Bab ini menguraikan tentang analisa data yang berkaitan dengan data
Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 50 data pengamatan. Distribusi
statistik deskriptif untuk masing-masing variabel terdapat pada tabel 4.1 sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Deskripsi Variabel Penelitian Perusahaan Sampel
Descriptive Statistics
46
47
berikut:
yang terkecil 0,00016 (0%) dan nilai yang terbesar adalah 0,25 (25%). Nilai
rata-rata sebesar 0,035 (3,5%). Hal ini menunjukkan bahwa pada sampel
(18,6%). Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan banyak didanai oleh hutang
nilai terendah adalah 0,019 (1,9%) dan nilai tertinggi adalah 0,350 (35%). Nilai
48
dengan tujuan untuk mengetahui apakah data mengikuti atau mendekati distribusi
normal. Untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
teknik analisis Kolmogorov Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji normalitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,63053227
Most Extreme Differences Absolute ,087
Positive ,087
Negative -,061
Test Statistic ,087
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas (sig) lebih
besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data-data penelitian
model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik adalah tidak
menyebar nilai-nilai residualnya, maka model regresi tersebut bebas dari masalah
heteroskedastisitas.
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
titik-titik yang menyebar secara acak dengan tidak membentuk pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terjadi
multikolinearitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi
regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai toleransi > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut ini adalah hasil uji
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1(Constant) -4,422 1,423 -3,107 ,003
KM -,012 ,063 -,033 -,195 ,847 ,463 2,162
KI ,627 ,376 ,234 1,666 ,103 ,673 1,487
DER -,162 ,120 -,183 -1,352 ,183 ,727 1,375
ROA -4,471 1,446 -,400 -3,091 ,003 ,792 1,262
SIZE ,127 ,052 ,357 2,440 ,019 ,621 1,610
a. Dependent Variable: DPR
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa variabel bebas mempunyai nilai tolerance >
0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar
autokorelasi antara error yang terjadi antar periode yang diujikan dalam model
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1,771 (dU) < 2,189 (DW) < 2,229 (4-dU). Maka dengan demikian tidak terjadi
autokorelasi.
Uji hipotesis yang dilakukan seperti uji F dan uji t dimana uji F ini merupakan
uji hipotesis yang menguji hubungan secara bersama-sama dari semua varibel bebas
atau independen dengan variabel yang terikat atau dependen. Uji hipotesis selain
uji f adalah uji t, dimana uji hipotesis ini merupakan uji yang dilakukan untuk
variabel terikat.
52
Profitabilitas (X4), dan ukuran perusahaan (X5) secara bersama-sama atau simltan
Tabel 4.5
Uji Statistik F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 13,841 5 2,768 6,252 ,000b
Residual 19,481 44 ,443
Total 33,322 49
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), SIZE, KI, ROA, DER, KM
Dari hasil pengujian pada tabel dapat dilihat pada nilai Fhitung sebesar 6,252
dan signifikan pada 0,000. Dengan menggunakan tingkat α (alfa) 0,05 atau 5%,
perhitungan bahwa nilai sig (0,000) < dari α (alfa) = 0,05, sehingga dapat
(ROA), dan Ukuran Perusahaan (Size) secara bersama-sama atau simltan terhadap
Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien
determinasi (R2). Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk
Tabel 4.6
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
dari nilai adjusted R2 sebesar 0,349. Hal ini berarti bahwa 34,9% variasi kebijakan
dividen dapat dijelaskan oleh KM, KI, DER, ROA dan SIZE, sedangkan sisanya
sebesar 65,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(X3), ROA (X4), dan ukuran perusahaan (X5) secara sendiri-sendiri atau parsial
terhadap Kebijakan Dividen (Y). Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai
berikut:
54
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -4,422 1,423 -3,107 ,003
KM -,012 ,063 -,033 -,195 ,847
KI ,627 ,376 ,234 1,666 ,103
DER -,162 ,120 -,183 -1,352 ,183
ROA -4,471 1,446 -,400 -3,091 ,003
SIZE ,127 ,052 ,357 2,440 ,019
a. Dependent Variable: DPR
tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0,847 lebih besar dari taraf
bahwa H2 ditolak.
tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0,103 lebih besar dari taraf
bahwa H3 ditolak.
dengan nilai signifikansi 0,183 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%).
signifikansi 0,003 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini
nilai signifikansi 0,019 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini
4.5 Pembahasan
signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini sesuai dengan H1, bahwa Kepemilikan
Dividen.
kebijakan berhutang yang terlalu tinggi memiliki pengaruh yang tinggi bagi
dividen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang yang tinggi atau
mengumumkan dividen.
57
menambah aset yang dimiliki dan aset tersebut akan mempengaruhi nilai pada
pembagian dividen dengan mengukur aset yang ada pada perusahaan tersebut,
dimana aset tersebut tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil karena akan
Hal ini mendukung hasil penelitian dari Ratih Fitria (2010) yang
0,847. Hasil ini tidak sesuai dengan Hipotesa 2, bahwa kepemilikan manajerial
dengan tujuan menyetarakan dengan pemegang saham dan dalam kebijakan ini
dividen pada tingkat yang rendah. Dimana saat penetapan dividen rendah maka
perusahaan memiliki laba ditahan yang cukup tinggi karena memiliki sumber
dana internal relatif tinggi untuk membiayai investasi dimasa yang akan datang.
58
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Moh’d Rimbey dan Perry
tinggi maka manajer akan mengalokasikan laba pada laba ditahan daripada
saham yang dimiliki oleh pihak institusi pada pada kepemilikan saham
upaya pengawasan yang lebih intensif untuk bersuara mayoritas dalam RUPS
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sisca
Hasil ini sesuai dengan Hipotesa 4, bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh
Hasil ini sesuai dengan penelitian Eva Larasati (2011) yang menunjukkan
dividen.
koefisien -0,400. Hasil ini sesuai dengan Hipotesa 5, bahwa profitabilitas tidak
modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain, profitabilitas adalah
yang dihasilkan. Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal
dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk
mengembangkan perusahaan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Sisca Dewi (2008) menyatakan bahwa
semakin kecil dividen yang akan dibagikan yang dikarenakan profit yang
Dengan semakin besar ukuran badan usaha maka omset yang dihasilkan
juga akan semakin tinggi dan menyebabkan laba yang dihasilkan tinggi. Jika
laba tinggi maka dividen yang akan dibagikan juga akan tinggi. Selain itu,
badan usaha yang memiliki ukuran yang lebih besar diperkirakan akan mampu
membayar dividen yang lebih tinggi dibandingkan dengan badan usaha yang
Hasil ini sesuai dengan Juma’h (2008) menunjukkan bahwa ada hubungan
strukturalnya adalah:
variabel lain dianggap tetap hal ini dikarenakan pihak manajerial lebih
4. Koefisien DER sebesar -0,183 artinya jika DER naik sebesar 1% maka
5. Koefisien ROA sebesar -0,400 artinya jika ROA naik sebesar 1% maka
variabel lain dianggap tetap hal ini dikarenakan apabila ROA yang
meningkat maka laba yang dihasilkan akan ditahan untuk modal perusahaan
dividen.
6. Koefisien Size sebesar 0,357 artinya jika Size naik sebesar 1% maka
lain dianggap tetap hal ini dikarenakan ukuran perusahaan yang meningkat
semakin besar ukuran badan usaha maka omset yang dihasilkan juga akan semakin
tinggi dan menyebabkan laba yang dihasilkan tinggi. Jika laba tinggi maka dividen
63
yang akan dibagikan juga akan tinggi. Selain itu, badan usaha yang memiliki ukuran
yang lebih besar diperkirakan akan mampu membayar dividen yang lebih tinggi
kenaikan berarti menghasilkan profit yang meningkat maka dividen yang akan
2. Periode penelitian ini hanya terbatas lima tahun yaitu tahun 2010-2014,
sehingga kurang memberikan variasi data yang maksimal dalam penelitian ini.
industrinya masing-masing.