Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini, digunakan objek perusahaan yang bergerak dibidang

perbankan dan ada pada daftar Bursa Efek Indonesia selama tahun 2018 hingga 2020. Peneliti

menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan yang diambil dari

website perusahaan terkait dan www.idx.co.id. Sampel diperoleh menggunakan metode

purposive sampling yang pengambilannya dengan kriteria tertentu. Prosedur pengambilan

sampel dilakukan dengan kriteria berikut ini:

Tabel 4.1

Prosedur Penarikan Sampel

Tidak
No. Kriteria Memenuhi Akumulasi
Kriteria
Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI hingga 31
1 80
Desember 2020

Perusahaan perbankan yang tidak mempublikasikan


2. (30)
laporan keuangan secara lengkap selama tahun 2018-2020

Perusahaan perbankan yang tidak menggunakan mata


3. uang Rupiah dalam laporan keuangan pada tahun 2018- (20)
2020
Jumlah Perusahaan Sampel 30 
Sampel yang digunakan tahun 2018-2020 (30 x 3) 90

Berdasarkan kriteria di atas, data perusahaan yang diperoleh berjumlah 80 perusahaan

dan perusahaan yang memenuhi kriteria hanya 30 perusahaan, sampel yang digunakan 30x3

tahun yaitu 90 sampel perusahaan.


4.2 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

4.2.1 Statistik Deskriptif

Tabel 4.2

Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NIM 90 .2 8.3 4.218 1.7206
NPL 90 .0 10.2 3.255 1.9654
CAR 90 11.6 55.5 25.363 9.7122
HARGA SAHAM 90 3.91 8.90 6.6688 1.22936
Valid N (listwise) 90
Sumber:

Spss IBM 2023

Output hasil olah data analisis statistik deskriptif dengan software SPSS IBM yang

telah dilakukan oleh peneliti ditunjukkan pada tabel 4.2. Dapat kita lihat pada tabel tersebut

terdapat empat variabel penelitian yaitu Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan

(NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan variabel independennya dan harga saham

merupakan variabel dependen. Nilai “N” menunjukkan jumlah sampel yang digunakan yaitu

sebanyak 90 sampel. Nilai “Minimum” merupakan nilai paling rendah pada setiap sampel

variabel. Nilai “Maximum” merupakan nilai paling tinggi pada setiap sampel variabel.

“Mean” merupakan nilai rata-rata sampel setiap variabel. Sedangkan “Std. Deviation” atau

standar deviasi menunjukkan keberagaman besarnya sampel. Sampel yang memiliki standar

deviasi mendekati angka 0 maka semakin rendah keberagaman sampel. Sedangkan sampel

dengan standar deviasi yang tinggi menunjukkan semakin beragam sampel tersebut.

Standar deviasi yang dihasilkan NIM yaitu 1,7206, nilai maksimum sebesar 8,3 dan

nilai minimum  sebesar 0,02 Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan adalah 4.218.
Hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa selisih antara nilai minimum dan nilai

maksimum berbeda jauh yang menunjukkan tingkat perbandingan dari pendapatan bunga net

yang didapatkan perusahaan mengalami fluktuatif

Standar deviasi yang dihasilkan NPL yaitu 1,9654, nilai maksimum sebesar 10,2 dan

nilai minimum sebesa 0,00. Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan adalah 3,255.

Dari angka tersebut dapat kita ketahui bahwa selisih nilai maksimum dan nilai minimum

berbeda jauh, sehingga setiap perusahaan yang satu dengan yang lainnya terdapat kredit

macet yang fluktuatif.

Selanjutnya standar deviasi yang dihasilkan oleh CAR yaitu 9,7122, nilai maksimum

sebesar 55,5 dan nilai minimum sebesar 11,6 Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan

adalah 25,363. Dari angka tersebut dapat kita ketahui bahwa selisih nilai maksimum dan nilai

minimum berbeda jauh yang, sehingga setiap perusahaan perbankan yang diteliti memiliki

CAR yang berbeda jauh.

Pada variabel harga saham standar deviasinya 1,22936, nilai maksimum sebesar 8,90

dan minimum sebesar 3,91 Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan adalah 6,6688.

Dari angka tersebut dapat kita ketahui bahwa selisih nilai maksimum dan nilai minimum

tidak berbeda jauh, sehingga setiap perusahaan perbankan yang diteliti memiliki harga saham

yang tidak berbeda jauh.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas Data

Pengujian ini memiliki tujuan untuk membuktikan apakah variabel NIM, NPL, CAR

dan harga saham memiliki distribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan output

pengujian normalitas dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov:


Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 90
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.09164661
Most Extreme Differences Absolute .064
Positive .056
Negative -.064
Test Statistic .064
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Spss IBM 2023

Pada tabel tersebut dapat kita ketahui nilai Asymp sig. sebesar 0,200, yang artinya

lebih besar dari nilai signifikansi yang ditentukan yakni 5% atau 0,05. Dengan demikian,

dapat diperoleh kesimpulan model regresi ini berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan terjadinya ketidaksamaan varians dari

residual antarpengamatan dalam suatu model regresi. Berikut ini merupakan hasil output

pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser:


Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .847 .281 3.010 .003
NIM .012 .042 .033 .286 .775
NPL -.009 .036 -.027 -.245 .807
CAR .001 .007 .008 .075 .941
a. Dependent Variable: Rest_2
Sumber: Spss IBM 2023

Tabel tersebut merupakan hasil olah data uji glejser dengan nilai signifikansi variabel

NIM yaitu 0,775, NPL bernilai sebesar 0,807, CAR bernilai sebesar 0,941. Masing-masing

hasil output tersebut bernilai kurang dari 0,05 yang artinya setiap sampel penelitian ini tidak

mengandung unsur heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah pada suatu model regresi

mamiliki variabel independen yang saling berkorelasi satu sama lain. Pada penelitian ini

terjadinya multikolinearitas dideteksi dengan besarnya tolerance value dan VIF yang

dihasilkan. Berikut ini merupakan output yang dihasilkan:

Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
NIM .883 1.133
NPL .941 1.062
CAR .910 1.099
a. Dependent Variable: Y

Sumber: Spss IBM 2023

Tabel tersebut merupakan output hasil pengolahan data uji multikolinearitas yang

menujukkan besarnya VIF lebih kecil dari 10 dan besarnya nilai tolerance pada setiap

variabel lebih besar dari 0,10 sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengujian ini tidak

terdapat unsur multikolinearitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Adanya pengaruh antara variabel independen yaitu NIM NPL, CAR dan harga saham

sebagai variabel dependen dapat diketahui dengan melakukan pengujian regresi linier

berganda. Pengujian tersebut telah dilakukan dan menghasilkan output yaitu:

Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.436 .485 13.261 .000
NIM .173 .073 .242 2.372 .020
NPL -.201 .062 -.322 -3.262 .002
CAR .006 .013 .050 .497 .621
a. Dependent Variable: Y

Hasil output di atas menujukkan besarnya β pada masing-masing variabel independen

sehingga dapat dimasukkan dalam persamaan berikut ini:

Harga Saham = 6,436 + 0,173X1-0,201X2+0,06X3

Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai konstanta sebesar 6,436 yang artinya

tanpa adanya variabel independen diantaranya: NIM, NPL dan CAR, maka harga saham
sebesar 6,436 dengan asumsi faktor lain adalah kontanta. Besarnya koefisien regresi NIM

adalah 0,173. Nilai tersebut positif menujukkan setiap kenaikan NIM 1% dapat menaikkan

harga saham sebesar 17,3% dengan asumsi variabel lain tidak berubah. Besarnya koefisien

regresi NPL adalah -0,201 Nilai tersebut negatif sehingga setiap kenaikan NPL 1% dapat

menurunkan harga saham sebesar 20,1% dengan asumsi variabel lain tidak berubah.

Koefisien regresi CAR bernilai positif yaitu sebesar 0,06 yang menunjukkan setiap kenaikan

CAR 1% akan menyebabkan harga saham naik sebesar 6% dengan asumsi variabel tidak

berubah.

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis

4.2.4.1 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Adanya pengaruh pada setiap variabel independen dengan variabel dependen dapat

dibuktikan dengan melakukan pengujian parsial atau uji t. Tingkat signifikansi yang

ditentikan adalah 5%. Berikut ini merupakan output uji parsial:

Tabel 4.7
Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.436 .485 13.261 .000
NIM .173 .073 .242 2.372 .020
NPL -.201 .062 -.322 -3.262 .002
CAR .006 .013 .050 .497 .621
a. Dependent Variable: Y

Pada tabel uji parsial di atas menunjukkan nilai signifikansi dan nilai t hitung masing-

masing variabel independen, sehingga dapat diketahui kesimpulan berikut ini:

1. Variabel NIM (X1) menghasilkan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,02

(0,02 <0,05). Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis pertama

diterima, sehingga variabel NIM (X1) dapat mempengaruhi  harga saham (Y) secara

positif dan signifikan.

2. Variabel NPL (X2) menghasilkan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar

0,002 (0,002 < 0,05). Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipoesis

kedua diterima, sehingga variabel NPL (X2) dapat mempengaruhi harga saham (Y)

secara negatif dan signifikan.

3. Variabel CAR (X3) menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar

0,621 (0,621 > 0,05). Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis

ketiga ditolak, sehingga variabel CAR (X3) tidak mempengaruhi harga saham (Y).

4.2.4.2. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Adanya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara

bersamaan dapat diketahui dengan melakukan pengujian simultan atau uji F. Nilai

signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Output hasil pengujian simultan yaitu

sebagai berikut:
Tabel 4.8

Hasil Uji F (Uji Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.447 3 9.482 7.689 .000b
Residual 106.061 86 1.233
Total 134.508 89
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), CAR, NPL, NIM

Pada tabel tersebut disajikan output pengujian simultan dengan nilai sig. yaitu sebesar

0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang digunakan adalah 5% atau (0,00 < 0,05). Dengan

demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen antara lain: NIM, NPL dan

CAR dapat mempengaruhi salah satu atau seluruh variabel harga saham sebagai variabel

dependen secara simultan dan signifikan.

4.2.4.3. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .460
a
.211 .184 1.11052
a. Predictors: (Constant), CAR, NPL, NIM

Tabel tersebut merupakan output hasil pengolahan uji koefisien determinasi (R²).

Semakin tinggi nilai R² yang dihasilkan mengakibatkan semakin baik variabel dependen yang

dapat diterangkan oleh variabel independen. Karena pengujian ini menggunakan empat

variabel independen, maka besarnya hasil pengujian koefisien determinasi dapat diketahui

dari nilai Adjust R Square yang dihasilkan yaitu sebesar 0,184. Hal tersebut dapat diartikan

bahwa besarnya harga saham yang dapat diterangkan oleh variabel NIM, NPL dan CAR
sebesar 0,128 atau 18,4%. Sedangkan 81,6% lainnya diterangkan oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan pada penelitian ini.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Harga Saham

Sesuai hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa hipotesis pertama diterima sehingga variabel NIM (X1) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham (Y).

4.3.2 Pengaruh Non Performing Loans (NPL) Terhadap Harga Saham

Hasil pengolahan data yang telah dijelaskan di atas, menujukkan bahwa

hipotesis kedua diterima, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa NPL (X2 berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap harga saham (Y).

4.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Harga Saham

Sesuai hasil pengolahan data yang telah dilakukan, membuktikan bahwa hipotesis

ketiga diterima, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa CAR (X3) tidak berpengaruh

terhadap harga saham.

Anda mungkin juga menyukai