? 0.040753 0.021038 1.937111 0.0592
CSR? -0.048499 0.008931 -5.430264 0.0000
Sumber : Data diolah dengan eviews 9, 2020

Anda mungkin juga menyukai