Anda di halaman 1dari 26

“PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS,

UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN
(STUDI PADA PERUSAHAAN KEUANGAN NON PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI)”

Andre Chatria 1) , Desi Ilona SE, M.Sc, Ph.D 2), Nila Pratiwi S.HI, MA 3)

1) Akuntansi, Universitas Putra Indonesia, Padang

Email : andre.chatria@gmail.com

2) Akuntansi, Universitas Putra Indonesia, Padang

Email : desiilona@upiyptk.ac.id

3) Akuntansi, Universitas Putra Indonesia, Padang

Email : nilapratiwi8@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the capital structure, profitability,


company size and liquidity towards firm value. One variable is used as a control
variable, namely company value. The data used are secondary data in the form of
financial statements and annual reports from 2015 to 2018. The sample in this
study were 39 non-banking financial companies listed on the Indonesia Stock
Exchange.

  Based on the results of the panel data regression model, there is no


significant influence between profitability and firm size on firm value. The capital
structure and liquidity partially have a positive and significant effect on the value
of the company.

Keywords: Capital Structure, Profitability, Company Size, Liquidity,


Company Value
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin ketatnya persaingan ekonomi dan bisnis di era globalisasi


dan telah berjalannya era 4.0, peningkatan nilai perusahaan yang tinggi
merupakan tujuan jangka panjang yang harus dicapai oleh perusahaan. Hal ini
akan tercermin melalui harga sahamnya karena penilaian investor terhadap
perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham yang ditransaksikan di
bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Nilai perusahaan dapat
menggambarkan keadaan perusahaan dengan baiknya nilai perusahaan maka
perusahaan akan dipandang baik oleh para investor yang ingin berinvestasi pada
perusahaan tersebut.

1.4 Rumusan Masalah

Bedasarkan uraian uraian diatas maka dirumuskan sejumlah pertanyaan


penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada


perusahaan non perbankan yang terdaftar di BEI ?
2. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
non perbankan yang terdaftar di BEI ?
3. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan non perbankan yang terdaftar di BEI ?
4. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
non perbankan yang terdaftar di BEI ?
5. Bagaimana pengaruh struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan dan
likuiditas secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan non perbankan yang terdaftar di BEI ?

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stuktur Modal

Menurut Kesuma (2016) struktur modal adalah susunan atau


perbandingan antara modal sendiri dan pinjaman jangka panjang, jadi struktur
modal merupakan bagian dari struktur keuangan besar kecilnya angka rasio
struktur modal menunjukan banyak sedikitnya jumlah pinjaman jangka panjang
dari pada modal sendiri yang di investasikan pada aktiva tetap yang digunakan
untuk memperoleh laba operasi.

2.1.1 Indikator Promosi


1) Teori struktur modal 2) Pembagian dan kebijakan struktur modal
3) Faktor faktor yang mempengaruhi struktur modal
2.2 Profitabilitas

Menurut Hanafi dan Halim (2016), menjelaskan profitabilitas adalah


Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal
saham yang tertentu.

2.2.1 Indikator Profitabilitas

1) Tujuan dan manfaat profitabilitas 2) Jenis jenis profitabilitas 3)


Faktor faktoryang mempengaruhi profitabilitas

2.3 Ukuran Perusahaan

Menurut Kartini dan Arianto (2016) Ukuran perusahaan merupakan


salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan
keputusan pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset
perusahaan.

2.3.1 Indikator Ukuran Perusahaan

1) Ukuran perusahaan kecil 2) Ukuran perusahaan menengah 3)


Ukuran perusahaan besar

2.4 Likuiditas

Menurut Kuntadi (2015) Likuiditas mencerminkan kemampuan


perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera
dipenuhi. Selanjutnya berkaitan dengan masalah likuiditas ini, perusahaan
dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangannya dengan tepat waktu berarti
perusahaan dalam keadaan liquid. Sebaliknya apabila perusahaan tidak segera
memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo berarti perusahaan
tersebut dalam keadaan inliquid.

2.3.1 Indikator Likuiditas

1) Manajemen likuiditas 2) Ukuran dalam mengukur likuiditas

2.5 Nilai Perusahaan

Menurut Haouston (2016) didefinisikan sebagai present value dari nilai


free cash flow yang dapat diharapkan dimasa yang akan datang. Nilai perusahaan
dapat diartikan bahwa nilai tersebut merupakan nilai yang ditawarkan kepada
pembeli ketika perusahaan tersebut akan di jual ke pihak lain atau pihak ketiga.
Perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan agar para
investor atau pembeli (pasar) percaya bahwa kinerja yang ada di perusahaan saat
ini bisa terus terlihat atau di pertahankan di masa yang akan datang. Jika nilai
perusahaan tinggi maka pasar di pasar modal akan menilai kinerja di perusahaan
akan lebih baik.

2.3.1 Indikator Ukuran Perusahaan

1) Tipe tipe nilai perusahaan 2) Pengukuran nilai perusahaan

2.6 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara rumusan masalah penelitian dari


kerangka pikir diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan


keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI.
2. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI.
3. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI.
4. Pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan keuangan
non perbankan yang tedaftar di BEI.

2.7 Kerangka Pikir

Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan


Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Non Perbankan yang
Terdaftar di BEI.
Struktur Modal

(X1)
e

H1
Profitabilitas

(X2)
H2 Nilai Perusahaan
Ukuran Perusahaan H3 (Y)
(X3)

Liquiditas H4

(X4)

H5

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau


subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan juga benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau
subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karaketristik/sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu Sugiyono (2016).

3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi Sugiyono (2016).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive


sampling. Teknik pengambilan sampel yang ditetapkan atau ditentukan
dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Perusahaan Keuangan Non Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek


Indonesia (BEI) pada tahun 2015 - 2018.

b. Perusahaan Keuangan Non Perbankan yang menerbitkan laporan


keuangan secara lengkap, secara terus menerus sejak tahun 2015-2018.

c. Saham perusahaan tetap aktif beroperasi hingga 31 Desember 2018

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini


dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh struktur modal,
profitabilitas, ukuran perusahaan, dan likuiditas sebagai variabel independen
terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependen.

Menurut Cresweel (2015) dalam pendekatan kuantitatif ini penelitian akan


bersifat pre-determinded, analisis data statistik serta interpretasi data statistik.
Peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif akan menguji suatu teori
dengan cara merinci suatu hipotesis-hipotesis yang spesifik, lalu mengumpulkan
data untuk mendukung atau membantah hipotesis-hipotesis tersebut.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu


sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian.
Penelitian ini adalah data data sekunder.

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,


baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dalam
penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari internet dan majalah yang
berhubungan dengan judul skripsi.
Data yang digunakan adalah data sekunder. Pola penelitian ini
dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi
pustaka, yaitu melalui jurnal manajemen dan buku-buku yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua pengumpulan data sekunder
yang diperoleh dari www.idx.co.id untuk memperoleh mengenai laporan
keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Didalam suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan


suatu faktor yang penting, karena perhitungan diperoleh dari data yang
didapatkan dalam penelitian. Data yang digunakan adalah data sekunder.
Pola penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan
melalui studi pustaka, yaitu melalui jurnal manajemen dan buku-buku
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua pengumpulan
data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id untuk memperoleh
mengenai laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.4.1 Dependent Variable (Y)

Dependent variable (terikat) merupakan variabel yang nilainya


dipengaruhi atau mengakibatkan perubahan karena adanya independent
variable (bebas). Dependent variable yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kebijakan dividen (Y).

Nilai perusahaan merupakan cerminan dari penambahan jumlah


ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan Lusiyanti (2014). Menurut
Weston dan Brigham (2005) dalam Prasetia (2014) secara sistematis
price to book value (PBV) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

PVB = Harga Pasar Persaham


Nilai Buku Persaham

3.4.2 Independent Variable (X)

Menurut Sugiarto (2017) independent variable (bebas) merupakan


variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya dependent variable (terikat). Independent Variable yang
digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal (X1), pertumbuhan
penjualan (X2), dan ukuran perusahaan (X3).
1. Struktur Modal
Struktur Modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang dalam
suatu perusahaan Dewi dan Wirajaya (2013). Pengukuran struktur modal
dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio yang
menggambarkan komposisi modal yang digunakan sebagai sumber
pendanaan Wulandari (2013) :

DER = Total Dept (Hutang)


Eqiuty (Equitas)

2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu
diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya Mahendra (2012).
Pengukuran profitabilitas dengan menggunakan return on assets (ROA):

ROA = Laba Bersih


Modal Sendiri

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk


tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Ukuran peusahaan (size)
merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial
perusahaan. Ukuran perusahaan (size) diukur dengan indikator sebagai
berikut Hermuningsih (2012):

Size = (Ln) of Total Assets

4. Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo Raharjaputra dan
Wulandari (2013). Variabel likuiditas perusahaan diukur dari Current
Ratio yang merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas (Liquidity
Ratio) yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya (Current Liability) melalui sejumlah aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan Nurhayati (2013):

Current Ratio = Current Asset


Currrent Liability

3.5 Metode Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data keseluruhan terkumpul
Sugiyono (2015). Teknik atau metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan
bantuan softwere E-Views versi 9.0. Adapun analisis statistik inferensial yang
digunakan terdiri dari uji asumsi klasik, pemilihan model estimesi regresi data
panel, analisis regresi data panel dan uji hipotesis.

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Ada beberapa pengujian yang harus dijalankan terlebih dahulu,


sebelum dibuat analisis korelasi dan regresi, hal tersebut untuk menguji
apakah model yang dipergunakan tersebut mewakili atau mendekati
kenyataan yang ada. Untuk menguji kelayakan model regresi yang
digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik.
Terdapat tiga jenis pengujian pada uji asumsi klasik ini, diantaranya :

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual


terdistribusi normal atau tidak Basuki dan Prawoto (2017). Model
regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal. Salah satu model yang banyak digunakan untuk menguji
normalitas adalah dengan uji Jarque-Bera.

3.5.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji bahwa tidak


adanya hubungan linier yang kuat antara variabel bebas
(independen) dan variabel kontrol. Apabila hal tersebut terjadi,
maka dapat dikaitkan terjadi gejala multikolinearisme.
Multikolinearisme menggunakan data panel yaitu gabungan antara
data runtun waktu (time series) dan data silang (cross section).
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas, maka
dapat dilihat dari nilai Corelation Matrix yaitu kolerasi yang
digunakan memiliki koefisien kolerasi dibawah 0,80dan dapat
dikatakan berpengaruh Effendi (2014).

3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas


Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke
pengamatan yang lain Basuki dan Prawoto (2017). Model regresi
yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap atau disebut homoskedastisitas.
Menurut Winarno (2015) ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas.Beberapa metode tersebut salah satunya adalah
menggunakan model Harvey dimana di dalam model ini gejala
heteroskedastisitas tidak akan terjadi bila nilai probality yang
dihasilkan dalam pengujian berada diatas 0,05.

3.5.2 Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat


ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan
yang lain Basuki dan Prawato (2017). Model regresi yang memenuhi
persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas.

Menurut Winarno (2015) ada beberapa metode yang dapat


digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas. Beberapa metode tersebut salah satunya adalah uji
Harvey dimana di dalam model ini gejala heteroskedastisitas tidak akan
terjadi bila nilai probality yang dihasilkan dalam pengujian berada diatas
0,05 dan jika pengujian berada dibawah 0,05 maka model regresi tidak
terbebas dari gejala heteroskedastisitas.

3.5.2.1 Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk menentukan model analisis data


panel yang akan digunakan. Uji Chow digunakan untuk memilih
antara model Fixed Effect atau model Common Effect yang
sebaiknya dipakai.
H 0: Common Effect
Ha: Fixed Effect

Apabila hasil uji spesifikasi ini menunjukkan probabilitas


chi- square lebih dari 0,05 maka model yang dipilih adalah
common effect. Sebaliknya, apabila probabilitas chi-square kurang
dari 0,05 maka model yang sebaiknya dipakai adalah fixed effect.

3.5.2.2 Uji Hausman


Menurut Basuki dan Prawoto (2017) uji hausman adalah
pengujian statistik untuk memilih apakah model fixed effect atau
random effect yang paling tepat digunakan. Hipotesis dalam uji
hausman sebagai berikut:
H0 : random effect model
Ha : fixed effect model

Apabila hasil uji spesifikasi ini menunjukkan probability


chi-square lebih dari 0.05 maka model yang dipilih adalah random
effect. Sebaliknya, apabila probabilitas chi-square kurang dari 0.05
maka model yang sebaiknya digunakan adalah fixed effect.
3.5.3 Analisis Regresi Data Panel

Model regresi linear berganda dalam penelitian ini dilakukan


dengan menggunakan alat analisis yaitu Eviews 9. Penelitian ini
menggunakan data panel. Data panel merupakan data gabungan dari data
cross section dan data time series. Regresi dengan data panel diharuskan
memilih beberapa model pendekatan yang paling tepat untuk
mengestimasi data panel yaitu pendekatan model Common Effect, Fixed
Effect dan Random Effect Widarjono (2013).

3.5.3.1 Pendekatan Model Common Effect

Pendekatan model common effect merupakan pendekatan


model data panel yang paling sederhana karena hanya
mengombinasikan data time series dan cross section. Pada model
ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga
diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai
kurun waktu Basuki dan Prawoto (2017).
Metode ini biasa menggunakan pendekatan ordinary least
square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi
model data panel.

3.5.3.2 Pendekatan Model Fixed Effect

Regresi fixed effect merupakan model yang dapat


menunjukkan perbedaan konstanta antar objek, meskipun dengan
koefisien regresor yang sama. Asumsi dalam model ini terdapat
antar waktu adalah sama. Metode ini juga mengasumsikan bahwa
slop-nya sama antar objek maupun antar waktunya, maka
ditambahkan generalisasi secara umum sering dilakukan adalah
memasukkan variabel boneka (dummy variable) untuk
mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-
beda baik lintas unit cross-section maupun antar waktu Nuryanto
dan Pambuko (2018).
3.5.3.3 Pendekatan Model Random Effect

Pendekatan model random effect ini adalah mengatasi


kelemahan dari model fixed effect. Model ini dikenal juga dengan
sebutan model generalized least square (GLS). Model random
effect menggunkan residual yang diduga memiliki hubungan antar
waktu dan antar objek.
Untuk menganalisis data panel menggunakan model ini ada
suatu syarat yang harus dipenuhi yaitu objek data silang lebih besar
dari banyaknya koefisien Widarjono (2013).
Persamaan analisis regresi data panel dalam penelitian ini dapat
dirumusakan sebagai berikut :
DPR = α + β 1 DER + β 2 PP+ β 3 FS+ β 4 ROE+ e

DPR = α + β 1 DER + β 2 ROA + β 3 ¿ β ¿4 CR+e PBV

Keterangan :
PBV = Nilai Perusahaan
DER = Struktur Modal
ROA = Profitabilitas
SIZE = Ukuran Perusahaan
CR = Return On Equity
β 1−β 4 = Koefisien Regresi
e = eror standar
3.5.4 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya


menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Salah satu cara melakukan uji t adalah dengan
membandingkan nilai statistik t dengan baik kritis menurut tabel.
3.5.4.2 Uji Signifikan secara Simultan (Uji F)

Uji keandalan model atau uji kelayakan model disebut


sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya sebagai uji simultan
model) merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi
yang diestimasi layak atau tidak Gujarati dan Porter (2015).
Definisi layak yang dimaksud adalah model yang diestimasi layak
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Menurut Gujarati dan Porter (2015) keputusan yang dapat
diambil dari uji ini adalah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Apabila nilai probabailitas F hitung lebih kecil dari tingkat


kesalahan (α) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan
bahwa model regresi yang diestimasi layak (independent variable
secara simultan mempengaruhi dependent variable).
2. Apabila nilai probabailitas F hitung lebih besar dari tingkat
kesalahan (α) 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi
yang diestimasi tidak layak (independent variable secara simultan
tidak mempengaruhi dependent variable).

3.5.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R²) pada


intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variable independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi
adalah jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model.

4. ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif


Setelah seluruh data dan informasi berhasil dikumpulkan maka tahapan
pengolahan data dapat segera dilaksanakan. Proses pengolahan data dilakukan
dengan bantuan program Eviews 9. Berdasarkan tahapan pengolahan data yang
telah dilakukan diperolah ringkasan statistik deskriptif dari masing-masing
variabel penelitian yang digunakan seperti pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif Data Penelitian
PBV DER ROA SIZE CR

 Mean  2,293  1,885  0,194 3.705.929  9,535


 Median  1,020  1,205  0,030 1.319.045  2,260
 Maximum  21,490  15,500  16,270 30.740.904  81,920
 Minimum -1,560 -2,490 -0,730 2.609.500  0,000
 Std. Dev.  3,738  2,263  1,497 6.684.661  16,061
 Observations  156  156  156  156  156
Sumber: Output Eview 9

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum membuat persamaan dari pengujian regresi data panel, terlebih


dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar dapat mengetahui apakah data
yang digunakan telah memenuhi kebutuhan dalam model regresi dari estimasi
model yang terpilih. Pengujian ini meliputi:

4.3.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model


residual berdristibusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat ditempuh
dengan Uji Jarque-Berra (JB test). Residual dikatakan berdistribusi
normal apabila memiliki probability diatas atau sama dengan 0,05
Gujarati (2015). Dalam analisis ini Dependent Variable mengunakan
Log. Hasil uji normalitias dapat ditunjukkan melalui gambar 4.1 dibawah
ini :

Gambar 4.1
Hasil Histogram Uji Normalitas

Sumber: Output Eviews 9


Berdasarkan hasil uji Jarque-Bera pada gambar 4.1 dapat diketahui
bahwa nilai Jarque-Bera adalah sebesar 5,365 dengan probability 0,074. Karena
nilai probability 0,0683 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa residual dalam
model penelitian ini telah berdistribusi normal.

4.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan


yang terjadi antar independent variable. Pengujian multikolinearitas
dilakukan dengan menggunakan corelation matrix. Gejala
multikolinearitas tidak akan terjadi bila masing-masing independen
variable yang digunakan memiliki koefisien korelasi dibawah 0,80
Effendi dan Setiawan (2014). Berdasarkan hasil pengujian
multikolinearitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat
pada tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas (Corelation Matrix)

DER ROA SIZE CR

DER  1,000
ROA -0,043  1,000
SIZE  0,203 -0,164  1,000
CR -0,147 -0,366  0,251  1,000
Sumber: Output Eviews 9

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa masing-masing independent variable


dan control variable yang digunakan telah memiliki koefisien korelasi
dibawah 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing
independent variable dan control variable yang digunakan terbebas dari
gejala multikolinearitas.

4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui pola


sebaran data yang mendukung masing-masing variabel penelitian.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan model
Harvey. Di dalam model tersebut gejala heteroskedastisitas tidak akan
terjadi bila nilai probability yang dihasilkan dalam pengujian berada diatas
0,05. Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas diperoleh ringkasan
hasil terlihat pada tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Harvey)
Heteroskedasticity Test: Harvey
F-statistic 0,452    Prob. F(4,151) 0,771
Obs*R-squared 1,847    Prob. Chi-Square(4) 0,764
Scaled explained SS 1,782    Prob. Chi-Square(4) 0,776

Sumber :Output Eviews 9

Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai probability observasi R-squared


yang dihasilkan adalah sebesar 0,764. Hasil yang diperoleh tersebut
menunjukkan bahwa nilai probability yang dihasilkan menunjukkan 0,764
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang
akan dibentuk kedalam model regresi telah terbebas dari gejala
heteroskedastisitas.

4.4 Hasil Pemilihan Model Regresi Data Panel

1. Hasil Uji Chow


Uji Chow digunakan untuk menentukan model analisis data panel yang
akan digunakan. Uji Chow digunakan untuk memilih antara model Fixed Effect
atau model Common Effect yang sebaiknya dipakai.
H 0: Common Effect
Ha: Fixed Effect
Apabila hasil uji spesifikasi ini menunjukkan probabilitas Chi- square
lebih dari 0,05 maka model yang dipilih adalah Common Effect. Sebaliknya,
apabila probabilitas Chi-square kurang dari 0,05 maka model yang sebaiknya
dipakai adalah Fixed Effect. Hasil uji spesifikasi model adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5
Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7,534 (38,113) 0,000


Cross-section Chi-square 196,921 38 0,000

Sumber :Output Eviews 9


Berdasarkan hasil uji tabel 4.5 dapat diketahui bahwa probability
Chi-square adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan H 0ditolak
dan model Fixed Effect lebih baik dibandingkan dengan model Common Effect.
Ketika model yang terpilih adalah Fixed Effect maka perlu dilakukan uji lagi,
yaitu uji Hausman. Uji Hausman dilakukan untuk mengetahui apakah model
Fixed Effect atau model Random Effect yang akan digunakan dalam penelitian
ini.

2. Hasil Uji Hausman


Uji Hausman digunakan untuk mengetahui model yang sebaiknya
dipakai, yaitu model Fixed Effect (FE) atau model Random Effect (RE). Hipotesis
dalam uji hausman sebagai berikut:
H 0: Random Effect Model
Ha: Fixed Effect Model
Apabila hasil uji spesifikasi ini menunjukkan probability Chi- square
lebih dari 0,05 maka model yang dipilih adalah Random Effect. Sebaliknya,
apabila probability Chi-square kurang dari 0,05 maka model yang sebaiknya
dipakai adalah Fixed Effect. Hasil estimasi uji Hausman adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Hausman

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9,425 4 0,051

Sumber :Output Eviews 9

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa probability
Chi-square adalah 0.051lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan maka
dapat disimpulkan H0 diterima dan model yang digunakan sebaiknya adalah
model Random Effect.

4.5 Hasil Analisis Regresi Data Panel

Analisis regresi data panel dalam penelitian ini bertujuan untuk


mengetahui pengaruh DER, ROA, SIZE dan CR terhadap PBV pada perusahaan
keuangan non perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018.

Berdasarkan pemilihan model yang telah dilakukan dengan pendekatan


Model Common Effect, Model Fixed Effect dan Model Random Effect. Maka
model yang sebaiknya digunakan adalah Model Random Effect. Kemudian
sebelum pemilihan model, data dinyatakan telah lolos dari uji asumsi klasik,
sehingga hasil estimasi konsisten dan tidak biasa. Hasil estimasi model regresi
data panel sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Estimasi Random Effect Model

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.


C -0,119 0,071 -1,668 0,098
DER 0,072 0,033 2,215 0,029
ROA -0,016 0,016 -0,972 0,333
SIZE 1,740 1,578 1,107 0,271
CR 0,210 0,096 2.18 0,031
Sumber :Output Eviews 9

Berdasarkan model estimasi yang terpilih, diperoleh persamaan model


regresi data panel sebagai berikut :

PBV ¿ = - 0,119+0,072¿ - 0,016 ¿ +1,74E-08¿ + 0,210¿


1. Nilai konstanta a sebesar – 0,119 artinya jika variabel DER, ROA, SIZE
dan CR pada observasi ke i dan periode ke t dianggap konstan (tetap atau
tidak ada perubahan) maka PBV sebesar – 0,119.
2. Nilai koefisien β 1sebesar 0,072 artinya jika DER pada observasi ke i dan
periode ke t meningkat sebesar satu (1) satuan, maka PBV naik sebesar
0,075 dengan asumsi variabel ROA, SIZE dan CR tetap konstan.
3. Nilai koefisien β 2 sebesar -0,016 artinya jika nilai ROA pada observasi ke
i dan periode ke t meningkat sebesar satu (1) satuan, maka PBV turun
sebesar 0,017 dengan asumsi variabel DER, SIZE dan CR tetap konstan.
4. Nilai koefisien β 3 sebesar 1,74E-08artinya jika nilai SIZE pada observasi
ke i dan periode ke t meningkat sebesar satu (1) satuan, maka PBV naik
sebesar 1,74E-08dengan asumsi variabel DER, ROA dan CR tetap
konstan.
5. Nilai koefisien β 4 sebesar 0,210 artinya jika nilai CR pada observasi ke i
dan periode ke t meningkat sebesar satu (1) satuan, maka PBV naik
sebesar 0,210 dengan asumsi variabel DER, ROA dan SIZE tetap konstan
.
4.6 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh independent variable secara


parsial terhadap variable dependent dan control variable. Pengujian ini dilakukan
dengan ketentuan:
1) Apabila probability thitung < 0,05 ,maka Ho ditolak dan Ha diterima
2) Apabila probability thitung > 0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan pengaruh variabel Struktur Modal


(DER), Profitabilitas (ROA), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Likuiditas (CR)
dapat diuji sebagai berikut:
1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Hasil analisis menunjukkan bahwa Struktur Modal (DER) memiliki nilai
koefisien regresi sebesar 0,072 dan tstatistic sebesar 2,215 dengan nilai
probability sebesar 0,029 lebih kecil dari 0,05 atau (0,029 < 0,05). Karena nilai
probability kecil dari taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Struktur Modal (DER) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2018. Sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan


Hasil analisis menunjukkan bahwa Profitabilitas (ROA) memiliki nilai
koefisien regresi sebesar -0,016 dan tstatistic sebesar -0.972 dengan nilai
probability sebesar 0,333 lebih besar dari 0,05 atau (0,333 > 0,05). Karena nilai
probability besar dari taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Profitabilitas (ROA) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2018. Sehingga Ho diterima
dan Ha ditolak.

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan


Hasil analisis menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan (SIZE) memiliki
nilai koefisien regresi sebesar 1,74E-08 dan tstatistic sebesar 1,107dengan nilai
probability sebesar 0,271 lebih besar dari 0,05 atau (0,271 > 0,05). Karena nilai
probability besar dari taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2018. Sehingga
Ho diterima dan Ha ditolak.

4. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan


Hasil analisis menunjukkan bahwa Likuiditas (CR) memiliki nilai
koefisien regresi sebesar 0,210 dan tstatistic sebesar 2,188 dengan nilai
probability sebesar 0.031 lebih kecil dari 0,05 atau (0,031 < 0,05). Karena nilai
probability kecil dari taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Likuiditas (CR)
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan
(PBV) pada perusahaan keuangan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2015-2018. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

4.7 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah independent variable secara


bersama-sama berpengaruh terhadap dependent variable dan juga untuk
mengetahui ketepatan pemilihan variabel yang akan dibentuk kedalam sebuah
model regrasi maka dilakukan pengujian F-statistik. Hasil uji F dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.8
Hasil Uji F-Statistk
F-statistic 7,695
Prob(F-Statistic) 0,000
Sumber :Output Eviews 9

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan nilai F-statistik sebesar 7,695 dan


probability sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 0,05.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai probability yang dihasilkan
sebesar 0,000 < 0,05 maka keputusannya adalah bahwa Struktur Modal (DER),
Profitabilitas (ROA), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Likuiditas (CR) berpengaruh
positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap Nilai Perusahaan (PBV) pada
perusahaan perusahaan keuangan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2015-2018.

4.8 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) menunjukkan proporsi yang diterangkan oleh


independent variable dalam model terhadap dependent variable dan control
variable, sisanya dijelaskann oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model, formulasi model yang keliru dan kesalahan eksperimen. Hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel seperti berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 )
R-squared 0,741
Adjusted R-squared 0,645
Sumber :Output Eviews 9

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi


yang dihasilkan dalam pengujian Adjusted R-squared bernilai 0,645. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa variabel Struktur Modal (DER), Profitabilitas
(ROA), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Likuiditas (CR) mampu memberikan
kontribusi dalam mempengaruhi Nilai Perusahaan (PBV) sebesar 64,50%
sedangkan sisanya 35,50% lagi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian seperti Return On Equity (ROE), Debt to Asset
Ratio (DAR), Manajemen Laba dan berbagai variabel lainnya.
5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kepada analisis dengan pembahasan hasil pengujian hipotesis


maka dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti jawaban
dari masalah yang dibahas didalam penelitian ini, yaitu:

1. Struktur modal (DER) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan


terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
2. Profitabilitas (ROA) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
3. Ukuran Perusahaan (SIZE) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
4. Likuiditas (CR) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
5. Struktur modal (DER), profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE)
dan likuiditas (CR) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan keuangan non perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat


diajukan sejumlah keterbatasan yang peneliti rasakan dalam pembuatan skripsi ini
yaitu:

1. Jumlah tahun atau periode pengambilan sampel yang relatif pendek yaitu
2015-2018 atau 4 tahun.
2. Penelitian ini hanya menganalisis 4 independent variable padahal masih
terdapat sejumlah variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan (PBV)
yang tidak digunakan dalam penelitian ini seperti Return On equity (ROE),
Debt to Asset Ratio (DAR), Manajemen Laba maupun variabel lainnya.

5.3 Saran

1. Bagi Perusahaan
a. Bagi manajemen hendaknya dalam pengambilan kebijakan terkait
penggunaan utang dalam struktur modal mempertimbangkan antara
resiko dan return yang akan diterima, manajemen harus mampu
mengelola asset secara efektif dan efisien agar mencapai skala
ekonomis perusahaan sehingga meningkatkan nilai perusahaan yang
bersangkutan.
b. Di masa mendatang, manajemen harus terus berusaha meningkatkan
keuntungan bersihnya dengan cara mengoptimalkan alokasi dana
secara efektif dan efisien seperti menekan beban penjualan yaitu biaya
iklan.

c. Bagi perusahaan dalam penggunaan aset yang diperoleh dari hutang


dalam pengoperasian kegiatan perusahaan, disarankan untuk
mengoptimalkan alokasi dana secara efektif dan efisien. Sehingga
mampu memaksimalkan laba yang akan diperoleh dan berdampak
pada meningkatnya nilai perusahaan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan pada sektor perusahaan yang
berbeda, salah satunya seperti manufaktur, mengingat sektor ini merupakan
sektor dengan aktifitas yang kompleks dan melibatkan berbagai variasi
sumberdaya dan learning process yang beragam. Menambah variabel lain yang
juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan, serta memperpanjang periode
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2017. Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta:


BPFE Yogyakarta.

Ali, Kesuma. 2016. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go-
Public Di BEI. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. II.
No.1.Hal :38-45.

Arindita, G. 2018. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Kebijakan


Dividen dan Size terhadap Nilai Perusahaan.

Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya. 2015. Riset Keuangan: Pengujian-
Pengujian Empiris. Edisi Pertama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Atmaja, Lukas Setia. 2016. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi dilengkapi Soal
Jawab. Yogyakarta: Andi.

Baker, H. Kent dan Nofsinger, John R. 2015. Behavioral Finance Investor,


Corporations, and Markets. New Jersey: John Wiley and Sons Inc.

Bambang Riyanto. 2015. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:


Penerbit GPFE.

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2016. Dasar-Dasar Manajemen


Keuangan. Edisi 11 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

Brigham dan J.F. Houston. 2016. Essentials Of Financial Management. Edisi


Kesebelas. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Chairuddin, H. N. 2016. Analisis Posisi Likuiditas. Sumatra Utara: Digital Library


USU.

Dewi, Sri Mahatma, dan Ary Wijaya. 2015. Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. ISSN
2302-8556. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Dicko Eka Bimantara Nugraha. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tipe


Industri,
Profitabilitas, Leverage, dan Kinerja Lingkungan Terhadap Environmental
Disclosure. Universitas Diponegoro.

Dr. S. K. Singh. 2016. Accountancy.Revised Edition. India: SBPD Publication.


Fakhruddin, M dan Hadianto M. Hadianto. 2018. Perangkat dan Model Analisis
Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia.

Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-5. Bandung:


Alfabeta

Fau, N. R. 2015. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran


Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia.

Gisela P. Rompas. 2017. Likuiditas Solvabilitas Dan Rentabilitas Terhadap Nilai


Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2017. Hal. 252-262.

Gultom, M. C., dan F. Syarif. 2016. Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan


Deviden, dan Earning Per Share Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Akuntansi. 47.

Hermuningsih, Sri. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai


Perusahaan Dengan Sruktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Vol.
16, No. 2, hal 232-242. Juli 2017.

Halim, Abdul. 2016. Manajemen Keuangan Bisnis: Konsep dan Aplikasinya.


Edisi pertama. Jakarta. Mitra Wacana Media.

Harmono. 2016. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hermuningsih, Sri. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur


Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia.
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Oktober.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS.

James C. Van Horne & John M. Wachowicz jr. 2015. Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan. Edisi 13. buku 1. Jakarta : Salemba Empat

J.P Sitanggang. 2017.Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana


Salvatore, Dominick. 2016. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian
Global. Salemba Empat: Jakarta.

Kartini dan Arianto, Tulus. 2016. Struktur kepemilikan, profitablitas,


Pertumbuhan Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 12, No.
1 Program Studi Keuangan dan Perbankan. Universitas Merdeka
Malang.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

Kodongoet & Maina. 2018. Capital Structure, Profitability and Firm Value: Panel
Evidence of Listed Firms in Kenya Munich Personal RePEc Archive.

Kuntadi, Akhnanto. 2015.Analisis Estimasi Biaya Aktiva, Pasiva.


http://citatoungy.blogspot.com. diakses 20 Februari 2015.
Mardiyati, Umi., Gatot Nazir Ahmad, dan Ria Putri. 2015. Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2014.
Dalam Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia. Vol. 3 No. 1 Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta.

Martono. 2015. Bank dan lembaga keuangan lain. Yogyakarta: EKONISIA.

Munawir. S. 2015. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Edisi Revisi. Penerbit


Yogyakarta: BPFE.

Noerirawan, Roni. 2015. Pengaruh Faktor Internal dan Ekternal Perusahaan


Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Vol 1 No 2. Hal 4.

Nurhayati, Mafizatun. 2017. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan


Ukuran Perusahaan Terhadap kebijakan hutang dan kebijakan Deviden
Dalam Menciptakan Nilai Perusahaan : Studi Empirk Pada Perusahan
Setor Non Jasa Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Unversitas Budi Luhur Jakarta.

Prasetia, Ta’dir Eko, Parengkuan Tommy, Ivone S. Saerang. 2016. Struktur


Modal, Ukuran Perusahaan Dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Juni
2016.

Rosalina, Lia. J.Kuleh dan Maryam Nadir. 2017. Pengaruh Rasio Profitabilitas
Terhadap Harga Saham pada Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di BEI. Jurnal. Universitas Mulawarman.

Savitri, Enni, Ubud Salim, Armanu, Djumahir. 2016. Variabel Anteseden dari
Struktur Modal Dampaknya terhadap Nilai perusahaan (Studi pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. JURNAL APLIKASI
MANAJEMEN Volume 10 No. 1 Maret 2016.

Sartono, Agus. 2016. Manajemen Keuangan: Teori dan Praktik. Edisi


keempat.Cetakan keenam. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Setiawati, L dan Na'im. 2017. Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol. 15.
Siamat, Dahlan.2016. Manajemen Lembaga Keuangan. Kebijakan Moneter dan.
Perbankan. Edisi Kelima. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia:
Jakarta.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,


Leverage, Faktor Interen dan Faktor Eksteren terhadap Nilai Perusahan.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 9, No. 1.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2018. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,


Leverage, Faktor Interen dan Faktor Eksteren terhadap Nilai Perusahan.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 9.

Sri Sulasmiyati. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur


Modal, dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan Buiding Construction.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2017. Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit


Perbankan Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance.
Yogyakarta: Balairung & Co.

Weston, J. Fred & Eungene F. Brigham. 2016. Dasar-Dasar Manajemen


Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Weston J.F dan Copeland T.E. 2017. Manajemen Keuangan. Edisi Sembilan.
Jakarta: Binarupa Aksara.

Wulandari, Dwi Retno. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Operating Leverage,


Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal
Sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang. Indonesia.

Wirjawan, Ricardo S. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal


Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi. Vol. 17. No. 1a.

Anda mungkin juga menyukai