Untuk melakukan penelitian ini, digunakan objek perusahaan yang bergerak dibidang
perbankan dan ada pada daftar Bursa Efek Indonesia selama tahun 2018 hingga 2020. Peneliti
menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan yang diambil dari
Tabel 4.1
Tidak
No. Kriteria Memenuhi Akumulasi
Kriteria
Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI hingga 31
1 80
Desember 2020
dan perusahaan yang memenuhi kriteria hanya 30 perusahaan, sampel yang digunakan 30x3
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NIM 90 .2 8.3 4.218 1.7206
NPL 90 .0 10.2 3.255 1.9654
CAR 90 11.6 55.5 25.363 9.7122
HARGA SAHAM 90 3.91 8.90 6.6688 1.22936
Valid N (listwise) 90
Sumber:
Output hasil olah data analisis statistik deskriptif dengan software SPSS IBM yang
telah dilakukan oleh peneliti ditunjukkan pada tabel 4.2. Dapat kita lihat pada tabel tersebut
terdapat empat variabel penelitian yaitu Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan
(NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan variabel independennya dan harga saham
merupakan variabel dependen. Nilai “N” menunjukkan jumlah sampel yang digunakan yaitu
sebanyak 90 sampel. Nilai “Minimum” merupakan nilai paling rendah pada setiap sampel
variabel. Nilai “Maximum” merupakan nilai paling tinggi pada setiap sampel variabel.
“Mean” merupakan nilai rata-rata sampel setiap variabel. Sedangkan “Std. Deviation” atau
standar deviasi menunjukkan keberagaman besarnya sampel. Sampel yang memiliki standar
deviasi mendekati angka 0 maka semakin rendah keberagaman sampel. Sedangkan sampel
dengan standar deviasi yang tinggi menunjukkan semakin beragam sampel tersebut.
Standar deviasi yang dihasilkan NIM yaitu 1,7206, nilai maksimum sebesar 8,3 dan
nilai minimum sebesar 0,02 Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan adalah 4.218.
Hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa selisih antara nilai minimum dan nilai
maksimum berbeda jauh yang menunjukkan tingkat perbandingan dari pendapatan bunga net
Standar deviasi yang dihasilkan NPL yaitu 1,9654, nilai maksimum sebesar 10,2 dan
nilai minimum sebesa 0,00. Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan adalah 3,255.
Dari angka tersebut dapat kita ketahui bahwa selisih nilai maksimum dan nilai minimum
berbeda jauh, sehingga setiap perusahaan yang satu dengan yang lainnya terdapat kredit
Selanjutnya standar deviasi yang dihasilkan oleh CAR yaitu 9,7122, nilai maksimum
sebesar 55,5 dan nilai minimum sebesar 11,6 Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan
adalah 25,363. Dari angka tersebut dapat kita ketahui bahwa selisih nilai maksimum dan nilai
minimum berbeda jauh yang, sehingga setiap perusahaan perbankan yang diteliti memiliki
Pada variabel harga saham standar deviasinya 1,22936, nilai maksimum sebesar 8,90
dan minimum sebesar 3,91 Sedangkan mean atau rata-rata yang dihasilkan adalah 6,6688.
Dari angka tersebut dapat kita ketahui bahwa selisih nilai maksimum dan nilai minimum
tidak berbeda jauh, sehingga setiap perusahaan perbankan yang diteliti memiliki harga saham
Pengujian ini memiliki tujuan untuk membuktikan apakah variabel NIM, NPL, CAR
dan harga saham memiliki distribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan output
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.09164661
Most Extreme Differences Absolute .064
Positive .056
Negative -.064
Test Statistic .064
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Pada tabel tersebut dapat kita ketahui nilai Asymp sig. sebesar 0,200, yang artinya
lebih besar dari nilai signifikansi yang ditentukan yakni 5% atau 0,05. Dengan demikian,
residual antarpengamatan dalam suatu model regresi. Berikut ini merupakan hasil output
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .847 .281 3.010 .003
NIM .012 .042 .033 .286 .775
NPL -.009 .036 -.027 -.245 .807
CAR .001 .007 .008 .075 .941
a. Dependent Variable: Rest_2
Sumber: Spss IBM 2023
Tabel tersebut merupakan hasil olah data uji glejser dengan nilai signifikansi variabel
NIM yaitu 0,775, NPL bernilai sebesar 0,807, CAR bernilai sebesar 0,941. Masing-masing
hasil output tersebut bernilai kurang dari 0,05 yang artinya setiap sampel penelitian ini tidak
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah pada suatu model regresi
mamiliki variabel independen yang saling berkorelasi satu sama lain. Pada penelitian ini
terjadinya multikolinearitas dideteksi dengan besarnya tolerance value dan VIF yang
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
NIM .883 1.133
NPL .941 1.062
CAR .910 1.099
a. Dependent Variable: Y
Tabel tersebut merupakan output hasil pengolahan data uji multikolinearitas yang
menujukkan besarnya VIF lebih kecil dari 10 dan besarnya nilai tolerance pada setiap
variabel lebih besar dari 0,10 sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengujian ini tidak
Adanya pengaruh antara variabel independen yaitu NIM NPL, CAR dan harga saham
sebagai variabel dependen dapat diketahui dengan melakukan pengujian regresi linier
Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.436 .485 13.261 .000
NIM .173 .073 .242 2.372 .020
NPL -.201 .062 -.322 -3.262 .002
CAR .006 .013 .050 .497 .621
a. Dependent Variable: Y
Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai konstanta sebesar 6,436 yang artinya
tanpa adanya variabel independen diantaranya: NIM, NPL dan CAR, maka harga saham
sebesar 6,436 dengan asumsi faktor lain adalah kontanta. Besarnya koefisien regresi NIM
adalah 0,173. Nilai tersebut positif menujukkan setiap kenaikan NIM 1% dapat menaikkan
harga saham sebesar 17,3% dengan asumsi variabel lain tidak berubah. Besarnya koefisien
regresi NPL adalah -0,201 Nilai tersebut negatif sehingga setiap kenaikan NPL 1% dapat
menurunkan harga saham sebesar 20,1% dengan asumsi variabel lain tidak berubah.
Koefisien regresi CAR bernilai positif yaitu sebesar 0,06 yang menunjukkan setiap kenaikan
CAR 1% akan menyebabkan harga saham naik sebesar 6% dengan asumsi variabel tidak
berubah.
Adanya pengaruh pada setiap variabel independen dengan variabel dependen dapat
dibuktikan dengan melakukan pengujian parsial atau uji t. Tingkat signifikansi yang
Tabel 4.7
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.436 .485 13.261 .000
NIM .173 .073 .242 2.372 .020
NPL -.201 .062 -.322 -3.262 .002
CAR .006 .013 .050 .497 .621
a. Dependent Variable: Y
Pada tabel uji parsial di atas menunjukkan nilai signifikansi dan nilai t hitung masing-
1. Variabel NIM (X1) menghasilkan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,02
(0,02 <0,05). Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis pertama
diterima, sehingga variabel NIM (X1) dapat mempengaruhi harga saham (Y) secara
2. Variabel NPL (X2) menghasilkan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar
0,002 (0,002 < 0,05). Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipoesis
kedua diterima, sehingga variabel NPL (X2) dapat mempengaruhi harga saham (Y)
3. Variabel CAR (X3) menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar
0,621 (0,621 > 0,05). Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis
ketiga ditolak, sehingga variabel CAR (X3) tidak mempengaruhi harga saham (Y).
bersamaan dapat diketahui dengan melakukan pengujian simultan atau uji F. Nilai
signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Output hasil pengujian simultan yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.8
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.447 3 9.482 7.689 .000b
Residual 106.061 86 1.233
Total 134.508 89
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), CAR, NPL, NIM
Pada tabel tersebut disajikan output pengujian simultan dengan nilai sig. yaitu sebesar
0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang digunakan adalah 5% atau (0,00 < 0,05). Dengan
demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen antara lain: NIM, NPL dan
CAR dapat mempengaruhi salah satu atau seluruh variabel harga saham sebagai variabel
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .460
a
.211 .184 1.11052
a. Predictors: (Constant), CAR, NPL, NIM
Tabel tersebut merupakan output hasil pengolahan uji koefisien determinasi (R²).
Semakin tinggi nilai R² yang dihasilkan mengakibatkan semakin baik variabel dependen yang
dapat diterangkan oleh variabel independen. Karena pengujian ini menggunakan empat
variabel independen, maka besarnya hasil pengujian koefisien determinasi dapat diketahui
dari nilai Adjust R Square yang dihasilkan yaitu sebesar 0,184. Hal tersebut dapat diartikan
bahwa besarnya harga saham yang dapat diterangkan oleh variabel NIM, NPL dan CAR
sebesar 0,128 atau 18,4%. Sedangkan 81,6% lainnya diterangkan oleh variabel lain yang
Sesuai hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa hipotesis pertama diterima sehingga variabel NIM (X1) berpengaruh positif dan
hipotesis kedua diterima, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa NPL (X2 berpengaruh
Sesuai hasil pengolahan data yang telah dilakukan, membuktikan bahwa hipotesis
ketiga diterima, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa CAR (X3) tidak berpengaruh