Anda di halaman 1dari 35

Nama : Octa Sya Husni

Nim : 200522003
Program Studi : S1 – Akuntansi Ekstensi
Stambuk : 2020

Daftar Isian Wawancara Judul

Judul

Analisis Green Banking, Rasio Kecukupan Modal, Pengendalian Keuangan dan


Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Alokasi Dana Corporate
Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan
Perbankan yang terdaftar di BEI 2019-2022)

1. Jenis Penelitian

Menurut Hermawan dan Amirullah,(2021), penelitian adalah metode untuk


menyelesaikan suatu masalah dengan penyelidikan secara ilmiah, dengan cara
hatihati, teratur dan terkendali, bersifat hati-hati dan logis, objektif , empiris serta
terarah dengan tujuan mencari sebuah fakta. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang artinya yaitu penelitian yang melakukan pendeskripsian,
penggambaran secara teratur, orisinal dan akurat terhadap fakta-fakta,
karakteristik dan hubungan terhadap fenomena yang akan diselidiki
(Rukajat,2018).

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dalam
memperoleh hasil penelitian, dengan sumber data dan informasi berasal dari
laporan tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website bank
terkait. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang variabelnya diukur berupa
angka dan dianalisis berdasarkan tahapan-tahapan statistik.

2. Fokus Penelitian

Setiap peneliti harus terlebih dahulu mengetahui “apa” yang nantinya akan
diteliti. Untuk mempertajam penelitian, peneliti harus menetapkan fokus pada 36
penelitiannya. Hardani et al, 2020 menyatakan bahwa fokus merupakan domain
tunggal atau beberapa yang berkaitan dengan situasi. Sesuai dengan penelitian ini
maka peneliti menetapkan fokus penelitian Green Banking, Rasio Kecukupan
Modal, Pengendalian Keuangan dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Alokasi Dana Corporate Social Responsibility Sebagai
Variabel Moderasi

3. Fenonema Penelitian

Nilai perusahaan yaitu sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat
memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga
saham perusahaan meningkat. Berbagai kebijakan yang telah diambil oleh
manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang tercermin pada
harga saham. (Brigman & Houston, 2006:19)

Nilai perusahaan merupakan informasi yang dapat digunakan investor untuk


menentukan tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Nilai perusahaan tidak hanya
penting bagi investor, tetapi juga bagi manajer, sebagai tolak ukur prestasi kerja
manajer di perusahaan. Jika manajer dapat menunjukkan kinerja yang baik bagi
perusahaan, manajer meningkatkan nilai perusahaan, dan manajer meningkatkan
kemakmuran bagi para pemegang saham. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan
seringkali berkorelasi dengan harga saham, yang dapat diartikan sebagai nilai
perusahaan.

Dalam Peningkatan nilai perusahaan seringkali perusahaan tidak mengimbangi hal


tersebut dengan pengelolaan lingkungan yang memadai (Mardiana dkk., 2019).
Aktivitas Operasinal perusahaan memiliki dampak yang sering kali dihadapi
masyarakat. Sehingga Isu negative terkait lingkungan yang disebabkan oleh
aktivtas operasional perusahaan tidak asing lagi bagi masyarakat (Aulia &
Hadinata, 2019).
Pada Agenda PBB 2015 lalu, para pemimpin dunia berkomitmen agar tercapainya
pembangunan berkelanjutan (SDGs) tahun 2030. Dalam upaya mewujudkan
pembangunan berkelanjutan berbasis ekonomi berkelanjutan, perbankan yang
merupakan posisi strategis untuk mewujudkan salah satu bagian dari konsep
ekonomi hijau dengan mengusung konsep Green banking (Dewi & Dewi, 2017).

4. Gap Theori

Theoretical gap. Dalam penelitian, biasanya ditemukan ketimpangan


informasi yang disebabkan oleh penerapan teori. Pada umumnya, teori memiliki
kelemahan di beberapa bagian sehingga memungkinkan terjadinya gap. Selain itu,
biasanya analisis objek penelitian hanya dapat dilakukan dengan konsep atau teori

baru. Dapat juga hasil dari penelitian yang didapat belum dijelaskan oleh teori
apapun.

No Peneliti Teori

1. Mustofa, 2020 Teori Stakeholder

2. Romli, 2021 Teori Legitismasi

5. Gap Riset

Research gap juga bisa diartikan sebagai kesenjangan penelitian yang di


dalamnya berasal dari perbedaan hasil penelitian terdahulu, mulai dari konsep,
teori, data ataupun masalah yang terjadi di lapangan, yang akan menjadi celah
untuk penelitian yang selanjutnya. Research gap adalah suatu kondisi yang
menampilkan terjadinya inkonsistensi antara hasil penelitian yang sudah
diformulasikan dengan semua data yang mendukung. Biasanya, research gap
terjadi karena ada bagian yang terlewat ketika melakukan penelitian kemudian
memberikan suatu jawaban yang berbeda.
No Variabel Independen Peneliti Hasil

1. Green Banking Romli (2021) Berpengaruh negatif

2. Rasio kecukupan modal Apandi (2019) Berpengaruh positif

3. Pengendalian keuangan Hawa (2019) dan Rani Berpengaruh positif


(2019)

4 Kinerja keuangan Apandi (2019) Berpengaruh positif

5 CSR sebagai variabel Basir (2019) Mampu memoderasi


moderasi

6. Masalah Penelitian
1. Apakah Green Banking berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah Rasio kecukupan modal berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah Pengendalian keuangan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan?
4. Apakah Kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?
5. Apakah CSR sebagai variabel moderasi mempengaruhi green banking, rasio
kecukupan modal, pengendalian keuangan dan kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan?

7. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh negatif green banking terhadap nilai perusahaan
2. Untuk mengetahui pengaruh positif rasio kecukupan modal berpengaruh
terhadap nilai perusahaan
3. Untuk mengetahui pengaruh positif pengendalian keuangan terhadap nilai
perusahaan
4. Untuk mengetahui pengaruh positif kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan
5. Untuk mengetahui pengaruh CSR sebagai variabel moderasi green banking,
rasio kecukupan modal, pengendalian keuangan dan kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan

8. Artikel Internasional dan Nasional min. 3 artikel (Internasional Terindex


Scopus dan Nasional min. Terindex Sinta 2) (Sebutkan judul, nama, dan
jurnal accounting).

Al Maeeni, F., Ellili, N.O.D. and Nobanee, H. (2022), "Impact of governance on


corporate social responsibility disclosure of the UAE listed
banks", Journal of Financial Reporting and Accounting, Vol. ahead-of
print No. ahead-of-print.

Arfiyanty dan Basuki. 2015. Pengaruh Corporate Governance Perception Index


Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Undip. Vol.4. No. 3. 47-66

Eka, Sevia.2014. Pengaruh penerapan Good Corporate Governance


(GCG)terhadap nilai perusahaan BANK BUMN yang listing di Bursa Efek
Indonesia BEI dengan Implementasi corporate sosial responsibility sebagai
variabel moderasi. Skripsi. Universitas Negeri Malang

Hidayat, T., Triwibowo, E., & Marpaung, N. V. (2021). Pengaruh good corporate
governance dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Jurnal
Akuntansi Bisnis Pelita Bangsa, 6(01), 1-18.

Linda, Dhini, et al. 2015. The Influence of Good Corporate Governance


Mechanisms to Financial Performance with Corporate Social
Responsibility as an Intervening Variable.. Jurnal Manajemen Vol.23,
No.1, 24-29
Muttaqin, Z., Fitriyani, A., Ridho, T. K., & Nugraha, D. P. (2019). Analisis Good
Corporate Governance, Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi. Tirtayasa Ekonomika,
14(2), 293-309

Rahmantari, N. L. L. (2021). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap


Nilai Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas
Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Ganec Swara, 15(1), 813-823

Worokinasih, S., & Zaini, M. L. Z. B. M. (2020). The mediating role of corporate


social responsibility (CSR) disclosure on good corporate governance
(GCG) and firm value. A technical note. Australasian Accounting,
Business and Finance Journal, 14(1), 88-96.

9. Beda Riset dan Riset yang Menjadi Sumber Rujukan

Pertama, Perbedaan Riset saya dengan riset sebelumnya adalah periode penelitian
yang dilakukan dimana pada penelitian ini lebih terbaru dari tahun 2019-2022 dan
penelitian ini menggunakan sampel perbankan umum yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2019–2022.

Kedua, Pada penelitian saya akan meneliti pengaruh nilai perusahaan dengan 4
variabel independen dan 1 variabel moderasi penelitian sebelumnya hanya ada 3
variabel independen

Ketiga, Sumber rujukan lainnya fokus pada perusahaan real estae yang berfokus
pada profitabilitas. sedangkan penelitian ini fokus pada nilai perusahaan jangka
panjang perusahan perbankan yang terdaftar di BEI yang fokus pada 1 sektor
yaitu perusahaan perbankan umum.

10. Sumbangan Riset Anda bagi Ilmu Akuntansi

Sumbangsih untuk menemukan hasil penelitian yang baru dari penambahan


variabel penelitian akuntansi sebelumnya khususnya pada kinerja keuangan, riset
ini difokuskan profitabilitas pada laporan keuangan dengan melihat kinerja
keuangan perusahaan serta dapat dijadikan sumber referensi dimasa depan
khususnya pertumbuhan profitabiltas yang berkelanjutan bagi perusahaan dalam
akuntansi keuangan ini contohnya dalam menyajikan laporan keuangan
perusahaan

11. Pembaharuan Anda lakukan dalam penelitian ini

Pertama, Periode penelitian yang dilakukan dimana pada penelitian ini lebih
terbaru dari tahun 2018-2022

Kedua, Penelitian ini akan meneliti pengaruh variabel dependen dengan 5 variabel
independen penelitian dan 1 variabel moderasi

Ketiga, Penelitian saya hanya fokus kepada profitabilitas perusahaan atau laporan
keuangan perusahaan.

12. Teori Riset

Teori stakeholder sering digunakan sebagai pendekatan untuk berbagai isu, seperti
tanggung jawab sosial organisasi, pengelolaan sumber daya alam, kesehatan
masyarakat, pembangunan berkelanjutan, pengembangan kebijakan, organisasi
nonpemerintah, LSM, dan organisasi masyarakat sipil (Dempsey,2009;dalam
Kriyantono 2017). Stakeholder adalah semua pihak yang dipengaruhi oleh
tindakan dan kegiatan bisnis: pelanggan, pemasok, pesaing, LSM, karyawan,
media, ilmuwan, legislator, penduduk wilayah tempat perusahaan beroperasi,
serikat pekerja, dan organisasi pemerintah (Szegedi et al.,2020)

13. Hipotesis Penelitian

H1 : Green banking berpengaruh terhadap nilai perusahaan


H2 : Rasio kecukupan modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan
H3 : Pengendalian keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
H4 : Kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
H5 : CSR mempengaruhi green banking, rasio kecukupan modal, pengendalian
keuangan dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

14. Dependen Variabel (DV) dan Independen Variabel (IV) (DV Harus
Variabel Akuntansi)
Nilai Perusahaan (Y)
Perusahaan adalah suatu tempat yang dibentuk oleh sekolompok orang

dipergunakan untuk menjalankan badan usaha dengan kapasitas yang bersifat

komersil atupun industri. Terdapat dua tujuan dalam perusahaan, yaitu terdapat

perusahaan jangka pendek dan perusahaan jangka panjang. Tujuan dari

perusahaan jangka pendek yaitu hanya dapat mengoptimalkan laba perusahaan,

sedangkan tujuan dari jangka panjang ingin memaksimalkan nilai perusahaannya

(Susanti et al., 2019).

Nilai perusahaan yaitu gambaran perusahaan dari baik atau buruknya

kondisi perusahaan dalam kinerjanya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan,

oleh karena itu membutuhkan koneksi dengan baik antara pemegang saham dan

manajemen agar dapat mengoptimalkan nilai perusahaan yang efektif (Bahrun et

al., 2020). Nilai perusahaan yang meningkat adalah suatu penghargaan tersendiri

dalam perusahaan karena tujuan pemilik saham sudah tercapai apa yang

diinginkan, jika nilai perusahaan mencapai nilai yang maksimal maka dapat

menyejahterakan para pemilik saham perusahan (Piristina dan Khairunnisa, 2019).


Green Banking (X1)

Green banking didefinisikan sebagai bank yang berkelanjutan dalam setiap

operasional bisnis yang dilakukan karena memuat informasi lingkungan

(Gunawan et al.,2021). Green banking secara luas diartikan sebagai bank yang

hijau dan tidak hanya kepada lingkungan, tetapi juga adanya pemberdayaan

kepada masyarakat dengan adanya pengembangan sosial budaya masyarakat agar

kehidupan sosial yang lebih baik (Rachman dan Saudi 2021). Pemberdayaan yang

dimaksud yakni melibatkan masyarakat sebagai nasabah dan konsumen dari

produk perbankan untuk diberikan pengetahuan baik pelatihan maupun sosialisasi

dalam mendukung praktik green banking.

Rasio kecukupan modal (X2)

Capital Adequacy Ratio atau sering disebut dengan istilah rasio kecukupan modal

bank, yaitu bagaimana sebuah perbankan mampu membiayai aktivitas

kegiatannya dengan kepemilikan modal yang dimilikinya. Dengan kata lain

Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan

modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan (Hasanah, 2019).

Pengendalian keuangan (X3)

pengendalian keuangan adalah proses atau usaha yang sistimatis dalam penetapan

standar keuangan dalam pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, sistem informasi

umpan balik, membandingkan pelaksanaan nyata dengan perencanaan

menentukan dan mengatur terhadap alokasi keuangan serta melakukan koreksi

perbaikan sesuai dengan rencana keuangan yang telah ditetapkan, sehingga tujuan
tercapai secara efektif dan efisien (Saputra, 2014). Pengendalian keuangan

dirpoksikan menggunakan NPM.

Besar kecilnya rasio net profit margin pada setiap tranksaksi penjualan ditentukan

oleh dua faktor yakni net sales dan laba usaha atau net operating income yang

tergantung pada pendapatan dan besarnya biaya usaha. Dengan jumlah biaya

usaha tertentu, rasio profit dapat diperbesar dengan memperbesar penjualan atau

dengan jumlah penjualan tertentu maka profit margin dapat diperbesar dengan

menekan jumlah biaya usaha.

Kinerja keuangan (X4)

Menurut Wiratna (2017) menyatakan bahwa Kinerja keuangan merupakan hasil

dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai dilakukan, hasil pekerjaan

tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.Setiap

pekerjaan yang telah selesai dilakukan perlu dilakukan penilaian/pengukuran

secara periodik. Menurut Rudianto (2013) kinerja keuangan adalah hasil atau

prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan

fungsinya megelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.

Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan

mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan

aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.

CSR (z)
Limantara et al (2021) mengungkapkan bahwa corporate social responsibility

merupakan pengungkapan laporan atas pertanggung jawaban sosial yang

diterbitkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan keadaan sosial masyarakat


sekitar yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan atas dibangunnya suatu

perusahaan tertentu. Cahyaningsih dan Martina (2011) menyatakan bahwa

Corporate Social Responsibility adalah ketika perusahaan secara sukarela

berkomitmen untuk berperilaku secara etis dan memberikan kontribusi positif

terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

15. Gambar kerangka konseptual

Green banking (X1)


-
: Kecukupan modal (X2) +
Nilai Perusahaan (Y)
+
Pengendalian keuangan (X3)
+

Kinerja keuangan X4)

CSR (Z)

16. Pengertian dan Cara Mengukur DV dan IV

Nilai Perusahaan (Y)


Nilai perusahaan adalah cerminan dari kinerja perusahaan dan tingkat

keberhasilan yang dapat mempengaruhi persepsi dari investor terhadap

perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat diartikan dengan nilai jual sebuah
perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi kemakmuran

investor. Semakin baik kualitas nilai perusahaan tersebut, maka investor akan

tertarik untuk bekerja sama dan menanamkan modalnya (Pratiwi, 2020). Nilai

perusahaan merupakan sebuah citra dari perusahaan yang mempengaruhi nama

baik perusahaan dari sudut pandang investor (Sugandi & Christnawati, 2021).

Price to Book value (PBV) adalah metode yang digunakan pada penelitian ini

untuk menghitung nilai perusahaan. Price to Book value (PBV) merupakan suatu

metode yang dapat diukur dengan harga saham per lembar dibagi dengan nilai

buku perusahaan, sehingga jika menggunakan indikator ini dapat menentukan

tingkatan harga saham yang dapat dikatakan undervalued dan overvalued.

Peforma perusahaan yang dapat dikatakan baik apabila nilai PBV lebih dari satu

(>1) artinya nilai pasar pada suatu perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai buku perusahaan

Harga saham per share


Price Book Value(PBV )=
Nilai buku per share

Green Banking (X1)

Green banking mengandung konsep yang didasari pada 3 aspek orientasi, yaitu

profit (laba), people (hubungan sosial masyarakat) serta planet (perlindungan

terhadap sumber daya alam serta lingkungan hayati) (Hanif et al.,2020). Oleh

sebab itu, green banking memiliki keterkaitan dengan CSR, disebabkan

implementasinya didasari pada orientasi yang sama yaitu berkontribusi terhadap

meminimalisir kerusakan lingkungan (Wrespatiningsih dan Mahyuni,2022)


Pengukuran untuk memperoleh indeks pengungkapan green banking dilakukan

menggunakan rumus yang juga digunakan pada penelitian Handajani et al.,(2019),

dengan menggunakan tabel checklist, dimana setiap item yang berhasil

diungkapkan akan diberi nilai 1, apabila tidak mengungkapkan akan diberikan

nilai 0. Rumus untuk memperoleh indeks pengungkapan praktik green banking

sebagai berikut
n
GBD ∑ di
I=1

Keterangan:

GBD : Green Banking Disclosure

di : 1 jika melaporkan, dan 0 jika tidak dilaporkan

n : Jumlah seluruh item indikator pengungkapan praktik green banking (n=21).

Rasio kecukupan modal (X2)

CAR dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan perbankan. Semakin

tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung

risiko dari setiap aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank

tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang

cukup besar bagi profitabilitas. Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan

dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank, dan pada akhirnya dapat

meningkatkan mendapatan suatu bank (Febrianti & Ladinus, 2019)

Modal
CAR= × 100 %
ATMR

Pengendalian keuangan (X3)


Menurut Ernawatiningsih (2018) Pengendalian keuangan merupakan salah satu

cara dalam pengelolaan dana yang dimiliki dan dalam pengendaliannya disertai

dengan rasa tanggung jawab, dengan pengendalian keuangan yang baik individu

tidak akan terjebak pada perilaku yang mempunyai keinginan yang tak terbatas.

Pengendalian keuangan menggunak ROI, menghitung nilai ROI adalah menggunakan

formula yang mencakup pengurangan total penjualan dengan investasi, kemudian dibagi

dengan investasi, dan dikalikan 100%.

Pengendalian keuangan diproksikan dengan NPM. Menurut Harjito & Martono

(2018:60) Net Profit Margin (NPM) merupakan keuntungan penjualan setelah

menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan

perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Adapun perhitungan

dari NPM dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Laba Bersih Setelah Pajak


NPM = x 100 %
Penjualan Bersih

Kinerja keuangan (X4)

Menurut Fahmi (2017) kinerja keuangan adalah sebuah penjabaran dan penelitian

yang dilakukan untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan telah melakukan

kinerja dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

tepat. Kinerja Keuangan Perusahaan adalah gambaran suatu kondisi keuangan

perusahaan dengan Analisa rasio keuangan, sehingga bisa diketahui baik

buruknya kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu.


Pada penelitian ini menggunakan current ratio merupakan rasio yang

membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang

jangka pendek.

Current assets
Current Ratio=
Current liabilities

Alokasi Dana CSR (z)

Corporate social responsibility atau pengungkapan lingkungan adalah sebuah

informasi yang menjelaskan tentang manajemen dan kinerja lingkungan masa

lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, dan informasi tentang implikasi

keuangan pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang yang diperoleh

dari hasil putusan atau tindakan manajemen lingkungan perusahaan. Perusahaan

yang memiliki kinerja lingkungan yang baik dan menerapkan kebijakan atau

strategi lingkungan yang baik maka akan mempersiapkan pengungkapan

lingkungan lebih perinci untuk dilaporkan kepada investor mengenai strategi

lingkungan yang telah mereka tetapkan

Pengungkapan lingkungan diukur menggunakan indikator kategori lingkungan di

Index GRI 30 dimana perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Total Pengungkapan Index GRI 30


CSR=
Total Item Index GRI 30

17. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan subjek dan objek yang digunakan pada penelitian untuk

ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah


perusahaan-perusahaan yang terdaftar sektor perbankan umum dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2019 sampai dengan 2022.

Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang sudah melalui proses

seleksi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Dalam

penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling

dimana penentuan sampel diambil dengan mempertimbangkan dan menetapkan

suatu ciri dan kriteria tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian. Kriteria yang

ditetukan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar dalam sektor perbankan umum pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2019-2022

2. Perusahaan Sektor perbankan umum di Bursa Efek Indonesia yang

menerbitkan secara konsisten laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan

keberlanjutan periode 2017-2021.

3. Perusahaan Sektor perbankan umum yang tidak mengalami suspensi dan

delisting di Bursa Efek Indonesia selama periode 2019-2022

18. Responden (Jika data primer min 50 responden, sertakan sumber dan

hindari mahasiswa sebagai responden) (Jika data sekunder min 30

perusahaan, lampirkan screen shoot sumber data setiap IV)


19. Kuesioner (Jika data primer) X

20. Sertakan Daftar Pustaka (Gunakan APA Style)

` Al Maeeni, F., Ellili, N.O.D. and Nobanee, H. (2022), "Impact of corporate


governance on corporate social responsibility disclosure of the UAE listed
banks", Journal of Financial Reporting and Accounting, Vol. ahead-of-
print No. ahead-of-print. https://doi.org/10.1108/JFRA-11-2021-0424

Arfiyanty dan Basuki. 2015. Pengaruh Corporate Governance Perception Index


Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Undip. Vol.4. No. 3. 47-66

Eka, Sevia.2014. Pengaruh penerapan Good Corporate Governance


(GCG)terhadap nilai perusahaan BANK BUMN yang listing di Bursa Efek
Indonesia BEI dengan Implementasi corporate sosial responsibility sebagai
variabel moderasi. Skripsi. Universitas Negeri Malang

Hidayat, T., Triwibowo, E., & Marpaung, N. V. (2021). Pengaruh good corporate
governance dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Jurnal
Akuntansi Bisnis Pelita Bangsa, 6(01), 1-18.
Linda, Dhini, et al. 2015. The Influence of Good Corporate Governance
Mechanisms to Financial Performance with Corporate Social
Responsibility as an Intervening Variable.. Jurnal Manajemen Vol.23,
No.1, 24-29

Muttaqin, Z., Fitriyani, A., Ridho, T. K., & Nugraha, D. P. (2019). Analisis Good
Corporate Governance, Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi. Tirtayasa Ekonomika,
14(2), 293-309

Rahmantari, N. L. L. (2021). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap


Nilai Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas
Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Ganec Swara, 15(1), 813-823

Worokinasih, S., & Zaini, M. L. Z. B. M. (2020). The mediating role of corporate


social responsibility (CSR) disclosure on good corporate governance
(GCG) and firm value. A technical note. Australasian Accounting,
Business and Finance Journal, 14(1), 88-96.
21. Proposal Singkat

ANALISIS GREEN BANKING, RASIO KECUKUPAN MODAL,


PENGENDALIAN KEUANGAN DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN ALOKASI DANA CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI 2019-
2022)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Nilai perusahaan merupakan tujuan jangka panjang perusahaan yang dapat

dinilai dari harga per sahamnya karena merupakan suatu penilaian investor

terhadap perusahaan yang dapat diamati melalui pergerakan harga saham

perusahaan yang terdaftar di bursa untuk perusahaan yang sudah go public.

Pentingnya nilai perusahaan digunakan untuk mengetahui bagaimana keadaan

perusahaan. tersebut dan untuk menentukan minat para investor untuk

menginvestasikan dana mereka di perusahaan tersebut. Keadaan harga saham

perusahaan yang stabil dapat mengindikasikan bahwa keadaan perusahaan

tersebut baik dan sejalan dengan nilai perusahaan (Sulastri & Nurdiansyah, 2017).

Untuk meningkatkan nilai perusahaan, perusahaan harus memastikan bahwa

setiap keputusan yang diambil harus tepat.

Perusahaan harus mengambil keputusan mengenai pendanaan yang akan

membiayai perusahaannya. Keputusan pendanaan yang diambil oleh perusahaan

suatu saat akan memutuskan komposisi yang tepat dalam memilih modal yang
akan menghasilkan struktur modal yang optimal, yang dimana pemilik perusahaan

juga mengharapkan keuntungan yang optimal. Perusahaan yang memiliki nilai

perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran pemegang saham,

sehingga pemegang saham dapat menginvestasikan modalnya ke dalam

perusahaan.

Setiap perusahaan atau lembaga yang sudah mendeklarasikan

perusahaannya go public dituntut memberikan kinerja yang bernilai tidak hanya

bagi perusahaannya sendiri, melainkan juga masyarakat luas karena pada dasarnya

dalam mencapai sebuah tujuan didalam sebuah perusahaan selain berorientasi

pada laba (profit) dan pertumbuhan, ada hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu

keberlanjutan atau sustainability. Kunci utama pencapaian keberlanjutan adalah

adanya penerimaan publik akan kehadiran perusahaan. Bentuk tanggung jawab

yang diinginkan publik tidak hanya berupa keterlibatan perusahaan dalam

kegiatan sosial, melainkan dalam bentuk suatu pengintegrasian kegiatan bisnis

dan operasional dengan aspek sosial (Yuniasih & Wirakumusa, 2007).

Keberlanjutan dapat dicapai dengan lahirnya konsep Tanggung jawab sosial atau

biasanya dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah

tanggung jawab moral suatu perusahaan kepada para stakeholder-nya, terutama

komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan operasinya (Hamdani,

2016).

Perhatian terhadap lingkungan demi menjaga lingkungan hidup,

konsep ekonomi hijau semakin gencar dilakukan oleh berbagai pihak, baik di

tanah air dan di tingkat global. Industri perbankan pada saat ini berusaha
untuk mengembangkan aktivitas operasional perbankan yang ramah lingkungan

dikenal dengan istilah green banking. Green bankingmerupakan suatuusaha untuk

memperkuat manajemen risiko suatu bank, terutama yang berkaitan dengan

lingkungan hidup dengan mendorong industri perbankan dalam penyaluran

kredit atau pinjamannya kepada nasabah yang memperhatikan kelestarian

lingkungan hidup, contohnya sektor pertanian organik serta energy

terbarukan.Implementasi praktik green bankingdi Indonesia dilatarbelakangi

dengan dikeluarkannya PBI (Peraturan Bank Indonesia) nomor

14/15/PBI/2012 yang mendorongkegiatan operasional bank yang

berwawasan lingkungan, dengan melakukan analisa terhadap pengelolaan

lingkungan hidup calon debitur ketika mengajukan pinjaman kepada bank.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah Green Banking berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah Rasio kecukupan modal berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah Pengendalian keuangan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan?
4. Apakah Kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?
5. Apakah CSR sebagai variabel moderasi mempengaruhi green banking, rasio
kecukupan modal, pengendalian keuangan dan kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh negative green banking terhadap nilai perusahaan


2. Untuk mengetahui pengaruh positif rasio kecukupan modal berpengaruh
terhadap nilai perusahaan
3. Untuk mengetahui pengaruh positing pengendalian keuangan terhadap nilai
perusahaan
4. Untuk mengetahui pengaruh positif kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan
5. Untuk mengetahui pengaruh CSR sebagai variabel moderasi green banking,
rasio kecukupan modal, pengendalian keuangan dan kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui Penelitian ini, diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti untuk
penelitian-penelitian selanjutnya dan dapat menambah informasi serta
pengetahuan di akuntansi khususnya yang berkaitan dengan nilai perusahaan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Stakeholder

Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan dalam aktivitas bisnis yang

dilakukan wajib memperhatikan kepentingan dan memberikan manfaat kepada

stakeholder, sehingga tidak hanya berfokus untuk memenuhi kepentingannya

sendiri (Tenriwaru 2021). Hal itu, disebabkan stakeholder memegang peranan

dalam memberi dukungan seperti finansial, sehingga keberhasilan perusahaan

sangat ditentukan oleh stakeholder (Santo dan Rahayuningsih,2022).

2.1.2. Teori Legitimasi

Legitimasi didefinisikan sebuah kontrak sosial antara perusahaan dengan

masyarakat (Pramesti & Idayati, 2019). Teori legitimasi merupakan teori yang
kegiatan operasional organisasinya dalam lingkungan eksternal dapat berubah

secara langsung dan perusahaan memperhatikan norma-norma sosial yang ada

pada masyarakat tempat dimana perusahaan tersebut berada (Kusumawati, 2018).

Legitimasi dapat digambarkan sebagai perhatian perusahaan bahwa tindakan yang

diambil adalah tindakan yang benar-benar diperlukan dan konsisten dengan sistem

norma, keyakinan, dan pengertian yang dikembangkan secara sosial. Karena pada

dasarnya seluruh kegiatan perusahaan tidak dapat terlepas dari faktor sosial dan

lingkungan.

2.1.3. Green Banking

Green banking didefinisikan sebagai bank yang berkelanjutan dalam setiap

operasional bisnis yang dilakukan karena memuat informasi lingkungan

(Gunawan et al.,2021). Green banking secara luas diartikan sebagai bank yang

hijau dan tidak hanya kepada lingkungan, tetapi juga adanya pemberdayaan

kepada masyarakat dengan adanya pengembangan sosial budaya masyarakat agar

kehidupan sosial yang lebih baik (Rachman dan Saudi 2021). Pemberdayaan yang

dimaksud yakni melibatkan masyarakat sebagai nasabah dan konsumen dari

produk perbankan untuk diberikan pengetahuan baik pelatihan maupun sosialisasi

dalam mendukung praktik green banking.

2.1.4. Kecukupan modal

Menurut Bank Indonesia (Nomor 9/13/PBI/2007), CAR adalah penyediaan modal

minimum bagi bank didasarkan pada risiko aktiva dalam arti luas, baik aktiva

yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif

sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat kontinjen dan


komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga maupun risiko pasar.

Berdasarkan definisi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa CAR

adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank

untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, seperti

kredit yang diberikan kepada nasabah.

2.1.6. Pengendalian keuangan

Menurut Ernawatiningsih (2018) Pengendalian keuangan merupakan salah satu

cara dalam pengelolaan dana yang dimiliki dan dalam pengendaliannya disertai

dengan rasa tanggung jawab, dengan pengendalian keuangan yang baik individu

tidak akan terjebak pada perilaku yang mempunyai keinginan yang tak terbatas.

Pengendalian keuangan menggunak ROI, menghitung nilai ROI adalah menggunakan

formula yang mencakup pengurangan total penjualan dengan investasi, kemudian dibagi

dengan investasi, dan dikalikan 100%.

2.1.7. Kinerja keuangan

Menurut Wiratna (2017) menyatakan bahwa Kinerja keuangan merupakan hasil

dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai dilakukan, hasil pekerjaan

tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.Setiap

pekerjaan yang telah selesai dilakukan perlu dilakukan penilaian/pengukuran

secara periodik. Menurut Rudianto (2013) kinerja keuangan adalah hasil atau

prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan

fungsinya megelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.

Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan


mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan

aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.

2.1.8. Nilai Perusahaan


Nilai perusahaan yaitu gambaran perusahaan dari baik atau buruknya kondisi

perusahaan dalam kinerjanya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, oleh

karena itu membutuhkan koneksi dengan baik antara pemegang saham dan

manajemen agar dapat mengoptimalkan nilai perusahaan yang efektif (Bahrun et

al., 2020). Nilai perusahaan yang meningkat adalah suatu penghargaan tersendiri

dalam perusahaan karena tujuan pemilik saham sudah tercapai apa yang

diinginkan, jika nilai perusahaan mencapai nilai yang maksimal maka dapat

menyejahterakan para pemilik saham perusahan (Piristina dan Khairunnisa, 2019).

2.1.9. CSR
Limantara et al (2021) mengungkapkan bahwa corporate social responsibility

merupakan pengungkapan laporan atas pertanggung jawaban sosial yang

diterbitkan oleh perusahaan yang berkaitan dengan keadaan sosial masyarakat

sekitar yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan atas dibangunnya suatu

perusahaan tertentu. Cahyaningsih dan Martina (2011) menyatakan bahwa

Corporate Social Responsibility adalah ketika perusahaan secara sukarela

berkomitmen untuk berperilaku secara etis dan memberikan kontribusi positif

terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan


2.2. Penelitian Terdahulu

Sampel yang
Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
digunakan

Fatima Al Impact of Variabel Perusahaan Hasil riset


Maeeni, Nejla Corporate Independen Sektor Perbankan menjelaskan
Ould Daoud Governance on yang Terdaftar di Dewan direksi
Ellili dan kepemilikan
Corporate UAE Periode independen dan
Haitman manajerial,
Nobanee, Social 2009-2019 dewan direksi
kepemilikan
2022 Responsibility wanita
institusional,
Disclosure of berpengaruh
kepemilikan asing,
the UAE Listed positif terhadap
ukuran dewan
Banks. Pengungkapan
direksi,dewan
CSR.
direksi independen
Kepemilikan
dan dewan direksi
institusional.
wanita
kepemilikan
Variabel Dependen asing dan
kepemilikan
Pengungkapan CSR.
manajerial
berpengaruh
positif terhadap
Pengungkapan
CSR. Ukuran
dewan direksi
berpengaruh
positif terhadap
Pengungkapan
CSR.

Hidayat et al Pengaruh good Variabel Penelitian Hasil pengujian


(2021) corporate Independen dilakukan
menunjukan
governance dan good corporate terhadap
governance, perusahaan bahwa good
kinerja
BUMN yang
keuangan corporate
kinerja keuangan terdaftar di
terhadap nilai Bursa Efek governance dan
perusahaan Variabel Dependen Indonesia
kinerja
(BEI) selama
Nilai Perusahaan periode 2016 keuangan
-
berpengaruh
2019. positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.

Handajani, Corporate Variabel Perusahaan Hasil penelitian


2019 Governance Independen Sektor Perbankan
Ukuran Dewan
dan Green ukuran dewan yang Terdaftar di
komisaris,jumlah BEI Periode Komisaris
Banking
komisaris 2015-2017.
Disclosure: berpengaruh
Studi pada independen dan
positif terhadap
Bank di kepemilikan
institusional, pengungkapan
Indonesia
Green Banking
Variabel Dependen

pengungkapan CSR. Jumlah


Komisaris
Independen
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
Green Banking.
Kepemilikan
Institusional
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
Green Banking
2.3. Kerangka Konseptual

Green banking (X1)


-
: Kecukupan modal (X2) +
Nilai Perusahaan (Y)
+
Pengendalian keuangan (X3)
+

Kinerja keuangan X4)

CSR (Z)

2.4. Hipotesis Penelitian

H1 : Green banking berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H2 : Rasio kecukupan modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H3 : Pengendalian keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H4 : Kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H5 : CSR mempengaruhi green banking, rasio kecukupan modal, pengendalian

keuangan dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Menurut Hermawan dan Amirullah,(2021), penelitian adalah metode untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan penyelidikan secara ilmiah, dengan cara
hatihati, teratur dan terkendali, bersifat hati-hati dan logis, objektif , empiris serta
terarah dengan tujuan mencari sebuah fakta. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang artinya yaitu penelitian yang melakukan pendeskripsian,
penggambaran secara teratur, orisinal dan akurat terhadap fakta-fakta,
karakteristik dan hubungan terhadap fenomena yang akan diselidiki
(Rukajat,2018).

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dalam
memperoleh hasil penelitian, dengan sumber data dan informasi berasal dari
laporan tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website bank
terkait. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang variabelnya diukur berupa
angka dan dianalisis berdasarkan tahapan-tahapan statistik.

3.2. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui media
internet dari situs www.idx.co.id , peneliti mengakses laporan keuangan tahunan
perusahaan sektor tahun 2019-2022.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan subjek dan objek yang digunakan pada penelitian untuk

ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah

perusahaan-perusahaan yang terdaftar sektor perbankan umum dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2019 sampai dengan 2022.

Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang sudah melalui proses

seleksi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Dalam

penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling

dimana penentuan sampel diambil dengan mempertimbangkan dan menetapkan

suatu ciri dan kriteria tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian. Kriteria yang

ditetukan pada penelitian ini sebagai berikut:


1. Perusahaan yang terdaftar dalam sektor perbankan umum pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2019-2022

2. Perusahaan Sektor perbankan umum di Bursa Efek Indonesia yang

menerbitkan secara konsisten laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan

keberlanjutan periode 2017-2021.

3. Perusahaan Sektor perbankan umum yang tidak mengalami suspensi dan

delisting di Bursa Efek Indonesia selama periode 2019-2022

3.4. Definisi Operasional variabel

3.4.1. Variabel Dependen


Nilai Perusahaan (Y)
Nilai perusahaan adalah cerminan dari kinerja perusahaan dan tingkat

keberhasilan yang dapat mempengaruhi persepsi dari investor terhadap

perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat diartikan dengan nilai jual sebuah

perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi kemakmuran

investor. Semakin baik kualitas nilai perusahaan tersebut, maka investor akan

tertarik untuk bekerja sama dan menanamkan modalnya (Pratiwi, 2020). Nilai

perusahaan merupakan sebuah citra dari perusahaan yang mempengaruhi nama

baik perusahaan dari sudut pandang investor (Sugandi & Christnawati, 2021).

Price to Book value (PBV) adalah metode yang digunakan pada penelitian ini

untuk menghitung nilai perusahaan. Price to Book value (PBV) merupakan suatu

metode yang dapat diukur dengan harga saham per lembar dibagi dengan nilai

buku perusahaan, sehingga jika menggunakan indikator ini dapat menentukan

tingkatan harga saham yang dapat dikatakan undervalued dan overvalued.


Peforma perusahaan yang dapat dikatakan baik apabila nilai PBV lebih dari satu

(>1) artinya nilai pasar pada suatu perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai buku perusahaan

Harga saham per share


Price Book Value(PBV )=
Nilai buku per share

3.4.2. Variabel Independen


Green Banking (X1)

Green banking mengandung konsep yang didasari pada 3 aspek orientasi, yaitu

profit (laba), people (hubungan sosial masyarakat) serta planet (perlindungan

terhadap sumber daya alam serta lingkungan hayati) (Hanif et al.,2020). Oleh

sebab itu, green banking memiliki keterkaitan dengan CSR, disebabkan

implementasinya didasari pada orientasi yang sama yaitu berkontribusi terhadap

meminimalisir kerusakan lingkungan (Wrespatiningsih dan Mahyuni,2022)

Pengukuran untuk memperoleh indeks pengungkapan green banking dilakukan

menggunakan rumus yang juga digunakan pada penelitian Handajani et al.,(2019),

dengan menggunakan tabel checklist, dimana setiap item yang berhasil

diungkapkan akan diberi nilai 1, apabila tidak mengungkapkan akan diberikan

nilai 0. Rumus untuk memperoleh indeks pengungkapan praktik green banking

sebagai berikut
n
GBD ∑ di
I=1

Keterangan:

GBD : Green Banking Disclosure


di : 1 jika melaporkan, dan 0 jika tidak dilaporkan

n : Jumlah seluruh item indikator pengungkapan praktik green banking (n=21).

Rasio kecukupan modal (X2)

CAR dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan perbankan. Semakin

tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung

risiko dari setiap aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank

tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang

cukup besar bagi profitabilitas. Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan

dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank, dan pada akhirnya dapat

meningkatkan mendapatan suatu bank (Febrianti & Ladinus, 2019)

Modal
CAR= × 100 %
ATMR

Pengendalian keuangan (X3)

Menurut Ernawatiningsih (2018) Pengendalian keuangan merupakan salah satu

cara dalam pengelolaan dana yang dimiliki dan dalam pengendaliannya disertai

dengan rasa tanggung jawab, dengan pengendalian keuangan yang baik individu

tidak akan terjebak pada perilaku yang mempunyai keinginan yang tak terbatas.

Pengendalian keuangan menggunak ROI, menghitung nilai ROI adalah menggunakan

formula yang mencakup pengurangan total penjualan dengan investasi, kemudian dibagi

dengan investasi, dan dikalikan 100%.

Pengendalian keuangan diproksikan dengan NPM. Menurut Harjito & Martono

(2018:60) Net Profit Margin (NPM) merupakan keuntungan penjualan setelah

menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan


perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Adapun perhitungan

dari NPM dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Laba Bersih Setelah Pajak


NPM = x 100 %
Penjualan Bersih

Kinerja keuangan (X4)

Menurut Fahmi (2017) kinerja keuangan adalah sebuah penjabaran dan penelitian

yang dilakukan untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan telah melakukan

kinerja dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

tepat. Kinerja Keuangan Perusahaan adalah gambaran suatu kondisi keuangan

perusahaan dengan Analisa rasio keuangan, sehingga bisa diketahui baik

buruknya kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu.

Pada penelitian ini menggunakan current ratio merupakan rasio yang

membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang

jangka pendek.

Current assets
Current Ratio=
Current liabilities

Alokasi Dana CSR (z)

Corporate social responsibility atau pengungkapan lingkungan adalah sebuah

informasi yang menjelaskan tentang manajemen dan kinerja lingkungan masa

lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, dan informasi tentang implikasi
keuangan pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang yang diperoleh

dari hasil putusan atau tindakan manajemen lingkungan perusahaan. Perusahaan

yang memiliki kinerja lingkungan yang baik dan menerapkan kebijakan atau

strategi lingkungan yang baik maka akan mempersiapkan pengungkapan

lingkungan lebih perinci untuk dilaporkan kepada investor mengenai strategi

lingkungan yang telah mereka tetapkan

Pengungkapan lingkungan diukur menggunakan indikator kategori lingkungan di

Index GRI 30 dimana perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Total Pengungkapan Index GRI 30


CSR=
Total Item Index GRI 30

3.5. Sumber dan Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini yaitu laporan finansial tahunan pada bank yang

terdaftar di BEI Tahun 2019-2022. Data tersebut tersedia di website statistik

perbankan Indonesia di Laporan Keuangan dan Tahunan di BEI, Teknik analisis

data menggunakan regresi linear berganda data panel.

3.5.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan yaitu data yang berjenis kuantitatif yang dapat
definisikan semua tentang angka, informasi kuantitatif sebagai referensi untuk
"kuantitas" tertentu. Pengambilan data ini diterima dari laporan finansial tahunan
korporasi yang diterbitkan setiap periodenya. Data lalu dikumpulkan dan diolah
berguna untuk menyelidiki variabel independen dapat berpengaruh terhadap
variabel dependen yang dipakai. Dalam riset ini menggunakan data sekunder.
Data yang digunakan adalah data statistik dan data rasio keuangan bank yang
terdaftar di BEI yaitu Analisis Green Banking, Rasio Kecukupan Modal,
Pengendalian Keuangan dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Alokasi Dana Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi
(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI 2019-2022)

Anda mungkin juga menyukai