METODE PENELITIAN
masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai tujuan. Adapun pendekatan
kuantitatif.
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat
kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu.”
penelitian”.
metode yang berlandaskan pada filsafat positivisem, digunakan untuk meneliti pada
68
69
penelitian. Objek penelitian ini menjadi sasaran penting dalam penelitian untuk
tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal
(variabel tertentu).”
Objek penelitian yang penulis teliti adalah Ukuran Perusahaan dan Debt Default
Tekstil dan Garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-
2020.
Dalam penelitian ini yang menjadi unit penelitian adalah perusahaan atau
Subsektor Tekstil dan Garment yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-
2020.
70
Dalam penelitian ini unit observasinya adalah laporan tahunan yang terdiri
dari laporan posisi keuangan dan laporan hasil audit perusahaan tekstil dan garment
periode 2016-2020.
Data yang diperoleh dari laporan laba rugi meliputi total asset dan total
kewajiban.
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Pada penelitian
ini, sesuai dnegan judul yang dipilih oleh penulis yaitu “Pengaruh Ukuran
Perusahaan dan Debt default terhadap Opini Audit Going Concern (Studi pada
variabel tersebut menjadi 2 kelompok yaitu variabel independen yang terdiri atas
Ukuran Perusahaan (X1) dan Debt Default (X2), kemudian variabel dependen yaitu
terikat (dependen)”.
perusahaan menurut Butar dan Sudarsi (2012 dalam Rizkillah dan Nurbaiti,
2018). Menurut Januarti dan Fitrianasari (2008) dalam (Putri dan Fettry,
2017) ukuran perusahaan dapat dilihat dari aktivanya. Nilai aset dipilih
karena nilai yang dimiliki relatif lebih stabil dibandingkan dengan proksi
kelangsungan usahanya.
berikut :
hutang pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh tempo (Chen dan
Church, 1992).
indikator going concern yang banyak digunakan oleh auditor dalam menilai
No. 30, bahwa indikator going concern yang banyak digunakan auditor
pokok dan bunganya pada saat jatuh tempo (PSA No. 30) dalam Qolillah
(2016). Dalam penelitian ini, variabel debt default diukur dengan nilai
current ratio dan kriteria tertentu. Current ratio yang tinggi dapat
disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih dan persediaan yang tidak
terjual, yang tentu saja tidak dapat dipakai untuk membayar utang
berarti current ratio perusahaan lebih dari 200% dinilai likuid, jika kurang
current rasio menurut Kasmir (2012:143) 200% atau 2kali, ukuran ini
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Current Ratio =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Kasmir (2012:143)
besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Adapun dalam penelitian ini variabel
terkait (dependen) atau yang dinotasikan sebagai Y yaitu Opini Audit Going
Concern.
tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporanaudit (Ramadhani, 2018). Opini
audit going concern diukur dengan menggunakan skala interval dengan kriteria
tertentu.
Hartono (2015:254)
kelangsungan hidupnya
diaudit)”
2011:341).
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya”.
“…keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti”. Populasi dalam penelitian
76
ini adalah perusahaan manufaktur subsektor tekstil dan garment yang terdaftar di
Sumber : www.invesnesia.com
menggunakan perusahaan manufaktur sub sektor tekstil dan garmen yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020. Metode penentuan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dengan teknik purposive sampling.
(IDR)
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis data skunder. Definisi data
skunder menurut Sugiyono (2016:308), data skunder adalah “…sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen”.
Dalam penelitian ini, data skunder yang digunakan berupa laporan auditor
independent dan laporan tahunan (annual report) dari perusahaan manufaktur sub
sektor tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020.
Sumber data untuk variabel dependen opini audit going concern berasal dari
laporan audit publikasi yang telah diaudit oleh kantor akuntan public (KAP).
Begitu pula data untuk variabel independen ukuran perusahaan dan debt default
juga diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
diteliti.
Untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang telah dirumuskan maka
data yang dapat dikumpulkan atau diperoleh itu harus dianalisis. Menurut Sugiyono
(2017:244) menyatakan analisis data adalah “… kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
Berdasarkan jenis data dan analisis, penelitian ini adalah jenis penelitian
penganalisaan dengan bantuan dari program Statistic Product and Service Solution
antara lain adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram, perhitungan modus,
default dan opini audit going concern dalam penelitian ini, dilakukan dengan
d. Membuat kesimpulan
83
berikut :
Untuk dapat melihat penilaian atas variabel tersebut, dapat dibuat tabel
berikut:
diteliti.
diteliti.
Interval Kriteria
Tidak terjadi debt default
CR > 2
Grey Area
CR = 2
3-4 Sebagian
0 Tidak Ada
Penilaian atas opini audit going concern dapat dibuat dari table kriteria
a. Dilihat dari data perusahaan textile dan garment pada tahun yang
diteliti.
concern.
lima kriteria.
d. Menarik Kesimpulan
85
Skor Kriteria
Mendapatkan opini going
1 concern
Tidak mendapatkan opini
0 going concern
Interval Kriteria
7 Seluruhnya
5-6 Sebagian Besar
3-4 Sebagian
0 Tidak Ada
mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih, serta metode yang digunakan
opportunity, net working capital dan cash conversion cycle baik secara simultan
maupun parsial terhadap cash holding pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang
berganda. Salah satu syarat untuk bisa menggunakan persamaan regresi liniear
berganda adalah terpenuhinya uji asumsi klasik. Apabila variabel telah memenuhi
asumsi klasik, maka tahap selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji asumsi klasik
pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedatisitas,
1. Uji Normalitas
untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak.
Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang
berdistribusi normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi
a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
normal.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak
normal.
Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode grafik normal
sebagai berikut :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
asumsi normalitas.
2. Uji Autokorelasi
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi linier yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada atau tidaknya masalah
239).
berikut :
88
c. Jika dt < (D-W) < du, maka tidak dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
∑(𝑒𝑡−𝑒𝑡−1)
D-W = 2
∑𝑒
𝑡
Tabel 3.10
Analisis Durbin Watson
3. Uji Heteroskedastisitas
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafika scatterplot
antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisis untuk menentukan ada atau
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
heteroskedastisitas.
grafik plot.
4. Uji Multikolinearitas
independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi
90
variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Pedoman suatu model regresi
Batas VIF adalah 10. Jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi gejala
1 1
VIF = 𝑇𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 Tolerance = 𝑉𝐼𝐹
ini memiliki lebih dari satu variabel independent. Menurut Ghozali (2018:95),
analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah dan seberapa
analisis regresi linier berganda akan menguji seberapa besar pengaruh Mekanisme
klasik karena memastikan terlebih dahulu apakah model tersebut tidak terdapat
Keterangan :
a = Konstanta
signifikan, dengan penetapan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
Hipotesis nol (H0) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak
dependen.
Pada umumnya Uji parsial ini digunakan setelah uji signifikansi model
memutuskan bahwa minimal ada satu variabel independen yang memiliki pengaruh
92
tersebut.
“Dalam regresi logistik uji Wald digunakan untuk menguji apakah ada
tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen
secara parsial dengan cara membandingkan nilai statistik Wald dengan nilai
pembanding Chi-Square pada derajat bebas (db) = 1 pada alpha 5%, atau
dengan membandingkan nilai signifikansi probabilitas (p-value) dengan
alpha sebesar 5% dimana p-value yang lebih kecil dari alpha menunjukkan
bahwa hipotesis diterima atau terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial”.
Menurut Field (dalam Khasanudin, 2011) uji Wald test Hosmer dan
𝜷𝒋
Wald =
𝑺𝑬 𝜷𝒋
Keterangan :
βj = Penaksir parameter
H0 ditolak jika nilai statistik uji Wald Z /2 dan jika p-value ≤ α (0,05) yang
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan dapat
dijadikan prediktor atau tidak variabel-variabel independen yaitu ukuran dan debt
default perusahaan terhadap variabel independen yaitu opini audit going concern.
concern.
Ho1 : β2 = 0 : debt default tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
sebagai berikut:
Kd = r2 × 100%
Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi
sedang diteliti. Dalam hal ini sesuai dengan judul skripsi yang penulis kemukakan
yaitu: “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Debt Default Terhadap Opini Audit
Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Tekstil dan Garment yang
Ukuran Perusahaan
(X1)
Amelia, Krisna Ayu (2016) Opini Audit Going
Concern
(Y)
Debt Default Tuanakotta (2014)
(X2)
2014
Dwiyanti (2016)