METODE PENELITIAN
mengetahui pengaruh kualitas audit, CEO gender, dan leverage terhadap manajemen
laba yang dimoderasi oleh ukuran perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan sifat
penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk
laporan tahunan perusahaan dengan metode purposive sampling yaitu pemilihan sample
berdasarkan kebutuhan penelitian yang sudah ditentukan. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2016 – 2018. Data yang digunakan didapat dari website perusahaan atau
3.2.1 Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen, variable dependen,
variabel moderasi, dan tiga variabel kontrol. Variabel penelitian yang akan diteliti
conditional revenue model (Stubben, 2010). Rumus conditional revenue model yang
sebagai berikut :
42
ΔARit = α +β1ΔRit + β2ΔRit x SIZEit + β3ΔRit x AGEit + β4ΔRit x AGE_SQit +
Dimana :
e = Error.
Kualitas auditor dilihat dari berbagai faktor, salah satunya adalah KAP tempat
auditor bekerja. Auditor dari KAP Big Four dianggap mempunyai kapasitas dan
keahlian yang lebih tinggi dalam melaksanakan proses audit dibandingkan dengan
Dalam penelitian ini reputasi auditor diukur dengan variabel dummy. Apabila
perusahaan menggunakan auditor dari KAP kelompok Big Four maka diberi kode 1,
Four maka diberi kode 0. Metode ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
43
3.2.3.2 CEO Gender
CEO Gender adalah perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita dalam susunan
manajemen puncak di suatu perusahaan. Dalam penelitian ini, CEO gender diukur
dengan variabel dummy. Apabila perusahaan dipimpin oleh CEO Wanita maka diberi
kode 1, dan apabila perusahaan dipimpin oleh CEO Pria akan diberi kode 0. Metode
ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kyung Na dan Hong
(2017).
3.2.3.3 Leverage
Tingkat leverage suatu perusahaan dapat dilihat dari Debt to Total Asset Ratio (DAR)
perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asim dan Ismail (2019),
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐋𝐞𝐯𝐞𝐫𝐚𝐠𝐞 =
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭
perusahaan yang dinilai oleh total asset, total penjualan, jumlah laba, beban pajak dan
lainnya (Brigham & Houston, 2010). Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur
dengan menggunakan log natural size dari jumlah aktiva perusahaan. Metode ini
mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susanti dan Margareta
44
Ukuran Perusahaan = Ln (Total Asset)
3.2.5.1 Profitabilitas
memperoleh laba selama periode tertentu. Rasio yang dapat digunakan untuk
mengukur profitabilitas adalah rasio Return on Assets (ROA). Rasio ini digunakan
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang
institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, serta institusi lainnya. Dalam
institusional dalam perusahaan. Metode ini mengacu pada penelitian yang dilakukan
Free Cash Flow atau arus kas bebas adalah suatu alat yang dgunakan untuk mengukur
pertumbuhan, kinerja keuangan, dan kualitas perusahaan. Dalam penelitian ini, free
45
cash flow dihitung menggunakan rumus yang sebelumnya digunakan dalam penelitian
Free Cash Flow = Cash Flow From Operations (Operating Cash) – Capital
Expenditure
Pertumbuhan penjualan ada tingkat perubahan dalam penjualan dari periode satu ke
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode data
panel karena data yang digunakan sebagai objek penelitian terdiri dari beberapa
kriteria khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk menjawab permasalahan
penelitian. Beberapa kriteria dalam pengambilan sampel dalam pengujian ini yaitu :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016
– 2018.
46
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah di audit dalam
3. Perusahaan yang tidak mengalami delisting di Bursa Efek Indonesia selama periode
2016 – 2018.
5. Memiliki data lengkap terkait dengan variable yang sesuai dalam penelitian.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji beda.
Statistik deskriptif adalah alat yang digunakan untuk menganalisis data dan
memberikan gambaran atau deskripsi data dari variabel dependen. Data statistik
minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata, dan standar deviasi dari data penelitian
(Ghozali, 2013)
Menurut Ghozali (2013), uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terdapat variabel pengganggu atau residual yang memiliki
distribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan grafik normal p-plot
47
Uji normalitas data melalui grafik p-plot dapat dideteksi dengan melihat sebaran
data yang digambarkan melalui titik – titik yang menyebar di sekitar garis diagonal.
Apabila penyebaran data berada di sekitar garis diagonal dan searah dengan garis
diagonal maka model regresi diasumsikan normal. Sedangkan, jika penyebaran data
menjauhi garis diagonal atau tidak searah garis diagonal maka model regresi tidak
berdistribusi normal atau tidak normal tergantung dari nilai signifikansinya. Jika
signifikansi uji Kolgomorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (> 0,05) maka data
dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen).
Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel
dapat dilihat dari matriks korelasi variabel independen dan dapat juga dilihat melalui
Pada matriks korelasi variabel independen, jika antar variabel independen ada
kolerasi yang tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinearitas.
Pada uji multikolinearitas melalui nilai tolerance dan variance inflation factor
(VIF), model regresi dikatakan terbebas dari multikolinearitas jika nilai tolerance lebih
48
3.4.2.3 Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah model
yang bebas dari asumsi autokolerasi. Cara untuk mendeteksi autokolerasi adalah
dengan uji Durbin-Watson (D.W Test) dan uji Run Test. Metode yang sering digunakan
1. Jika DW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka terdapat autokolerasi.
2. Jika DW terletak antara dU dan diantara 4-dU maka tidak terdapat autokolerasi.
3. Jika DW terletak antara dL dan dU atau di antara 4-dU dan 4-dL maka tidak
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2013). Dalam uji heteroskedastisitas jika varian dari residual satu
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser dan uji
White E Views.
49
Pada uji Glejser, nilai absolut residual di regresi terhadap variabel independen.
dua variabel atau lebih. Analisis ini juga menunjukkan arah hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen. Analisis ini bertujuan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
β9FCF + β10GROWTH + e
Dimana :
ML = Manajemen Laba
LEV = Leverage
PROFIT = Profitabilitas
50
FCF = Free Cash Flow
e = error
diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji koefisien
determinasi (R2), uji siginifikansi simultan (Uji F), dan uji signifikansi parameter
R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell R Square untuk
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai R2 yang kecil berarti
variasi variabel dependen yang sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati 1
berarti variabel independen sudah dapat memberi informasi yang diperlukan untuk
Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen yang
sebesar 0,05.
51
3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
1. Bila nilai signifikan t lebih besar dari 0,05 (> 0,05) maka hipotesis ditolak,
artiya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen
2. Jika nilai signifikan t lebih kecil dari 0,05 (≤ 0,05) maka hipotesis diterima,
52